Nanda A. A
DEFINISI HELMINTOLOGI
2
10/12/2018
KLASIFIKASI CACING
1. Phylum Annelida
“Lintah” ektoparasit
hidup di air dan darat
ukurannya bermacam2
3
10/12/2018
2. Phylum Nemathelminthes
Kelas nematoda
4
3. Phylum Platyhelminthes
Kel cacing pipih, dpt berbentuk pipih spt
daun atau pipih panjang seperti pita.
pipih spt daun trematoda, kelas trematoda
biasanya tdk memiliki rongga badan, bersifat
hermafrodit,
alat pencernaan buntu
pipih panjang spt pita cestoda
umumnya tdk memiliki rongga badan, tdk memiliki
alat pencernaan dan bersifat hemafrodit
5
10/12/2018
WHO (1964)
Penularan melalui tinja (faeces)
6
10/12/2018
7
10/12/2018
8
10/12/2018
9
10/12/2018
EPIDEMIOLOGINYA
Adanya sumber infeksi
Lingkungan yg menguntungkan
Siklus hidup cacing
Keadaan sosial ekonomi
Kepercayaan/kebiasaan
Sistem perairan
Perpindahan penduduk
Transport yg mudah dan cepat
10
10/12/2018
11
10/12/2018
DIAGNOSIS
Gejala umumnya tdk spesifik
Penegakan diagnosis dng pemeriksaan
laboratorium :
Tinja
Konsentrasi/biakan
Usapan anus
Biopsi
Darah
Urin
Sputum, dll
12
10/12/2018
PENCEGAHAN
Mempertinggi imunitas,
13
PYLUM NEMATHELMINTES
Definisi :
Nemathelminthes (Yunani, nema=benang,
helminthes=cacing) disebut cacing gilig karena
berbentuk bulat panjang / seperti benang.
Nemathelminthes sudah memiliki rongga
tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati (
pseudoselomata )
CIRI TUBUH NEMATHELMINTHES
Memiliki tubuh yang dilapisi kutikula
(melindungi diri)
Memiliki sistem pencernaan. Mulut pada
ujung anterior sedangkan anus pada ujung
posterior.
Makanan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui cairan pada pseudoselom.
Tidak memiliki pembuluh darah maupun
sistem respirasi.
Respirasi berlangsung secara difusi melalui
permukaan tubuh.
LANJUTAN…
1. Nematoda
2. Nematophora
KLASIFIKASI
22
10/12/2018
ASCARIS LUMBRICOIDES
23
10/12/2018
Larva masuk ke
tubuh melalui
Tlr keluar dr tinja
mulut, cairan
dlm keadaan blm
lambung akan
membelah
mengaktifkan
larva
Proses
pematangan 20-
24 hari, suhu
optimal 30 oC
Waktu migrasi 10-15 hari, siklus ke 2 di usus dan mulai menghasilkan telur
6-10 minggu
24
Ascaris Lumbricoides
Diagnosis : menemukan telur dan cacing
dewasa dalam tinja selama masa intestinal,
antelmintik atau keluar dengan
sendirinya melalui mulut/anus
Aspek Klinis Ascaris Lumbricoides
Gejala yangh timbul pada biasanya terjadi pada saat
berada diparu-paru.
Gangguan yang disebabkan cacing dewasa
Penderita mengalami gejala gangguan usus ringan
seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau
konstipasi.
Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing
menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi
usus (ileus).
Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara
ke saluran empedu, apendiks atau ke bronkus dan
menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga
kadang-kadang perlu tindakan operatif.
10/12/2018
EPIDEMIOLOGI A. LUMBRICOIDES
Kosmopolit , daerah tropis dng udara lembab
Erat hub. Dng higiene & sanitasi
27
ASCARIS LUMBRICOIDES
28
PENGOBATAN
29
A. Terapi Umum
Istirahat
Diet
Medikamentosa
– Obat pertama :
Pirantel pamoat, obat pilihan
Dosis tunggal 10 mg/kg BB
Piperazine. Dosis 75 mg/kg BB (maks 3,5 gr) selama 2 hari. Infeksi berat
bisa diberikan sampai 4 hari.
Mebendazole dosis tunggal 500 mg
Albendazole, dosis tunggal 400 mg
Levamisole. Dosis tunggal 150 mg atau 2,5 mg/kg BB
Ivermectin. Dosis tunggal 200 mg/kg BB
– Obat Alternatif :
Heksiresorsinal 1 gram + 30 gr MgSO4, diulangi 3 jam kemudian
Bitoscanate
B. Terapi Komplikasi
Umumnya dibutuhkan tindakan bedah
ASCARIS LUMBRICOIDES (CACING
PERUT)
2. ANCYLOSTOMA DUODENALE
(CACING TAMBANG)
Cacing tambang hidup sebagai parasit dengan menyerap
darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia
Cacing tambang memiliki ukuran tubuh lebih kecil
dibandingkan cacing perut.
Cacing tambang jantan dewasa berukuran 9mm
Cacing tambang betina dewasa berukuran 12mm.
Memiliki ujung enterior melengkung membentuk kapsul mulut
dengan 1-4 pasang kait kitin/gigi pada sisi ventral.
Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnya.
10/12/2018
33
ANCYLOSTOMA DUEDENALE
10/12/2018
MORFOLOGI
Morfologi kedua cacing mirip
Perbedaan khas terutama pada betina, N. Americanus
menyerupai huruf S, A duadenale menyerupai huruf C
NA 9000-10.000 tlr /har
AD 10.000-20.000 tlt/hari
Suhu 23-33 oC dlm 24-48 jam akan menetas
Dpt bertahan hidup di tanah 2minggu
Larva dpt menembus kulit
Cacing dewasa dpt hidup ± 10 thn.
35
DAUR HIDUP NECATOR AMERICANUS &
ANCYLOSTOMA DUODENALE
10/12/2018
EPIDEMIOLOGI
Kosmopolit , terutama daerah khatulistiwa
Prevalensi30-50% di berbagai daerah di
Indonesia
P > daerah perkebunan karet dan kopi,
pertambangan
Hidup di tanah pasir, liat, lumpur yg tertutup daun
dan gembur, yg tercampur humus dan terlindung
dari sinar langsung.
Paling sering menyerang org dewasa laki2
Di ina paling sering NA dari pada AD
37
10/12/2018
PENCEGAHAN
38
ANCYLOSTOMA BRAZILIENSE DAN
ANCYLOSTOMA CANINUM
PENATALAKSANAAN
1. Mebendazol. Diberikan dengan dosis 100 mg bid x 3 hari.
2. Pirantel Pamoat 10 mg/KgBB dosis tunggal, cukup efektif dengan toksisitas yang
rendah.
3. Albendazol. Diberikan dengan dosis tunggal 400 mg. Tidak boleh digunakan
selama hamil.
4. Tetrakloretilen. Merupakan obat pilahan utama (drug of choise) terutama untuk
pasien ansilostomiasis. Dosis diberikan 0,12 ml/kgBB, dosisi tunggal tidak boleh
lebih dari 5 ml. Pengobatan dapat diulang 2 minggu kemudian bila dilakukan
pemeriksaan telur tinja tetap positif. Pemberian obat ini sebaiknya dalam keadaan
perut kosong disertai pemberian 30 g MgSO4. kontraindikasi pemberian obat ini
pada pasien alkoholisme, kelainan pencernaan, konstipasi.
5. Befanium hidroksinaftat. Obat pilahan utama untuk ankilostomiasis dan baik
untuk pengobatan massal pada anak. Obat ini relatif tidak toksik. Dosis diberikan 5
g 2 kali sehari, dan dapat diulang bilamana diperlukan.
40
Perawatan umum
a. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat
besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati
dan telur) dan bahan makanan nabati (sayuran bewarna
hijau tua, kacang-kacangan, tempe)
b. Mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang
banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong,
bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus.
c. Suplemen preparat besi diperlukan oleh pasien dengan
gejala klinis yang berat, terutama bila ditemukan bersama-
sama dengan anemia. Dapat diberikan preparat besi oral,
Sulfas ferosus 3 x 200 mg (1 tablet) untuk orang dewasa
atau 10 mg/kgBB/kali untuk anak
41
3. OXYURIS VERMICULARIS (CACING) KREMI
45
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
Memutuskan rantai daur hidup dengan :
- Defekasi dikakus
- Menjaga kebersihan
- Pengobatan masal
Pemberian penyuluhan kepada masyarakat
mengenai sanitasi lingkungan
10/12/2018
48
10/12/2018
49
4. WUCHERERIA BANCROFTI (CACING
RAMBUT)
PENATALAKSANAAN
Diethylcarbamazine citrate (DEC) dosis tunggal
6mg/kgbb tiap tahun selama 4-6 tahun. DEC
sering menimbulkan efek samping sehingga
kombinasi dengan albendazole.
Ivermectin, membunuh mikrofiliaria. Dosis tunggal
200-400 mikrogram/kg
Albendazole, dosis tunggal 400mg
Benzopyrenes, termasuk flavonoids dan coumarin
sebagai tambahan
Jika ada limfadenema -> tindakan bedah
53
5. TRICHINELLA SPIRALIS
PENATALAKSANAAN
Pengobatan spesifik: Pengobatan dengan
albendazole (Zentel® atau mebendazole
(Vermox®) efektif pada stadium intestinal dan
pada stadium parasit ada diotot.
Pemberian kortikosteroid ditujukan hanya bagi
penderita berat untuk mengurangi
gejala inflamasi apabila jantung dan SSP yang
terserang; Namun pemberian
kortikosteroid ini akan menunda eliminasi
cacing dewasa dari perut
58
10/12/2018
TRICHURIS TRICHIURA
Trichuriasis
60
10/12/2018
MORFOLOGI
61
10/12/2018
EPIDEMIOLOGI
Kosmopolit
Daerah tropis, panas & lembab
62
Patologi dan Gejala Klinis Trichuris Trichiura
Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum, akan
tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens.
Pada infeksi berat terutama pada anak, tersebar di seluruh kolon
dan rektum.
Menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus.
Pada tempat perlekatannya terjadi pendarahan.
Menghisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemia.
Penderita terutama anak dengan infeksi Trichuris yang berat dan
menahun, menunjukan gejala nyata seperti diare yang sering
diselingi dengan sindrom disehuris yang berat dan menahun
Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai dengan infeksi cacing
lainnya atau protozoa.
Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis jelas atau
sama sekali tanpa gejala,
Parasit ini ditemukan pada tinja secara rutin
10/12/2018
Pengobatan spesifik :
Obat pilihan : Mebendazole (Vermox ®)
Obat alternatif : Albendazole (Zentel®) dan
Oxantel (Tidak beredar di AS)
Peraturan yang umum : Wanita hamil pada
trimester pertama tidak diberikan
pengobatan kecuali ada indikasi medis spesifik
64
STRONGYLOIDES STERCORALIS
Hidup bebas di tanah /sbg parasit
Manusia merupakan hospes utama cacing
ini, walaupun ada yang ditemukan pada
hewan tdk punya perantara
Cacing ini dapat mengakibatkan penyakit
strongilodiasis.
Diagnosis dengan menemukan telur pd tinja
Ditemukan jg pd anjing & kucing
DAUR HIDUP STRONGYLOIDES STERCORALIS
69
TOXOCARA CANIS (DOG WORM) DAN TOXOCARA
CATI (CAT WORM)
1.Turbelaria
2.Monogenea
3.Trematoda
4.Cestoda
Ciri-ciri khas Platyhelminthes
Cara infeksi :
Makan hospes perantara II yg mengandung
metaserkaria
Serkaria menembus kulit.
CIRI-CIRI MORFOLOGI TREMATODA
DARAH
S. MANSONI WAKTU KOPULASI
MORFOLOGI CACING DEWASA DAN LARVA DARI
TREMATODA
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Tergantung :
Lokalisasi cacing dalam tubuh hospes
Rangsangan setempat
PENGOBATAN
Prazikuantel (biltricide, Distocide) 20-40
mg/hari diminum langsung atau dibagi 3
dosis. Bisa dinaikkan 60mg/hari.
TREMATODA PARU
PARAGONIMUS WESTERMANI
Tenggara.
Di Indonesia :- bin.autotokhton
- ma. impor.
MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP
Habitat : saluran pernapasan (paru-paru)
Cacing dewasa :
Seperti biji kopi, biasanya berpasangan
Warna coklat tua
Ukuran 8-12 x 4-6 mm
Telur :
Lonjong dgn operkulum agak tertekan ke dlm.
Ukuran 80-118 μ
Matang dlm air dlm wkt 16 hari.
DAUR HIDUP P. WESTERMANI
HOSPES PERANTARA
Hospes perantara I : keong air dari jenis
Melania sp.,
Semisulcospira, dan
Thiara sp.
Perkembangan dalam HP 1 : M-S-R1-R2-Sk
Hospes Perantara II: ketam air tawar
Potamon sp.
Eriocheir sp.
Cambarus virilis
HOSPES PERANTARA
POTAMON SP. SBG HP PARAGONIMUS
Cara infeksi : makan ketam/udang
mentah atau kurang masak yang
mengandung metaserkaria.
Eksistasi terjadi di usus halus
menembus dinding usus masuk rongga
abdomen cacing muda menembus
diafragma menjadi cacing dewasa di
paru-paru dalam 8-12 minggu.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK
Cacing muda tidak menimbulkan gejala klinis
Cacing dewasa membentuk kista di paru-paru.
Di dalam kista cacing terdapat dalam bentuk
diploid (berpasangan) maupun triploid
Gejala : batuk dengan sputum bergaris merah
(endemic hemoptysis) disertai nyeri
pleura dan sesak napas(dyspnea).
Cacing dewasa dapat bermigrasi ke alat-
alat lain dan menimbulkan abses pada
alat tersebut (hati, limpa, otak, otot,
dinding usus).
Di otak dapat menimbulkan gejala
epilepsi tipe Jackson
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
PENGOBATAN
Praziquantel
Bitionol.
Triclabendazol
EPIDEMIOLOGI DAN PENCEGAHAN
ovari
uterus
scolex
kelenjar
testes
kuning telur
penghisap
leher
lubang
proglotid
scolex di dalam genital
dinding usus
uterus
Daur Hidup Dibotriocephalus latus
DALAM AIR
DALAM TUBUH MANUSIA
larva plerocercoid
dalam daging ikan cacing dewasa dalam
telur
usus inang utama
coracidium
larva procercoid
copepoda
dimakan ikan
Anemia
Peritonitis (jarang)
TAENIA SAGINATA
(BEEF TAPE WORM = CACING PITA SAPI)
Pemeriksaan feces :
Diagnosis pasti ditetapkan jika ditemukan
skoleks, proglottid gravid.
Ditemukannya telur belum dapat
memastikan diagnosis spesies cacing.
PENGOBATAN TAENIASIS
Abendazol
Dewasa: 400 mg/hari, 3 hari
1-2 th : 200 mg dosis tunggal
Atabrin
PENCEGAHAN TAENIASIS
Pengobatan penderita
Pengawasan daging babi & sapi
Morfologi:
oval (lonjong)
5 x 8-10 mm
berwarna putih susu ; mempunyai invaginasi scolex
ke dalam kantung
Cara infeksi : tertelan telur Taenia solium,
misalnya:
Menelan makanan atau air yang terkontaminasi oleh
tinja penderita taeniasis
Melalui mulut karena tangan yang tercemar tinja
Autoinfeksi interna karena tertelan muntahan berasal
dari lambung yang mengandung telur cacing akibat
terjadinya gerak peristaltik balik usus
TELUR HOSPES
Larva ONCOSPHERE menembus
dinding usus Pembuluh darah
Predileksi
LARVA CYSTICERCUS
Diagnosa :
- Anamnesa
- Radiologis
- Test serologis (intradermal test)
Pengobatan :
• Prazikuantel 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal
• Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal
• Operasi
Pencegahan :
- pengobatan penderita taeniasis
- personal hygiene (mencegah
autoinfeksi)