Pendahuluan
Pemeriksaan terhadap kelainan sel darah merupakan pemeriksaan yang cukup penting.
Pemeriksaan ini biasa disebut dengan pemeriksaan morfologi darah tepi. Parameter ini berguna
untuk mendiagnosis jenis anemia dan kelainan terhadap lekosit maupun trombosit, selain itu,
juga dapat mencari adanya parasit seperti malaria, mikrofilaria dan lain-lain.
Untuk dapat melakukan pemeriksaan, maka langkah yang harus dilakukan adalah
membuat dan mewarnai sediaan apus darah. Sediaan apus darah harus dibuat dan diwarnai
dengan baik supaya mendapatkan kualitas hasil yang baik. Jenis pewarnaan yang umum
digunakan adalah pewarnaan Wright, Giemsa.
Proses pembuatan sediaan dan pewarnaan mengacu pada bagian sebelumnya. Teknik
pemeriksaan yang akan dibahas pada bagian ini adalah pengamatan morfologi sel darah di
sediaan apus darah.
Teknik Pemeriksaan
• Sediaan apus darah dibuat dan diwarnai dengan pewarnaan Wright-Giemsa.
• Apusan darah yang telah dibuat, dilakukan pengamatan secara makroskopis/visual dan
mikroskopis. Pada pengamatan makroskopis dilihat bentuk sediaan apus yaitu apusan tidak
melampaui atau menyentuh pinggir kaca objek, sediaan tidak berlubang-lubang,
bergelombang atau terputus-putus. Panjang apusan sekitar 2/3 panjang kaca objek. Bagian
ekor sediaan merupakan bagian yang makin menipis dan mempunyai ujung yang membulat
dan halus, seperti terlihat pada Gambar 7 berikut ini.
usia pasien.
Makrositosis adalah eritrosit dengan ukuran
diameter sel lebih dari normal. Biasanya terjadi
peningkatan nilai MCV. Makrosit dapat
terlihat sebagai sel yang bulat atau bisa juga
oval.
Gambar 10. Makrositosis
Gambar 16..Sferosit
Eliptosit dan ovalosit merupakan eritrosit
dengan diameter yang lebih besar dengan
bentuk yang memanjang. Sel Elips lebih
panjang dengan bentuk seperti cerutu
dibandingkan sel ovalosit. Kondisi ini terjadi
karena adanya kelainan genetik pada
sitoskeleton sel.
Gambar 19.Ekinosit
Akantosit merupakan gambaran eritrosit
dengan tonjolan seperti duri / spikula. Spikula
mempunyai panjang dan letak yang tidak
teratur. Kondisi ini dapat terjadi karena
kelainan metabolisme fosfolipid pada
membran eritrosit.
µ𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ
1. Sel lekosit
Penilaian lekosit di sediaan apus darah meliputi, perkiraan jumlah, kelainan morfologi sel
dan ada atau tidaknya sel muda. Jenis kelainan lekosit yang tampak pada sediaaan apus
darah yang diwarnai adalah kelainan sitoplasma dan inti sel.
2.1 Kelainan inti sel
Hipersegmentasi adalah gambaran lekosit jenis
netrofil segmen dengan jumlah inti netrofil
lebih dari 5-6 lobus.
Pembahasan :
Kesimpulan :
Daftar Pustaka
1. Bain BJ. Blood cells a practical guide. 4th ed. Australia: Blackwell publishing; 2006.