Anda di halaman 1dari 13

PLATYHELMINTHES

PENGERTIAN PLATYHELMINTHES

Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy =


Pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum
platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih.
Platyhelminthes adalah filum ketiga dari kingdom
animalia setelah porifera dan coelenterata.
Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling
sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup
parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang
hidup dengan cara parasite.
CIRI – CIRI PLATYHELMINTHES

* Bertubuh pipih, kadang-kadang seperti pita, lunak, simetri bilateral, triploblastik, dan
acoelomate,dan tidak bersegmen.
* Belum memiliki sistem peredaran darah.
* Alat pencernaan kadang-kadang agak kompleks dan tidak memiliki anus.
* Alat eksresi berupa sel-sel api dengan saluran yang berhubungan dengannya.
* Umumnya bersifat parasit pada tubuh hewan lainnya.
* Filum Platyhelminthes Page 3
* Reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan perkawinan
silang atau perkawinan sendiri, karena bersifat hermaprodit (monoceus). Secara
aseksual dengan fragmentasi dan membentuk generasi baru (regenerasi).
* Susunan syaraf terdiri atas 2 ganglia yang berbentuk cincin membentuk tangga tali.
* Tubuhnya terdiri atas bagian kepala (anterior), ekor (posterior), bagian punggung
(dorsal), bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral).
* Belum memiliki sistem respirasi. Masuknya oksigen (O2)
* dan keluarnya karbon dioksida (CO2)
* melalui permukaan kulit.
* Hidup bebas di air tawar maupun tempat
* tempat lembab.
STRUKTUR TUBUH
PLATYHELMINTHES
SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan Platyhelmintes ( cacing pipih ) ialah


gastrovaskuler dimana peredaran makanan tidak melalui darah
tetapi oleh usus. Sistem pencernaan Platyhelmintes ( cacing pipih
) dimulai dari mulut faring dan ke kerongkongan. Pada bagian
belakang kerongkongan terdapat ususyang bercabang ke seluruh
tubuh. Sehingga usus tidak hanya mencerna makanan tapi usus
juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
SISTEM SYARAF

Dalam sistem syaraf terdapat beberapa macam sistem saraf


pada Platyhelmintes ( cacing pipih ) antara lain sebagai berikut :
Sistem syaraf tangga tali ialah sistem syaraf yang paling
sederhana. Pada sistem tersebut pusat susunan syaraf disebut
dengan ganglion otak terdapat pada bagian kepala dan jumlah
sepasang, dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali syaraf
sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang
dihubungkan dengan serabut syaraf melintang.
Pada cacing pipih lebih tinggi tingkatannya sistem saraf dapat
tersusun dari sel saraf ( neuron ) yang dibedakan menjadi sel
saraf sensori ( sel pembawa sinyal dari indera ke otak ), sel
saraf motor ( sel pembawa dari otak ke efektor dan sel asosiasi
( perantara )
INDERA

Dari beberapa jenis Platyhelmintes (cacing pipih) memiliki


sistem penginderaan berupa oseli yaitu bintik mata yang
mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut
biasanya berjumlah sepasang dan terdapat dibagian anterior
(kepala). Seluruh cacing pipih ini memiliki indra meraba dan sel
kemoresptor diseluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga mempunyai
indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pengatur
keseimbangan) dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah
aliran sungai). Pada umumnya Platyhelmintes (cacing pipih)
memiliki sistem osmoregulasi yang disebut dengan protonefridia.
Sistem ini terdiri dari saluran pengeluaran cairan yang dimilikinya
disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih.
Sedangkan sisa metabolism tubuhnya dikeluarkan secara difusi
melalui dinding sel.
REPRODUKSI

Meskipun Platyhelmintes ( cacing pipih ) merupakan


hewan hemafrodit beberapa cacing tidak dapat melakukan
perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara
aseksual dan seksual. Reproduksi seksual ialah dengan
menghasilkan gamet, Fertilisasi ovum terjadi didalam
tubuh. Fertilisasi dapat dilakukan sendiri atau dengan
pasangan lain.
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES

Platyhelmintes dibedakan menjadi 3 kelas antara lain


sebagai berikut :

Turbellaria ( Cacing Rambut Getar )


Trematoda ( Cacing Isap )
Cestoda ( Cacing Pita )
Turbellaria ( Cacing Rambut Getar )

Kelas turbellaria ialah bagian dari Platyhelmintes ( cacing


pipih ) yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya.
Contoh : Planaria.
Trematoda ( Cacing Isap )

Kelas Trematoda ialah bagian dari Platyhelmintes (cacing pipih)


yang memiliki alat hisap yang dilengkapi kait yang berfungsi
melakatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup secara
parasit pada manusia dan hewan. Contoh trematoda ialah fasciola
(cacing hati), clonorchis dan schistosoma. Pada trematoda dewasa
dalam usus, hati, ginjal, paru-paru dan pembuluh darah vertebrata.
Cestoda ( Cacing Pita )

Kelas Cestoda (cacing pita) ialah bagian Platyhelmintes (cacing pipih) yang
memiliki kulit yang dilapisi dengan kitin sehingga tidak tercemar oleh enzin di
usu inag. Cacing pipih hidup parasit pada hewan, contohnya taenia solium dan
T. Saginata. Spesies ini memiliki skoleks yang berfungsi atau digunakan untuk
menempel pada usus inang. Reproduksi taenia ialah menggunakan telur yang
telah dibuahi dan didalamnya terkandung larva yang disebut dengan onkosfer.
PERANAN PLATYHELMINTHES

Pada umumnya Platyhelmintes merupakan cacing yang


merugikan karena bersifat parasi pada manusia dan hewan
namun terdapat spesies Platyhelmintes ( cacing pipih ) yang
tidak merugikan manusia atau hewan yaitu Planaria.
Planaria mempunyai peranan yang dimanfaatkan sebagai
makanan ikan. Platyhelmintes ( cacing pipih ) lebih banyak
memberikan dampak kerugikan bagi manusia dan hewan,
karena cacing tersebut parasit dalat hewan ketika manusia
mengkonsumsinya dampaknya dapat merugikan manusia
karena terinfeksi cacing yang dapat menyebabkan masalah-
masalah bagi kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai