Anda di halaman 1dari 57

CERITA INSPIRATIF

Kumpulan Cerita Inspiratif


KKN BMC 1

Penulis : Januar Fitriana, Adhila Salsabila Safira,


Andika Avicena Setiawan, Hatif Muhammad Fawwaz,
Muhammad Noval Himawan, Khoirinisa Umi
Rahmawati, Dava Irvani Wicaksono, Priska Maulidina
Ayu Ananta, Rafi Irsyad Igna Herminardi, Alamayda
Dwi Aryanti, Herelda Kanya Minerva, Nur Muhamad
Reihan Nugroho, Indah Rizkia Rohman

Dosen Pembimbing : Agus Darmawan, S. Pd., M. Pd.


Desain sampul : Januar Fitriana
Editor dan layouter : Adhila Salsabila Safira

Disusun sebagai luaran KKN BMC 1


Universitas Negeri Semarang

2021

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis


panjatkan kehadirat Allah SWT karena buku kumpulan
cerita inspiratif dengan judul “Selamat Datang Di Desa
Dusun” ini selesai disusun. Buku ini disusun untuk
memberikan inspirasi kepada para pembaca mengenai
pengalaman selama KKN.
Penulis menyadari apabila dalam penyusunan
buku ini terdapat kekurangan, tetapi penulis meyakini
sepenuhnya bahwa sekecil apapun buku ini tetap
memberikan manfaat.
Akhir kata guna penyempurnaan buku ini kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis nantikan.

Kudus, 21 September 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................iv
Kisah 1...................................................................................1
Kisah 2...................................................................................3
Kisah 3...................................................................................5
Kisah 4...................................................................................7
Kisah 5...................................................................................10
Kisah 6...................................................................................13
Kisah 7...................................................................................15
Kisah 8...................................................................................17
Kisah 9...................................................................................19
Kisah 10.................................................................................20
Kisah 11.................................................................................23
Kisah 12.................................................................................25
Kisah 13.................................................................................27
Tentang Penulis ....................................................................29

iv
Kisah 1
TEKAD MAHASISWA MEMBAWA PERUBAHAN
DESA
Oleh: Januar Fitriana

Anak muda sering disebut sebagai kaum rebahan,


hal itu karena acuh dengan lingkungan sekitar di masa
pandemi ini. Namun, melalui KKN BMC, ternyata
banyak mahasiswa yang rela terjun ke lapangan untuk
mengubah perilaku masyarakat terhadap virus corona.
Salah satunya adalah saya, Januar Fitriana mahasiswi
Universitas Negeri Semarang yang membagikan
pengalamannya ke Desa Pasuruhan Lor di Kudus.
Dipilihnya Desa Pasuruhan Lor sebagai lokasi KKN
karena desa ini merupakan salah satu daerah yang
kurang adanya wawasan mengenai Covid-19 mengingat
beberapa bulan lalu Desa Pasuruhan Lor menempati
zona hitam. Saya tidak takut tertular virus corona, tetapi
telah bekerja keras untuk memberikan konsultasi dan
edukasi kepada masyarakat sehingga dapat menerapkan
protokol kesehatan di lingkungannya dengan baik dan
benar.

Selama kegiatan KKN berlangsung, saya di


bawah pengawasan aparat desa yang ditugasi oleh Bapak
Nor Badri selaku Kepala Desa Pasuruhan Lor. “Saya

1
berharap dengan adanya mahasiswa KKN UNNES di
Desa Pasuruhan Lor memberikan dampak dan perubahan
yang lebih baik, khususnya mengenai pemahaman
tentang Covid-19”, Ujar Kepala Desa. Oleh karena itu,
saya bertekad untuk memberikan perubahan kepada
Desa Pasuruhan dengan melakukan penyuluhan secara
door to door dan membagikan media edukasi Covid-19
seperti poster, flayer, dan video edukasi. Selain itu,
setiap pagi saya mengajak warga untuk rutin berjemur
dan memberikan edukasi cara cuci tangan yang benar
kepada anak-anak sebagai wujud penerapan adaptasi
kebiasaan baru sekaligus pola hidup bersih dan sehat.
Tidak hanya itu, bagi lansia dan balita juga dilakukan
kegiatan posyandu setiap satu bulan sekali. Hal itu
bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi
(AKB), angka kematian ibu, khususnya ibu hamil,
melahirkan dan nifas. Dengan adanya posyandu, maka
akan meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta
kegiatan lainnya yang menunjang tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.

Dari kegiatan-kegiatan tersebut, salah satu yang


menginspirasi saya adalah Bu Alitya. Ia adalah sosok ibu
yang bekerja sebagai bidan di Desa Pasuruhan Lor. Ia
adalah orang yang energetik dan tekun dalam
melaksanakan kewajibannya. Di desa, ia adalah sosok
yang dikenal baik oleh warga sekitar, baik tua maupun
muda, dari ibu-ibu PKK hingga anak-anak. Bu Alitya

2
bertugas di Desa pasuruhan Lor sebagai koordinator di
Posyandu Mawar IV. Selama bertugas, beliau selalu
memberikan edukasi terkait program vaksinasi. Hal itu
dikarenakan warga Desa Pasuruhan Lor sebagian besar
masih belum paham dan takut jika melakukan vaksin.
Hal tersebut bertujuan agar warga tidak mempunyai
pikiran negatif tentang vaksin demi kesehatan diri
sendiri dan orang lain.
Sang inspirasi yang lain yaitu Bapak Suharno,
beliau merupakan Ketua RT 02 RW 06 Desa Pasuruhan
Lor. Beliau merupakan sosok yang tegas, berwibawa,
dan sangat mementingkan hal pendidikan. Meskipun
beliau hanya lulusan SMK, tetapi beliau sangat peduli
pendidikan anak-anak yang lain. Beliau mengatakan,
“Meskipun saya hanya lulusan SMK, tetapi bagaimana
caranya jika desa ada program kerja saya akan
mengajukan untuk hal pendidikan. Alhamdulillah
sekarang ada mahasiswa KKN, jadi anak anak di sini
bisa belajar bersama”. Kata-kata itulah yang membuat
saya kagum akan sosoknya. Selain itu, beliau juga sering
mengajarkan pendidikan moral dan agama untuk anak-
anak. “Pendidikan sekolah memang penting, tapi jika
pendidikan moral dan agama tidak dibentuk apalah arti
kepintaran”, Ujar Bapak Suharno.
Bu Alitya dan Bapak Suharno merupakan dua
dari banyaknya sosok inspirasi yang kami dapatkan
selama kegiatan KKN BMC di Desa Pasuruhan Lor ini.

3
Kami tidak menyangka bahwa pada kegiatan ini, saya
mendapatkan banyak inspirasi dari setiap warga yang
kami temui dengan kisah istimewanya masing-masing.
Semoga apa yang saya dapatkan dari KKN BMC ini
selalu berguna di kehidupan nantinya.

4
Kisah 2
COFFEESHOP DI RUMAH SENDIRI
Oleh: Adhila Salsabila Safira

Kemunculan virus corona atau yang biasa disebut


Covid-19 di Indonesia mengubah kebiasaan masyarakat
secara drastis. Virus ini menimbulkan banyak dampak
disegala aspek bidang kehidupan, semua pihak baik
pemerintah maupun masyarakat turut serta dan ikut
berperan dalam menangani kasus ini demi memutus
rantai penyebaran virus. Universitas Negeri Semarang
menjadi salah satu pihak yang memberikan
kontribusinya berupa penyelenggaraan KKN (Kuliah
Kerja Nyata). Namun, kegiatan ini berbeda dari tahun
sebelumnya yang biasanya dilakukan secara
berkelompok menjadi individu dan dilakukan secara
daring di tempat tinggal masing-masing. Sebagai bentuk
pengabdian mahasiswa di masa pandemini ini KKN
UNNES mengangkat tema Bersama Melawan Covid.
Pelaksanaan kegiatan KKN UNNES berlangsung
selama 45 hari dimulai dari tanggal 3 Agustus hingga 17
September 2021. Salah satu tujuan diadakannya kegiatan
pengabdian ini adalah melatih mahasiswa dengan cara
memberikan edukasi kepada masyarakat dalam
menghadapi pandemi. Sistem KKN yang berbeda dari
tahun sebelumnya menjadikan saya mengambil peran

5
untuk KKN di desa sendiri yang menurut saya ini akan
punya tantangan baru karena akan menghadapai
masyarakat yang sering dijumpai setiap hainya. Dari
kegiatan ini saya belajar banyak bagamaina cara
bersosialisasi, bekerja sama dan membangun sikap
gotong royong anatar masyarakat. Dalam kegiatan ini
saya juga harus dituntut untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi ini
terutama masalah kesehatan.
Ada yang menarik dalam kegiatan ini,
saya menemukan pengalaman baru dan menjadikannya
sebagai kisah inspiratif. Seorang pemuda yang juga
tetangga saya sendiri berhasil mendirikan sebuah usaha
dan menjadikannya untuk membuka lapangan pekerjaan
bagi yang membutuhkan. Andri seorang sarjana muda
yang terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya karena
pandemi memilih untuk bangkit dan tidak putus asa
dengan mencoba membuka usaha di tengah pandemi
dengan resiko yang sangat besar. Berawal dari hobinya
meracik kopi dan pernah menjadi seorang barista
memutuskan Andri untuk mencoba bisnis baru dengan
membuka sebuah tempat kopi kecil-kecilan di rumahnya
sendiri.

Dalam mendirikan usahanya, ia mengalami


beberapa kendala namun tak menjadikannya menyerah
begitu saja. Mulai dari tidak ada pengunjung yang
datang pada minggu-minggu awal, lalu perlahan satu dua

6
orang berkunjung hingga ditetapkannya PPKM oleh
Pemerintah yang mengakibatkan tempat usahanya
semakin sepi. Di tengah jalan, ia sempat menyerah dan
ingin menutup usahanya karena tak kunjung balik modal.
Namun dengan usaha sekuat tenaga dan doa yang tak
pernah putus, ia yakin usahanya akan berkembang
seiring berjalannya waktu. Andri terus berusaha
bagaimana agar usahanya ini tidak gulung tikar, ia
berpikir teknik marketing apa yang cocok untuk
digunakan promosi coffee shop nya. Satu dua
pengunjung yang datang sedikit demi sedikit diminta
olehnya untuk memposting di akun sosial.

