Anda di halaman 1dari 23

NAMA : JANUAR FITRIANA

NIM : 4311418009
ROMBEL : KIMIA A-2018
RANGKUMAN KIMIA ANORGANIK BAB 10 dan 11

BAB 10
GOLONGAN 4
TITANIUM, ZIRKONIUM, DAN HAFNIUM
Sejarah Penemuan
 Titanium
Titanium berasal dari bahasa Latin, Titans, yang artinya sangat kesat. Ditemukan oleh
Greogor di tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795. Titanium terdapat di debu
batubara, dalam tumbuh-tumbuhan dan dalam tubuh manusia. Titanium banyak terdapat dalam
mineral rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3) serta sphene yang ada didalam titanate dan bijih besi
yang tersebar luas di alam.
 Zirkonium
Zirkonium berasal dari bahasa persia, zargun (seperti emas). Nama zirkon memberikan
deskripsi warna batu permata yang sekarang dikenal sebagai ziroon, jargoon, byacinth, atau
ligure. Logam ini dalam bentuk yang tidak murni pertama kali diisolasi oleh Berzelius di tahun
1824 dengan memanaskan campuran potasium dan potassium zirkonium fluorida dalam proses
dekomposisi yang mereka kembangkan. Zirkonium sulit ditemukan di alam dalam keadaan
bebas. Zirkonium banyak ditemukan dalam pasir dengan mineral seperti zircoon (ZrSiO 4) dan
Zirconia (ZrO2).
 Hafnium
Hafnium berasal dari kata Kopenhagen. Namanya diambil dari nama kota tempat dimana
unsur ini ditemukan. Logam hafnium pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan de Boer
dengan cara menyalurkan uap tetraiodida diatas filamen tungsten yang dipanaskan. Hafnium juga
diketahui sebagai produk sampingan hasil pemurnian Zirkonium.
Kecenderungan Unsur Golongan IV
 Titanium
Mempunyai sifat yang mirip dengan zink secara kimia maupun fisis. Salah satu karakteristik
titanium yang menonjol adalah titanium sama kuat dengan baja, tetapi lebih ringan ±60 % berat
baja. Titanium mempunyai struktur elektron 3d2 4s2. Energi untuk mengeluarkan empat elektron
begitu besar, sehingga ion Ti4+ tidak bisa ada, dan senyawaan titanium (IV) adalah kovalen.
Unsur titanium memiliki bilangan oksidasi +2, +3, dan +4 (stabil). Sedangkan konfigurasi
elektronnya adalah Ti (Ar) 3d2 4s2 sesuai dengan aturan pengisian orbitalnya.
 Zirkonium alami
Mengandung lima isotop, 4 isotop stabil dan satu radio isotop (96Zr) yang mempunyai waktu
hidup yang sangat panjang, 15 isotop lainnya juga diketahui keberadaan nya.zirkonium bewarna
ke abu abuan, berbentuk kristal (amorf), lunak, dapat ditempa dan tahan terhadap udara bahkan
api. Zirkonium memilikirersistansi tinggi terhadap korosi pada berbagai jenis asam dan alkali, air
laut dan agen-agen yang lain. Logam ini diperkirakan menyusun kurang lebih 0,00058 % dari
lapisan bumi. Logam ini ditemukan dalam campuran senyawa Zirkonium yang mana tidak
ditemukan dalam unsur bebas di alam. Mineral yang mengandung Zirkonium seperti Alvite [(Hf,
Th, Zr) SO4 H2O], Thortveitite dan Zirkon (ZrSlO4) biasanya mengandung 1%-5% Hf. Antara
logam Hafnium dan Zirkonium mempunyai sifat yang sama sehingga sulit dipisahkan.
 Hafnium alami
Merupakan campuran dari 6 isotop stabil yaitu 174Hf (0,2%), 176Hf(5,2%), 177Hf (18,6%), dan
180Hf (35,2%).Hafnium merupakan logam yang dapat ditempa dengan keperak-perakan yang
tahan terhadap korosi dari beberapa alkali, tetapi pada suhu tinggi bereaksi dengan oksigen,
nitrogen, karbon, boron, sulfur, dan silikon. Hf bereaksi secara langsung dengan halogen untuk
membentuk tetrahalida. Hafnium telah berhasil dicampur dengan besi, titanium, niobium,
tantalum dan beberapa logam lainnya.
Sifat-sifat umum yang mirip yaitu reaksi logam dengan dioksigen, halogen, ua air, dan
dengan asam hidroklorida pekat, menurut persamaan reaksi :
M + O2 MO2

M + 2 X2 MX4

M + 2 H2O MO2 + 2 H2

M + 4 HCl MCl4 + 2 H2 (Untuk M=Ti diperoleh hasil TiCl3)

