NIM 195100200111020
Kelas B
Kelompok B-3
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 1. Penggunaan Mikroskop
a. Pembuatan Preparat
Preparat Huruf
Preparat Huruf
Hasil
Nama Narahendra Galih D.
NIM 195100200111020
Kelas B
Kelompok B-3
2. Mengapa permukaan gelas obyek yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan
tangan? Jelaskan!
Gelas obyek yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan
tangan langsung karena akan membuat gelas obyek tersebut menjadi tidak steril lagi.
Tidak hanya itu, akibat dari sentuhan itu akan meninggalkan bercak sidik jari. Bercak
tersebutlah yang dapat mengganggu pengamatan pada obyek. Sehingga, sebisa
mungkin permukaan gelas obyek yang telah bersih jangan sampai tersentuh oleh
tangan praktikan (Harijati dkk., 2017)
10. Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.
11. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.
12. Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada
tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat
mikroskop hendak dipindahkan.
13. Skrup vertical, berfungsi untuk menggeser meja obyek secara vertikal atau keatas
dan kebawah
14. Skrup horizontal, berfungsi untuk menggeser meja obyek secara horizontal atau
kekanan dan ke kiri
15. Tempat lensa okuler : menghubungkan lensa okuler dengan lensa obyektif
(Kinaryosi, 2014).
6. Jelaskan peranan sampel kertas koran (huruf) pada praktikum penggunaan mikroskop!
Pada praktikum penggunaan mikroskop huruf kertas koran digunakan sebagai
objek yang diamati pada mikroskop. Kertas koran dipotong sekecil mungkin
menyesuaikan ukuran hurufnya. Apabila telah dipotong, akan didapat objek berupa
sampel kertas Koran. Lalu, letakkan sampel pada preparat untuk dilakukan
pengamatan lebih lanjut (Afrian ,2012).
7. Jelaskan bagaimana sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf
secara runtut !
Analisa Prosedur
Dalam mengamati preparat huruf, hal yang pertama harus dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengamatan dan
membuat preparat. Cara membuat preparat huruf yaitu dengan menggunting huruf
yang akan digunakan sebagai preparat dari kertas Koran, yakni huruf/angka 4. Lalu
bersihkan terlebih dahulu gelas obyek dan gelas penutup yang akan digunakan
dengan dibilas terlebih dahulu dengan menggunakan aquades. Kemudian keringkan
dengan menggunakan tissue secara searah agar gelas kaca dan gelas penutup tidak
tergores. Setelah dikeringkan semprot gelas penutup dan gelas obyek dengan
menggunakan alkohol. Lalu, dikeringkan lagi dengan menggunakan tissue secara
searah.Untuk memegang gelas obyek dan gelas penutup, pegang pada bagian
sampingnya. Hal ini bertujuan agar tidak terdapat sidik jari pada gelas obyek dan gelas
penutup yang akan mempengaruhi hasil pengamatan. Setelah keduanya dibersihkan,
letakkan potongan angka 4 di gelas obyek, lalu tetesi dengan aquades menggunakan
bantuan pipet tetes dan tutup gelas obyek dengan gelas penutup. Cara menutup
obyek yaitu melalui samping gelas obyek dengan membentuk sudut 45°. Kemudian,
ditempelkan pada gelas obyek sehingga air merata ke seluruh bagian gelas
penutup.agar tidak ada gelembung udara di dalam preparat. Sehingga
didapatkan preparat huruf dari kertas koran yang kemudian akan diamati kondisi huruf
dengan menggunakan mikroskop cahaya. Caranya ialah letakkan preparat huruf pada
meja obyek dan jepit dengan menggunakan penjepit obyek agar tidak bergeser.
Hidupkan mikroskop, lalu obyek diatur hingga terletak di lingkaran cahaya dengan
bantuan sekrup vertical untuk menggerakkan meja objek ke depan belakang dan
sekrup horizontal untuk menggerakkan meja objek kekiri dan kanan. Setelah itu diatur
perbesaran yang akan digunakan untuk mengamati obyek. Dalam percobaan kali ini
Nama Narahendra Galih D.
NIM 195100200111020
Kelas B
Kelompok B-3
meja obyek dan jepit dengan menggunakan penjepit obyek agar tidak bergeser.