Modal seadanya dan menjadikan rumahnya


sendiri sebagai tempat usaha kopi membuat Andri masih
bisa merasakan bekerja dari rumah. Sungguh sebuah
usaha yang tak sia-sia karena ketekunannya dan
kreatifitas yang dimilikinya menjadi coffe shop miliknya
semakin dikenal banyak orang melalui sosial media. Di
tengah pandemi berhasil mendirikan usaha rumahan
yang cukup sederhana namun target millenial tercapai.
Pendapatan yang tiap hari semakin meningkat dan coffee
shopnya semakin ramai membuat Andri berpikir untuk
membuka lapangan pekerjaan dengan merekrut teman-
temannya sekaligus tetangga sebagai pegawai. Dari situ
lah saya belajar arti sebuah perjuangan yang tak mudah.
Kunci keberhasilan ynag saya dapat ambil dadi sosok
seorang bernama Andri ini adalah jangan pernah
menyerah, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.

7
Semoga dari kisah inspiratif ini juga menjadikan
inspirasi banyak orang.

8
Kisah 3
MERAJUT ASAH DITENGAH KETERBATASN
PANDEMIC
Oleh : Andika Avicena Setiawan

Perkenalkan nama saya Andika Avicena


Setiawan saya adalah mahasiswa di Universiata Negeri
Semarang berasal dari Fakultas Hukum . Disini saya
ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya selama
melakukan kegiatan kerja nyata (KKN) di BMC 1
merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa yang sudah masuk semester akhir untuk
selanjutnya berlanjut ke skripsi. Kuliah kerja nyata
(KKN) sendiri menurut saya merupakan kegiatan yang
dapat mempererat tali silahturahmi antar mahasiswa
sendiri serta memperdalam Skill bermasyarakat
mahasiswa
Pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) BMC 1 2021
ini berlangsung selama 45 Hari yang mana pada tahun
ini kegiatan KKN yang saya lakukan berbeda dengan
KKN yang biasanya dilakukan oleh Mahasiswa pada
umumnya dikarenakan pada tahun ini seluruh Dunia
sedang mengalami bencana kesehatan yaitu Pandemic
Covid-19 yang mengakibatkan KKN pada tahun Harus
dilaksanakan berbasis Domisili serta Individu kecewa
jelas karena KKN sendiri merupakan ajang untuk

9
mencari relasi seluas luasnyaselebar lebarnya dalam
bermasyarakat
Saya sendiri diterjunkan di Desa Pasuruhan Lor
sebagaimana Domisili saya berasal kami berjumlah 3
orang diterjunkan pada tanggal 3 agustus secara Virtual
walaupan banyak keterbatasan dalam pelaksanaannya
ada saja hal baru yang ditemui disini mulai dari warga
yang bekerja pada berbagai bidang, warga yang aktif
dalam mengurus berbagai kegiatan di RTnya, hingga
mahasiswa yang dipilih menjadi kader Generasi
Berencana. Kami juga menemui banyak orang baru yang
senantiasa membimbing dan menginspirasi kami selama
kegiatan KKN BMC ini berlangsung
Hal yang sangat menginspirasi saya ada para
pekerja Pabrik tahu Pak tukijo dia mengeluhkan Omzet
penjualan yang menurun sebab banyak warung
langganan yang biasanya mengambil tahu ditempat dia
bekerja harus tutup atau mengurangi jatah penjualan
perharinya dikarenakan adanya system PPKM yang
diterapkan oleh Pemerinta yang mengakibatkan tiap tiap
warung makan hanya boleh dibungkus dan beberapa
kondisi hanya boleh 25 persen untuk pelayanan makan
ditempat , sedangkan dia memiloiki 4 orang anak yang
harus dia hidupi dimana pada saat seperti ini sekolah
dilaksanakan secara daring membutuhkan biaya
tambahan untuk pembelajaran seperti Kouta namun

10
dibalik keterbatansan yang dia miliki pak Tukijo tidak
patah arang.
Beliau bercerita kepada kami”Kalau saya begini
begini saja mas kasian anak saya mau belajar bagaimana
karena gak punya uang buat beli Kouta” berawal dari hal
tersebut akhirnya beliau melihat adanya peluang
terhadap ampas sisa produksi Tahu yang biasanya hanya
dibuang begitu saja atau hanya dibuat untuk pakan
ternak tanpa di olah sebelumnya berawal dari iseng dan
coba coba melihat olahan ampas bisa dimanfaatkan
sebagai apa beliau membaut ampas tahu ini mejadi
Nugget yang sedikit memiliki nilai ekonomis lebih
dibandingkan menjadi pakan ternak
Saat ini produk hasil pak Tukijo sendang
mendapatkan sorotan dari Pihak desa dan berencana
mendapatkan bantuan dana yang akan dimasukkan
kedalam BUMDES sebagai produk desa dari beliau saya
banyak belajar bahwa keadan tidak mebatasi sesorang
untuk kreatif bahkan keaadaan justru membuat kita
makin berkembang
Kabar terakhir yang saya dengar bahwa produk
beliau sudah di setujuioleh pihak desa dan akan
mendapatkan pendanaan serta didaftarkan merknya Pak
Tukijo adalah sosok inspirasi bagi saya dapatkan selama
KKN di Desa Pasuruhan Lor RT 01 RW 01 Kami tidak
menyangka bahwa pada kegiatan ini, dimana seharusnya
kami adalah pihak yang memberikan bantuan kepada

11
warga sekitar, tetapi sebaliknya malah kami yang
mendapatkan banyak inspirasi dari setiap warga yang
kami temui dengan berbagai kisahnya masing-masing.
Semoga berkah dan keselamatan selalu menyertai
mereka dan Inspirasi yang kami dapatkan dapat selalu
berguna di kehidupan kami nantinya.

12
Kisah 4
Inspirasi Berawal dari Perpustakaan Rumah
Inspirasi
Oleh: Hatif Muhammad Fawwas

Di masa pandemi yang merebak ini membuat


kebiasaan masyarakat berubah dengan cepat. Hampir
semua aspek kehidupan terpengaruh karena covid-19
yang sudah berlangsung lebih dari setahun sejak pertama
kemunculannya. Sudah banyak sekali korban yang
berjatuhan karena covid-19 ini, dan grafik yang naik
turun membuat warga kebingungan dengan keputusan
apa yang harus diambil dalam masa ini. Dampak yang
ditimbulkan tentu saja membutuhkan kontribusi yang
sangat besar dari berbagai pihak mulai dari pemerintah
pusat hingga pada tingkat keluarga. Semua pihak saling
gotong royong dan bahu membahu untuk mengatasi
berbagai dampak yang ditimbulkan dan untuk memutus
mata rantai covid-19.
Pihak Universitas Negeri Semarang adalah salah
satu pihak yang prihatin dengan keadaan ini, pihak
UNNES memikirkan cara untuk berkontribusi kepada
masyarakat dengan cara menerjunkan mahasiswa pada
KKN yang harusnya berlangsung secara normal ini.
Keputusan pihak UNNES untuk menerjunkan
mahasiswa KKN secara individu ke dalam desa dengan

13
tujuan untuk berkontribusi ke dalam masyarakat dalam
desa adalah keputusan yang tepat dan efektif sebagai
bentuk kontribusi pihak UNNES dalam masyarakat desa.
Program KKN ini dinamakan KKN Bersama Melawan
Covid (BMC) yang berlangsung sekitar 1,5 bulan
lamanya. Salah satu tim peserta KKN BMC ini adalah
tim penulis yang diterjunkan pada Desa Tumpangkrasak.
Kami mulai diturunkan pada tanggal 3 agustus
untuk memulai kegiatan kami. Banyak hal baru yang
ditemui disini mulai dari warga yang bekerja pada
berbagai bidang, warga yang aktif dalam mengurus
berbagai kegiatan di RTnya, hingga mahasiswa yang
dipilih menjadi kader Generasi Berencana. Kami juga
menemui banyak orang baru yang senantiasa
membimbing dan menginspirasi kami selama kegiatan
KKN BMC ini berlangsung.
Salah satu yang menginspirasi kami adalah Bu
Rita. Ia adalah sosok ibu yang bekerja pada bidang
Kesehatan di Puskesmas di Desa Tumpangkrasak. Ia
adalah orang yang energetik dan tekun dalam
melaksanakan kewajibannya. Di desa, ia adalah sosok
yang dikenal baik oleh warga sekitar, baik tua maupun
muda, dari ibu-ibu PKK hingga anak-anak SD. Bu Rita
adalah ketua koordinator di perpustakaan Rumah
Inspirasi. Di situ, perpustakaan ini digunakan sebagai
ruang serbaguna yang dapat digunakan sebagai tempat
berkumpulnya siswa-siswa untuk belajar bersama,

14
tempat untuk melakukan sosialisasi kepada para remaja
setempat, dan kegiatan lainnya. Bu Rita sangat
memperhatikan kehidupan anak-anak dan remaja
setempat. “Banyak anak-anak dan remaja sekitar yang
kehidupannya sudah mulai rusak dan menyimpang,
pergaulannya nggak bener, sikapnya juga nakal-nakal,”
Katanya saat kami tanyai tentang kehidupan remaja
sekitar di sana. Menurutnya, ini dikarenakan kurangnya
perhatian dari orang tua, karena ekonomi yang melemah
pada masa pandemi ini, kebanyakan orang tua dari anak-
anak dan remaja harus bekerja keras demi menyambung
kehidupan keluarganya.
Hal ini menyebabkan anak-anak dan remaja lebih
merasa “lepas”, terlebih lagi pada masa pandemi ini,
kegiatan belajar mengajar sekolah dilakukan secara
daring, dengan durasi yang tidak menentu dan sebentar ,
serta terkadang tanpa pengawasan dari guru sebagai
tenaga pengajar, sehingga waktu anak-anak dan remaja
di luar kegiatan belajar semakin banyak. Akibatnya
banyak anak-anak dan remaja yang terekspos dengan
lingkungan yang dapat dianggap kurang baik bagi
seusianya. Bu Rita juga menambahkan, “Saya sudah
mencoba berbagai cara, salah satunya dengan menambah
kegiatan di perpustakaan Rumah Inspirasi yang saya
urus ini,”. Kegiatan yang Bu Rita buat di perpustakaan
tersebut sangatlah beragam, mulai dari mengajak anak-
anak untuk membaca buku edukasi hingga buku komik
yang menghibur, bermain dengan mainan edukasi yang

