Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ENTOMOLOGI

DOSEN PEMBIMBING : AHMAD RIADI,S.pd

OLEH KELOMPOK 3:
1. SITI HARTINA ( 1321506)
2. SUMARNI (1321507)
3. SUANDI (1321508)
4. SUKMAWATI (1321510)

STKIP PRIMA SENGKANG


2015
1

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Ucapan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,karena atas limpahan
rahmat,taufik,dan hidayah-Nya kepada Kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.Salawat dan salam tak lupa pula kami kirimkan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW,yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang.
Terima kasih kami juga sampaikan kepada kakanda Ahmad Riadi,S.pd.
selaku dosen mata kuliah Entomologi atas bimbingan dan kepercayaannya
kepada kami untuk mengemban amanah melalui makalah ini.Terakhir kami
sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para bloggers atas
ilmu yang telah dibagikan melalui internet,sehinngga kami dapat memperoleh
refrensi untuk pengerjaan makalah ini.Semoga Allah SWT senantiasa memberkati.
Akhir kata ,tiada gading yang tak retak,begitu pula dengan makalah
ini.Oleh karena itu,kami mengharapkan saran yang konstruktif demi perbaikan
makalah kami selanjutnya.

Sengkang,September 2015

Kelompok 3

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..i
Daftar Isi......ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....1
1.2 Rumusan Masalah........2
1.3 Tujuan......2
BAB II PEMBAHASAN....3
2.1 Sistem Respirasi Serangga..3
2.2 Praktikum Sederhana..7
BAB III PENUTUP.11
3.1 Kesimpulan....11
3.2 Saran.......11
DAFTAR PUSTAKA...12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari serangga. Istilah ini berasal dari dua perkataan latin -entomon
bermakna serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan.
Insekta atau serangga mempunyai spesies yang paling banyak
jumlahnya di antara semua hewan. Jumlah spesies Insecta dapat mencapai
675.000 spesies. Hewan ini dapat hidup di dalam tanah, di darat, di udara, di
air tawar atau sebagai parasit pada tubuh makhluk hidup lain. Akan tetapi,
hewan ini jarang yang hidup di laut.
Sebagai bagian dari komunitas ekosistem bumi, serangga telah
menjadi penentu keberadaan dan perkembangan ekosistem di muka bumi.
Interaksi antara serangga dengan manusia sudah berlansung sejak manusia
ada dan hidup di dunia. Serangga mempunyai peran penting dalam
kehidupan manusia yaitu berperan dalam proses penyerbukan,
sebagai makanan, hingga sebagai bahan dalam bidang penelitian
dan kedokteran. Dan yang sangat pentingnya adalah serangga
sebagai pemakan bahan organik yang membusuk, sehingga
membantu merubah tumbuhan dan hewan yang mati menjadi
zat-zat yang lebih sederhana dan dikembalikan ke tanah . Begitu

juga sebaliknya kerugian yang besar bisa ditimbulkan akibat serangga yaitu
gangguan kesehatan pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh
penyakit yang ditularkan dan disebarkan oleh serangga. Trilyunan rupiah
dana digunakan untuk biaya pengendalian hama tanaman, hama
pascapanen,hama permukiman serta penyakit pada tanaman, hewan dan
manusia yang ditularkanoleh serangga. Manusia sering memandang
serangga secara antroposentris, yaitu sebagai kelompok organanisme yang
lebih banyak mendatangkan kerugian daripada keuntungan bagi kehidupan
manusia. Dengan belajar Entomogi kita bisa menempatkan serangga secara
proporsional dalam kehidupan, sehingga tidak memandang serangga sebagai
hewan yang selalu merugikan.
Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai Entomologi,khususnya
sistem respirasi serangga akan di bahas pada bab selanjutnya.

1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mekanisme Pernapasan Pada Serangga?
2. Bagaimana Praktikum Sederhana Pernapasan pada Serangga

1.3

Tujuan
1. Menjelaskan Mekanisme Pernapasan Pada Serangga.
2. Mengadakan Praktikum Sederhana untuk Pernapasan pada Serangga.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Respirasi Serangga

Serangga merupakan kelompok arthropoda yang bernapas dengan


trakea. Jumlah trakea di dalam tubuh serangga sangat banyak. Oleh karena
itu,sistem pernapasan serangga dinamakan sistem trakea.
Pertukaran

oksigen

dan

karbondioksida

dilakukan

melalui

trakea.Trakea merupakan bagian tubuh serangga yang terbuat dari pipa /


tabung udara.Trakea merupakan pembuluh yang paling besar yang bermuara
pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut
spirakel. Spirakel dilindungi oleh bulu-bulu halus yang berfungsi menahan
debu dan benda asing lainnya dari udara sebelum masuk ke dalam
trakea.Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan
terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, mulai dari thorax ke
abdomen. Jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis serangganya.

Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga


membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Jika otot
berkontraksi, spirakel terbuka dan trakea mengembang sehingga udara dari
luar dapat masuk ke dalam trakea Pada umumnya spirakel terbuka selama
serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Beberapa serangga memiliki trakea yang membesar membentuk
kantung udara pada bagian pangkalnya, memiliki fungsi untuk menyimpan
udara pada serangga-serangga air. Trakea mengadakan percabanganpercabangan yang berdiameter lebih kecil, disebut dengan trakeolus,berakhir
dengan bentuk yang tumpul yang bersentuhan langsung dengan sel tubuh.
Pada bagian ini, ujung trakeola terdapat cairan yang berwarna biru gelap
berfungsi untuk mengikat oksigen dari udara sehingga dapat mencapai
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin,
berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas
terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi
yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada
vertebrata.
Udara masuk ke dalam trakea melalui lubang spirakel (saat katup
spirakel terbuka) pada permukaan tubuh kemudian mengalir masuk ke
trakea. Udara mengalir ke sepanjang tabung trakeola (saluran percabangan
trakea yang lebih kecil) dan berakhir pada membran plasma sel tubuh.
Oksigen berdifusi dari trakeola ke sel tubuh, sedang karbondioksida berdifusi
dari sel tubuh ke trakeola untuk dibuang. Ketika serangga sedang aktif,

serangga akan membutuhkan jauh lebih banyak suplai oksigen. Se-sel tubuh
akan menarik cairan trakeola masuk ke dalam, dengan demikian akan
membuat tekanan trakeola mengecil dan udara akan lebih banyak masuk ke
dalam.
Perbedaan Sistem Respirasi Serangga Darat Dengan Mamalia
Serangga yang hidup di darat mendapatkan suplai oksigen langsung
dari udara yang mengandung 21% oksigen. Sistem pernapasan serangga
berbeda dengan hewan darat lainnya yang mengggunakan paru-paru.
Serangga benapas menggunakan sistem trakea, sistem tabung yang memiliki
banyak percabangan di dalam tubuh, menghantarkan oksigen langsung ke
dalam sel-sel tubuh dan membuang limbah karbondioksida. Perbedaan
sistem trakea dengan sistem paru-paru terletak pada penghantaran oksigen.
Sistem paru-paru memiliki koordinasi dengan sistem peredaran darah,
sistem paru-paru memperantarai masuknya oksigen dari udara ke dalam
tubuh, kemudian oksigen dihantarkan oleh sel-sel darah ke seluruh sel di
dalam tubuh, begitu pula dengan pembuangan karbondioksida. Sedang pada
sistem trakea tidak terjadi hubungan yang seperti demikian. Sistem trakea
bertanggung jawab atas suplai dan penghantaran gas secara langsung ke selsel tubuh. Oksigen tidak diangkut oleh darah seperti pada hewan darat
lainnya. Cairan darah pada serangga bercampur dengan cairan tubuh, yang
mengangkut sari-sari makanan, namun tidak mengangkut oksigen ataupun
karbondioksida.

Pada serangga air seperti jentik nyamuk, udara diperoleh dengan


menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat
menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp.
mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada
permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan
melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang
berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabangcabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen
diedarkan melalui pembuluh trakea

Mekanisme Pernapasan Pada Serangga


Otot-otot perut membantu memompa udara masuk dan keluar
tubuh. Saat otot-otot rilek, maka katup spirakel terbuka, sehingga udara
dapat masuk ke dalam tabung-tabung pada sistem trakea. lubang spirakel
dapat dibayangkan seperti ventilasi rumah, yang ketika dibuka maka udara
dari luar akan masuk. Udara yang masuk ini akan membawa oksigen. Di tepi
spirakel terdapat rambut-rambut halus yag berfungsi untuk menyaring udara
dan mencegah kehilangan banyak air ketika spirakel dibuka. Saat udara telah
masuk, katup spirakel akan menutup, udara akan mengalir dari tabung trakea
menuju ke tabung-tabung trakeola dan sampai pada jaringan sel-sel tubuh.
Pada saat ini akan terjadi pertukaran udara. Oksigen akan berdifusi masuk

ke dalam sel tubuh, sedang karbondioksida akan berdifusi ke luar dari sel
tubuh. Pengikatan oksigen dibantu dengan cairan berwarna biru gelap pada
ujung trakea yang menyebabkan daerah ini lembab. Karbondioksida dari sel
akan mengalir ke trakeola-trakeola-trakea lalu dibuang melalui lubang
spirakel yang membuka katupnya. Penutupan katup spirakel ini betujuan
untuk memaksimalkan pernapasan, serta pada serangga-serangga air
penutupan spirakel akan melindungi dari masuknya air ke dalam tubuh.