Dengan demikian, senyawa logam-logam golongan ini paling stabildengan tingkat


oksidasi +4 dan hanya titanium yang memerikan senyawa Ti(III) yang stabil dalam larutan.
Larutan titanium(IV) dan zirconium(IV) bereaksi dengan hydrogen peroksida (10%)
menghasilkan ion perokso [M(O2)]2+ atau lebih tepat [M(O2)(OH)(H2O)n]+ yang berwarna orange
untuk untuk titanium tetapi tak berwarna untuk zirconium menurut persamaan reaksi :
a. Titanium
2 Ti4+(aq) + 2 H2O2(aq) + (n+8) (H2O) 2 [Ti(O2)(OH)(H2O)n]+(aq) 6 H3O+(aq)
Orange
b. Zirkonium
2 Ti4+(aq) + 2 H2O2(aq) + (n+8) (H2O) 2 [Ti(O2)(OH)(H2O)n]+(aq) + 6 H3O+(aq)
Tak Berwarna
Larutan orange pada titanium perokso menjadi tak berwarna pada penambahan larutan NaF oleh
karena terbentuknya ion kolpleks [TiF6]2-
2 [Ti(O2)(OH)(H2O)n]+(aq) + 6 H3O+(aq) + 6 F-(aq) [TiF6]2-(aq) + H2O2 + (n+4) (H2O)

Ekstraksi logam Titanium dan Zirkonium


a. Titanium
Kebanyakan titanium ditemukan dalam bentuk rutile atau titanium dioksida (TiO 2). Titanium
umumnya terbentuk pada batuan igneous, sering ditemukan sebagai ilmenite (FeTiO 3) dan
perovskite (CaTiO3). Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan titanium
adalah Metode Kroll, yaitu pada awalnya melibatkan pengumaahn titanium(IV) oksida
menjadititanium (IV) klorida melalui persamaan dengan karbon dan diklorin menurut reaksi :
TiO2 (s) + 2 C (s) + 2 Cl2 (g) TiCl4 (g) + 2 CO (g)

Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni.
TiCl4 (g) + 2 Mg(l) Ti (s) + 2 MgCl (l)

Hasil padatan titanium berwujud busa berpori. Magnesium klorida dan kelebihan logam
magnesium dapat dilarutkan dan dipisahkan dengan penambahan asam encer. Butiran-butiran
titanium kemudian dapat dibentuk sebagaimana dikehendaki. Reduksi TiX 4 menurut proses van
Arkel-de Boer dipakai logam wolfram (W) :
TiX4 (g) Ti (s) + 2 X2(l)

b. Zirkonium
Sumber utama zirconium yaitu mineral zircon, ZrSiO 4, dan baddeleyite, ZrO2. Untuk
memperoleh logam zirconium, bijih baddelyite doproses menurut metode seperti halnya pada
titanium (proses Kroll):
ZrO4 (s) + 2 C(s) + 2Cl(g) ZrCl4 (g) + 2 CO(g)

Pada tahap ini, 2% pengotor yaitu hafnium(IV) klorida dapat dipisahkan dari zirconium (IV)
klorida dengan sublimasi fraksional. Kemudian ZrCl4 murni direduksi dengan logam magnesium
menurut persamaan reaksi:
ZrCl4 (g) + 2 Mg(l) Zr(s) + 2 MgCl(l)

Dengan metode van-Arkel-de Boer, zirconium dipanaskan dalam wadah yang dievakuasi dengan
sedikit iodin hingga temperature sekitar 200℃ dengan ZrI4 yang dihasilkan menjadi fase uap.
Senyawa ini kemudian dipanaskan dengan filament wolfram(W) pada 1300℃ hingga terjadi
dekomposisi dan logam murni Zr mengendap pada filament. Logam zirconium mempunyai
struktur hcp hingga sekitar 862℃ dan kemudian berubah menjadi bcchingga titik lelehnya 1852
℃. Logam zirconium terbakar dalam udara pada temperature tinggi, bereaksi lebih cepat dengan
nitrogen daripada dengan oksigen menghasilkan campuran, nitride, oksida dan oksida nitride,
Zr2ON2.

Kegunaan Logam Golongan IV


A. Titanium
 Ti digunakan sebagai bahan katalis dalam industry polimer poli etilen. • Ti digunakan
sebagai bahan konstruksi karena mempunyai sifat fisik berupa rapatannya rendah, logam
ringan, kekuatan strukturnya tinggi, tahan panas dan tahan korosi.
 Ti digunakan sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik.
 Pada bidang kedokteran. Bahan implant gigi, penyambung tulang, tengkorak, struktur
penahan katup jantung.
B. Zirkonium
 Logam zirconium dinunakan teras reactor nuklir karna tahan korosi dan tidak menyerap
neutron.
 Zirconium digunakan sebagai getter dalam tabnug vakum, sebagai agen pencampur logam
dalam baja.
 Zirconium dapat menyerap panas yang lebih rendah sehingga industry tenaga nuklir
menggunakan zirconium dalam mengisi reakto nuklir sebagai pemantul.

C. Hafnium
 Hafnium memiliki absorbsi crossection yang baik untuk neutron (hamper 600 kali lipat
zirconium) dan juga memiliki sifat mekanik yang sangat bagus dan sangat resistant terhadap
korosi,hafnium digunakan sebagai tangkai kontrol reactor.
 Dalam bentuk senyawa dasar digunakan sebagai high-k-dielectric gate insolator dalam 45
nm generation of intregate circuit.
 Sebagai gas filled dalam plasma cutting hal ini dikarenakan kemapuannya melepas electron
ke udara.

Senyawaan Oksida dan Oksida Campuran


Titanium Oksida
Mineral rutil TiO2 paling banyak dijumpai, tapi tidak terlalu murni untuk langsung
digunakan. Proses pemurniannya melibatkan pengubahan rutil menjadi kloridanya seperti pada
preparasi logamnya, lalu dioksigen untuk medapatkan titanium(IV) oksida murni, menurut reaksi
TiCl4 (g) + O2 TiO2 (s) + 2 Cl2(g)

Titanium(IV) oksida terhidrat dapat diperoleh sebagai endapan putih hasil reaksi dari Ti 4+
dengan basa, menurut persamaan reaksi :
Ti4+(aq) + 4 OH-(aq) + (n-2)H2O TiO2.nH2O
Endapan putih ini larut kembali dalam basa alkali pekat membentuk berbagai litanat terhidrat.
Oksida campuran dari TiO2 yang banyak diperdagangkan antara lain perovskit, CaTiO 3,
dan struktur yang sejenis yaitu SrTiO3, dan BaTiO3. Titanat lain yang mempunyai struktur
ilmenit (FeTiO3) yaitu MgTiO3, Mn TiO3, CoTiO3, dan NiTiO3, dan mempunyai struktur spinel
yaitu Mg2TiO4, ZnTiO4, dan CoTiO4.
Zirkonium oksida
Zirkonium(IV) oksida dapat diperoleh sebagai endapan putih gelatin dari reaksi larutan
zirconium(IV) dengan basa, seperti halnya oksida titanium, menurut reaksi:
Zr4+(aq) + 4 OH-(aq) + (n-2) H2O ZrO2.nH2O(s)
Pada pemanasan yang kuat dihasilkan padatan putih keras ZrO2, yang mempunyai titik leleh
sangat tinggi (2700oC) dan tahan terhadap serangan asam maupun basa, serta merupakan bahan
untuk pembuatan krush dan tungku pemanas. Oksida ZrO2 bersifat basa lebih kuat dari pada TiO2
dan tidak larut dalam basa berlebih.
Oksida campuran dari ZrO2 yang disebut sebagai zirkonat dapat dibuat dari campuran
antara oksida, hidroksida, dan nitrat dari logam-logam lain, mirip senyawa zirconium yang
dibakar pada suhu 1000-2500oC. CaZrO3 bersifat isomorfi dengan perovskit. Struktur spinel dari
MIIZrO4.

Senyawaan Halida
Titanium halida dikenal sebagai Ti(II), Ti(III), dan Ti(IV). TiF 4 berupa padatan putih dan
dapat diperoleh dari reaksi TiCl 4 dengan HF anhidrat; demikian juga reaksi langsung logam
titanium dengan F2 pada 200oC. Hadirnya larutan HF berlebih akan mengakibatkan terbentuknya
ion kompleks [TiF6]2-. Titanium klorida dikenal sebagai serbuk hitam TiCl 3, padatan violet atau
coklat dan cairan tak berwarna, TiCl4. Reaksi TiCl4 dengan asam sulfat pekat membentuk
yiyanium(IV) sulfat, Ti(SO4)2 ataupun TiOSO4.

Soal Latihan Ta-Zr-Hf


10.1 Sebutkan sumber utama ekstraksi logam titanium dan zirkonium serta jelaskan
prinsip-prinsip reaksi ekstraksi tersebut (metode Kroll dan van Arkel-de Boer)
Jawab
a. Titanium
Kebanyakan titanium ditemukan dalam bentuk rutile atau titanium dioksida (TiO 2). Titanium
umumnya terbentuk pada batuan igneous, sering ditemukan sebagai ilmenite (FeTiO 3) dan
perovskite (CaTiO3). Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan titanium
adalah Metode Kroll, yaitu pada awalnya melibatkan pengumaahn titanium(IV) oksida
menjadititanium (IV) klorida melalui persamaan dengan karbon dan diklorin menurut reaksi :
TiO2 (s) + 2 C (s) + 2 Cl2 (g) TiCl4 (g) + 2 CO (g)

Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni.
TiCl4 (g) + 2 Mg(l) Ti (s) + 2 MgCl (l)

Hasil padatan titanium berwujud busa berpori. Magnesium klorida dan kelebihan logam
magnesium dapat dilarutkan dan dipisahkan dengan penambahan asam encer. Butiran-butiran
titanium kemudian dapat dibentuk sebagaimana dikehendaki. Reduksi TiX 4 menurut proses van
Arkel-de Boer dipakai logam wolfram (W) :
TiX4 (g) Ti (s) + 2 X2(l)

b. Zirkonium
Sumber utama zirconium yaitu mineral zircon, ZrSiO 4, dan baddeleyite, ZrO2. Untuk
memperoleh logam zirconium, bijih baddelyite doproses menurut metode seperti halnya pada
titanium (proses Kroll):
ZrO4 (s) + 2 C(s) + 2Cl(g) ZrCl4 (g) + 2 CO(g)

Pada tahap ini, 2% pengotor yaitu hafnium(IV) klorida dapat dipisahkan dari zirconium (IV)
klorida dengan sublimasi fraksional. Kemudian ZrCl4 murni direduksi dengan logam magnesium
menurut persamaan reaksi:
ZrCl4 (g) + 2 Mg(l) Zr(s) + 2 MgCl(l)
∆ Boer, zirconium dipanaskan dalam wadah yang dievakuasi dengan
Dengan metode van-Arkel-de
sedikit iodin hingga temperature sekitar 200℃ dengan ZrI4 yang dihasilkan menjadi fase uap.
Senyawa ini kemudian dipanaskan dengan filament wolfram(W) pada 1300℃ hingga terjadi
dekomposisi dan logam murni Zr mengendap pada filament. Logam zirconium mempunyai
struktur hcp hingga sekitar 862℃ dan kemudian berubah menjadi bcchingga titik lelehnya 1852
℃. Logam zirconium terbakar dalam udara pada temperature tinggi, bereaksi lebih cepat dengan
nitrogen daripada dengan oksigen menghasilkan campuran, nitride, oksida dan oksida nitride,
Zr2ON2.

10.2 Tulis sifat umum yang mirip pada reaksi pemanasan logam Ti-Zr-Hf dengan (a)
oksigen, (b) halogen, (c) air, (d) dengan asam
Jawab
a. Oksigen
Logam titanium, hafnium dan zirkonium merupakan konduktor yang baik memunyai titik
didih dan titik cair yang tinggi. Tidak reaktif pada suhu kamar tetapi jika dipanaskan
dengan O2 pada suhu di atas 600 0C akan membentuk MO2.
M + O2 MO2

b. Halogen
Tidak reaktif pada suhu kamar tetapi jika dipanaskan dengan halogen akan membentuk
MX4.
M + 2 X2 MX4

c. Air
Jika logam-logam ini direaksikan dengan air pada kondisi di bawak normal, maka tidak
akan terjadi reaksi. Jika dilakukan pada suhu yang agak tinggi maka akan menghasilkan
MO2(s).
M + 2 H2O MO2 + 2 H2

d. Dengan asam, HCl
Dalam larutan asam atau basa, logam ini tidaklah larut karena justru membentuk
oksidanya sebagai pelindung. Meskipun begitu, Zr larut dalam Aquaregia sedang Ti
dapat larut dalam HF yang kemudian membentuk H2TiF6 dan H2.
M + 4 HCl MCl4 + 2 H2 (Untuk M=Ti diperoleh hasil TiCl3)

10.3 Tulis persamaan reaksi H2O2 (10%) dengan (a) larutan titanium(IV), dan (b) larutan
zirconium(IV)
Jawab
Larutan titanium(IV) dan zirconium(IV) bereaksi dengan hydrogen peroksida (10%)
menghasilkan ion perokso [M(O2)]2+ atau lebih tepat [M(O2)(OH)(H2O)n]+ yang berwarna orange
untuk untuk titanium tetapi tak berwarna untuk zirconium menurut persamaan reaksi :
c. Titanium
2 Ti4+(aq) + 2 H2O2(aq) + (n+8) (H2O) 2 [Ti(O2)(OH)(H2O)n]+(aq) 6 H3O+(aq)
Orange
d. Zirkonium
2 Ti4+(aq) + 2 H2O2(aq) + (n+8) (H2O) 2 [Ti(O2)(OH)(H2O)n]+(aq) + 6 H3O+(aq)
Tak Berwarna
Larutan orange pada titanium perokso menjadi tak berwarna pada penambahan larutan NaF oleh
karena terbentuknya ion kolpleks [TiF6]2-
2 [Ti(O2)(OH)(H2O)n]+(aq) + 6 H3O+(aq) + 6 F-(aq) [TiF6]2-(aq) + H2O2 + (n+4) (H2O)

10.4 Mana yang lebih stabil terhadap reduksi Ti(IV) ataukah Zr(IV). Jelaskan!
Jawab
Yang lebih stabil terhadap reduksi adalah Ti(IV) daripada Zr(IV) karena titanium
mempunyai struktur elektron 3d2 4s2. Energi untuk mengeluarkan empat elektron begitu besar,
sehingga ion Ti4+ tidak bisa ada dan senyawa anti tanium(IV) adalah kovalen. Bilangan oksidasi
yang sering dijumpai adalah +2, +3 dan +4, namun untuk Zr dan Hf dijumpai bilangan oksidasi
+1. Bilangan oksidasi +4 dikatakan lebih stabil dari lainnya karena bilangan oksidasi yang lebih
rendah mengalami disproporsionasi. Ketahanan reduksi Zr(IV) relative terhadap Ti(IV) berkaitan
dengan ukuran jari-jari Ti(IV) yang relative lebih kecil dari Zr(IV), sehingga lebih mudah
menangkap elektron.

10.5. Sebutkan contoh spinel Ti dan Zr


Jawab
a. Titanium
- MgTiO4
- Zn2TiO4
- CoTiO4
b. Zirkonium
- MIIZrO4

BAB 11
LOGAM GOLONGAN 5
VANADIUM, NIOBIUM, DAN TANTALUM

Kecenderungan Logam Golongan VB


Golongan VB terdiri dari 4 unsur yaitu Vanadium (V), Niobium (Nb), Tantalum (Ta),
dan Dubnium (Db). Elektron terluar V ( 3d3 4S2 ), Nb ( 4d4 4S1 ), Ta ( 3d3 4S2 ). Bilangan
oksidasi bervariasi, stabilitas bilangan oksidasi +5 meningkat dari V-Nb-Ta. Dengan demikian
V+5 mudah direduksi menjadi V+2 sedang Nb+5 dan Ta+5 tetap stabil, V+5 merupakan oksidator
yang baik. Sifat unik tiap-tiap unsure berkurang dangan berkurangnya ukuran kation. Sifat
oksidanya, V2O5 amphoter tetapi lebih bersifat asam, sedang Nb2O5 dan Ta2O5 lebih sedikit basa.
Pada suhu kamar tidak reaktif tetapi pada pemanasan bereaksi membentuk halida VCl5, VCl4,
VCl3, dan VI3. sedang Nb dan Ta hanya membentuk halida tipe MX5. Semua halida bersifat
kovalen, mudah menguap. Dengan H2 membentuk senyawa non-stoikiometrik, VH 0,7 ; NbH
0,86 dan TaH 0,76. Kecenderungan membentuk komplek: V > Nb > Ta. Senyawa logam-logam
ini dengan bilangan oksidasi rendah tampak berwarna karena adanya orbital d yang berisi
sebagian atau belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energy
cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energy cahaya dengan warna yang
sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar.

A. Vanadium
Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang
ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang
tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis
itu. Unsur ini akhirnya ditemukan ulang padatahun 1830 oleh Sefstrom dalam bijih besi di
Swedia, yang kemudian menamakan unsur itu Vanadium untuk memuliakan dewi Skandinavia,
Vanadis, yang berarti cantik menawan karena aneka warna senyawa yang dimilikinya. Vanadium
berhasil di isolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan mereduksi garam
kloridanya dengan. Senyawa vanadium tersebar melimpah dalam kerak bumi. Beberapa mineral
vanadium yang menonjol adalah vanadinite (3Pb3(VO4)2.PbCl2), carnotite (K2O.2UO3.V2O5
3H2O ), dan patronite (V2S5.3CuS2). Vanadium juga terdapat dalam tanah liat, batu-batuan, batu
bara dan minyak mentah dengan kadar yang kecil.

Sifat-sifat :

Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni karena titik cair yang tinggi dan
reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
    Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100ºC membentuk vanadium hidrida yang
stabil.

     Vanadium memiliki bilangan oksidasi +4.

     Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O (coklat),
dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini
terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.

     Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.

     Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan HF dan
membentuk larutan hijau.

Kegunaan  :

Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang digunakan
dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja. Sekitar 80%
Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai
bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium
pada baja. Vanadium petoksida (V2O5) digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai
katalis juga dalam pembuatan H2SO4 proses kontak.

B. Niobium dan Tantalum


Kedua unsur ini walaupun bersifat logam dalam beberapa hal, memiliki sifat kimia
seperti unsur non logam.keduanya tidak memiliki kation yang nyata, tetapi membentuk beberapa
anion. Halida dan oxihalida sangat mudah menguap dan mudah terhidrolisa.

Niobium ditemukan oleh ahli kimia dari Inggris yaitu Charles Hatchett pada tahun 1801.
Hatchett menemukan niobium dalam sampel mineral yang disebutnya columbite dan unsur baru
columbium. Columbium ditemukan oleh Hatchett dalam bentuk campuran dengan Tantalum.
Tantalum sendiri ditemukan oleh Anders Ekeberg seorang kimiawan Swedia. Kemudian timbul
kebingungan antara kedua unsur tersebut apakah keduanya merupakan unsur yang sama atau
bukan. Maka pada tahun 1809, ahli kimia Inggris William Hyde Wollaston membandingkan
bentuk oksidasi yang terjadi antara columbium – columbite, dengan densitas 5918 gr/ml, dan
tantalum – tantalite dengan densitas 7935 gr/ml, dan menyimpulkan bahwa kedua unsur tersebut
berbeda karena memiliki densitas yang berbeda sehingga nama columbium menjadi niobium dan
Tantalum tetap Tantalum.

Sifat :

Kedua logam ini sangat sukar dipisahkan. Logam Niobium bersifat tipis, lunak, keabu-
abuan, mengkilat, dapat dibengkokkan, titik cair tinggi (Nb= 246°C). Logam Tantalum bersifat
gelap, padat, dapat dibengkokkan, lebih keras daripada Niobium, daya hantar panas dan
listriknya tinggi, titik cair tinggi (Ta = 2996°C), sangat tahan terhadap asam. Keduanya dapat
dilarutkan dengan HNO3, HF dan larut sangat lambat dalam alkali cair.

Kegunaan

1. Niobium
- Sebagai bahan konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir
- Sebagai campuran logam tahan karat (contohnya Niobium foil), yang disebabkan oleh
adanya senyawa Niobium karbit dan Niobium Nitrit, dengan konsentrasi Niobium
dalam senyawa sekitar 0.1%.
- Sebagai superkonduktor magnet (3 tesla clinical Magnetic resonance imaging
scanner), dan superkonduktor radio frekuensi
- Dalam pembuatan mata uang koin (Contohnya Austria 2003, Latvia 2004)
- Dalam peralatan kesehatan, Pace maker
- Dalam pembuatan perhiasan
2. Tantalum
- Digunakan dalam pembuatan anak timbangan dalam laboratorium
- Digunakan dalam membuat piranti elektronika
- Dalam pembuatan lensa kamera
- Untuk memproduksi variasi campuran logam yang memiliki titik didih tinggi serta
kekuatan yang baik
- Pembuatan peralatan karbit yang terbuat dari logam
- Digunakan dalam pembuatan komponen mesin jet

