(MAKALAH)
OLEH:
MERLIN TRIYASIH
144012015022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Jamur
Oportunistik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Pringsewu, Februari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Ciri Ciri Umum Jamur................................................ 3
B. Pengertian Jamur Oportunistik................................................................. 7
C. Jenis Infeksi Jamur................................................................................... 7
D. Beberapa Jamur Oportunistik.................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai jamur. Jamur adalah
nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Jamur memiliki bermacam-macam bentuk. Umumnya
jamur berukuran mikroskopis, oleh karena itu studi tentang jamur ini baru
dimulai setelah penemuan mikroskop oleh Van Leeuwnhoek pada abab ke 17.
Banyak jamur yang menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lainnya.
Seperti gatal-gatal pada kulit, kerusakan dermis pada manusia serta penyakit
yang dapat menimbulkan ematian pada hewan maupun tanaman. Selain itu
jamur juga menyebabkan pembusukan bahan pangan dengan cara merusak
jaringan dan akhirnya merusak makanan tersebut. Selain menghancurkan
jaringan tanaman secara langsung, beberapa patogen tanaman merusak
tanaman dengan menghasilkan racun kuat. Jamur juga bertanggung jawab
untuk pembusukan makanan dan membusuk tanaman disimpan. Walaupun
terdapat jamur yang menguntungkan.
Dilihat dari realita telah kita mengenal ada berbagai jenis spesies ragi dan
jamur tetapi ada hanya ada sekitar 1000 yang menyebabkan penyakit pada
manusia atau hewan (banyak yang lain menyebabkan penyakit pada
tumbuhan). Hanya dermatofita dan spesies candida yang sering ditularkan
dari satu orang ke orang lain.
Untuk lebih mudahnya, infeksi mikotik manusia dikelompokkan dalam
infeksi jamur superfisial, kutan, subkutan, dan profundan (atau sistematik).
Infeksi-infeksi jamur superfisial, kutan, atau subkutan pada kulit, rambut, dan
kuku dapat menjadi kronis dan resisten terhadap pengobatan tetapi jarang
mempengaruhi kesehatan umum si penderita. Mikosis profunda disebabkan
oleh jamur patogenik atau jamur opurunistik yang menginfeksi penderita
dengan gangguan imunologi. Mikosis profunda dapat menimbulkan gangguan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN CIRI CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan,
struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Pada dasarnya, jamur dapat dibedakan ke dalam 2 golongan besar, yaitu yeast
dan mould. Yeast umumnya memiliki bentuk tunggal, kecil, dan selnya
berbentuk oval; sementara mould membentuk koloni yang terdiri dari
filamen-filamen yang disebut hifa.
1.
Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh
buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium.Miselium menyusun jalinanjalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
3
molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa
dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.
Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari
organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat
pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi
dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat,
beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme
air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3.
Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat
yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur
dewasa.
dapat
menyebabkan
penyakit
pada
pertahanannya terganggu.
Jamur oportunistik yang paling sering dijumpai
1. Candida species
2. Aspergillus species
3. Mucor species
4. Cryptococcus
6
orang
yang
mekanisme
2.
Jamur Oportunistik
Organisme oportunistik artinya dalam keadaan normal sifatnya non
patogen tetapi dapat berubah menjadi patogen bila keadaan tubuh
melemah, dimana mekanisme pertahanan tubuh terganggu.
lnfeksi jamur oportunistik temyata lebih sering terjadi dibandingkan
infeksi jamur patogen sistemik. lnfeksi ini umumnya terjadi pada
penderita defisiensi sistem pertahanan tubuh atau pasien-pasien dengan
keadaan umum yang lemah. Resistensi alamiah terhadap banyak jamur
patogen tergantung pada fagosit. Meskipun dapat terjadi pembunuhan
intraselular, jamur terbanyak banyak diserang ekstrasesular oleh karena
ukurannya yang besar. Neutrofil merupakan sel terefektif, terutama
terhadap kandida dan aspergilus. Jamur juga merangsang produksi
sitokin seperti IL-1dan TNF- yang meningkatkan ekspresi molekul
adesi di endotel setempat yang meningkatkan infiltrasi neutrofil ke
tempat infeksi. Netrofil membunuh jamur yang oksigen dependen dan
oksigen independen yang toksik.