15
tersedia, hingga membuat prakarya dengan berbagai
macam barang.
Selain itu, Bu Rita juga membuat kelompok
kader remaja yang tergabung pada Posyandu Remaja
Tumpangkrasak. Bu Rita, dibantu dengan salah satu
tenaga kesehatan Desa Tumpangkrasak membuat
berbagai program untuk remaja-remaja ini. Salah
satunya adalah Pelatihan Kader Posyandu Remaja yang
sempat kami ikuti juga dengan memberikan materi
tentang Perilaku Bersih dan Sehat yang termasuk dalam
program kerja KKN kami. Ada salah satu anggota kader
remaja yang menarik perhatian kami, Remaja itu adalah
Baihaqi. Baihaqi, atau akrabnya dipanggil Haqi adalah
Remaja yang sangat menginspirasi kami dalam
kontribusinya ke masyarakat. Baihaqi adalah Mahasiswa
semester akhir di salah satu universitas di Kudus. Ia
sering mengikuti kegiatan sebagai kader remaja sehingga
menarik perhatian Bu Rita. Bu Rita mendaftarkan
Baihaqi di program Kader Generasi Berencana (GenRe).
Baihaqi awalnya tidak percaya diri untuk
mengikuti program tersebut karena menurutnya dia
masih belum punya pengalaman di bidang tersebut.
Namun berkat bimbingan Bu Rita dan bantuannya,
Baihaqi dapat menyabet Juara favorit Remaja GenRe di
tingkat kabupaten Kudus. Karena prestasinya, Ia sampai
mendapat ucapan selamat dari Pak Bupati yang datang
secara langsung ke Tumpangkrasak. Meskipun begitu,

16
usahanya masih belum selesai, Ia masih akan berlomba
dengan Remaja-remaja lainnya di tingkat Provinsi.
Bu Rita dan Baihaqi adalah dua dari banyaknya
sosok inspirasi yang kami dapatkan selama kegiatan
KKN BMC di Desa Tumpangkrasak ini. Kami tidak
menyangka bahwa pada kegiatan ini, dimana seharusnya
kami adalah pihak yang memberikan bantuan kepada
warga sekitar, tetapi sebaliknya malah kami yang
mendapatkan banyak inspirasi dari setiap warga yang
kami temui dengan berbagai kisahnya masing-masing.
Semoga berkah dan keselamatan selalu menyertai
mereka dan Inspirasi yang kami dapatkan dapat selalu
berguna di kehidupan kami nantinya.

17
Kisah 5
Aplikasi PAK SEMOK
Oleh: Noval Himawan

Berada dalam kehidupan bermasyarakat yang


wajib dilengkapi adalah dokumen-dokumen
kependudukan contohnya seperti KTP, Akta kelahiran
dan lain sebagainya. Dengan adanya dokumen-dokumen
kependudukan kita sebagai seorang yang hidup di
masyarakat menjadi lebih mudah mengenal satu sama
lain antar masyarakat oleh karena itu seperti tinggal di
desa atau lingkup RT maupun RW di Indonesia
diwajibkan melengkapi dokumen-dokumen
kependudukan. Apa itu dokumen kependudukan?
Dokumen kependudukan adalah dokumen resmi yang
diterbitkan oleh Dinas yang mempunyai kekuatan hukum
sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari
pelayanan pendaftaran pendudukan dan pencatatan sipil
meliputi biodata, KK, KTP, surat kependudukan dan
akta pencacatan sipil.
Salah satu program dari KKN BMC UNNES
adalah sosialisasi pentingnya dokumen kependudukan,
oleh karena itu kami mahasiswa KKN yang berdomisili
di Desa TumpangKrasak Kecamatan Jati Kabupaten
Kudus, bekerja sama dengan berbagai pihak di Desa
mulai Kepala Desa hingga pengurus kependudukan di

18
Desa. Pencatatan dan tertib dokumen yang berada di
Desa TumpangKrasak secara menyeluruh sudah
melengkapi dokumen-dokumen kependudukan tetapi
masih belum mengetahui secara teknis dalam mengurus
dokumen kependudukan. Adanya pandemi di Indonesia
membuat masyarakat sulit untuk mengurus dokumen
kependudukan secara langsung oleh karena itu salah satu
dukcapil di Kudus membuat layanan online berbasis web
untuk mengurus dokumen kependudukan secara online,
masyarakat tidak harus datang langsung ke desa untuk
melengkapi atau mengganti dokumen kependudukan
cukup mengisi pada website tersebut.
Istilah untuk penamaan website tersebut adalah
PAK SEMMOK (Pelayanan Administrasi
Kependudukan SEpenuh hati Melayani Masyarakat
secara online di KABUPATEN KUDUS). website ini
sangat membantu untuk mengurus dokumen
kependudukan mulai KTP hilang, pindah domisili
hingga membuat kartu KIA untuk anak dibawah 16
tahun. Website ini sudah dilengkapi dengan cara-cara
untuk membuat dokumen kependudukan dan syarat yang
harus dilengkapi dalam mengurus dokumen-dokumen
kependudukan. Tetapi karena keterbatasan akses atau
kurangnya sosialisasi tentang website ini membuat
masyarakat di Desa TumpangKrasak kurang mengatahui
cara untuk mengakses website tersebut, masyarakat
masih cenderung minta pertolongan langsung dengan
pergi ke desa untuk mengurus dokumen kependudukan