Hidupkan mikroskop, lalu obyek diatur hingga terletak di lingkaran cahaya dengan
bantuan sekrup vertical untuk menggerakkan meja objek ke depan belakang dan
sekrup horizontal untuk menggerakkan meja objek kekiri dan kanan. Setelah itu diatur
perbesaran yang akan digunakan untuk mengamati obyek. Dalam percobaan kali ini
perbesaran yang digunakan adalah perbesaran 40x, 100x, dan 400x. Yang pertama
yaitu perbesaran 40x, perbesaran yang digunakan untuk mengamati benda
merupakan hasil kali dari perbesaran pada lensa okuler dan lensa obyektif. Pada lensa
okuler perbesarannya yaitu 10x maka untuk mengamati benda dengan perbesaran
40x, lensa obyektif diputar (dengan menggunakan revolver) ke perbesaran 4x. Jika
akan menggunakan perbesaran 100x, lensa obyektif diputar ke perbesaran 10x dan
seterusnya. Kemudian benda diamati, mata pengamat melihat pada lensa
okuler dengan menaikkan tabung perlahan menggunakan pemutar kasar sampai
terlihat bayangan yang paling jelas. Untuk lebih memperjelas atau mempertajam
bayangan dapat digunakan pemutar halus. Sehingga objek dapat dilihat dan diamati
serta digambar.
Analisa Hasil
Dalam percobaan kali ini preparat yang dipakai ada 2 yaitu preparat primer
yakni angka 4 dan preparat sekunder yakni huruf T. Sebelum diamati terbentuk
bayangan benda yang bersifat nyata, tegak dan sama besar pada kedua obyek.
Namun setelah diamati dengan perbesaran 40x, 100x, dan 1000x terbentuk bayangan
benda yang bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Hal ini sesuai dengan sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler dari lensa objektif. Bayangan pada
mikroskop dipengaruhi oleh dua lensa yakni lensa objektif dan lensa okuler. Lensa
objektif akan membentuk bayangan maya selanjutnya bayangan maya tersebut
diperbesar oleh lensa okuler yang menghasilkan bayangan maya yang dapat
dipandang oleh mata. Jadi, bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah maya,
terbalik, dan diperbesar. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler
keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat maya, terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-
mulanya. Jadi data hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah benar dan sesuai
seperti dasar teori. Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak antara
jarak titik dekat dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan jelas. Mikroskop
dipergunakan untuk mengamati benda dengan ukuran sangat kecil, maka benda yang
diamati harus terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif. Hal ini agar sudut
penglihatan oleh lensa objektif menjadi sebesar mungkin. Maka, jarak fokus lensa
objektif mikroskop harus sekecil mungkin, yang mana dapat diperoleh dengan
menggunakan sistem lensa sebagai lensa objektif mikroskop. Di samping itu, lensa
obyektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang diperbesar yang
kemudian diamati dengan lensa okuler (Hanif dkk, 2015).
Nama Narahendra Galih D.
NIM 195100200111020
Kelas B
Kelompok B-3
8. Mengapa pada pengamatan obyek dilakukan pada perbesaran terkecil terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan ke perbesaran yang lebih besar?
Pada pengamatan obyek dilakukan pada perbesaran terkecil lalu dilanjutkan
ke perbesaran yang lebih besar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperluas bidang pandang praktikan. Sebab,dapat mempermudah mencari objek mikr
oskopis yang diamati. Lalu, setelah objek mikroskopis ditemukan, diterapkan
perbesaran yang lebih besar untuk mengamati bagian-bagian objek yang dikehendaki
(Afrian ,2012).
9. Selain dengan menggunakan alkohol, apakah gelas obyek dan penutup dapat
dibersihkan dengan bahan lain? Jelaskan!
Selain menggunakan alkohol, gelas obyek dan gelas penutup dapat dibersihkan dengan
menggunakan bahan aquades. Hal ini karena aquades bersifat netral dan murni. Selain
itu aquades juga tidak mengandung material-material lain seperti air.
Oleh karena itu untuk membersihkannya dapat menggunakan aquades namun untuk me
mperoleh hasil maksimum, lebih baik menggunakan alkohol 70 (Afrian ,2012).
Nama Narahendra Galih D.
NIM 195100200111020
Kelas B
Kelompok B-3
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hanif, dkk. 2015. Mikroskop dan Pengamatan Sel. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Press, Jakarta.
Harijati, Setijono S, Serafinah I., Aris S. 2014. Mikroteknik Dasar. Universitas Brawijaya
Press, Malang
Kinaryosi, S. 2014. Bagian-bagian Mikroskop. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6
(10) : 133-137