DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Fermentasi
Karbohidrat, MR, VP, SCA, dan Urea”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi bakteriologi II, sekaligus mengasah kemampuan
mahasiswa dalam pembuatan makalah, agar mahasiswa lebih mahir lagi dalam membuat
sebuah makalah.
Dalam pembuatan makalah ini kami tidak sendirian, melainkan bantuan dari banyak
pihak yang telah membeikan informasi kepada kami mengenai fermentasi karbohidrat, MR,
VP, SCA dan urea.
Untuk itu, terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Akhir kata, kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah yang saya buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
PENDAHULUAN
Fermentasi merupakan salah satu aktivitas biokimia yang dilakukan oleh mikroba.
Fermentasi adalah proses penggunaan senyawa makromolekul organik menjadi senyawa
yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob. Fermentasi dapat
menghasilkan berbagai senyawa akhir, contohnya fermentasi karbohidrat yang dapat
menghasilkan berbagai senyawa asam seperti asam laktat dan propionet, ester-ester, keton
dan gas.
Sebagian besar mikroorganisme memperoleh energi dari substrat berupa karbohidrat
yang selanjutnya di fermentasi menghasilkan asam-asam organik (seperti asam laktat, format,
asetat), dengan disertai atau tidak disertai pembentukan gas. Selain fermentasi karbohidrat
untuk melakukan uji biokimia dibutuhkan pula fermentasi MR, VP, SCA dan urea.
Untuk lebih memperjelas apa itu fermentasi karbihidrat, MR, VP, SCA dan urea akan
kami jelaskan pada makalah ini selanjutnya.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian fermentasi
2. Mengetahui kegunaan fermentasi karbohidrat, MR, VP, SCA dan urea dalam uji
biokimia
BAB II
ISI
. Fermentasi merupakan salah satu aktivitas biokimia yang dilakukan oleh mikroba.
Fermentasi adalah proses penggunaan senyawa makromolekul organik menjadi senyawa
yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob. Fermentasi dapat
menghasilkan berbagai senyawa akhir, contohnya fermentasi karbohidrat yang dapat
menghasilkan berbagai senyawa asam seperti asam laktat dan propionet, ester-ester, keton
dan gas. Contoh lain dari fermentasi ialah MR yang digunakan untuk mengetahui adanya
fermentasi asam campuran (metilen glikon). Interpretasi hasil : negatif (-) : Tidak terjadi
perubahan warna media menjadi merah setelah ditambah methyl red 1%. Positif (+) : Terjadi
perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan Indikator methyl red 1%, dan
masih banyak contoh yang lainnya seperti VP, SCA, dan urea.
2.2. Pengertian dan Kegunaan Fermentasi Karbohidrat, MR, VP, SCA dan
Urea
A. Karbohidrat
1. Menyiapkan nutrient karbohidrat yaitu glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan manitol
masing-masing 1%. Kaldu karbohidrat yang mengandung BTB (brom timol biru) sebagai
indikator pH.
2. Ditambahkan pepton sebagai sumber nitrogen, vitamin dan mineral dimasukkan dalam
tabung reaksi yang dilengkapi tabung Durham.
3. Diinokulasi dengan biakan bakteri.
4.diinkubasi dalam inkubator pada suhu 30oC selama 24 jam.
5. Fermentasi karbohidrat diperiksa dengan melihat pembentukan asam (warna kuning) dan
pembentukan gas dalam tabung Durham
B. MR
Uji methyl red (MR) dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri dapat membentuk
asam campuran dan asam yang sedemikian banyaknya sehingga dapat mengubah indikator
metil merah menjadi merah. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk asam tetapi tidak cukup
banyak untuk dapat mengubah warna indikator. Bakteri seperti Escherichia coli dapat
memberikan hasil pengujian positif karena dapat menurunkan pH sampai di bawah 5,0.
Sebaliknya Klebsiella aerogenes mengadakan dekarboksilasi dan kondensasi asam piruvat
untuk membentuk asetilmetilkarbinol, sehingga pH meningkat, dan bila ditambahkan metil
merah warnanya menjadi kuning, yang berarti hasil pengujian negatif. Pengujian seharusnya
jangan dilakukan sebelum biakan berumur dua hari pada suhu 37oC atau tiga hari pada suhu
30oC. Metil merah berwarna merah pada lingkungan dengan pH 4,4 dan berwarna kuning
dalam lingkungan dengan pH 6,2.
C. VP
D. SCA
Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat
sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini digunakan medium Simmon’s
citrate agar yang merupakan medium sintetik dengan trinatrium sitrat sebagai satu-satunya
sumber karbon, amonium (NH4+) sebagai sumber nitrogen dan brom timol biru sebagai
indikator pH. Bila mikroorganisme mampu menggunakan sitrat, maka asam akan dihilangkan
dari medium biakan, sehingga menyebabkan peningkatan pH dan mengubah warna medium
dari hijau menjadi biru. Perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukkan bahwa
mikroorganisme mampu menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, sedangkan
pada medium sitrat koser kemampuan menggunakan sitrat ditunjukkan oleh kekeruhan yang
menandakan adanya pertumbuhan mikroba.
karbon. Bila trinatrium sitrat ini dapat diuraikan maka amonium dihidrogenfosfat turut
teruraikan dan akan melepaskan NH4+ sehingga menyebabkan medium menjadi alkalis, dan
Langkah kerja:
Ø Biakan diinokulasi pada media Simmon sitrat agar dengan inokulum yang tipis
Ø diinkubasi pada suhu 350C selama 48 jam.
Ø diamati perubahan warna yang terjadi.
E. Urea
Urease merupakan salah satu bentuk enzim yang berperan dalam proses
perkecambahan. Enzim urease memiliki substrat spesifik yaitu urea. Enzim ini dapat
mengkatalis reaksi pemecahan urea yang bersifat patogen dalam sel tumbuhan menjadi
amonia dan CO2.
Reaksi enzimatis yang melibatkan enzim urease tergolong ke dalam reaksi hidrolisa
dimana aktivitasnya dipengaruhi oleh adanya air. Medium yang digunakan dalam uji ini
adalah kaldu urea yang merupakan larutan ekstrak khamir dan urea yang diberi larutan
penyangga. Medium tersebut juga mengandung merah fenol sebagai indikator pH. Bila
mikroba yang diidentifikasi menghasilkan urease, maka amonia yang dilepaskan ke dalam
medium akan menaikan pH. Bila pH menjadi makin tinggi maka merah fenol akan berubah
a. Karbohidrat
a. Fermentasi glukosa warna kaldu tetap dan tidak timbul warna kaldu berubah menjadi
gas pada tabung Durham. kuning terang dan timbul gas
pada tabung Durham.
b. Fermentasi manitol warna kaldu tetap dan tidak timbul warna kaldu berubah menjadi
gas pada tabung Durham. kuning dan timbul gas pada
tabung Durham.
c. Fermentasi sukrosa warna kaldu tetap dan tidak timbul warna kaldu berubah menjadi
gas pada tabung Durham. kuning terang dan timbul gas
pada tabung Durham.
d. fermentasi laktosa warna kaldu tetap dan tidak timbul warna kaldu berubah menjadi
gas pada tabung Durham. kuning terang dan timbul gas
pada tabung Durham.
e. Fermentasi maltosa warna kaldu tetap dan tidak timbul warna kaldu berubah menjadi
gas pada tabung Durham. kuning terang dan timbul gas
pada tabung Durham.
-
Dalam uji fermentasi apabila bakteri tersebut mampu memecahkan jenis-jenis
karbohidrat tersebut (glukosa, manitol, sukrosa, laktosa, dan maltosa) apabila warna kaldu
berubah menjadi berwarna kuning artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi
karbohidrat dan terbentuknya gelembung gas pada tabung Durham yang artinya hasil
fermentasi berbentuk gas sedangkan
b. MR
-uji positif jika kaldu berwarna merah setelah penambahan reagen metil merah maka
menunjukan hasil uji positif
- uji negatif jika warna kaldu berwarna kuning
c. VP
Uji positif jika kaldu berwarna merah dan uji negatif jika kaldu tidak mengalami
perubahan warna setelah penambahan reagen.
d. SCA
Ø positif jika warna biakan berubah menjadi biru
Ø negatif jika warna biakan tetap hijau
e. Urea
Ø Positif jika terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah keunguan
3.1 Simpulan
Fermentasi adalah proses penggunaan senyawa makromolekul organik menjadi
senyawa yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob. Fermentasi dapat
menghasilkan berbagai senyawa akhir, contohnya fermentasi karbohidrat yang dapat
menghasilkan berbagai senyawa asam seperti asam laktat dan propionet, ester-ester, keton
dan gas.
Pada proses akhir fermentasi akan menghasilkan asam-asam organik (seperti asam
laktat, format, asetat), dengan disertai atau tidak disertai pembentukan gas disertai dengan
perubahan warna setelah melakukan proses fermesntasi. Misalnya SCA, akan berubah
menjadi warna setelah melakukan proses fermentasi dari yang warna awalnya hijau, MR
berwarna merah setelah penambahan reagen metil merah maka menunjukan hasil uji positif
dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/MINE_%20FERMENTASI%20KARBOHIDRAT.html
file:///D:/BAKTERI%20FY.html
file:///D:/Yani%20Ode%20Karim_%20UJI%20AKTIFITAS%20BIOKIMIA.html