Anda di halaman 1dari 6

Nama : Amara Sollamita Putri

NIM : P27903119003 (TLM 2A)

MIKOLOGI

1. Ciri-ciri dan spesies dari Khamir


 Uniseluler
 Ukuran panjang dari 5 – 30 µm,
 Lebar 1- 5 µm
 Bentuk sel khamir (Yeast): bulat, Oval, silindris,
ogival, berbentuk botol, apikulat atau berbentuk
Seperti lemon.
 Contoh: Saccharomyces cerevisiae, Candida
albicans

2. Ciri-ciri dan spesies dari Kapang


 Multiseluler
 Berbentuk filamen yang disebut hifa, kumpulan dari hifa disebut
miselium
 Setiap hifa lebarnya 5 – 10 µm.
 Bersifat aerob obligat
 Spesiesnya: Aspergillus spp, Penicillium Sp,Mucor sp.

3. Sebutkan pengertian dan jenis-jenis fungi dimorfik!


Fungi dimorfik merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan
Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu
inkubasi 37 derajat C, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau
pada suhu inkubasi suhu ruang. Contoh : Histoplasma capsulatum,
Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis

4. Apa yang dimaksud dengan hifa dan miselium beserta fungsinya


Hifa (bahasa Latin: hypha, jamak hyphae) adalah struktur fungi berbentuk
seperti tabung yang terbentuk dari pertumbuhan spora atau konidia. Hifa
berfungsi menyerap nutrien dari lingkungan serta membentuk struktur untuk
Reproduksi.
Miselium (jamak: Miselia) adalah bagian Jamur Multiseluler yang dibentuk oleh
kumpulan beberapa Hifa. Sebagian Miselium berfungsi sebagai penyerap
makanan dari Organisme lain atau sisa-sisa organisme.

5. Fungsi penambahan antibiotik pada media untuk pertumbuhan fungi


fungsi antibiotik pada media ini adalah untuk mencegah bakteri tumbuh pada
media karena media SDA berfungsi untuk menumbuhkan jamur. Apabila
bakteri tumbuh pada media akan mengganggu pengamatan pada media.
Antibiotik yang ditambahkan adalah sebanyak 1% dari media atau 1 ml dalam
100 ml media. Volume tersebut cukup untuk mencegah bakteri tidak tumbuh
pada media.

6. Jenis-jenis media pertumbuhan dan funginya


a. Potato Plax Agar untuk pertumbuhan Cadida albicans, Aspergillus,
Cryptococus neofarmans
b. Brain Heart Infusion (BHI) Agar untuk pertumbuhan semua jenis jamur dan
organisme yang rewel (sulit ditumbuhkan).
c. Shabi ( Saburoud’s Brain Heart Infusion) Agar untuk pertumbuhan Candida
albicans, Microsporum auduni, Blastomyces dermatitidis, Thrycopiton
d. Agar Czapek’s untuk pertumbuhan Aspergillus sp
e. Inhibitory Mold Agar (IMA) untuk isolasi Cryptococus neofarmans, Candida
spp, Aspergillus spp
f. Mycosel/Mycobiotic Agar untuk identifikasi Cryptococus neofarmans
g. Potato Dextrose Agar untuk pertumbuhan jamur Aspergillus flavus
h. Saburoud’s Dextrose Agar untuk pertumbuhan Candida albicans,
Aspergillus niger

7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis fungi kotaminan dan dapat ditemui di


a. Aspergillus sp
 Aspergillus sp bersifat kosmopolitan, baik di daerah kutub maupun
daerah tropik. Aspergillus sp dijumpai hampir disetiap subtrat . pada
umumnya, spora aspergillus sp dapat tumbuh pada bagian tumbuhan
yang sudah mati atau pada makanan.
 Aspergillus sp merupakan kapang bersepta yang tidak mempunyai
spora seksual (imperfecti) . kapang ini berasal dari ordo Moniliales
dengan family Moniliaaceae.
 Beberapa spesies atau strain memproduksi mikotoksin , seperti
Aspergillus flavus yang memproduksi aflatoksin.
 Aspergillus sp Memiliki berbagai jenis spesies antara lain yaitu
Aspergillus fumigatus, Aspergillur flavus, Aspergillu niger.
 Aspergillus adalah fungi saprofit yang sehari-hari konidianya sangat
mudah terhirup kedalam saluran napas tanpa menyebabkan kelainan.
Konidia yang masuk akan dikeluarkan oleh pergerakan silia epitel torak
atau dihancurkan oleh imunitas tubuh. Diperlukan faktor resiko yang
mengubah pertahanan tubuh dan memungkinkan fungi untuk
menyebabkan infeksi.
 Kelainan yang disebabkan oleh Aspergillus antara lain: Aspergiloma
(fungus ball), Allergic Broncho Pulmonary Aspergillosis (ABPA),
Aspergilosis Invasif.
b. Penicillium sp
 Penicillium sp adalah fungi yang termasuk dalam kelas
Deuteromycetes. Penicillium sp memiliki ciri hifa bersepta dan
membentuk badan spora yang disebut konidium
 Penicillium dapat menghasilkan okratoksin yang dapat menyebabkan
Neopropratik yaitu timbulnya tumor pada ginjal.
 Penicilllium menyebabkan kerusakan buah dan sayuran, biji-bijian, roti
dan daging. Salah satunya Penicillium citrinum yang dapat
menghasilkan mikotoksin yaitu Citrinin. Spesies kapang ini dapat
mengkontaminasi berbagai macam bahan makanan terutama biji bijian
yang telah mengalami kerusakan. Citrinin dapat terkandung dalam
bahan makanan berupa beras, jagung, gandum, dan tomat busuk.
Citrinin dikenal sebagai mikotoksin yang bersifat nefrotoksik.
c. Rhizopus sp
 Rhizopus merupakan anggota kelompok kapang yang tidak bersepta
dan membentuk sporangiofora dalam sporangium.
 Rhizopus sp adalah fungi yang terdapat pada makanan yang
terkontaminasi melalui air. Sering dijumpai pada warna hitam pada roti
dan buah-buahan lunak.
 Rhizopus stolonifer sering disebut juga Rhizopus nigricans, dikenal
umum sebagai kapang roti hitam, juga dapat menyebabkan busuk
pada bahan makanan buah dan sayuran.
 Rhizopus stolonifer termasuk fungi kelas Zygomycetes dan ordo
Mucorales. Penyakit yang disebabkan oleh ordo Mucorales disebut
mukormikosis atau zigomikosis dan menyebabkan kelainan kulit dan
infeksi sistemik.
d. Mucor sp
 Mucor merupakan anggota kelompok kapang bersepta yang
terdistribusi luas dan memproduksi sporangiofora dan koloni berkapas.
 Mucor dapat menyebabkan kerusakan pada sayuran. Contoh spesies
penting adalah Mucor rouxii
 Mikotoksin yang dihasilkan dari Fusarium sp adalah fumonisin. Faktor
utama yang mempengaruhi adanya pertumbuhan Fusarium dan
kontaminasi fumonisin adalah suhu dan kelembaban
 Fumonisin yaitu dapat menyebabkan kanker pada manusia, seperti
kanker esophagus dan kerusakan ginjal.
e. Fusarium sp
 Fusarium sp umumnya bersifat saprofit terdapat didalam tanah
 Fusarium sp ditemukan pada jagung, gandum, sorgum dan beras
sebagai bahan pangan
 Mikotoksin yang dihasilkan dari Fusarium sp adalah fumonisin. Faktor
utama yang mempengaruhi adanya pertumbuhan Fusarium dan
kontaminasi fumonisin adalah suhu dan kelembaban.
 Fumonisin yaitu dapat menyebabkan kanker pada manusia, seperti
kanker esophagus dan kerusakan ginjal

8. Apa yang dimaksud dengan mikotoksin


Mikotoksin adalah senyawa hasil metabolisme fungi yang membahayakan
kesehatan karena bersifat toksik. Beberapa jenis fungi yang dapat
menghasilkan mikotoksin adalah Aspergillus, Penicilium, Fusarium dan
Alternaria
9. Sebutkan jenis-jenis mikotoksin dan dihasilkan dari
 Aflatoxin, mikotoksin yang dihasilkan oleh fungi Aspergillus sp, terutama
Aspergillus flavus.
 Okratoxin, mikotoksin yang dihasilkan oleh Aspergillus ocraceus dan juga
dihasilkan oleh Penicillium viridicatum.
 Zearalenon, mikotoksin yang dihasilkan oleh kapang Fusarium
graminearum, F. tricinctum, dan F. moniliforme.
 Trikotesena, mikotoksin yang dihasilkan oleh Fusarium spp, Trichoderma,
Myrothecium, Tricothecium dan Stachybotrys.
 Fumonisin, mikotoksin yang dihasilkan oleh Fusarium spp, terutama F.
moniliforme, F. proliferatum, F. nygamai, F. anthophilum, F. diamini dan F.
napiforme.

10. Batas cemaran aflatoksin adalah


Ambang batas maksimal cemaran aflatoksin yang ditolerir berada dalam
makanan adalah sebesar 20 ppt, sedangkan ambang batas cemaran aflatoksin
yang terdeposisi dalam air susu maksimal sebesar 0,5 ppt.

11. Apa yang disebut dengan fungi imperfekti


Fungi imperfekti adalah fungi yang tidak sempura karena belum diketahui
reproduksi seksualnya.

12. Infeksi superfisial adalah


Infeksi superfisial atau mikosis kutan disebabkan oleh jamur yang hanya
menginvasi jaringan superfisialis yang terkeratinisasi (kulit, rambut dan kuku)
dan tidak ke jaringan yang lebih dalam. Bentuk yang paling penting adalah
dermatofita, suatu kelompok jamur serumpun yang diklasifikasikan menjadi 3
genus Epidennophyton, Microsporum, dan Thrycophyton. Pada jaringan keratin
yang tidak hidup, bentuk-bentuk ini adalah bila dan artrokonidia.