19
atau dengan bantuan perangkat desa. Perangkat desa juga
menggunakan website tersebut untuk membantu
masyarakat dalam menangani dokumen kependudukan
tetapi akan lebih baik jika masyarakat sekitar mampu
mengurus sendiri dokumen tersebut tanpa harus pergi
atau minta pertolongan ke desa.
Karena adanya masalah seperti ini kami sebagai
mahasiswa KKN di Desa TumpangKrasak membantu
perangkat desa dalam mensosialisasikan website kepada
masyarakat sekitar dengan cara sosialisasi langsung
tetapi masih mematuhi protokol kesehatan. Kami
bersosialisasi dengan cara mengenalkan website terlebih
dahulu mulai dari bagaimana cara mengakses website
tersebut, bagaimana cara membuat akun untuk
mengakses fitur-fitur dalam website, dan menjelaskan
apa saja yang bisa dilakukan dalam pengurusan
dokumen kependudukan menggunakan website tersebut.
Kami sosialisasi menyesuaikan waktu pada saat ada
perkumpulan-perkumpulan di desa, seperti saat adanya
arisan ibu-ibu PKK kami turut serta untuk memberikan
sosialisasi setelah selesainya arisan tersebut.
Salah satu hambatan dalam bersosialisasi adalah
kurangnya pengetahuan TIK dasar pada orang tua dari
ibu-ibu maupun bapak-bapak di Desa Tumpang Krasak,
oleh karena itu kami juga memanfaatkan waktu untuk
bersosialisasi kepada kader-kader remaja untuk bisa
membantu orangtua mereka untuk mengakses website

20
dalam mengurus dokumen-dokumen kependudukan.
Salah satu fitur atau fungsi yang sering ditanyakan
adalah bagaimana mengganti atau mengurus KTP yang
hilang atau KTP yang ingin berpindah status dari belum
menikah menjadi menikah.
Keberhasilan dalam bersosialisasi bergantung
dari bagaimana masyarakat merespon tentang penjelasan
kami, apakah mendengarkan dengan seksama atau tidak.
Tetapi saat kami bersosialisasi antusias dari masyarakat
dalam mengikuti sosialisasi terlihat dari berapa orang
yang bertanya saat sosialisasi berlangsung. Oleh karena
itu masyarakat desa TumpangKrasak berterimakasih
karena adanya sosialisasi kami Mahasiswa KKN
UNNES membuat masyarakat sudah mulai melek
teknologi. Adanya kemudahan-kemudahan yang
diberikan untuk masyarakat dengan pemanfaatan
teknologi sangatlah banyak tetapi kurangnya sosialisasi
atau pengenalan tentang aplikasi tersebut, dari yang
berbasis web hingga android berakibat aplikasi tersebut
terbengkalai atau kurang dimanfaatkan dengan baik
akhirnya aplikasi yang seharusnya sangat berguna
menjadi hilang karena kurang digunakan oleh
masyarakat.

21
Kisah 6
Hikmah KKN Bersama Melawan Covid
Oleh: Nur Muhamad Raihan Nugroho

Hae Sobat KKN, begitu lah sekiranya kita


memanggil sesama teman yang sedang melaksanakan
KKN juga. Perkenalkan nama aku Nur Muhamad Raihan
Nugroho yang biasa dipanggil Rehan dari Fakultas
Hukum UNNES aku Semester 7 aku sedang
melaksanakan KKN di tempat kelahiranku tepatnya di
Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
Team KKN didesaku terdiri dari 6 orang. Yang pertama
sebagai ketua adalah Dava Irfani Wicaksono, kedua ada
sekretaris adalah Priska Maulidina Ayu Ananta, yang
ketiga adalah sebagai bendahara Heralda Kanya
Minerva, keempat sebagai divisi acara adalah Rafi Irsyad
Tegna Herminardi, kelima ada divisi humas adalah
Almayda Dwi Aryanti, dan terakhir ada aku Nur
Muhamad Raihan Nugroho sebagai divisi perkap.
Pada saat KKN yang dibutuhkan pada team
adalah kekompakan dan sifat bertanggung jawab dengan
tugas yang didapat pada masing-masing individu. Karna
dengan kekompakan pada team kita bisa mendapat
banyak manfaat contohnya bisa mendapat banyak ide
kreatif, beban kerja menjadi lebih ringan, mudah untuk
memecahkan masalah, dan efisien waktu. Dan sifat

