Anda di halaman 1dari 9

BAB I

LATAR BELAKANG

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi
tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul
pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini
segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan,
misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,
tipe sel sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
benang- benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara
generatif.
Selain memiliki berbagai macam cara untuk berkembangbiak, jamur juga terdiri dari
aneka macam jenis baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian
besar jamur yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur
konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat.
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman
dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau
pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di
air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit
atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Berdasarkan penjelasan di atas maka kami menyusun makalah ini.
BAB II
ISI

1.PENGERTIAN JAMUR
Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil, namun
memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau
parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa
makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran
hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan biasanya
merugikan media yang ditempelinya.
Pada dasarnya jamur bisa tumbuh di berbagai tempat, namun sebagian besar jamur akan
tumbuh subur bila berada di daerah yang lembab dan bersuhu dingin. Reproduksi jamur
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif
biasanya dilakukan dengan membentuk spora, membelah diri, serta pembentukan kuncup.
Sementara perkembangbiakan generatif dilakukan melalui pembentukan spora askus,
konjugasi, dan menggunakan hifa yang akan menghasilkan zigospora.

2. CIRI-CIRI UMUR JAMUR


Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda
dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.

1.Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir,
ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai
satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut
hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan
semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari
sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa
senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria
yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan
substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap
zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam
bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua
zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit
obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar
inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-
paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat.
saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit
menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh.
Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh
hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat
pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual
dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi,
inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan
hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara
lain sebagai berikut.
a) Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b) Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan
tempe dan oncom.
c) Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d) Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e) Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan
yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a) Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b) Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c) Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. Albugo merupakan parasit pada
tanaman pertanian.
d) Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
e) Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
KLASIFIKASI JAMUR Jamur dibagi menjadi 6 divisi :
1. MYXOMYCOTINA(Jamur lendir)
y Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. y Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium.
- fase tubuh buah.
y Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut
myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
2. OOMYCOTINA
y Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung
banyak inti.
y Reproduksi:

- Vegetatif: yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan
konidia.
- Generatif: bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya
tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun
serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3. ZYGOMYCOTINA
y Tubuh multiseluler.
y Habitat umumnya di darat sebagai saprofit. y Hifa tidak bersekat.
y Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan
zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru. Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4. ASCOMYCOTINA
y Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
y Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
y Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang
membentuk Lichenes (Lumut kerak). y Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler
membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora. Contoh spesies:
a. Sacharomyces cerevisae: sehari-hari dikenal sebagai ragi. Berguna untuk

membuat bir, roti maupun alkohol. Mampu mengubah glukosa menjadi alkohol
dan CO2 dengan proses fermentasi.
b. Neurospora sitophila: jamur oncom.
c. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika
penisilin.
d. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna untuk
mengharumkan keju.
e. Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap.
f. Aspergillus wentii untuk membuat kecap.
g. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin yang hidup pada biji-bijian.
Flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
h. Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5. BASIDIOMYCOTINA
y Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
y Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik. Contoh spesies:
a. Volvariella volvacea: jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan.
b. Auricularia polytricha: jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan.
c. Exobasidium vexans: parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh
atau blister blight.
d. Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah
subtropics
e. Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.
f. Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada
jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia
sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus

namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina. Banyak


penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini,
misalnya : Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,
Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.

