Anda di halaman 1dari 34

PEMINDAHAN KATION GOLONGAN IV

Oleh: Kelompok 4

Idam Titis Permana Laily Alawiyah Ni Luh Kadek Ary Mas Dewi Wiantini

TUJUAN
Dapat mengidentifikasi warna endapan atau kompleks kation analit golongan IV secara spesifik. Dapat mengidentifikasi kelarutan endapan atau kompleks kation analit golongan IV dengan reagen spesifik. Percobaan dengan Tes Nyala adalah untuk mengetahui warna-warna yang dihasilkan sampel pada nyala api Bunsen, baik secara langsung atau melalui kaca kobal.

REAGENSIA (NH4)2CO3
Reagensia yang digunakan adalah larutan Amonium Karbonat 1M Reagensia tak berwarna, memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis :

CO32- + H2O HCO3- + OH

Reagensia terurai oleh asam-asam (bahkan oleh asam asetat), sehingga terbentuk gas karbon dioksida

CO32- + 2CH3COOH CO2 + H2O + 2CH3COO-

PEMINDAHAN KATION GOLONGAN IV (NH4)2CO3


Kation ini akan membentuk endapan dengan adanya reagensia ammonium karbonat (NH4)2CO3 dalam suasana netral atau sedikit basa. Sedangkan tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida ataupun amonium sulfida. Ion golonngan IV terdiri dari Ca, Sr, dan Ba. Endapan yang terbentuk antara lain CaCO3, SrCO3, dan BaCO3, yang semuanya berwarna putih.

METODE PEMISAHAN KATION GOLONGAN IV


Endapan dicuci dan dilarutkan dalam sedikit CH3COOH encer yang panas. Teteskan CH3COONH4 + K2CrO4 hingga tidak terjadi endapan kuning. Dikocok dan campuran dimasukkan sebentar. Endapan dicuci dengan air dingin.

Filtrat
Jika larutan berwarna jingga, dituangi NH4OH sampai warnanya berubah menjadi kuning dan perlahan-lahan dituangi alkohol 96% yang sama banyaknya. Endapan kuning akan terbentuk. Filtrat Dimasak dan dituangi (NH4)2C2O4 (Ammonium Oksalat). Endapan putih dari Ca(C2O4). Ca Endapan SrCrO4 kuning. Sr

Endapan
BaCrO4 kuning. Endapan dilarutkan dalam HCl encer yang panas dan diuapkan sampai kering. Ditambah CH3COOH dan CH3COONH4, serta K2CrO4. Terbentuk lagi endapan kuning dari BaCrO4. Ba
Ksp BaCrO4 = 1,6 x 10-10 Ksp SrCO4 = 3,6 x 10-5 Ksp CaCrO4 = 2,3 x 10-2

Hal-Hal Penting dalam Pemisahan Kation Golongan IV adalah:


1. Cara memijar:
Dengan sisa pijar : kawat Pt dicelupkan pada endapan akhir yang terbentuk, lalu ditambah HNO3 atau HCl, kemudian dibakar dengan nyala oksidasi. Dengan zat asal : caranya sama seperti pemijaran dengan sisa pijar. Namun, kelemahannya adalah bila pada zat asal terdapat Saccharum Lactis, pijarannya berubah menjadi hitam sehingga sulit diidentifikasi.

2. Pada filtrat yang akan digunakan untuk pemisahan Sr dan Ca, alkohol 96% yang digunakan hanya 2 ml saja. 3. Setelah filtrat ditambah NH4OH, ditambah alkohol 96%, kemudian disaring. Filtrat yang dihasilkan lalu dimasak dengan penambahan NH4C2O4, sehingga terbentuk kalsium oksalat, yang bila dilihat di bawah mikroskop memiliki bentuk seperti amplop.

BARIUM (Ba, Ar: 137,34 )

Logam berwarna putih perak

Liat dan dapat ditempa

Stabil dalam udara kering


Bereaksi dengan air dalam udara lembab

Oksida
Hidroksida Ba + 2H2O Ba2+ + H2 + 2OH-

Larut dalam asam encer Ba + 2H+ Ba2+ + H2 Bivalen dalam garam-garamnya, membentuk kation Ba2+. Klorida dan nitratnya larut dengan menambahkan asam klorida pekat atau asam nitrat pekat kepada larutan barium , mungkin mengendap akibat hukum kegiatan massa.?

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


Dalam reaksi-reaksi ini digunakan larutan BaCl2.2H2O atau barium nitrat Ba(NO3)2 0,25M. 1. Larutan Amonium Kelarutannya relatif tinggi tidak muncul endapan Jika terkena udara luar sedikit CO2 terserap Barium Karbonat(keruh) Reagensia telah lama terdapat amonium karbonat di dalamnya keruh.