22
tanggung jawab bermanfaat untuk
perindividu/perseorangan contoh manfaatnya adalah.
Pertama kita akan selalu dipercaya oleh team, dihormati,
dihargai, dan akan selalu di senangi oleh orang-orang
disekitar kita, kedua akan timbul sifat /sikap berani
mengakui sebuah kesalahan yang kita perbuat dan
bertekan untuk berubah menjadi yang lebih baik lagi,
yang terakhir ialah membuat kita manjadi lebih berhati-
hati saat bertindak/melakukan sesuatu hal.
Saat melaksanakan KKN banyak hall yang
membuat kita sadar pentingnya bersosialisasi dengan
tetangga desa. Mengutip dari www.sehatq.com
“Berinteraksi dengan orang lain akan membuat perasaan
menjadi lebih senang. Dalam jangka panjang,
bersosialisasi akan mengurangi risiko mengalami
depresi. Itulah sebabnya ada orang yang efektif
memperbaiki mood mereka dengan cara membangun
koneksi sosial bersama orang lain.” Begitulah kira-kira
yang aku rasakan saat melaksanakan KKN di Desaku
sendiri.
Sobat KKN tau ga manfaat pelaksanaan program
kerja KKN di tingkat universitas itu apa? Ada beberapa
manfaat saat melaksanakna KKN. Manfaat pertama
adalah saat melaksanakan KKN didalam sebuah kegiatan
belajar untuk seorang mahasiswa/mahasiswi dan juga
masyarakat disaat memecahkan masalah pada lingkup
masyarakat. Kedua adalah mahasiswa dilatih dan di

23
tuntut mampu memberdayakan masyarakat pada desa
yang sedang dilaksanakan KKN. Juga mendapat
pengalaman bekerja sambil belajar saat melaksanakan
kegiatan perberdayaan pada sekelompok masyarakat
dengan/secara langsung. Begitulah kira-kira yang bisa
aku ceritakan saat melaksanakan KKN BMC 1 semoga
cerita inspiratif ini dapat membuat kalian semua
semangat untuk melaksanakan kegiatan KKN.

24
Kisah 7
Seorang Pemilik Warung Makan 66 di Dalam Gang
Kecil Di Dekat Pusat Kota Kudus
Oleh: Priska Maulidina Ayu Ananta

Bangunan Warung Makan yang didominasi


warna kuning. Warung yang bangunannya tampak
sederhana ini berlokasi di sebuah gang yang tidak jauh
dari pusat kota Kudus. Warung ini menyediakan banyak
menu mulai dari mie godog, mie goreng, nasi goreng,
rica-rica entog, ayam goreng dan berbagaimacam menu
penyetan. Di Gang Gatutkoco RT.2 RW.1 Jati Wetan
inilah saya bertemu dengan Bapak Susilo si pendiri dan
pengelola langsung Warung Makan yang dinamakan
“Warung 66”. Disitu juga saya bertemu dengan istri
beliau yang membantu mengelola Warung 66 tersebut
bernama Bu Suprapti. Pak Susilo membuka warung ini
untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.
Sebelumnya saya ingin menceritakan seperti apa
perjalanan beliau sehingga memiliki warung makan yang
sangat laris di wilayah Kudus. Dulu beliau merupakan
seorang karyawan di sebuah SPBU Pertaminan di Kota
Kudus dan beliau membuka warung kecil didalam gang
yang menjual makanan seperti mie godong jowo yang
dikelola langsung oleh istrinya yang bernama Bu
Suprapti. Pak Susilo bekerja di SPBU selama kurang

25
lebih 2 tahun. Namun, kemudian beliau keluar dan
melamar kerja di sebuah hotel menjadi securyti sekitar 1
tahun. Beliau keluar dari pekerjaannya menjadi seorang
securyti karena ingin mencoba peruntungan dengan
membuka cucian motor. Cucian motor ini tidak
berjalanan begitu lama dan tidak begitu ramai orang-
orang yang ingin mencucikan motornya di tempat Pak
Susilo. Akhirnya, karena cucian motor tersebut tidak
begitu ramai beliau mencoba untuk serius dalam
mengelola warung makannya bersama-sama dengan
istrinya.
Disaat beliau serius untuk membesarkan
warungnya dengan menambah menu-menu penyetan
ternyata salah satu tetangganya yang memiliki warung
entog sedang mencari pekerja paruh waktu untuk
sementara membantunya di warung entog tersebut.
Setelah warung entog tersebut memiliki pegawai tetap
Pak Susilo kembali fokus kepada warung makan yang
dia miliki dan kepikiran untuk memasukkan menu
olahan entog tersebut kedalam menu makanan di
warungnya. Ternyata menu-menu di warung 66nya
banyak di minati oleh orang-orang yang datang di
wraungnya.
Tetapi semenjak adanya Covid-19 yang
merambah Indonesia di awal tahun 2020 menyebabkan
banyak pedagang kehilangan pelanggannya, karena tidak
bisa datang langsung. Hal itu membuat pak Susilo

26
memutar otak agar warung makannya tetap laris tetapi
tidak memnyebabkan kerumunan, Beliau meminta
bantuan anakknya yang pertamauntuk mendaftarkan
warungnya kedalam aplikasi Go-Food dan GrabFood.
Setelah didaftarkan ternyata benar banyak para
pelanggannya dulu yang memesan menu-menu
diwarungnya memalui aplikasi pemesan makanan
tersebut akhirnya beliau bisa berjuang menghidupi
keluarganya lagi di tengah pandemi Covid-19 ini karena
warung makan 66 miliknya sudah kembali ramai
pengunjung. Dari cerita beliau bisa kita ambil sebuah
inspirasi agar kita tidak mudah menyerah dan tidak
mudah putus asa untuk mencoba hal baru.