Untuk mengetahui macam-macam jamur konsumsi dan manfaatnya, berikut kami


informasikan jenis jamur berdasarkan habitat hidupnya.
1. Golongan Jamur Kayu
y Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus sp) atau yang lebih dikenal dengan sebutan oyster mushroom
memiliki bentuk tubuh yang menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepi yang
bergelombang. Jenis jamur ini cukup mudah untuk dibudidayakan, sehingga banyak digemari
para konsumen maupun pelaku usaha.
Manfaat : Jamur tiram merupakan jamur konsumsi yang paling sering dimanfaatkan menjadi
aneka makanan olahan jamur. Biasanya jamur tiram diolah menjadi sate jamur, keripik jamur
tiram, gule jamur, jamur crispy, dll.
y Jamur Kuping
Jamur kuping (Auricularia sp) merupakan jenis jamur yang memiliki kandungan
protein mineral, dan vitamin yang cukup tinggi serta bebas kolesterol. Jamur jenis ini bisa
dibudidayakan di daerah beriklim dingin sampai panas, dengan suhu rata-rata 20-30oC dan
kelembapan 80-90%. Selain dijual dalam keadaan segar, jamur kuping kering juga laku
dipasaran dengan harga yang cukup mahal.
Manfaat : Jamur kuping sering dimanfaatkan sebagai bahan campuran ketika memasak soup
jamur, sayur kimlo, keripik jamur, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi
jamur dengan cita rasa yang sangat lezat. Selain itu jamur kuping hitam juga dimanfaatkan
sebagai obat sakit jantung, pembuluh darah dengan endapan (aterosklerqsis), penurun
kolesterol dan trigliserid, antiplatelet dan antipengentalan darah, serta sebagai
antipendarahan.
y Jamur Shitake
Jamur shitake (Lentinus sp) sering disebut juga dengan nama hioko atau Chinese black
mushroom. Jamur jenis ini bisa tumbuh di gelondongan kayu atau dibudidayakan dengan
media berupa serbuk gergaji kayu.
Manfaat : Jamur shitake dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan untuk sayur lalapan
atau dimasak menjadi aneka makanan olahan jamur. Selain itu jamur shitake juga
dimanfaatkan sebagai obat, karena mengandung lentinen yang berfungsi sebagai anti- kanker.

y Jamur Lingzhi
Jamur lingzhi (Ganoderma sp) merupakan salah satu jenis jamur yang dikenal
masyarakat sebagai jamur obat. Bahkan saat ini jamur yang memiliki bentuk seperti kipas ini
disebut sebagai raja obat dari jamur, karena khasiatnya dipercaya bisa menyembuhkan
berbagai macam jenis penyakit.
Manfaat : Jamur lingzhi merupakan bahan obat yang sering digunakan sebagai campuran
minuman atau dibuat dalam bentuk kapsul. Kandungan senyawa yang terdapat dalam jamur
lingzhi berkhasiat meningkatkan kesehatan dan kebugaran konsumennya, serta bisa juga
sebagai pencegah kanker dan mencuci bahan-bahan beracun yang ada di dalam tubuh.
y Jamur Maitake
Jamur Maitake (Grifola sp) memiliki sebutan khusus yaitu 3Hens of the wood ́ atau
ayam betina dari kayu. Sebutan ini diberikan karena bentuk jamur maitake sangat mirip
dengan jengger ayam. Seperti halnya pada jamur lingzhi, jamur maitake juga dikenal
masyarakat sebagai bahan obat.
Manfaat : Kandungan senyawa pada jamur maitake dipercaya memiliki kemampuan sebagai
anti-kanker dan anti-HIV. Biasanya pemanfaatan jamur maitake bisa berupa ekstrak maupun
dalam bentuk serbuk.
2. Golongan Jamur Kompos y Jamur Merang
Jamur merang (Volvariella sp) merupakan jamur kompos yang banyak digemari masyarakat.
Biasanya jamur ini tumbuh ditumpukan jerami yang membusuk pada saat musim panen padi
berlangsung. Untuk membudidayakannya bisa menggunakan jerami atau merang, limbah
kapas, limbah kertas, ampas sagu, atau serbuk gergaji kayu.
Manfaat : Jamur merang dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan yang diolah
menjadi aneka macam masakan jamur. Seperti diolah menjadi soup jamur, tumis jamur, sate
jamur, dll.
y Jamur Champignon/Jamur Kancing
Jamur champignon (Agaricus sp) biasa disebut juga jamur kancing. Bentuk jamur ini
sekilas sangat mirip dengan jamur merang, yang membedakannya hanya pada batang jamur
kancing terdapat bentuk yang menyerupai cincin, serta memiliki warna putih bersih.
Manfaat : Rasanya yang nikmat membuat jamur champignon digemari para konsumen
sebagai salah satu bahan makanan yang sehat dan kaya manfaat. Biasanya jamur kancing ini
digunakan sebagai bahan campuran dalam sebuah masakan.

Anda mungkin juga menyukai