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


2. Larutan Barium Karbonat Terbentuk endapan barium karbonat yang larut dalam asam asetat dan larut dalam asam mineral encer. Ba2+ + CO32BaCO3 Endapan yang terbentuk larut dalm garam-garam amonium dari asam-asam kuat. NH4 + BaCO3 NH3 + HCO3- + Ba2+

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


3. Larutan Amonium Oksalat Ba2+ + (COO)22Ba(COO)2 Endapan barium oksalat yang terbentuk berwarna putih, sedikit larut dalam air, tetapi mudah larut dalam asam asetat encer dan dalam asam mineral encer.

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


4. Asam Sulfat Encer Ba2+ + SO42BaSO4

Tidak larut air. Hampir tak larut asam encer dan dalam amonium sulfat.

Cukup larut dalam asam sulfat pekat mendidih BaSO4 + H2SO4(pekat) Ba2+ + 2HSO4-

Larut dalam larutan panas 35% Dinatrium Etilendiamin Tetraasetat (Na2EDTA) dan Amonia.

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


Untuk meningkatkan kelarutan BaSO4 dalam air dapat dilakukan dengan mendidihkannya dengan larutan natrium karbonat pekat. BaSO4 + CO32BaCO3 + SO42tidak larut air kurang larut air

peningkatan kelarutan

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


5. Larutan Kalsium Sulfat Jenuh SO42- + Ba2+ BaSO4 Dari ketiga alkali tanah, barium sulfatlah yang paling sedikit larut. Konsentrasi ion sulfat yang cukup tinggi dalam reagensia kalsium dan stronsium sulfat menimbulkan pengendapa ndengan barium yang jumlahnya agak banyak, karena hasil kali konsentrasi-konsentrasi ion melebihi hasil kali kelarutannya.

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


6. Larutan Kalium Kromat Ba2+ + CrO42-

BaCrO4

Praktis tak larut dalam air. Tidak larut dalam asamm asetat encer.

Dapat larut dengan mudah dalam asam mineral.

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


7. Reagensia Natrium Rodizonat Membentuk endapan coklat kemerahan, yaitu garam barium dari asam rodisonat dalam larutan netral. Garam barium sama-sama bereaksi dengan asam reagensia ini seperti garam stronsium, bedanya garam barium tidak larut dalam asam klorida encer. Reaksi dengfan reagensia ini dilakukan dengan cara meneteskan larutan uji yang netral atau sedikit asam diatas kertas reaksi tetes dan kemudian ditambahkan setetes reagensia, maka akan didapatkan noda coklat kemerahan. Jika larutan mengandung barium, maka saat noda tersebut ditetesi dengan setetes asam klorida 0,5M akan terbentuk noda merah terang.

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


8. Etanol Bebas Air dan Eter
Barium nitrat anhidrat dan barium klorida tidak larut dalam campuran 1+1 pelarut tersebut

Dipanaskan terlebih dahulu sampai 180C sebelum diuji(menghilangkan air kristal) Bisa digunakan untuk memisahkan barium dari stronsium dan kalsium

REAKSI-REAKSI ION BARIUM


9. Uji Kering (Pewarnaan Nyala) Garam-garam barium dalam api bunsen kebirubiruan warna hijau kekuningan
Kecuali klorida

Mudah menguap kawat platinum harus dibasahi asam klorida pekat sebelum dicelup kedalam zat. Sulfat reduksi Sulfida dibasahi asam klorida pekat dimasukkan kembali kedalam nyala.

KALSIUM ( Ca )
Kalsium logam putih perak, yang agak lunak dan melebur pada 845oC. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Kalsium hidroksida lebih sedikit larut dibandingkan barium dan stronsium hidroksida. Kalsium dapat membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan air. Garam-garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya yang berwarna.

REAKSI REAKSI ION KALSIUM


1.

Larutan Amonia
Tidak ada endapan, karena kalsium hidroksida cukup banyak larut. Zat pengendap dapat menyebabkan kekeruhan karena terbentuknya kalsium karbonat.

2. Larutan Amonium Karbonat Terbentuk endapan amorf putih kalsium karbonat

Ca2+ + CO32- CaCO3

Endapan menjadi bentuk kristal setelah dididihkan. Endapan larut dalam air yang mengandung asam askorbat yang berlebihan, karena pembentukan kalsium hidrogen karbonat yang larut.

CaCO3 + H2O + CO2 Ca2+ + 2 HCO3-

Endapan muncul lagi dengan cara dididihkan, karena karbon dioksida keluar selama proses itu sehingga reaksi berlangsung ke arah kiri. Endapan dapat larut dalam asam, bahkan dalam asam asetat :

CaCO3 + 2H+ Ca2+ + H2O + CO2


CaCO3 + 2CH3COOH Ca2+ + H2O + CO2 + 2CH3COO

Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garamgaram amonium dari asam kuat

3.

Asam Sulfat Encer

Terbentuk endapan putih kalsium sulfat.

Ca2+ + SO42- CaSO4

Kalsium Sulfat dapat larut dalam air lebih banyak dibandingkan dengan barium atau stronsium sulfat.

