Anda di halaman 1dari 8

Materi ke 2 daring , Jumat ,15 januari 2021

B.Klasifikasi Jamur
Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur dibagi
menjadi 4 divisi, klasifikasi jamur berdasarkan cara reproduksi secara
generative (seksual), yaitu:

1. Divisi Zygomycota
2. Divisi Ascomycota
3. Divisi Basidimycota
4. Divisi Deuteromycota

1. Divisi Zygmycota

Ciri umum jamur Zygomycota diantaranya meliputi:

a. Struktur Tubuh
Tubuh Zygomycota terdiri dari hifa yang tak bersekat. Hifa ada yang membentuk
sporangium yaitu struktur penghasil spora vegetatif. Alat reproduksi seksualnya yaitu
zigosporangium (jamak: zigosporangia) yang berdinding tebal dan berwarna kehitaman.
Zygomycota tidak memiliki tubuh buah.
b. Habitat
Sebagian besar merupakan jamur terestrial (hidup di darat) yang hidup sebagai saprofit
di tanah, makanan, atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Jamur ada yang hidup
sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Selain
itu, ada pula yang menguntungkan yaitu denegan melakukan simbiosis. Misalnya
dengan ganggang hijau biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen), dan
dengan akar tumbuhan tinggi sebagai mikoriza.
c. Reproduksi
Reproduksi Zygomycota yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (tidak
kawin) terjadi dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang
dihasilkan oleh sporangium. Sedang reproduksi seksual dengan perkawinan antara hifa
yang berbeda jenis, disebut hifa (+) dan hifa (-), menghasilkan zigospora. Zigospora
adalah spora seksual (spora generatif), yaitu spora yang dihasilkan oleh reproduksi
seksual.

Tahap-tahap reproduksi pada Zygomycota adalah sebagai berikut:

 Hifa dari jenis yang berbeda (yakni + dan -) saling berdekatan


 Hifa (+) dan hifa (-) tersebut membentuk cabang hifa yang disebut gametangium
(jamak: gametangia). Kedua gametangia banyak mengandung banyak inti
haploid (n).
 Dinding kedua gametangium lalu pecah sehingga terjadi penyatuan plasma sel
(plasmogami). Inti haploid hifa (+) bergabung dengan inti haploid hifa (-) dan
kemudian membentuk zigospora. Zigospora yang terbentuk memiliki inti-inti yang
haploid (2n). Inti-inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan inti-inti
haploid (jumlah kromosomnya n). Selanjutnya zigospora mengalami dormansi
(fase istirahat). Zigospora mengalami penebalan dinding sel sehingga dapat
roqueforti bertahan pada kondisi kering selama berbulan-bulan.
 Apabila kondisi lingkungan menguntungkan, zigospora akan tumbuh dan
membentuk sporangium. Inti-inti haploid di dalam sporangium membelah secara
mitosis yang kemudian membentuk inti-inti spora.
 Jika sporangium masak, dindingnya akan robek sehingga spora tersebar.
 Spora yang jatuh di tempat yang sesuai (kondisi cocok) akan berkembang
menjadi hifa. Hifa berkembang menjadi jamur baru.

d. Peran Zygomycota

Peran jamur Zygomycota diantaranya yaitu:

 Jamur Rhizopus oryzae digunakan untuk pembuatan tempe


 Jamur Mucor javanicus digunakan untuk pembuatan tape
 Jamur Rhizopus stolonifer, Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, dan Pilobulus
merupakan pengurai saproba sisa organisme atau bahan yang terbuat dari
produk organisme seperti makanan. Rhizopus stolonifer tumbuh pada roti basi.
Hifanya juga disebut stolon tumbuh di permukaan roti dengan cepat. Sebagian
hifa ada yang membentuk struktur seperti akar yang disebut rizoid (berfungsi
untuk melekat pada substrat dan juga menyerap makanan). Rhizopus nigricans
hidup pada tomat dan Mucor mucedo serta Pilobulus menguraikan kotoran
hewan.
2. Divisi Ascomycota
Ciri umum Ascomycota adalah sebagai berikut:

a. Struktur Tubuh
Ascomycota sebagian besar multiseluler. Ascomycota yang uniseluler misalnya
Saccharomyces cereviceae (khamir). Ascomycota ada yang membentuk buah, namun
ada pula yang tidak membentuk tubuh buah. Bentuk tubuh Ascomycota beragam,
antara lain seperti mangkuk, bulat, dan bulat panjang. Alat reproduksi aseksual
Ascomycota adalah hifa yang berdiferensiasi menjadi konidiofor. Pada ujung konidiofor
terdapat konidiospora atau konidia (tunggal: konidium). Konidiospora tersusun dalam
bentuk rantai seperti kuas atau bergerombol bulat.
Alat reproduksi seksualnya adalah askus (jamak: aski). Askus merupakan struktur
seperti kantung. Pada Ascomycota yang memiliki tubuh buah, alat reproduksi seksual
terdapat pada tubuh buah yang disebut askokarp. Pada askokarp terdapat banyak
askus. Setiap askus akan menghasilkan askospora.
b. Habitat
Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa-sisa organisme (sampah).
Sebagian Ascomycota merupakan parasit pada tumbuhan dan hewan. Ascomycota ada
yang hidup di laut dan merupakan salah satu saproba utama. Ada juga Ascomycota
yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (lichen).
c. Reproduksi
Ascomycota melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
(tidak kawin) pada Ascomycota uniseluler dilakukan dengan membentuk kuncup atau
tunas. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas.
Reproduksi seksual terjadi dengan penyatuan dua sel haploid (n) berbeda jenis yang
berfungsi sebagai gamet (sel kelamin). Penyatuan tersebut menghasilkan zigot yang
diploid (2n). Zigot kemudian membesar menjadi askus. Di dalam askus terjadi
pembelahan meiosis sehingga terbentuk empat sel askospora yang haploid (n).
Askospora merupakan spora aseksual (spora vegetatif).
Berikut adalah tahap reproduksi seksual Ascomycota multiseluler.

 Hifa yang berbeda jenis berdekatan.


 Salah satu hifa yang dianggap hifa “betina” membentuk askogonium dan hifa
jenis lainnya yang dianggap “jantan” membentuk anteridium. Askogonium dan
anteridium masing-masing memiliki sejumlah inti haploid (n).
 Dari arkegonium tumbuh trikogin, yaitu struktur penghubung askogonium dengan
anteridium.
 Melalui trikogin terjadi perpindahan plasma dan inti anteridium ke askogonium
sehingga pada askogonium terjadi penyatuan plasma (plasmogami) dan
terbentuk dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik).
 Askogonium kemudian tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang
dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis. Inti-inti membelah
secara mitosis tetapi tetap berpasangan.
 Pada Ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang
dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut badan buah berupa
askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan dua inti
haploid dikariotik. 
 Dalam askus kemudian terjadi kariogami menghasilkan inti diploid (2n). Fase
diploid ini singkat karena kemudian inti tersebut membelah secara meiosis
menghasilkan empat inti haploid (n). Setiap inti haploid membelah lagi secara
mitosis sehingga setiap askus mengandung delapan inti haploid (n).
 Dinding sel kemudian terbentuk di sekitar delapan inti dan membentuk
askospora.
 Askospora yang telah masak/matang akan tersebar dari askus yang pecah.
 Askospora yang jatuh di tempat yang sesuai dan cocok akan berkecambah
menghasilkan hifa haploid yang baru.

d. Peran Ascomycota

Ascomycota adalah kelompok jamur yang paling beragam. Berikut adalah peran
menguntungkan jamur Ascomycota, yaitu:

 Saccharomyces cereviceae berperan untuk pembuatan roti dan minuman


beralkohol. Jamur ini mengubah gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Karbon dioksida inilah yang menyebabkan adonan roti mengembang.
 Saccharomyces ellipsoideus, berperan untuk pembuatan wine dan buah anggur
 Saccharomyces tuac, berperan untuk pembuatan tuak dari air nira.
 Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom.
 Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea, yaitu jamur yang tubuh buahnya
dapat dimakan.

Contoh jamur Ascomycota yang merugikan karena bersifat parasit adalah sebagai
berikut.