2.1 Praktikum Sederhana

A. Tujuan
Mengetahui pengaruh berat serangga terhadap laju respirasi.
B. Alat dan Bahan:

1. Respirometer sederhana

4. Kristal NaOH (KOH)

2. Neraca

5. Larutan eosin

3. Jangkrik
6. Plastisin/vaselin
7. Kapas
10

8. Pipet tetes
9. Stopwatch/ pengukur waktu

11

C. Cara Kerja
Ciri makhluk hidup antara lain melakukan ekskresi, tumbuh dan
berkembang, peka terhadap rangsang, respirasi, butuh nutrisi, reproduksi,
bernafas, dan bergerak. Untuk mengukur kecepatan respirasi pada serangga
dilakukan dengan mengukur oksigen yang diperlukan dalam pernafasannya.
Kecepatan respirasi dinyatakan dengan banyaknya oksigen yang diperlukan
serangga/ jangkrik pada waktu tertentu. Alat dan bahan diatur dalam
susunan sebagai berikut:
1. Timbanglah serangga/ jangkrik yang akan dipakai untuk praktikum.
2. Susunlah alat dan bahan seperti gambar di atas
3. Tempatkan pada tempat yang datar
4. Tutuplah sambungan antara pipa dengan bejana agar tidak bocor udaranya
5.

Sebelum ujung pipa diberi larutan eosin, tutuplah dengan jari telunjuk
selama 1-2 menit

6.

Masukan di ujung pipa berskala larutan eosin, satu tetes

7.

Mulai menghitung gerakan eosin setiap 2 menit

8.

Hitunglah berapa cc oksigen yang dibutuhkan sesrangga dalam waktu 10


menit.

9.

Ulangi langkah di atas pada serangga/ jangkrik yang berbeda beratnya.

D. Tugas
1. Hipotesis :
2. Apakah guna NaOH dan KOH dalam percobaan diatas?
3. Apa yang terjadi dengan kedudukan eosin? Jelasakan!
4.Adakah hubungan antara berat jangkrik dengan kebutuhan oksigen?
E. Jawaban
1. Semakin berat tubuh jangkrik, semakin banyak membutuhkan oksigen.
Sedangkan semakin ringan berat tubuh jangkrik semakin sedikit kebutuhan
oksigen.
2. Berguna untuk mengikat CO2 agar tidak menganggu jalannya kegiatan
respirasi.
3. Ketika jangkrik mulai bernafas di dalam tabung ketika itulah eosin
bergerak di dalam tabung dari titik awal tabung respirometer ke titik akhir
sesuai dengan kecepatan bernafasnya jangkrik.
4. Ada. Karena semakin berat tubuh jangrik, akan semakin membutuhkan
oksigen. Seperti halnya manusia apabila dia berbadan gemuk dia akan
bernafas cepat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Keberhasilan percobabaan/eksperimen ini tergantung pada bocor atau


tidaknya alat. Disarankan hubungan antara tabung dan bagian berskala
diolesi dengan vaselin lalu diputar-putar.
2. Perubahan suhu udara (bila menjadi panas) menyebabkan titik air yang
sudah bergerak kembali kearah luar. Oleh karena itu sebaiknya percobaan
diadakan dalam waktu perubahan suhu tidak besar. Sebaliknya bila suhu
menurun,tetes air cepat bergerak kea rah tabung specimen.
3. Sebelum disimpan,specimen hewan dikembalikan ke tempatnya dan KOH
yang biasanya meleleh segera dikeluarkan dan tabung dicuci bersih. Jika
kurang bersih dan tabung tertutup,maka akan terjadi respirometer tak akan
dapat dibuka lagi,karena merekat oleh KOH.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Insekta (serangga) bernafas dengan menggunakan tabung udara
yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui
lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel.
Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu, serta dapat
terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang geraknya diatur
oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh dengan
ukuran yang semakin halus.. Tabung ini disebut trakeolus; berisi udara
serta cairan. Oksigen larut dalam cairan ini kemudian berdifusi ke dalam
sel-sel di dekatnya. Jadi, pada insekta oksigen tidak diedarkan melalui
darah, tetapi melalui trakea.
3.2

Saran

Telah diketahui bersama bahwa serangga dapat memberikan manfaat dan


kerugian bagi kehidupan manusia. Dengan pengetahuan tersebut
diharapkan

masyarakat

tidak

lagi

memandang

serangga

secara

antroposentris. Dengan demikian masyarakat kita bisa memanfaatkan


serangga untuk kemakmuran bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Sastrdihardjo.1984. Pengantar Entomologi Terapan. Bandung: Penerbit ITB

Anonim.2010. Reproduction male .http://insectspedia.blogspot.com/2010/08


/reproduction-male.html. [Diakses tanggal 17 oktober 2010].

Anonim.2010. Reproduction female. http://insectspedia.blogspot.com /


2010/08/reproduction-female.html. [Diakses tanggal 17 oktober 2010].

Anonim.2010.Animalia.http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_IX_ANIMALIA
[ diakses tanggal 4 ktober 2010]

Force,delta.2010.fhttp://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.
php/1/materi/Biologi/INVERTEBRATA%202.pdf. [ diakses tanggal 4 ktober
2010]

Tabin,amin.2010. Sistem Syaraf Pada Invertebrata.


http://amintabin.blogspot.com/2010/03/sistem-saraf-pada-invertebrata.html
[diakses tanggal 4 ktober 2010]

Anonim.2008.Entomologi.http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?
menu=bmpshort_detail2&ID=67 [ diakses tanggal 14 Oktober 2010]

Anda mungkin juga menyukai