Ekstraksi Vanadium
Langkah pertama ekstraksi logam ini yaitu medapatkan vanadium dalam bentuk
oksidanyaV2O5 dari bijihnya melalui berbagai macam proses dan reaksi. Untuk itu, ditempuh
dengan roasting bijih-bijih yang telah diremukkan dengan garam NaCl atau N 2CO3 pada
temperature 850oC. Tahap ini akan menghasilkan natrium vanadate yang kemudian diluluhkan
dengan air. Pengasaman dengan asam sulfat hingga pH=2-3 akan menghasilkan padatan roti
merah (red cake) polivanadat dan pemanggangan pada temperature 700 oC menghasilkan padatan
hitam V2O5.

Langkah selanjutnya, yaitu proses reduksi. Jika dikehendaki hasilnya zat aditif pada baja,
maka reduksi dilakukan dalam tanur listrik dengan penambahan bijih besi, silikon, dan kapur.
Hasilnya yaitu ferrovanadium dengan kadar vanadium (35-95%) yang dapat dipisahkan dari
ampas atau terak CaSiO3 mnurut persamaan reaksi :

2 V2O5 + 5 Si + Fe + 5 CaO 4 V + Fe + 5 CaSiO3


Ferovanadium

Untuk digunakan sebagai zat aditif pada baja ferrovanadium, hasil ini dapat digunakan tanpa
pemurnian lebih lanjut. Jika diinginkan logam vanadium murni reduksi V 2O5 dapat dilakukan
dengan kalsium. Lelehan logam vanadium dapat dipisahkan dari kerak CaO menurut persamaan
reaksi :

V2O5 (s) + 5 Ca (s) 2 V (l) + 5 CaO (s)



untuk bahan dasar yang mengandung vanadium(II) klorida, logam vanadium dengan kemurnian
tinggi dapat diperoleh melalui proses elektrolisis leburan NaCl-LiCl-VCl 2 atau dengan proses
van Arkel- de Boer.

Ekstraksi Niobium dan Tantalum

Produksi niobium dan tantalum mempunyai skala lebih kecil dan proses yang terlibat
bervariasi serta kompleks. Fusi yaitu pemanasan hingga melebur bersama-sama dengan alkali
atau pemasakan bijih dengan berbagai asam dapat melarutkan kedua logam Nb dan Ta yang
kemudian dapat dipisahkan satu sama lain. Pada pemakaian HF encer, tantalum cenderung
membentuk senyawa K2TaF7 yang sedikit larut dan niobium cenderung membentuk senyawa
K3NbOF5.2 H2O yang mudah larut. Dewasa ini, umumnya digunakan teknik ekstraksi pelarut.
Senyawaan Oksida dan Ion Okso
Senyawaan oksida utama bagi ketiga unsur dalam golongan ini yaitu V2O5, Nb2O3, Ta2O5 untuk
tingkat oksidasi +5,VO2-NbO2- TaO2 untuk tmgkat oksidasi +4, V2O3 untuk tmgkat oksidasi +3,
dan VO-NbO-TaO untuk tingkat oksidasi +2.
Vanadium pentoksida V2O5

V2O5 berwarna kuning-orange, dapat diperoleh dari persamaan vanadate, NH4VO3


menurut persamaan reaksi berikut :

2 NH4VO3(s) NH3(g) + V2O5(s) + H2O(s)



Hasil padatan V2O5, ini mempunyai titik leleh kjra~kira 650 °C. dan membeku pada pendinginan
dengan membentuk Kristal-kristal yang berbentuk jarum. Oksida ini juga dapat diperolch dari
penambahan larutan asam encer ke dalam larutan ammonium vanadate:

2 NH4VO3(s) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4(aq) + H2O(l) + V2O5(s)



Pada penambahan basa

V2O5(s) + 6 OH- 2 [VO4]3-(aq) + 3 H2O


Tak Berwarna

Pada penambahan asam hingga pH=6,5

[VO4]3-(aq) + 2H3O+(aq) [VO2(OH)2]-(aq) +2H2O(l)


Kuning-orange

Penambahan asam hingga pH=2

2 [VO2(OH)2]-(aq) + 2H3O+(aq) V2O5(s) + 5 H2O(l)


Coklat

Pada penambahan asam lebih lanjut

V2O5(s) + 2H3O+(aq) 2 [VO2]+(aq) + 3 H2O(l)

Jadi, terdapat dua macam ion okso vanadium(V) yaitu dalam bentuk kompleks anion
tetraoksovanadat(V), [VO4]3- dan kation dioksovanadium(V), [VO2]+.
V2O5 bersifat oksidator moderat dengan perubahan tingkat oksidasi dari +5menjadi +4
misalnya mengoksidasi HCl dengan membebaskan gas klorin.

Vanadium Dioksida, VO2

Vanadium dioksida berwarna biru legam, dan dapat diperoleh dari reduksi padatan V2O5
dengan reduktor moderat seperti CO dan SO 2 atau reaksi pemanasan langsung dengan asam
oksalat. VO2 bersifat amfoterik seperti halnya V2O5. Dalam asam monoksidator membentuk ion
oksovanadium(IV) atau ion vanadil [VO]2+ yang berwrna biru dan dalam alkali bersifat larut
berwarna kuning hingga coklat dari ion vanadate(IV) atau pada pH tinggi [VO]4+.

Vanadium trioksida, V2O3

Vanadium trioksida berwarna hitam, dapat diperoleh dari reduksi V2O5 dengan H2 atau
CO secara berlanjut. V2O3 mengadopsi struktur corundum (α-Al2-O3). Oksida ini bersifat basa,
oleh karena itu dengan asam bereaksi menghasilkan ion vanadium(III) yang berwarna biru atau
hijau dan bersifat reduktor kuat:

V2O3(s) + 6 H3O+(aq) 2 V3+(aq) + 9 H2O(l)

Vanadium oksida, VO

Vanadium oksida berwarna abu-abu hitam, dapat diperoleh dari reduksi V2O3 dengan
logamnya, V. Oksida ini bersifat basa, larut dalam asam membentuk ion V2+ yang berwarna
violet :

VO(s) + 2 H3O+(aq) V2+(aq) + 3 H2O(l)

Niobium dan Tantalum-Oksida

Senyawaan oksida niobium dan tantalum dijumpai tidak sebanyak dan tidak
terkarakterisasi sebaik oksida vanadium. Nb2O5 dan Ta2O5 berwarna putih, relative lebih stabil
dan sukar tereduksi. Kedua pentoksida ini bereaksi dengan asam pekat HF dan juga larut terfusi
dalam alkali, sehingga bersifat amfoterik dan juga bersifat inert. Kedua pentoksida ini juga dapat
diperoleh dari dehidrasi hidrat oksidanya yaitu asam niobat dan tantalat dari garam halidanya.
Reduksi Nb2O5 dengan H2 pada temperature tinggi menghasilkan NbO2 berwarna hitam kebiruan
dan reduksi lebih lanjut menghasilkan NbO berwarna abu-abu.
Struktur Oksida dan Isopolimetalat

V2O5 mengadopsi rantai struktur trigonal bipiramida terdistorsi yang saling bersekutu
pada dua sisi. Salah satu titik sudutnya, dan satu titik sudut yang lain bebas, sehingga
menghasilkan formula V 3O1/3 1O1/2 (O) atau VO2,5 atau V2O5 dengan membentuk rantai double
zig-zag.

VO2 mengadopsi struktur bak rutil (TiO2) dan V2O3 mengadopsi struktur corundum (α-
Al2-O3. VO mempunyai struktur NaCl alami atau rock salt. NbO2 mempunyai struktur rutil
terdistorsi dan NbO mempunyai struktur tiap enam atom Nb membentuk bangun oktahedron
dalam suatu kubus dengan atom O menempati tiap pertengahan rusuk kubus.

Senyawa Halida dan Oksohalida

Logam golongan 5 banyak membentuk senyaa halide dengan berbagai variasi warna.

Nb dan Ta membentuk sejumlah halide lain. Atom logam tersebut tidak mempunyai
bilangan oksidasi integer (bilangan utuh) melainkan pecahan. Dalam spesies ini terdapat se-
kerumunan atau kluster atom-atom logam sedemikian sehingga terdapat interaksi kuat antar
logam-logam yang mengakibatkan sifat diamagnetic atau paramagnetik-lemah.
Soal Latihan V-Nb-Ta

11.1 Jelaskan mengapa vanadium sangat baik untuk bahan campuran aliasi (paduan)

Jawab

Vanadium sangat baik digunakan untuk bahan campuran alloy karena vanadium adalah
bahan tambahan untuk pekerjaan panas karena sifat vanadium tahan terhadap gesekan pada
temperatur yang tinggi. Selain itu, vanadium juga tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan
pelindung oksida di permukaannya.

11.2 Sebutkan mineral apa saja yang merupakan sumber vanadium

Jawab

Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, Vanadiat  yaitu timbal (II) klorida


vanadat (PbCl2.3Pb3(VO4)2), Karnoit yaitu kalium uranil vanadat (K(UO2)(VO4).1,5
H2O) dan Vanadinit  yaitu (Pb5(VO4)3Cl) yang merupakan sumber logam yang sangat penting.
Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi. Vanadium juga terdapat
dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam
sedikit dalam batu meteor.

11.3 Jelaskan secara singkat ekstraksi vanadium baik sebagai aliasi {paduan) maupun
logam bebas.

Jawab

Langkah pertama ekstraksi logam ini yaitu vanadium dalam bentuk oksidanya V 2O5 dari
bijihnya melalui berbagai macam proses dan reaksi. Untuk itu biasanya dilakukan prosedur
umum dengan pemanggangan (roasting) bijih-bijih yang dapat diremukkan atau diresidu
vanadium dengan garam NaCl atau N 2CO3 pada temperatur kira-kira 850°C. Tahap ini akan
menghasilkan natrium vanadat (Na3VO4) yang kemudian diluluhkan dengan air. Pengasaman
dengan asam sulfat hingga pH =2-3 akan menghasilkan padatan polivanadat dan pemanggangan
langsung pada temperatur kira-kira 700°C akan menghasilkan padatan hitam V2O5. Langkah
selanjutnya yaitu proses reduksi yang pada garis besarnya dibedakan dalam dua perlakuaan
berdasarkan tujuannya. Jika dikehendaki hasilnya untuk keperluan zat adiktif pada baja, maka
reduksi dilakukan dalam tanur listrik dengan penambahan biji besi, silikon, dan kapur, CaO;
hasilnya yaitu ferovanadium dengan kadar vanadium (35-95%) yang dapat dipisahkan dari
ampas atau kerak CaSiO3 menurut persamaan reaksi sebagai berikut:

2V2O5 + 5Si + Fe + 5CaO    (V + e) + 5 CaSiO3

Untuk digunakan sebagai zat aditif pada baja, ferovanadium dapat langsung dipakai tanpa
pemurnian lebih lanjut. Jika diinginkan logam vanadium murni, reduksi V2O5 dapat dilakukan
dengan kalsium dimana lelehan logam vanadium dapat dipisahkan dari kerak CaO.

V2O5 + 5Ca    2V(l) + 5CaO(s)

Untuk bahan dasar yang mengandung vanadium(II) klorida misalnya, logam vanadium dengan
kemurnian tinggi dapat diperoleh melalui elektrolisis dengan proses Van Arkel De Boer dimana
garam vanadium klorida yang sudah dimurnikan diuapkan dan didekomposisi melalui kawat
panas dalam keadaan vakum.

11.4 Sebutkan jenis oksida vanadium dan sifatnya, demikian juga ion vanadium dengan
karakteristik warnanya.

Jawab

Jenis oksida vanadium dan sifatnya

a. Vanadium pentoksida

V2O5 bewarna kuning-orange. Padatan V2O5 ini mempunyai titik leleh kira-


kira 6500C. Membeku pada pendinginan dengan membentuk kristal- kristal yang berbentuk
jarum. Kelarutan oksida ini dalam air sangat kecil (kira- kira 0,007 gr/L), dan V 2O5 lebih bersifat
amfoterik, oleh karena itu larut dalam basa kuat, misalnya natrium hidroksida dengan
menghasilkan ion vanadat (yang tak bewarna). Jika kedalam larutan ini kemudian ditambahkan
asam hingga kira- kira pH 6,5 larutan menjadi orange cemerlang dan jika penambahan asam
diteruskan hingga kira- kira pH 2, ternyata diperoleh endapan bewarna coklat (V2O5), tetapi
endapan ini larut kembali pada penambahan asam lebih lanjut dengan membentuk ion kompleks
dioksida vanadium.

b. Vanadium dioksida

VO2 bewarna biru tua diperoleh dari reduksi moderat V2O5. Bersifat amfoterik seperti
halnya V2O5 larut dalam kelarutan yang sama banyak baik dalam asam maupun basa. Dalam basa
kuat larut dengan membentuk iopn vanadat (IV), namun rumusan ionnya kurang begitu jelas.

c. Vanadium Trioksida

V2O3 bewarna hitam, dapat diperoleh dari reduksi V2O5 dengan H2 atau CO. Bersifat
basa  oleh karena itu dengan asam bereaksi menghasilkan ion V3+ yang bewarna hijau.

d. Vanadium oksida

VO juga bewarna hitam dapat diperoleh dari reduksi V2O3 dengan logamnya. Bersifat


basa seperti halnya V2O3 dann larut dalam asam membentuk ion V2+  yang bewarna violet.

Ion vanadium dengan karakteristik warnanya

Jenis unsur V2+ V4+ V5+ V6+


warna Ungu Hijau Merah Jingga

11.5 Tulis tahapan persamaan reaksi V205 : (a) dengan penambahan basa (b) dilanjutkan
dengan penambahan asam hingga pH ~ 6,5, (c) dilanjutkan dengan penambahan
asam hingga pH ~ 2, dan (d) dengan penambahan asam lebih lanjut.

Jawab

a. V2O5 dengan penambahan basa


V2Os(s) + 6 OH- (aq)    [VO4]3+(aq) + 3H2O (aq)

Tak Berwarna

b. V2O5 dengan penambahan asam hingga pH  6,5


[VO4]3 (aq) + 2H3O+ (aq)    [VO2(OH)2]- (aq) + 2 H2O (aq)
c. V2O5 dengan penambahan asam hingga pH 2
Kuning-orange
2 [VO2(OH)2] (aq) + 2 H3O+ (aq)      V2Os (s) + 5H2O

Coklat
d.  Pada penambahan asam lebih lanjut
V2O5 (s) + 2 H3O+ (aq)      2 [VO2]+ (aq) + 3 H2O (aq)

11.6 Struktur geometri oksida dan metalat V-Nb-Ta sangat variatif. Sebutkan (dan atau
gambarkan) struktur V2O5, VO43-(orto-vanadat), VO3- (meta-vanadat), V2O74- (piro-
vanadat), NbO3- (niobat), dan TaO43-
Jawab
- V2O5

- VO43-(orto-vanadat)

- VO3- (meta-vanadat)

- V2O74- (piro-vanadat)
- NbO3- (niobat)
-

- TaO43-
3-

11.7 Vanadium ditemui dalam banyak warna menurut tingkat oksidasi senyawanya,
sebutkan spesies dan karakteristik warna masing-masing
Jawab

Anda mungkin juga menyukai