Anda di halaman 1dari 9

Nama Uyun Nailatul Mafaz

NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

2 KALIBRASI MIKROMETER

1. PRE-LAB

1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan
obyek mikroskopis!
Mikrometer merupakan alat pengukur mikroskopis yang berupa kaca berskala, dan
dikenal dengan dua jenis micrometer yaitu micrometer okuler dan micrometer
objektif. Perananya dalam pengamatan objek mikroskopis adalah alat pengukur atau
perkiraan objek yang sangat kecil dengan metode perbesaran (Wu, 2010).

2. Apa beda mikrometer obyektif dan mikrometer okuler? Jelaskan!


Perbedaannya yaitu micrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop,
didalamnya terdapat skala tertentu 0,001 mm/ 10𝜇𝑚. Sedangkan mikrometer okuler
terdapat skala-skala kecil yang ukurannya dapat ditentukan dengan mengkalibrasi
dengan mikrometer objektif, berbentuk silde dan ditempatkan pada meja preparat
(Mulyono, 2011).

3. Jelaskan prinsip kalibrasi mikrometer okuler! Mengapa perlu dikalibrasi?


Kalibrasi dilakukan dengan cara menghimpitkan skala micrometer objektif dan okuler
pada perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua micrometer
disimpulkan menjadi satu garis kemudian dilihat pada skala keberapa kedua jenis
micrometer tersebut bertemu atau berimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui
satu-satuan panjang pada skala micrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah
skala kecil micrometer objektif yang berada diantara garis berhimpit tadi. Kalibrasi
dilakukan secara okuler. Kalibrasi dilakukan karena di dalam micrometer okuler
terdapat skala kecil yang ukurannya hanya dapat ditentukan dengan cara
mengkalibrasikannya dengan lensa objektif (Ratnawati, 2010).

4. Tuliskan rumus dari kalibrasi micrometer! Beri keterangan masing-masing komponen.


𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 2 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑠𝑘𝑜𝑝 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 0,01 𝑥 (mm)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
1 skala okuler = 10 𝑥 (𝜇𝑚)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
( (Rudyatami, 2012).
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

2. DIAGRAM ALIR

A. Persiapan Kalibrasi Mikrometer

Mikrometer objektif

Diletakkan di atas meja preparat

Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler

Micrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler & objektif siap hasil

B. Kalibrasi Mikrometer Okuler

Mikrometer okuler dan mikrometer objektif

Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)

Dicari skala micrometer okuler dan obyektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri

Dicari skala yang berhimpitan kedua kali

Dihitung banyak skala mikrometer obyektif dan okuler diantara dua micrometer yang saling
berhimpitan

Dihitung nilai kalibrasi micrometer okuler

Hasil
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

C. Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang

Mikrometer objektif

Diatur perbesaran 400x

Dihitung jumlah skala mikrometer objektif dalam satu bidang pandang

Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)

Dihitung luas bidang pandang (mm2)

Hasil

D. Pengukuran Panjang Lebar Preparat

Mikrometer Objektif

Diatur perbesaran 1000x

Mikrometer objektif diambil dan diganti preparat

Dihitung panjang dan lebar preparat (skala)

Dihitung panjang dan lebar preparat sebenarnya (dalam satuan mm)

Hasil
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

3. DATA HASIL PRAKTIKUM


1. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer obyektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!
Untuk mengetahui jumlah anak skala yang berhimpit. Karena besarnya skala pada
micrometer belum diketahui, sehingga harus dikalibrasi dengan micrometer objektif
dengan cara dihimpitkan pada ujung kiri micrometer objektif dengan micrometer
okuler sehingga dapat diketahui jumlah anak skalanya yang berhimpit dan dihasilkan
bayangan yang semakin jelas.

2. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 100 skala, sedangkan banyaknya
anak skala pada mikrometer okuler 25 skala. Panjang total skala pada mikrometer obyektif
yaitu 1 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler tersebut!
Diketahui:
A= 100 skala
B= 25 kali
Panjang total skala= 1 mm
Ditanya: Hasil kalibrasi?
Jawab:
𝐴
Kalibrasi micrometer okuler= 𝐵 × 0,01 mm
100
= × 0,01 mm
25
= 0,04 mm

3. Lengkapilah tabel berikut ini!


𝐴
Kalibrasi mikrometer Okuler = 𝐵 x 0.01 mm
1
= 𝑥 0,01 = 0,002
5
Keterangan : A=jumlahskala micrometer obyektif
B=jumlahskala micrometer okuler
Pengukuran diameter dan luas bidang pandang
Perbesaran : 400x
Jenis Sel : Sel Stomata
Bentuk : Oval

Jumlahskalapada Panjang diameter


Luas bidangpandang
Perbesaran diameter bidangpandang
(mm2)
bidangpandang (mm)
43 0,344 nm 0,0928 mm
400x
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

Perhitungan

Panjang diameter bidang pandang (PDBP) :


= Jumlahskala yang terlihatpadabidangpandang × hasilkalibrasimikrometer
𝑎
okuler×𝑏
43×0,002×400
= 100
= 0,344mm
Keterangan : a=perbesaranmikroskopsaatperhitunganskala
b=perbesaranmikroskopsaatkalibrasi

Luas bidang pandang :


= ¼ X 3.14 x PDBP2
= 1
⁄4 × 3.14 × (0,344)2
= 0,0928 mm2

Panjang sel :
= panjangsel (skala)×hasilkalibrasi
= 20 x 2 x 10-3
= 4 x 10-2

Lebar sel :
= lebarsel (skala)×hasilkalibrasi
= 21 x 2 x 10-3
= 4,2 x 10-2
(Gray, 2015).

