Anda di halaman 1dari 5

MATERI 4

KONSEP LARUTAN DAN KOLOID

A. Definisi larutan
Larutan adalah campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
bercampur secara homogen.
Terdiri dari solut (terlarut) dan solven (pelarut).
Komponen pelarut dianggap lebih banyak dari komponen zat yang larut.
B. Jenis larutan
1. Larutan elektrolit
Merupakan larutan yang dpat menghantarkan arus listrik baik pada
saat berupa lelehan ataupun larutan. Daya hantar bergangtung pada
jenis dan konsetrasi.
Elektrolit kuat : daya hantar relatif baik meskipun konsentrasinya
relatif kecil.
Elektrolit lemah : daaya hantar rendah meskipun konsetrasinya besar.
Contoh : larutan garam dapur
2. Larutan non elektrolit
merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : larutan gula
C. Elektrolit dalam ikatan kimia
1. Senyawa ion : jika dilarutkan maka ion dapat bergerak dan larutan
dapat menghantarkan listrik.
2. Senyawa kovalen polar : jika zat terlarut yang bersifat polar dilarutkan
dengan air maka terdapat gaya tarik menarik yang cukup kuat
sehingga dapat memutus salah satu ikatan membentuk ion , gaya ini
disebut hidrolisis.
D. Perhitungan Terkait Konsentrasi Larutan
1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan
jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Contoh: Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B. maka:
XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3
XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7
XA + XB = 1
2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.
Contoh: Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat: - gula =
5/100 x 100 = 5 gram
- air = 100 - 5 = 95 gram
3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Contoh: Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air - molalitas
NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m
4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Contoh: Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?
- molaritas H2SO4 = (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M
5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan. Untuk
asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+. Untuk basa, 1 mol
ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : N = M x valensi
6. PPM dan PPB
Satuan PPM ekuivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 liter larutan, sedangkan PPB
ekuivalen dengan 1 ug zat terlarut per 1 liter larutan.
E. Koloid
Pengertian sistem koloid adalah suatu campuran homogen antara 2 zat atau lebih
dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata
dalam zat lain (medium pendispersi). Koloid ini merupakan sistem dispersi yang
terletak diantara suspensi dan larutan.
Tabel fase terdispersi dan fase pendispersi
Fase Terdispersi Fase Pendispersi Nama Koloid Contoh
Padat Sol padat Kaca berwarna, intan, aloi, gas
berwarna, dan paduan logam
Padat Cair Sol Cat, kanji, tinta, darah, sol emas, sol
belerang, selai dan lem
Gas Aerosol padat Asap, debu
Padat Emulsi padat Mentega, keju, mutiara, jeli dan opal
Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan, kosmetik
Cair pembersih wajah (milk cleanser),
mayones, dan minyak bumi
Gas Aerosol cair Kabut, awan, dan spray
Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa
Cair Busa Busa sabun, krim kocok

Sifat – sifat Koloid :


1. Efek Tyndall : penghamburan cahaya oleh larutan koloid.
2. Gerak brown : gerak zig-zag partikel koloid yang terjadi sebagai akibat tumbukan yang
tidak seimbang dari molekul medium terhadap partikel koloid.
3. Elektroforesis : pergerakan partikel koloid karena medan listrik.
4. Adsorpsi : penyerapan ion atau muatan listrik dan molekul netral pada permukaan
partikel koloid.
5. Koagulasi : penggumpalan partikel koloid.
F. Pembuatan Koloid
1. Kondensasi : partikel larutan sejati bergabung menjadi partikel koloid.
2. Reaksi redoks : reaksi yang disertai perubahan dari bilangan oksidasi.
3. Hidrolisis : yaitu reaksi suatu zat dengan air.
4. Dekomposisi rangkap : contoh sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkjan
larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl.
5. Penggantian pelarut : contoh larutan jenuh kalsium asetat ditambah dengan alkohol
membentuk koloid berupa gel.
6. Cara dispersi : yaitu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
7. Cara peptisai : pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau endapan dengan
bangtuan suatu zat pemeptisasi.
8. Cara busur Bredig : gabungan antara dispersi dan kondensasi.
BANK SOAL MATERI 4
KONSEP LARUTAN DAN KOLOID

1. Sebutkan penerapan dari sifat-sifat koloid!


Jawab : Beberapa penerapan sifat koloid yaitu :
Penggunaan norit → adsorpsi
Menghilangkan bau badan → adsorpsi
Gelati pada es krim → koloid pelindung
Penyaringan asap pabrik → elektroforesis
Sorot lampu di malam hari → efek Tyndall
- Pembentukan delta di muara sungai dan penjernihan air dengan tawas berhubungan dengan
sifat koagulasi koloid.
- Penyembuhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula berhubungan dengan sifat
adsorpsi.
- Cuci darah pada penderita ginjal berhubungan dengan proses dialisis.
2. Sebutkan dan jelaskan contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi!
Jawab : Kondensasi merupakan pembuatan koloid dengan cara menggumpalkan partikel-
partikel kecil (ion, atom, molekul) menjadi partikel berukuran koloid. Contoh :
Larutan AgNO3 yang ditambahkan HCl akan membentuk koloid AgCl
AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3
3. Sebutkan dan jelaskan 5 sifat sifat koloid!
Jawab :
Efek Tyndall : efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Gerak Brown : Gerak zig – zag partikel koloid akibat tumbukan antar partikel koloid. Sifat
inilah yang membuat koloid tidak mengendap.
Adsorpsi : penyerapan ion pada permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan
Koagulasi : Penggumpalan partikel koloid karena adanya penambahan zat kimia,
pengadukan, atau muatan yang berlawanan dan panas.
Elektroforesis : Pergerakan partikel koloid bermuatan akibat adanya medan listrik.
4. Jelaskan bahwa peristiwa peptisasi merupakan lawan kebalikan dari koagulasi!
Jawab : Peptisasi adalah pembuatan koloid dengan jalan memecah partikel zat yang
mengendap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid. Sedangkan,
koagulasi adalah pengendapan partikel-partikel koloid yang fase terdispersi terpisah dari
medium pendispersinya.
5. Apa fungsi koloid pelindung? Berikan contohnya!
Jawab : Koloid pelindung berfungsi sebagai pelindung muatan koloid tersebut sehingga
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari mediumnya. Contoh :
· Lesitin adalah koloid pelindung yang menstabilkan butiran-butiran halus air di dalam
margarine.
· Gelatin adalah koloid pelindung untuk memecah terbentuknya Kristal es dalam es krim.

Anda mungkin juga menyukai