Disusun oleh :
1. Rianzani Hanah Meinar 24030114120060
2. Dieny Choirunisa 240301141200
3. Yismaya Juisitro Sabuna 24030114120058
4. Mario Champs Sinurat 24030114120013
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2. Bagaimana karakter dari silika gel hasil sintesis dari abu sekam padi?
1.3. Tujuan
1. Memperoleh silika gel dari bahan dasar abu sekam padi
2. Mengetahui karakterisasi silika gel dengan menggunakan FTIR
1.4. Manfaat
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat abu sekam padi
sebagai bahan baku pembuatan silika gel.
2. Dapat dihasilkan suatu padatan material yaitu silika gel yang dapat
digunakan sebagai adsorben ion logam berat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penataan SiO4 Tetrahedral Silika Gel [7] (Kaim dan Schwederski, 1994).
Matriks dari partikel silika gel primer adalah inti yang terdiri dari atom silikon
yang terikat bersama silikon lain oleh adanya oksigen dengan ikatan silokskan (ikatan
silikon-oksigen-silikon), sehingga pada permukaan tiap partikel primer terdapat gugus
–OH yang tidak terkondensasi yang berasal dari monomer asam silikat. Gugus –OH
yang dikenal sebagai gugus silanol inilah yang memberikan sifat polar pada silika gel
dan merupakan sisi aktif dari silika gel.
2.4. Sol-gel
Proses sol-gel didasarkan pada molekul prekursor yang dapat mengalami
hidrolisis yang pada umumnya merupakan alkoksida logam atau semi logam.
Molekul prekursor yang biasa digunakan dalam proses sol-gel untuk pembuatan
silika gel adalah senyawa silikon alkoksida seperti tetrametilortosilikat (TMOS)
atau tetraetilortosilikat (TEOS). Baik TMOS atau TEOS akan terhidrolisis dengan
penambahan sejumlah tertentu air atau pelarut organik seperti metanol atau
etanol dan mengalami hidrolisis membentuk gugus silanol Si-OH sebagai
intermediet. Gugus silanol ini kemudian terkendensasi membentuk gugus
siloksan Si-O-Si. Reaksi hidrolisis dan kondensasi ini terus berlanjut sehingga
viskositas larutan meningkat dan terbentuk gel [8].
Si(OCH3)4 + 4H2O Si(OH)4 + 4CH3OH
nSi(OH)4 nSiO2 + 2nH2O
Reaksi kimia yang menyertai proses sol-gel adalah sebagai berikut:
Penelitian tentang sintesis dan karakterisasi silika gel dari limbah abu sekam padi
(Oryza sativa) dengan variasi konsentrasi pengasaman bertujuan mengetahui dapat tidaknya
silika gel disintesis dari abu sekam padi. Asam yang digunakan sebagai .pembentuk gel
adalah asam klorida dengan konsentrasi 1, 3, dan 5 M. Hasil yang diperoleh berupa padatan
putih. Silika gel hasil sintesis dibandingkan karakternya dengan silika gel pembanding yaitu
kiesel‐Gel 60G buatan E6 Merck. Karakter yang dipelajari meliputi spectra inframerah
(FTIR).
Spektra inframerah dari kiesel gel 60 dan silika gel konsentrasi 1, 3, dan 5 M dapat
dilihat pada gambar 1, 2, 3, dan 4 di bawah ini.
Tabel 2. Interpretasi Spektra Inframerah Kiesel Gel 60G dan Silika Gel Hasil Sintesis
Kondensasi antara bola-bola polimer terus berlangsung dan terjadi penyusutan volume
gel ketika alkogel didiamkan selam 24 jam. Penyusutan volume gel akibat reaksi kondensasi
diikuti dengan berlangsungnya eliminasi larutan garam. Tahap ini disebut proses sinersis.
Pada akhir proses sinersis akan diperoleh gel yang relatif lebih kaku dengan volume yang
lebih kecil bila dibandingkan dengan alkogel yang disebut hidrogel.
Pada penelitian ini, konsentrasi asam klorida yang digunakan adalah 1, 3, dan 5 M.
Sintesis silika gel dengan menggunakan larutan asam klorida dengan konsentrasi kecil, akan
menghasilkan gel yang sedikit dan pembentukan gelnya membutuhkan waktu yang lama. Hal
ini disebabkan karena rendahnya konsentrasi proton dari larutan asam klorida sehingga
jumlah asam silikat yang terbentuk juga sedikit yang mengakibatkan rendahnya efektifitas
produksinya. Sebaliknya sintesis silika gel menggunakan larutan asam klorida dengan
konsentrasi besar maka reaksi pembentukan gel sangat cepat sehingga pengadukan menjadi
tidak optimal. Pengadukan yang tidak optimal menyebabkan alkogel yang terbentuk
berukuran besar dengan bagian dalam masih berupa natrium silikat sehingga pada akhir
pencucian hanya didapatkan sedikit hidrogel.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil‐hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Silika gel dapat disintesis dari natrium silikat dari abu sekam padi dengan
menggunakan larutan asam klorida dengan konsentrasi 1, 3, dan 5 M sebagai pembentuk
gel. Hasil optimal silika gel diperoleh dari natrium silikat dengan larutan asam klorida 5
M.
2. Dari data FTIR, menunjukkan adanya gugus rentangan –OH (Si‐OH) pada peak
berkisar 3462,08, bengkokan –OH (Si‐OH) pada peak berkisar 1640,91, rentangan
asimetri SI‐O (SI‐O‐Si) pada peak berkisar 1097,79, rentangan –OH (Si‐OH) pada peak
berkisar 968,47, rentangan Asimetri Si‐O‐Si pada peak berkisar 795,47, bengkokan Si‐
O‐Si pada peak berkisar 467,70.
V.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini, ada beberapa saran
yang akan dikemukakan.
1. Perlu dilakukan pengembangan lanjut tentang pembuatan silika gel dari sumber silikat
yang lain dengan variasi jenis asam.
2. Perlu dilakukan karakterisasi lanjut mengenai luas permukaan dan porositas silika gel.
3. Perlu dilakukan penelitian tentang adsorpsi logam berat dari silika gel hasil sintesis
dengan konsentrasi optimum dari penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Linda Trivana; Sri Sugiarti; Eti Rohaeti, 2015, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan,
Vol. 7 No. 2 Hal 66-75
[2] Houston, D.F, 1972, Rice Chemistry and Technology, Minnesota : American Association
Chemist, Inc
[3] Brinker, C. S. dan Scherer, W. J., 1990, Solgel Science : The Physics and Chemistry of
Sol-gel Processing, San Diego : Academic Press.
[4] Diah, W. Dan Mahyuddin, S., 2007, Data Penting Padi Dunia dan Beberapa Negara
Asia, Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan (International Rice Research Institute)
[5] Sulistyono,E.Sumantri,S & Djusan.S.2004. Kajian Prooses Pembentukan Silika dan
Pengendapan Silika. Pusat Penelitian Metulargi. 7 September 2004:397-402
[6] Osick,J.,1983., Adsorption, Chicestar,England: Ellis Hardwood Lt.
[7] Kaim, W.,dan Schwederski, B., 1994, Bioinorganic Chemistry : Inorganic Elements in the
Chemistry of life, John Wiley & Sons, Chichester.
[8] Brinker, C.J., dan Scherer, 1990, Sol-Gel Science: The Physics and Chemistry of Sol-Gel
Processing, Academic Press, San Diego