4. Bahas data yang anda peroleh dilihat dari perhitungan luas bidang pandang !

Dari jumlah anak skala didapatkan nilai kalibrasi mikrometer yaitu 0,002 mm .Hal ini
sudah sesuai dengan literatur yang menjelaskan bahwa untuk menghitung nilai
kalibrasi dari mikrometer digunakan banyak anak skala yang terdapat pada
mikrometer obyektif dibagi dengan banyak anak skala yang terdapat pada mikrometer
okuler dikalikan dengan skala dari mikrometer obyektif yaitu 0,002. Setelah dilakukan
pengkalibrasian, diukur panjang diameter dan luas bidang pandang .Setelah diamati,
jumlah skala pada diameter bidang pandang adalah sebanyak 0,0928mm2. Sehingga
panjang diameter bidang pandang yang dihitung denga menggunakan rumus sesuai
dengan literatur yaitu jumlah skala pada diameter bidang pandang dikali dengan nilai
kalibrasi mikromter dan dikalikan dengan nilai perbesaran yang digunakan.Jadi
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

perhitungan panjang diameter bidang pandang dengan rumus sesuai literatur adalah
0,344 mm. Sedangkan dari perhitungan luas bidang panjang, hasil pengukuran yang
didapatkan adalah 0,0928 mm2. Hasil ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan
bahwa untuk melakukan perhitungan luas bidang pandang digunakan rumus ¼ dikali
3,14 dan dikalikan dengan kuadrad nilai diameter bidangpandang.Selain dilakukan
kalibrasi dan pengukuran diameter bidang pandang serta pengukuran luas bidang
pandang, juga dilakukan penerapan penggunaan mi krometer yaitu pengamatan
panjang dan lebar dari obyek mikroskopis.Jenis obyek mikroskopis yang diamati
adalah sel stomata daun mangga yang berbentuk oval atau lonjong dengan perbesaran
yang digunakan adalah 400x. Dari perngamatan yang sudah dilakukan, diperoleh hasil
panjang dari sel stomata tersebut adalah 20 dan lebar sel stomata tersebut adalah 21.
Nilai panjang dan lebar ini sesuai dengan perhitungan dengan rumus yang terdapat
pada literatur yaitu untuk mengukur panjang dari sel yang diamati dengan mikroskop
digunakan rumus panjang sel dalam bentuk skala dikali dengan nilai kalibrasi
mikrometer. Sedangkan untuk mengukur lebar dari sel yang diamati dengan
mikroskop, digunakan rumus lebar sel dalam bentuk skala dikali dengan nilai kalibrasi
mikrometer (Waluyo, 2013).

5. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang?
Jelaskan!
Dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang adalah
untuk memperkirakan ukuran preparat yang diamati, karena ukuran objek yang
diamati adalah mikroskopis sehingga diperlukan alat ukur yang dapat membaca seperti
mikroskop. Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang diameter pada
perbesaran tertentu kemudian dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan sehingga
didapat ukuran diameter dan luas yang sebenarnya dari bidang yang telah amati.

6. Jelaskan aplikasi nyata pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang
pada ilmu sains!
Aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada ilmu
sains diantaranya digunkan untuk mengukur ukuran suatu objek seperti sel stomata
tumbuhan yang dinyatakan dalam jumlah sel stomata per luas bidang satuan bidang
pandang, menghitung jumlah mikroba dan menghitung kerapatan sel (Suryati, 208).
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

4. KESIMPULAN
Mikrometer merupakan kaca berskala dimana dalam penggunaannya ada 2 jenis mikrometer
yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Micrometer objektif diletakkan pada meja
objek digunakan untuk mengkalibrasi micrometer okuler, sedangkan micrometer okuler
diletakkan pada perangkat lensa okuler untuk mengukur panjang dan lebar suatu objek..
Prinsip dari kalibrasi micrometer adalah menghitung jumlah anak skala antara micrometer
objektif dan micrometer okuler yang saling berhimpit sehingga dapat melihat luas bidang
pandang yang sebenarnya. Tujuan dari kalibrasi mikometer yaitu untuk menetukan diameter
obyek dan skala lensa okuler, mengukur luas bidang , dan menentukan ketelitian. Data hasil
pengamatan yang diperoleh yaitu pada perbesaran 400 kali dari mikroskop cahaya, stomata
daun yang diamati memiliki panjang 4 x 10-2 dan 4,2 x 10-2 dari yang terukur pada
mikrmeter okuler.
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Joko. 2011. Pengantar Laboratorium Mikroteknik. Bogor: IPB


Ratnawati dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Yogyakarta: FMIPA UNY
Rudyatmi Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES
Wu, Qiang. 2010. Microscope image processing. California: Academic press
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Waluyo, Joko. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: FKIP Universitas Jember
Suryati. 2008. Fisika. Jakarta: Grasindon
Gray, Peter. 2015. Handbook of Basic Microtechnique. USA: Schoolar’s Choice

Anda mungkin juga menyukai