Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA:
 NARAHENDRA GALIH D.
 IRVAN INDRA RESNAWAN
 SUKAH WARIS ABRAHAM
 SULTHAN RAFI L.HAKIM

X MIPA 6
RUMUSAN MASALAH

1. Apa ciri-ciri Plantae?


2. Apa saja ciri-ciri Bryopytha, Pterydopytha,
Spermatopytha?
3. Jelaskan dasar klasifikasi dari Bryopytha, Pterydopytha,
Spermatopytha!
4. Jelaskan klasifikasi Bryopytha!
5. Jelaskan metagenesis Bryopytha!
6. Jelaskan Peranan Bryopytha!
CIRI-CIRI PLANTAE

1) Dinding sel yang tersusun atas selulosa.


2) Memiliki klorofil yang berfungsi sebagai fotosintesis.
3) Karena memiliki klorofil, maka kingdom plantae bersifat autotrof (dapat membuat
makanan sendiri) dengan bantuan sinar matahari.
4) Eukariotik (mempunyai membran inti)
5) Multiseluler (memiliki banyak sel)
6) Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
7) Mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.
8) Bereproduksi dengan cara seksual (putik dan benang sari) dan aseksual
(cangkok, setek dsb).
9) Hidup di daratan ataupun perairan.
10) Dalam rantai makanan, berperan sebagai produsen.
11) Bersifat stasioner (tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri), kecuali
beberapa jenis alga hijau yang dapat berpindah dengan flagelum.
12) Dalam ekosistem berperan sebagai komponen dasar.
13) Sel tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas, vakuola, dan plastida yang tidak
dimiliki oleh sel hewan.
CIRI BRYOPHYTA, PTERYDOPHYTA, SPERMATOPHYTA

1. BRYOPYTHA
- Berukuran kecil, tetapi dapat membentu koloni yang menjangkau area luas.
- Mempunyai klorofil sehingga bewarna hijau.
- Mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.
- Gametofit lebih dominan daripada sporofit.
- Hidup di tempat basah dan lembap serta terlindung dari cahaya matahari.
- Terdapat lapisan berlilin pada luar tubuh untuk menahan masuknya air.
- Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan
daun) ke Cormophyta (dapat dibedakan antara akar, batang dan daun)

2. PTERYDOPHYTA
- Daun muda menggulung
- Pada tempat tertentu, misal bagian bawah daun tua terdapat kumpulan
sporangium berbentuk bulat-bulatan berwarna coklat kehitaman yang disebut
sorus. Sorus yang msih muda dilindungi oleh indisium.
- Umumnya hidup di daratan pada tempat yang lembab dan basah. Beberapa
tumbuhan paku juga ada yang hidup di air.
- Termasuk golongan Cormophyta berspora karena dapat membentuk spora.
- Mempunyai 4 struktur utama yakni :
1) Lapisan pelindung sel, terdapat di sekeliling organ reproduksi.
2) Embrio multiseluler, terdapat dalam arkegonium.
3) Kutikula melapisi permukaannya.
4) Sistem pembuluh angkut.
- Sporofit lebih dominan daripada gametofit.

3. SPERMATOPHYTA
- Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
- Termasuk Cormophyta berbiji.
- Mmpunyai alat kelamin yang jelas (Phanerogamae) dan menghasilkan embrio
(Embriophyta Siphonogamae).
- Cara hidupnya autotrof.
- Mempunyai berkas pembuluh.
- Habitatnya di darat, beberapa ada yang hidup mengapung di air.

DASAR KLASIFIKASI

1. BRYOPHYTA
Bryophyte berasal dari kata bryon = lumut dan phyton = ialah tumbuhan lumut
yang sering dijumpai ditempat-tempat lembab atau basah. Bentuknya merupakan
tumbuhan peralihan dari thallus kebentuk kormus. Bryophyta ini dibagi menjadi 4
kelas antaranya :
a. Kelas Hepaticopsida (lumut hati)
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada
hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.
b. Kelas Anthoceropsida (lumut daun)
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai
struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun. Contoh
lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum,
Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
c. Kelas Bryopsida (lumut tanduk)
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit
lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari
gametofit.Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis.

2. PTERYDOPHYTA
Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3
yaitu:
a. Paku homospor yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan
ukuran dan jenis yang sama, seperti ditemukan pada paku hias Adiantum
cuneatum.
b. Paku heterospor, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan jenis
dan ukuran yang berbeda seperti paku sampan (Salvinia natans).
c. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang memilki ukuran yang sama
tetapi jenisnya berbeda, seperti tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile).

Berdasarkan sifat morfologi tubuhnya, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 4


kelas yaitu :
a. Psilophytinae (Paku Purba)
b. Lycopodiinae (Paku Kawat)
c. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
d. Filicinae (Paku Sejati)

3. SPERMATOPHYTA
Berdasarkan posisi biji terhadap daun buahnya, Spermatophyta dibagi menjadi 2
kelompok yaitu :
a. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka) 
Berdasarkan struktur strobilusnya, Gymnospermae dibedakan menjadi empat
kelas sebagai berikut. 
1) Cycadinae.
2) Ginkgoinae.
3) Gnetinae.
4) Coniferinae.
b. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Dari sejumlah besar spesies tumbuhan, angiospermae dapat digolongkan
kembali menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan
Dicotyledoneae (berkeping dua).

KLASIFIKASI BRYOPYTHA

1. Lumut Hati (Hepaticospida)


Sesuai dengan namanya, lumut ini dapat diamati langsung dengan mata, lumut
ini mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk hati
dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati. Lumut ini tumbuh dan
menempel di bebatuan, tanah,  daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah
tropika dan dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab. Lumut hati dapat
melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri (autotrof). Struktur tubuhnya
meliputi akar, batang, dan daun. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal
(belakang) talus pada jenis terletak pada bagian terminal (ujung).
Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan
fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Lumut ini juga
bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut dengan
gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit. Contoh
lumut ini adalah Marchantia polymorpha dan Porella.

2. Lumut tanduk (Anthocerotopsida)


Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya
berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit.  Cara
perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara
generatif dengan membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada
sisi atas talus.

Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-tepi sungai dan danau, disepanjang


selokan, ditepi jalan yang basah dan lembab. Salah satu contoh dari lumut tanduk
adalah Anthoceros Laevis.

3. Lumut Daun (Bryopsida)


Lumut daun atau lumut sejati merupakan lumut yang sering kita jumpai karena
tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut lain, bentuknya pun lebih
menarik. Lumut sejati memiliki perbedaan dengan lumut hati yaitu dari segi
dauunya yang tumbuhn pada semua sisi sumbu utama, atau dengan kata lain,
daunnya berasal dari pusat tengah lumut tersebut (simetri radial).
Gametofitnya mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang relatif kecil,
pembuahan dilakukan oleh spermatozoid yang bergerak aktif dengan flagela nya,
bila ada air maka spermatozoid akan berenang menuju ovum. Kemudian hasil
fertilisasi menjadi sporofit, yang ketika sporofit sudah matang memiliki kaki
penghisap dan satu tangkai yang panjang, juga sebuah kapsul yang khas.
Contoh lumut ini adalah Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum,
Aerobrysis longissima,dan lumut gambut atau Sphagnum.

METAGENESIS BRYOPHYTA
Dari Spora - berkecambah menjadi Protonema (bayi lumut) - Protonema tumbuh
besar menjadi Tumbuhan lumut yang menghasilkan gametangium -  gametangium
menghasilkan sel kelamin yang bersatu menjadi Zygote - tumbuh menggembung
membentuk Sporogomnium - setelah matang dan tua menghasilkan spora lagi.

PERANAN BRYOPHYTA

- Lumut mempunyai manfaat terhadap manusia, seperti Marchantia polymorpha,


lumut ini termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan namanya
lumut ini dapat digunakan sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada hati).
- Sphagnum yang termasuk kedalam klasifikasi lumut daun dapat digunakan
sebagai pembalut atau pengganti kapas.
- Peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air. Lumut dapat menyimpan air
yang tertangkap diantara daun dan tangkainya karena selnya seperti rozoid dan
sel parenkim nya yang dapat menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti
spons.
- Sebagai penyerap polusi yang terdapat dilingkungan.
- Memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan airnya lebih baik daripada
daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada permukaan tanah yang
cepat dari air hujan.
DAFTAR PUSAKA

- Buku Intan Pariwara Biologi Kelas X Semester II


- https://artikelbermutu.com/2014/10/metagenesis-
tumbuhan-lumut.html
- http://sule-
gratis.blogspot.co.id/2013/02/metagenesis-
tumbuhan-lumut-bryophyta.html
- http://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Ciri-
Perkembangbiakan-Klasifikasi-Manfaat-
Bryophyta-Tumbuhan-Lumut-Adalah.html
- https://biosejati.wordpress.com/2012/07/25/kingd
om-plantae-spermatophyta-tumbuhan-berbiji/
- https://biologi-
indonesia.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-
dan-klasifikasi-tumbuhan.html
- http://duniaplant.blogspot.co.id/2014/09/dasar-
klasifikasi-tumbuhan-kingdom.html
- http://papilio1991.blogspot.co.id/2012/11/bryoph
yta.html
- http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-
Klasifikasi-Struktur-Sistem-Organ-Kingdom-
Plantae-Tumbuhan-Adalah.html

Anda mungkin juga menyukai