Endapan dapat larut dalam asam sulfat pekat, panas.

CaSO4 + H2SO4 2H+ + [Ca(SO4)2 ]2

Meskipun pelarutan dalam amonium sulfat mungkin tak sempurna, tapi ion-ion kalsium dapat diseteksi dalam filtrat dengan oksalat, setelah dinetarlkan dengan amonia.

4. Kalsium Sulfat Jenuh : tidak terbentuk endapan ( berbeda dengan barium dan stronsium ). 5. Larutan Kalium Kromat : tidak terbentuk endapan dari larutan encer dan tidak pula dari larutan pekat dengan adanya asam asetat.

6.

Larutan Amonium Oksalat (NH4)2C2O4

Terbentuk endapan putih kalsium oksalat, segera dari larutan pekat dan lambat dari larutan encer.

Ca2+ + (COO)22- Ca(COO)2

Proses pengendapan dipermudah dengan menjadikan larutan bersifat basa dengan amonia. Endapan praktis tidak larut dalam air, tak larut dalam asam asetat, tetapi larut dengan mudah dalam asam-asam mineral.

7.

Larutan K2CrO4

Terbentuk endapan CaCrO4 yang berwarna kuning ketika ditambahkan K2CrO4 dan alcohol.

Ca2+(aq) + CrO42-(aq) CaCrO4(s)

Endapan akan larut ketika ditambah asam asetat encer (CH3COOH)

CaCrO4 (s) + 2H+(aq) Ca2+(aq) + H2CrO4(aq)

Kalsium mudah diidentifikasi dengan mengendapkannya sebagai CaC2O4, dilanjutkan dengan uji nyala. Salah satu uji nyala lain terhadap Ca adalah: 1. taruh satu-dua tetes filtrat di atas lempeng kaca mikroskop, 2. tambahkan satu-dua tetes H2SO4 encer, 3. pekatkan dengan meletakkan lempeng kaca di atas sebuah krus kecil, 4. panaskan hingga tepat mulai terjadi kristalisasi, 5. selidiki kristal-kristal tersebut dengan mikroskop (perbesaran kira-kira 100x). Dengan adanya kumpulan jarum atau prisma yang memanjang menunjukkan adanya kalsium. Untuk uji nyala, Ca menunjukkan warna merah kekuningan pada nyala api bunsen.

STRONTIUM (Sr)
Sifat-sifat:

Logam putih-perak Dapat ditempa dan liat Titik lebur 771C

REAKSI-REAKSI ION STRONTSIUM


1. 2. Larutan Amonia: tidak bereaksi Larutan Amonium Karbonat (endapan putih strontium karbonat)
2 Sr 2 CO3 SrCO3( s )

Sifat-sifat: Agak kurang larut dibanding barium karbonat dan kurang larut dibandingkan stronsium sulfat. 1 9 Kelarutan endapannya 5,9 mg SrCO3 ; K s 1,6 10 dalam suhu ruang. Sedikit larut dalam garam-garam amonium, 3. Asam Sulfat Encer (endapan putih strontium sulfat)
2 Sr 2 SO4 SrSO4( S ) Sifat-sifat: Kelarutan endapan (0,097 g , K 2,8 10 ) Endapan tak larut dalam larutan amonium sulfat, bahkan dengan mendidihkan Larut sedikit dalam asam klorida mendidih
1 7 s

4.

Larutan Kalium Sulfat Jenuh Terbentuk endapan putih strontium sulfat dengan perlahan dalam keadaan dingin, dan lebih cepat dengan mendidihkan. Larutan Amonium Oksalat (endapan putih strontium oksalat)

5.

Sr 2 (COOH ) 2 Sr(COO)2( s ) 2
Sifat-sifat endapan: Sedikit larut dalam air. Tidak larut dalam asam asetat, namun dapat dilarutkan oleh asam-asam mineral.

6.

Larutan Kalium Kromat (endapan kuning strontium kromat)


2 Sr 2 CrO4 SrCr4

Sifat-sifat endapan:

Larut agak banyak dalam air (1,2 g , K s 3,5 10 Larut dalam asam asetat dan dalam asam mineral.

7.

Uji Kering (pewarnaan nyala) Senyawa-senyawa strontium yang mudah menguap, terutama klorida, memberi warna merah karmin yang khas pada nyala bunsen yang tak cemerlang.

KESIMPULAN
Kation dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia tertentu. Salah satu cara identifikasi kation adalah pemisahan kation golongan IV dengan menggunakan Ammonium karbonat sebagai reagensia. Kation golongan IV memiliki karakteristik menghasilkan endapan putih (CaCO3, SrCO3, BaCO3) jika direaksikan dengan Ammonium karbonat . Kation golongan IV terdiri dari Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), dan Barium (Ba).

DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, 1990, Ilmu Kimia Anlaitik, Jakarta, PT. Gramedia. Svehla, 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, Jakarta, PT. Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai