0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
176 tayangan2 halaman
Serratia marcescens adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang bersifat fakultatif anaerob dan mampu tumbuh pada suhu 5-40°C serta pH 5-9. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi nosokomial dan gangguan pencernaan serta merusak terumbu karang karena memiliki enzim kitinase.
Serratia marcescens adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang bersifat fakultatif anaerob dan mampu tumbuh pada suhu 5-40°C serta pH 5-9. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi nosokomial dan gangguan pencernaan serta merusak terumbu karang karena memiliki enzim kitinase.
Serratia marcescens adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang bersifat fakultatif anaerob dan mampu tumbuh pada suhu 5-40°C serta pH 5-9. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi nosokomial dan gangguan pencernaan serta merusak terumbu karang karena memiliki enzim kitinase.
Serratia marcescens adalah bakteri gram negatif, berbentuk batang
atau bacillus, bersifat motil karena mempunyai flagela peritrik, sifat menurut kebutuhan oksigennya adalah fakultatif anaerob (lebih memilih oksigen namun tetap bisa hidup dalam keadaan sedikit oksigen), dapat tumbuh dalam kisaran suhu 5-40 0C dan dalam kisaran pH 5-9. Bakteri ini familier sebagai bakteri yang biasanya mengkontaminasi cawan petri di laboratorium, koloninya berwarna merah karena bakteri ini menghasilkan prodigiosin (pigmen yang menyebabkan warna tsb.). Sebagai perbedaan Serratia marcescens dengan 438 strain Enterobacteria dan pseudomonadaceae bakteri ini dapat melakukan hidrolisis kasein, memproduksi metaloproteinase yang memungkinkan interaksi sel ke matriks ekstraselular, proses metabolisme yang berbeda menurunkan triptofan dan sitrat, dimana sitrat sebagai sumber karbon, menghasilkan asam laktat yang dihasilkan dari oksidasi dan fermentasi. Memiliki enzim kitinase, lipase, chloroperoxidase dan protein ekstraseluler. Mempunyai sifat resisten terhadap antibiotik karena memiliki r-faktor di plasmid (gen yang mengkode untuk resistensi antibiotik). Habitat normal bakteri Serratia marcescens ditemukan pada air, tanah, tanaman serta flora normal pada usus manusia. Ditemukan juga pada roti yang lembap karena bakteri ini juga dapat menyerang makanan, selain itu ditemukan sebagai sebab infeksi nokosomial (infeksi yang terjadi ketika masuk rumah sakit). Penularannya lewat air, cairan, suntikan maupun kontak langsung
Karena memiliki morfologi yang unik yaitu warna koloninya yang
merah, Serratia marcescens digunakan untuk melacak transmisi atau pergerakan bakteri karena dulunya bakteri ini dikira tidak bersifat patogen untuk manusia sehingga pada tahun 1951 & 1952 digunakan oleh US army/ angakatan laut amerika untuk menjalankan misi rahasia yang disebut “operasi sea-spray” untuk mempelajari arus angin yang diduga membawa senjata biologis. Namun dampaknya malah menyebabkan meningkatnya penderita pneumonia dan infeksi saluran kemih.
Bakteri ini merupakan bagian flora normal usus manusia, karena
berperan dalam meragikan laktsosa. Serratia marcescens menjadi berbahaya ketika jumlahnya melebihi batas apalagi sampai keluar dari usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, berlaku untuk orang dewasa hingga bayi. Ketika menjadi penyebab gangguan pencernaan, pada tinja nya ditemukan bakteri ini. Apabila air laut tercemar kotoran manusia yang terdapat Serratia marcescens dapat menyebabkan penyakit cacar putih pada terumbu karang tanduk rusa. Hal ini tentunya merusak salah satu keindahan alam. Bakteri Serratia marcescens dapat menyebabkan hal tersebut karena memiliki enzim kitinase yang dapat memicu kerusakan. Terumbu karang tanduk rusa yang terdapat dilaut merupakan hewan laut yang masuk kedalam filum porifera, yang strukturnya merupakan zat kitin.