13. Jenis-jenis fungi dermatofita dan non-dematofita


a. Fungi Dermatofita
 Trichopyton rubrum
 Trichopyton mentagrophytes
 Microsporum manis
 Epidermophyton floccosum
 Tinea kapitis : Dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala.
 Tinea barbe : Dermatofitosis pada dagu dan jenggot.
 Tinea kruris : Dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus,
bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah
 Tinea pedis : Dermatofitosis pada kaki dan tangan
 Tinea unguium : Dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki.
 Tinea korporis : Dermatofitosispada bagian lain yang tidak termasuk
bentuk 5 tinea di atas
b. Fungi non-Dermatofita
 Malassezia sp.
 Piedraia hortae
 Trichosporon beigelii
 Pitiriasis versicolor, sering disebut panu/tinea versikolor Infeksi kulit
superficial kronik
 Cladosporium wenecki
 Folikulitis malassezia, penyakit kronis pada folikel pilosebasea
 Piedra : infeksi jamur pada helai rambut ditandai dg benjolan (nodul)
sepanjang rambut
 Piedra hitam : Tinea nodosa, Trikomikosis nodularis
 Piedra putih : Trikosporosis nodosa
 Tinea nigra palmaris, Infeksi jamur superficial yg asimptomatik pada
startum korneum biasanya pada telapak tangan.

14. Jelaskan tentang Tinea manus, Tinea imbrikata, Tinea pedis, Tinea
korporis, Tinea kapitis.
a. Tinea manus
Tinea manus adalah infeksi jamur di tangan yang disebabkan oleh
dermatofita, yaitu sekelompok jamur yang tumbuh di permukaan kulit.
Jamur ini mudah tumbuh dan berkembangbiak di lingkungan yang lembab,
seperti kamar mandi dan kolam renang, atau di daerah beriklim tropis.
Selain itu, Tinea manus juga lebih berisiko terjadi pada orang yang
tangannya sering basah, misalnya karena sering mencuci atau banyak
berkeringat, juga pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah,
misalnya karena diabetes atau infeksi HIV.
b. Tinea imbrikata
Tinea imbrikata adalah dermatofitosis kronis yang disebabkan oleh
Trychophyton concentricum dengan gambaran morfologis khas, berupa
papulo skuamosa yang tersusun dalam lingkaran-lingkaran konsentris
sehingga tampak seperti atap genting. Dilaporkan satu kasus tinea
imbrikata pada wanita usia 47 tahun. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan
lesi kulit dengan distribusi generalisata hampir di seluruh bagian tubuh
kecuali wajah, telapak tangan dan kaki berupa skuama halus yang tersusun
konsentris. Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan KOH 10%
didapatkan hifa panjang, spora dan epitel.
c. Tinea pedis
Tinea pedis adalah infeksi dermatofita yang menular, terjadi pada telapak
kaki dan area interdigitalis yang tumbuh dengan baik dalam kondisi lembab
dan lebih banyak terjadi pada pria. Tinea pedis merupakan infeksi jamur
yang mudah menular melalui kontak langsung pada kulit terinfeksi maupun
kontak tidak langsung pada permukaan yang sudah terkontaminasi dengan
jamur penyebab.
d. Tinea corporis
Tinea corporis adalah infeksi jamur atau kurap di kulit leher, badan, lengan,
dan tungkai. Tinea corporis akan menimbulkan ruam melingkar yang terasa
gatal. Kondisi ini bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita
Tinea corporis. Penyebab utama Tinea corporis adalah infeksi jamur
golongan dermatophytes, yaitu Trichophyton. Jamur ini dapat berkembang
biak pada jaringan keratin, yaitu jaringan keras dan tahan
e. Tinea capitis
Tinea Capitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur dermatofit
yang berkembang pada jaringan kulit. Infeksi ini lebih sering terjadi pada
kulit yang berkeringat dan lembap, dan menyerang lapisan luar kulit kepala
dan batang rambut. Jenis jamur dermatofit yang dapat menyerang rambut
adalah Trichophyton (T) dan Microsporum (M). Tinea capitis sangat
menular dan mudah menyebar. Berikut ini adalah cara-cara
penyebarannya:
 Penyebaran antar manusia melalui kontak kulit langsung. Jenis jamur
dermatofit yang kerap menular melalui cara ini adalah T. violaceum, M.
audouinii, M. ferrugineum, T. rubrum, T. schoenleinii, T. yaoundei, T.
soudanense, dan megninii.
 Penyebaran dari benda ke manusia melalui benda yang tercemari jamur.
Contoh jamurnya adalah gypseum dan M. fulvum.
 Penyebaran dari hewan ke manusia. Contoh jamurnya adalah T.
verrucosum (dari hewan ternak), M. distortum (dari kucing), T.
mentagrophytes var equinum (dari kuda), dan M. nanum (dari babi).

Anda mungkin juga menyukai