Anda di halaman 1dari 4

Macam Macam Jamur

1. Microsporidia
Microsporidia adalah sekelompok fungi mikroskopik bersel tunggal dan berspora,
yang hidup sebagai parasit pada hewan, terutama serangga. Beberapa juga ditemukan pada
ikan dan hewan golongan crustacea, seperti udang, kepiting, dan lain-lain. Satu jenis atau
spesies dari Microsporadio hanya menginfeksi satu jenis hewan, atau beberapa jenis
hewan dengan kekerabatan yang dekat dalam taksonomi.
Microsporidia juga dapat menginfeksi manusia dan mengakibatkan penyakit yang
bernama Microsporidiosis. Microsporidia yang menyerang manusia tercatat ada 14 jenis,
di antaranya adalah Trachipleistophora hominis.
Microsporidia merupakan patogen ancaman bagi organisme yang ditinggalinya. Sifat
patogenik ini dapat memberi manfaat pada organisme lain. Misalnya Vavraia culicis yang
digunakan sebagai pengontrol parasit Plasmodium falciparum, penyebab malaria pada
manusia, dengan menginfeksi nyamuk pembawanya, Anopheles gambiae.
2. Chytridiomycota
Chytridiomycota adalah organisme berspora yang dikenal sebagai chytrids. Chytrids
adalah jenis fungi dengan struktur paling sederhana. Chytrids dimasukkan ke dalam jenis
fungi karena memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, flagel berbentuk cambuk, dan
caranya mendapatkan makanan dengan menyerap nutrisi dari habitatnya/ lingkungannya.
Chytrids dapat bersifat parasit maupun saprofit pada inangnya.
Chytrids banyak terdapat pada organisme di air, baik hewan maupun tanaman.
Sebagai parasit, chytrids hdup pada mikroba eukariotik dan prokariotik. Penyebaran
chytrids pada mikroba menjadi pengontrol jumlah populasi mikroba yang terlalu tinggi,
sehingga chytrids berperan sangat penting pada rantai makanan dalam ekosistem perairan.
Sebagai parasit yang merugikan, jenis chytrids Batrachochytrium
dendrobatidis mengancam daur hidup katak an menjadi penyebab kematian beberapa jenis
hewan tertentu dalam jumlah yang cukup besar, seperti kematian pada katak di Australia
dan Panama pada tahun 1998, sehingga mengakibatkan penurunan jumlah katak yang
cukup besar. Parasit merugikan lainnya adalah Synchytrium endobioticum yang
merupakan patogen pada kentang. Sebagai saprofit, peran chytrids sangat penting, yaitu
sebagai pengurai beberapa materi seperti selulose, serbuk sari, keratin dan kitin.
3. Blastocladiomycota
Blastocladiomycota juga mengurai materi seperti serbuk sari, selulose, kitin, dan
keratin. Sebagian besar spesies yang diketahui merupakan parasit. Beberapa contoh jenis
jamur atau fungi adalah sebagai berikut.
 Catenaria, merupakan parasit dari nematoda, midges (sejenis nyamuk), hewan dalam
golongan crustacea, dan bahkan jenis balstoclad, yaitu Coelomyces.
 Physoderma maydis, merupakan parasit pada jagung dan menyebabkan penyakit titik
coklat (brown spot).
 Urophlyctics yang merupakan parasit tumbuhan alfalfa.
 Physoderma, merupakan parasit yang penting secara ekologi, yang ada pada
tumbuhan angiosperma.
 Allomyces macrogynus dan Blastocladiella emersonii.
4. Neocallimastigomycota
Neocallimastigomycota merupakan fungi anaerob, yang banyak ditemukan pada
saluran pencernaan hewan herbivora, dan juga manusia. Neocallimastigomycota berperan
penting dalam mencerna serat, produksi enzim polisakarida, dan hidrolisa polimer
tumbuhan.
5. Glomeromycota
Glomeromycota ditemukan pada akar atau di sekitar akar tanaman rhizopus.
Kelompok fungi ini bersimbiosis mutualisme untuk membentuk mikoriza arbuskuler, yang
penting bagi beberapa jenis tumbuhan supaya dapat tumbuh dengan optimal. Arbuskuler
merupakan tempat pertukaran makanan antara inang dan fungi yang menumpanginya.
Terdapat dua tipe mikoriza, yaitu:
 Ektomikoriza, di mana hifa hanya dapat menembus hingga epidermis, contoh fungi
pada akar pinus.
 Endomikoriza, di mana hifa dapat menembus hingga ke bagian korteks, contoh fungi
pada anggrek, dan sayuran seperti bit dan kol.
Glomeromycota berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk spora.
beberapa contoh Glomeromycota yaitu:

 Glomus claroideum,
 Glomus mosseae,
 Entrophospora,
 Acaulospora,
 Sclerocystis, dan
 Archaeospora leptoticha.
6. Ascomycota
Ascomycota terdiri dari dua jenis, yaitu:
 bersel tunggal/ uniseluler; reproduksi aseksual dengan membelah atau dengan tunas,
sedangkan reproduksi seksual dilakukan melalui konjugasi.
 bersel banyak/ multiseluler; reproduksi aseksual dilakukan dengan spora aseksual
(konidiospora) dan fragmentasi hifa, sedangkan reproduksi seksual dilakukan dengan
penyatuan hifa jantan (+) dan hifa betina (-).
Contoh fungi Ascomycota dan perannya dalam kehidupan manusia
1. Saccharomyces
Disebut juga khamir, yeast¸atau ragi. Saccharomyces merupakan mikroorganisme
bersel tunggal. Saccharomyces berperan dalam proses fermentasi, misalnya dalam
pembuatan tapai, anggur, dan roti. Saccharomyces mampu mengubah gula menjadi
karbondioksida dan alkohol. Karbondioksida dapat membuat adonan roti mengembang.
Jenis Saccharomyces yang umum digunakan adalah:
 Saccharomyces ellipsoideus, digunakan dalam fermentasi buah anggur menjadi
minuman (wine).
 Saccharomyces cerevisae, yang digunakan dalam pembuatan roti dan tapai.
 Saccharomyces tuac, berperan dalam fermentasi air nira atau legen menjadi tuak.
2. Penicillum
Merupakan saprofit pada bahan-bahan organik. Konidia berwarna hijau. Beberapa
macam atau jenis jamur Penicillium adalah:
 Penicillum notatum, Penicillum vermiculatum dan Penicillum chrysogenum berperan
dalam pembuatan antibiotik penisilin, yang digunakan untuk membasmi bakteri
seperti Neissera meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus sp., dan
lain-lain.
 Penicillum cammemberti dan Penicillum requeforti, berperan dalam peningkatan
kualitas keju.
 Penicillum islandicum, fungi yang merusak beras dan merubah warnanya menjadi
kuning.
 Penicillum italicum, fungi yang dapat mengakibatkan pembusukan pada buah jeruk.
 Penicillum expansium, fungi yang dapat mengakibatkan buah apel menjadi busuk.
3. Morchella esculanta dan Sarcosypha cocconea
jamur atau fungi yang memiliki tubuh buah dan mengandung banyak air. Jamur
ini sangat enak dan dapat dikonsumsi, dan banyak ditemukan di bawah pohon buah-
buahan.
4. Neurospora crassa dan Neurispora sitophila
Jamur oncom dengan spora berwarna jingga.
5. Trichoderma resel
merupakan penghasil enzim selulase, yang merupakan enzim pengurai selulosa.
Enzim ini berguna dalam proses produksi PST (Protein Sel Tunggal)
6. Erysiphe
adalah jamur yang hidup sebagai parasit pada permukaan daun tanaman, dengan
askokarp berwarna putih tepung.
7. Ascobolus scatigenus
merupakan saprofit pada kotoran sapi dengan askokarp berbentuk seperti
mangkuk, yang disebut apotesium.
8. Claviceps purpurea
jenis atau macam jamur yang menyebabkan penyakit ergom pada tanaman
gandum.
9. Fusarium, jamur yang
hidup sebagai parasit pada batang tanaman padi, tomat, kentang, tebu, dan pisang.
10. Candida Albicans
merupakan jamur atau fungi parasit yang hidup menumpang pada jaringan epitel
yang lembab pada manusia, seperti saluran pencernaan dan pernapasan, serta alat
kelamin wanita (penyebab keputihan).
7. Basidiomycota
Basidiomycota adalah filum fungi atau jamur yang umumnya kita lihat dan konsumsi
sehari-hari. Fungi atau jamur yang termasuk di dalam Basidiomycota umumnya
makroskopik, yaitu berukuran cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang
tanpa bantuan mikroskop. Tubuh buahnya nampak jelas, tumbuh di permukaan tanah atau
substrat tertentu. Tubuh buah sangat khas dan cukup populer, yaitu berbentuk seperti
payung. Secara umum, bagian tubuh buah terdiri dari stipe (tangkai), pileus (tudung),
volva, dan lamella (bilah). Reproduksi Basidiomycota dilakukan dengan dua cara yaitu:
 aseksual, yaitu dengan pembentukan konidia, dan
 seksual, dengan pertemuan hifa (+) dan hifa (-) di dalam tanah.
Beberapa jenis jamur yang termasuk filum Basidiomycota merupakan jenis jamur
yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Beberapa jenis atau macam jamur tersebut adalah:
 Volvariella volvaceae (Jamur Merang), memiliki tubuh buah berbentuk payung dan
berwarna putih kemerahan. Jamur merang memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi, kadar kalori tinggi, namun kadar kolesterol rendah.
 Auricularia polythrica (Jamur Kuping), dapat dikonsumsi dan merupakan jamur
saprofit yang tumbuh di batang kayu yang sudah mati. Tubuh buah berbentuk seperti
telinga (kuping) berwarna merah kecoklatan.
 Pleuretes sp (Jamur Tiram), merupakan jamur konsumsi yang tumbuh baik pada
substrat yang memiliki kandungan selulosa dan lignin yang cukup tinggi, seperti batang
kayu yang lapuk ataupun yang masih hidup.
 Lavaria zippeli (Jamur Mayang), merupakan saprofit di tanah di kawasan hutan.
Jamur ini memiliki tubuh buah bercabang-cabang seperti karang.
 Polyporus giganteus (Jamur Papan), merupakan jamur yang hidup sebagai saprofit
pada batang kayu yang lapuk, serta memiliki tubuh buah yang keras dan lebar. Jamur
ini dapat hidup hingga beberapa tahun.
 Amanita phalloides, merupakan jamur dengan bentuk sangat indah, namun
mematikan. Sepotong tubuhnya mampu membunuh satu orang dewasa. Jamur ini
memiliki tubuh buah seperti payung, dan tumbuh di kotoran ternak sebagai saprofit.
 Puccinia graminis (jamur karat), hidup sebagai parasit di daun rumput-rumputan,
berukuran makroskopik, tidak memiliki tubuh buah, dan memiliki spora merah
kecoklatan seperti warna karat.
8. Incertae sedis
Beberapa jenis fungi tidak bisa dimasukkan ke dalam ketujuh filum di atas. Oleh
karena itu, beberapa jenis fungi ini dimasukkan ke dalam Incertae sedis. Beberapa jenis
fungi tersebut adalah
 Entomophthoromycotina,
 Kickxellomycotina,
 Mucoromycotina,
 Zoopagomycotina.
Demikianlah beberapa jenis atau macam jamur berdasarkan klasifikasinya. Dengan
mengetahui ciri-ciri fisik jamur, maka kita akan mengetahu jenis atau macam jamur yang
merugikan atau bahkan berbahaya, dan jenis atau macam jamur yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia dan keseimbanagan ekosistem.. Beberapa jenis atau macam jamur
bahkan dapat menjadi sumber nutrisi penting bagi manusia.

Klasifikasi Cendawan
Klasifikas cendawan dibagi dalam empat golongan yang penting yaitu Phcomycetes;
Ascomycetes; Basidiomycetes dan Fungi Imperfekti. Sebagian cendawan ada yang menguntungkan dan
ada yang merugikan. Umumnya cendawan yang menguntungkan adalah cendawan yang bisa
dimakan, berikut cendawan yang menguntungkan : Volvaria volvaceae atau jamur Merang yang
enak dimakan; Monilia stiophila (jamur oncom merah); Rhizophus oryzae (jamur tempe); Sacharomyces
cerevisiae yaitu cendawan yang bisa mengubah tepung menjadi gula.
Cendawan yang merugikan umumnya adalah cendawan yang menyebabkan penyakit
pada tanaman, yaitu :
1. Phytopthora parsitica menyebabkan penyakit blendok pada pohon jeruk
2. Corticium salmonicolor penyebab penyakit jamur upas pada tanaman karet dan jeruk
3. Helminthosporium oryzae merupakan penyakit bercak coklat pada tanaman jagung
4. Ustilago maydis merupakan penyakit gosong bengkak pada tanaman jagung

Anda mungkin juga menyukai