 Venturia inaequalis yaitu jamur penyebab penyakit yang merusak buah apel
 Claviceps purpurea merupakan jamur penyebab penyakit ergot pada tanaman
gandum. Tanaman yang berpenyakit ini jika dimakan oleh hewan ternak atau
manusia akan menyebabkan penyakit yang disebut ergotisma. Gejala ergotisma
adalah kejang otot dan kelumpuhan.

3. Divisi Basidimycota
Ciri umum Basidiomycota adalah sebagai berikut.:
a. Struktur tubuh
Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa vegetatif
Basidiomycota terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya), misalnya pada kulit kayu,
tanah, atau serasah daun. Jalinan hifa generatif ini ada yang membentuk tubuh buah
dan ada yang tidak. Tubuh buah pada Basidiomycota disebut basidiokarp. Bentuk
basidiokarp bermacam-macam, misalnya seperti payung, kuping, atau ada juga bentuk
setengah lingkaran. Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat lembaran-
lembaran (bilah). Pada lembaran/bilah ini terbentuk banyak basidium yang akan
menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora generatif.
b. Habitat 
Jamur ini umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya
serasah daun di tanah, merang padi, atau batang pohon yang mati. Jamur yang parasit
hidup pada organisme inangnya misalnya pada tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya
ada juga yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza.
c. Reproduksi
Reproduksi Basidiomycota terjadi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi
aseksual adalah dengan membentuk spora konidia. Seperti Zygomycota dan
Ascomycota, reproduksi seksual (secara kawin) Basidiomycota terjadi melalui
perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual (spora
generatif) yaitu spora basidium (basidiospora).
Berikut adalah tahap reproduksi seksual sehingga terbentuk spora basidium:

 Hifa jenis (+) dan hifa jenis (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari
basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan.
 Plasmogami terjadi antara hifa jenis (+) dan hifa jenis (-) sehingga inti salah satu
hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang
berpasangan (dikariotik).
 Hifa haploid (n) dikariotik tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.
 Miselium dikariotik tumbuh dan kemudian membentuk badan buah yang disebut
basidiokarp.
 Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk
basidium yang bernti diploid (2n).
 Inti diploid dalam basidium akan mengalami pembelahan secara meiosis menjadi
empat inti yang haploid (n)
 Basidium membentuk 4 (empat) tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
 Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma
dan lalu berkembang menjadi basidiospora.
 Apabila basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai,
akan tumbuh menjadi hifa yang haploid.
d. Peran Basidiomycota
Peran menguntungkan jamur Basidiomycota adalah sebagai berikut.

 Jamur kuping (Auricularia polytrica), jamur merang (Volvariella volvacea), dan


jamur shitake (Lentinulla edodes) dapat dimakan tubuh buahnya
 Jamur kayu (Ganoderma) berperan sebagai obat atau makanan suplemen.

Sebaliknya, jamur Basidiomycota yang merugikan adalah sebagai berikut.

 Jamur karat (Puccinia graminis) merupakan parasit pada daun tanaman


pertanian dari famili Gramineae, misalnya jagung dan gandum.
 Puccinia arachidis adalah parasit pada tanaman kacang tanah
 Ustilago maydis, parasit pada jagung.
 Amanita ocreata dan Amanita phalloides, merupakan jamur beracun dan
mematikan jika dimakan.
 Amanita muscaria, dapat menyebabkan halusinasi jika dimakan. Jamur ini
memiliki tubuh buah yang sulit dibedakan antara yang beracun dan tidak beracun
sehingga lebih baik jangan memakan jamur yang belum diketahui dapat dimakan
atau tidak.

4. Divisi Deuteromycota

Deuteromycota bukan kelompok jamur yang sebenarnya (tidak sejati) dalam klasifikasi
jamur. Setiap jenis jamur yang sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi
seksualnya dikelomppokkan dalam Deuteromycetes atau disebut juga jamur tidak
sempurna.
Deuteromycetes umumnya bersifat parasit dan memiliki hifa bersekat.
Contoh jamur Divisi Deuteromycota

 Aspergillus Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat keasaman dan
kandungan gula tinggi.
 Epidermophyton dan Mycosporium : Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada
manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan
Mycosporium penyebab penyakit kurap.
 Fusarium, Verticellium, dan Cercos : Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada
tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan
yang diserangnya.

Anda mungkin juga menyukai