NAMA ANGGOTA:
NARAHENDRA GALIH D.
IRVAN INDRA RESNAWAN
SUKAH WARIS ABRAHAM
SULTHAN RAFI L.HAKIM
X MIPA 6
RUMUSAN MASALAH
1. BRYOPYTHA
- Berukuran kecil, tetapi dapat membentu koloni yang menjangkau area luas.
- Mempunyai klorofil sehingga bewarna hijau.
- Mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.
- Gametofit lebih dominan daripada sporofit.
- Hidup di tempat basah dan lembap serta terlindung dari cahaya matahari.
- Terdapat lapisan berlilin pada luar tubuh untuk menahan masuknya air.
- Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan
daun) ke Cormophyta (dapat dibedakan antara akar, batang dan daun)
2. PTERYDOPHYTA
- Daun muda menggulung
- Pada tempat tertentu, misal bagian bawah daun tua terdapat kumpulan
sporangium berbentuk bulat-bulatan berwarna coklat kehitaman yang disebut
sorus. Sorus yang msih muda dilindungi oleh indisium.
- Umumnya hidup di daratan pada tempat yang lembab dan basah. Beberapa
tumbuhan paku juga ada yang hidup di air.
- Termasuk golongan Cormophyta berspora karena dapat membentuk spora.
- Mempunyai 4 struktur utama yakni :
1) Lapisan pelindung sel, terdapat di sekeliling organ reproduksi.
2) Embrio multiseluler, terdapat dalam arkegonium.
3) Kutikula melapisi permukaannya.
4) Sistem pembuluh angkut.
- Sporofit lebih dominan daripada gametofit.
3. SPERMATOPHYTA
- Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
- Termasuk Cormophyta berbiji.
- Mmpunyai alat kelamin yang jelas (Phanerogamae) dan menghasilkan embrio
(Embriophyta Siphonogamae).
- Cara hidupnya autotrof.
- Mempunyai berkas pembuluh.
- Habitatnya di darat, beberapa ada yang hidup mengapung di air.
DASAR KLASIFIKASI
1. BRYOPHYTA
Bryophyte berasal dari kata bryon = lumut dan phyton = ialah tumbuhan lumut
yang sering dijumpai ditempat-tempat lembab atau basah. Bentuknya merupakan
tumbuhan peralihan dari thallus kebentuk kormus. Bryophyta ini dibagi menjadi 4
kelas antaranya :
a. Kelas Hepaticopsida (lumut hati)
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada
hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.
b. Kelas Anthoceropsida (lumut daun)
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai
struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun. Contoh
lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum,
Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
c. Kelas Bryopsida (lumut tanduk)
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit
lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari
gametofit.Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis.
2. PTERYDOPHYTA
Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3
yaitu:
a. Paku homospor yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan
ukuran dan jenis yang sama, seperti ditemukan pada paku hias Adiantum
cuneatum.
b. Paku heterospor, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan jenis
dan ukuran yang berbeda seperti paku sampan (Salvinia natans).
c. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang memilki ukuran yang sama
tetapi jenisnya berbeda, seperti tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile).
3. SPERMATOPHYTA
Berdasarkan posisi biji terhadap daun buahnya, Spermatophyta dibagi menjadi 2
kelompok yaitu :
a. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Berdasarkan struktur strobilusnya, Gymnospermae dibedakan menjadi empat
kelas sebagai berikut.
1) Cycadinae.
2) Ginkgoinae.
3) Gnetinae.
4) Coniferinae.
b. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Dari sejumlah besar spesies tumbuhan, angiospermae dapat digolongkan
kembali menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan
Dicotyledoneae (berkeping dua).
KLASIFIKASI BRYOPYTHA
METAGENESIS BRYOPHYTA
Dari Spora - berkecambah menjadi Protonema (bayi lumut) - Protonema tumbuh
besar menjadi Tumbuhan lumut yang menghasilkan gametangium - gametangium
menghasilkan sel kelamin yang bersatu menjadi Zygote - tumbuh menggembung
membentuk Sporogomnium - setelah matang dan tua menghasilkan spora lagi.
PERANAN BRYOPHYTA