akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada bahan yang di kontaminasinya, diantaranya kerusakan flavor, warna, pelunakan, dan terbentuknya senyawa yang bersifat toksik. Kerusakan tersebut disebabkan karena jamur dapat menghasilkan enzim ekstraseluler yang akan memecah senyawa tertentu pada pangan yang bersangkutan, serta dapat menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat toksik, disebut mikotoksin. Faktor Kontaminasi Fungi • Beberapa faktor pertumbuhan fungi, antara lain: substrat, suhu, pH, kelembapan, tekanan osmotik, dan bahan kimia lainnya. • Penyebab terjadinya kontaminasi fungi adalah tersedianya media tempat hidup yang mendukung pertumbuhan fungi. • Fungi kontaminan dapat berasal dari spora fungi yang berada di udara, tanah, air atau bahan lain yang mengandung spora fungi. Jenis – Jenis Jamur Kontaminan • Genus jamur yang umum terdapat dalam pangan : • Aspergillus: beberapa spesies menghasilkan aflatoksin yang bersifat karsinogenik • Botrytis: banyak mengkontaminasi buah dan sayuran • Cladosporium salah satu spesies C. herbarium memproduksi spot hitam pada daging • Fusarium: mengkontaminasi buah dan sayuran • Geotrichum: biasanya terdapat dapat keju dan menentukan flavor dan aroma beberapa jenis keju • Gloesporium: dapat menyebabkan anthracnoses pada tanaman. • Helminthosporium: merupakan patogen tanaman dan saprofit • Monilia: dapat menyebabkan brown rot pada buah-buahan • Mucor: dapat ditemukan pada sebagian besar makanan • Penicillium: jamur ini penting dalam pembuatan beberapa jenis keju, beberapa spesies dapat menghasilkan antibiotik, tersebar pada tanah, udara, debu, dan makanan (roti, kue, buah). • Rhizopus: dapat tumbuh pada berbagai jenis makanan seperti buah, kue, dan roti. • Sporotrichum: dapat tumbuh pada suhu < 0 °C, beberapa spesies menyebabkan spot pada daging simpan dingin. • Thamnidium: ditemukan pada daging simpan dingin, menyebabkan suatu kondisi yang disebut "whiskers". Dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan yang mudah membusuk seperti telur. • Trichothecium (Cephalothecium): biasa mengkontaminasi buah dan sayuran Jamur Kontaminan dengan patogenitasnya Aspergillus Sp Aspergillus sp dapat kelompokkan dalam beberapa golongan untuk memudahkan dalam identifikasi. Beberapa golongan tersebut antara lain: a. Aspergillus flavus Jamur dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan. Konidia grup ini bewarna kuning sampai hijau dan mungkin membentuk skerotia. a. Aspergillus flavus Jamur dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan. Konidia grup ini bewarna kuning sampai hijau dan mungkin membentuk skerotia. b. Aspergillus fumigatus Konidia atas berbentuk kolumner ( memanjang ) berwarna hijau sampai hijau kotor. Vesikel berbentuk piala, konidiofora berdinding halus umumnya berwarna hijau, Konidia glubusa, ekinulat berwarna hijau. c. Aspergillus niger Konidia atas berwarna hitam, hitam kecoklatan, atau coklat violet. Bagian atas membesar dan membentuk globusa. Konidiofora halus, tidak berwarna atas tegak berwarna coklat kuning. Vesikel berbentuk globusa dengan bagian atas membesar, bagian ujung seperti batang kecil, Konidia kasar menunjukkan lembaran atau pita bahkan berwarna hitam coklat. d. Aspergilus terreus Bagian atas kolumner, kelabu pucat atau berbayang – bayang agak terang. Konidiofora halus tidak berwarna, vesikel agak bulat dengan bagian atas tertutup sterigmata. Konidia kecil halus, berbentuk globusa sampai agak elips. Patogenesis Diantara spesies – spesies Aspergillus sp dapat menghasilkan mikotoksin, yang disebut aflatoksin. Dalam pembentukan mikotoksin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan (substrat, kelembaban, suhu, pH) dan lamanya kontak antara jamur dengan substrat. (Djarir,M., 1989). Mikotoksin diidentifikasikan sebagai zat yang diproduksi oleh jamur dalam bahan makanan, dan bersifat tahan terhadap panas sehingga dengan pengolahan, pemasaran tidak menjamin berkurangnnya aktifitas toksin tersebut. ( Srikandi, F., 1989 ). Penyakit yang ditimbulkan karena memakan makanan yang terkontaminasi oleh racun fungi ( Mikotoksin ), karena banyak makanan yang terkontaminasi oleh Aspergillus flavus Rhizopus Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan parasit yang terspesialisasi pada hewan. Mereka ditemukan di berbagai substrat organik, termasuk "buah dan sayuran matang", jeli, sirup, kulit, roti, kacang tanah, dan tembakau. Beberapa spesies Rhizopus adalah agen oportunistik dari zigomikosis manusia (infeksi jamur) dan bisa berakibat fatal. • Rhizopus oligosporus Rhizopus oligosporus dapat menghasilkan protease asam dalam substrat kedele baik secara fermentasi padat maupun cair, bersifat proteolitik kuat dan amilolitik kurang kuat. • Rhizopus oryzae Rhizopus oryzae mempunyai sifat amilolitik kuat dan proteolitik kurang kuat. Sifat-sifat jamur Rhizopus oryzae yaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu, stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan, sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah keudara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora), rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora. • Rhizopus stolonifer (Rhizopus roti) Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor). • Patogenitas Spesies Rhizopus adalah salah satu jamur yang menyebabkan sekelompok infeksi disebut sebagai zygomycosis. Infeksi Zygomycosis termasuk mukokutan, rhinocerebral, genitourinary, pencernaan, paru, dan infeksi di sebarluaskan. Faktor-faktor predisposisi yang paling sering untuk zygomycosis termasuk diabetic ketoacidosis dan imunosupresi karena berbagai alasan, seperti transplantasi organ dan factor lainnya seperti pengobatan desferoxamine, gagal ginjal, luka bakar yang luas, trauma, dan penggunaan narkoba suntikan yang juga dapat menyebabkan rentan terhadap pengembangan zygomycosis. Zygomycosis sering dianggap sebagai infeksi yang fatal TERIMAKASIH