Anda di halaman 1dari 2

Isomer pada Alkanol

Senyawa-senyawa alkohol dengan jumlah atom karbon yang sama dapat mengalami
isomer. Pada alkohol terjadi isomer posisi, yaitu alkohol dengan jumlah atom karbon sama tetapi
letak gugus –OH dalam struktur berbeda. Misalnya alkohol dengan rumus molekul C3H8O dapat
ditulis dengan dua rumus struktur

Kelarutan alkohol dalam air dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang terdapat pada
                   
alkohol. Alkohol dengan 1-3 atom karbon meruapakan cairan tak berwarna dan dapat larut dalam
air dengan segala perbandingan, 4-5 atom karbon sedikit larut dalam air sedangkan alkohol
dengan jumlah atom karbon > 6 tidak larut dalam air.

                     Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan antara alkana
atau gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau
hidrofobik, ketika alkohol dengan jumlah atom karbon sedikit ketika dilarutkan dalam air maka
gugus –OH dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom
karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih dominan sehingga
kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika jumlah atom karbon makin banyak.

                     Makin tinggi berat molekul maka makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
Titik didih alkohol lebih tinggi dari alkana yang berat molekulnya hampir sama karena terbentuk
ikatan hidrogen dengan sesama molekul alkohol. Pada alkana tidak terbentuk ikatan hidrogen
antar sesama molekul.

                    Titik didih alkohol titik didh alkohol primer > alkohol sekunder > tersier. Pada
alkohol-alkohol bercabang memiliki titik didih lebih rendah dari alkohol dengan dengan rantai
lurus. Dengan ketentuan memiliki berat molekul yang hampir sama atau dengan jumlah atom
karbon sama. Hal ini disebabkaa alkohol-alkohol bercabang bentuk molekulnya menyerupai
bola.

Contoh : Alkohol C5H12O memiliki 8 isomer

Anda mungkin juga menyukai