Makrofak alveolar berperan sebagai sel dalam pertahanan pertama
terhadap spora jamur yang terhirup. Aspergilus biasanya mudah
dihancurkan oleh makrofag alveolar, tetapi Koksidioides Imunitis dan
Histoplasma kapsulatum dapat ditemukan pada orang normal dan resisten
terhadap makrofag. Dalam hal ini makrofag masih dapat menunjukkan
perannya melalui aktivasi sek Th1 untuk membentuk granuloma. Sel NK
juga dapat melawan jamur melalui pelepasan granul yang mengandung
sitolisin. Sel NK juga dapat membunuh secara langsung bila dirangsang
oleh bahan asal jamur yang memacu makrofag memproduksi sitokin
seperti TNF dan IFN- yang mengaktifkan sel NK.
7
bisa dilihat secara utuh oleh si empunya sendiri. Inilah yang menjadikan
mengapa lebih banyak kasus penyakit keputihan karena jamur candida sp
di seputar organ intim wanita dibanding dengan kasus-kasus lain yang
disebabkan jamur Candida.
Candida bisa menjadi masalah di dalam usus dan membran mukosa
lainnya dalam tubuh anda jika pola makan anda tidak tepat, terdapat
inflamasi/peradangan, sistem imun lemah, kadar gula darah tinggi, atau
setelah penggunaan obat-obatan antibiotik, steroid, dan pil kontrasepsi
oral. Bayi, ibu hamil, dan pengidap HIV juga rentan terhadap infeksi
candida. Jika candida mulai menjamur (bertebaran), sistem pencernaan
akan menjadi tangki fermentasi yang kelewat aktif. Hal ini menyebabkan
gas berlebih, pembengkakan abdomen, dan kontraksi usus yang tidak
beraturan.
Untuk membantu membasmi candida, anda juga perlu mengkonsumsi
makanan tinggi serat, yoghurt yang mengandung bakteri lactobacillus
(bakteri baik), dan makanan-makanan yang memiliki kandungan
antibiotik alami. Bila kesulitan memperoleh supplemen kesehatan yang
aman, anda dapat memilih menggunakan Maca Max.
Khusus wanita, yang perlu diperhatikan di daerah organ intim adalah jika
daerah organ intim anda sudah terasa gatal dan panas yang disertai
dengan keluarnya lendir secara berlebihan serta sampai berbau, maka
berarti keputihan sudah menyerang. Cermati juga, warna dari cairan yang
keluar, apakah putih, kekuningan, hijau atau bahkan kecoklatan.
Untuk beberapa kasus, rasa nyeri memang jarang terasa pada penderita
keputihan, tapi ada beberapa wanita yang merasakan nyeri saat
berhubungan intim. Patut dicatat, tidak semua wanita yang mengalami
keputihan akan mengalami semua gejala ini sekaligus.
2. Aspergillus sp
dan
dalam
media
biakan
membentuk
miselia
dan
10
sehingga
spora-spora
tersebut
bertebaran
kemana-
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan,
struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Jamur oportunistik adalah jamur yang biasanya tidak menimbulkan penyakit
tetapi
dapat
menyebabkan
penyakit
pada
orang
yang
mekanisme
pertahanannya terganggu.
Jamur oportunistik yang paling sering dijumpai
1. Candida species
2. Aspergillus species
3. Mucor species
4. Cryptococcus
B. SARAN
Dengan pengetahuan mengenai jamur oportunistik, sebaiknya kita lebih
berhati-hati dalam menjaga kesehatan agar system kekebalan tubuh kita
senantiasa kuat dan terhindar dari penyakit.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bagian mikrobiologi FK-UISU. 2005. Jamur oportunistik. (Online) di:
http://www.docfoc.com/48092245-jamur-oportunistikppt
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang Press
14