27
Kisah 8
Perjuangan Bapak Imam Sebagai Sosok Inspiratif
Bagi Keluarga dan Anak Muda
Oleh: Dava Irfani Wicaksono

Assalamualaikum, hallo sobat KKN BMC 1


UNNES.
Cerita inspiratif kali ini berawal dari seorang
warga jatiwetan rt 2 rw 1, kecamatan jati kabupaten
kudus yang bernama bapak imam wahyudi, kisah
perjalanan hidup yang sudah beliau lalui sampai
sekarang merupakan hasil dari perjuangan yang telah
beliau alami. Semua berawal dari tamat bangku sma,
dimana beliau melanjutkan jenjang pendidikannya di
Universitas Muria Kudus, dimana saat menjalani masa
perkuliahanpun beliau sudah mencari dan mendapatkan
pekerjaan menjadi seorang guru sd, namun pada saat
itupun beliau hanya mendapatkan upah yang sekiranya
hanya cukup untuk membeli kebutuhan sekunder sehari
hari, seperti membeli bensin dan makanan.
Dengan kesabaran, ketekunan serta ketabahannya
menggiati pekerjaan sebagai guru pada masa
perkuliahan, setelah lulus dari bangku kuliah beliau
mendaftar sebagai PNS dengan kategori Guru SD yang
dimana ketegori tersebut tentunya sudah tidak asing lagi

28
dengan pekerjaan yang telah di geluti selama bangku
kuliah.
Setelah mengikuti ujian serta mendapatkan
pengumuman hasil dari tes CPNS tersebut, akhirnya
beliau lolos dengan nilai yang cukup memuaskan. beliau
lebih giat dan tekun dalam menjalani pekerjaannya
sebagai PNS untuk mencari nafkah sebagai modal untuk
menikah. Akhirnya pada tahun … beliau menikah
dengan teman lamanya di bangku kuliah yang bernama
ibu Pujiwati dan saat ini sudah dikaruniai 2 orang putra
yang kini sudah berkeluarga dan juga masih di bangku
kuliah dengan semester akhir.
Dalam menjalani kehidupan sebagai kepala
rumah tangga, bapak imam banyak sekali mendapatkan
ujian kesabaran. Dimana hal itu dimulai dari mengurus
anak dari kecil hingga dewasa, mengurus dan menjaga
seisi rumah serta melindungi keluarga dari berbagai
mara bahaya dan juga dari apapun yang akan melukai
keluarganya.
Sifat dan prinsip dari dulu yang telah di pegang
oleh bapak imam adalah sebuah kerja keras, kesabaran,
ketekunan, rajin, dan juga keimanan yang sangat kuat.
Hal ini dapat di rasakan pada kehidupan sehari hari yang
telah bapak imam lalui dimana telah menjadi kepala
keluarga yang baik dan juga menjadi panutan untuk
berbagai kalangan, dapat dari kalangan remaja ataupun
kalangan dewasa yang sudah memasuki dunia kerja

29
untuk lebih kerja keras lagi dalam mencari materi dan
juga iman, serta kesabaran, ketekunan dalam berbagai
hal.
Sekian dari saya terkait dengan cerita inspiratif
yang diangkat dalam kisah nyata bapak imam wahyudi,
warga RT 2 RW 1 Jati Wetan, Kudus.

30
Kisah 9
Sepenggal Cerita Kuliah Kerja Nyata
Oleh: Indah Rizkia Rohman

Kegiatan apa yang terbersit di kalian jika


menyangkut semester 7? Benar, KKN atau kuliah kerja
nyata. 3 Agustus 2021 lalu, kami mahasiswa semester 7
Universitas Negeri Semarang diterjunkan untuk KKN
atau kuliah kerja nyata. Apa sih KKN atau kuliah kerja
nyata itu? KKN atau kuliah kerja nyata merupakan salah
satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu wujud dari
Tridharma Perguruan Tinggi. Pelaksanaan kuliah kerja
nyata (KKN) berlangsung selama 45 hari. Kegiatan
kuliah kerja nyata (KKN) pada tahun ini yang penulis
lakukan masih sama dengan kegiatan kuliah kerja nyata
(KKN) tahun kemarin yaitu 2020. Kegiatan kuliah kerja
nyata (KKN) tahun ini dilaksanakan secara online yang
dilaksanakan di desa masing-masing atau di domisili.
Dikarenakan pandemi covid19 pada tahun ini masih
belum berakhir. Memang kami tidak ada cerita-cerita
KKN seperti yang diceritakan oleh senior-senior dulu,
tidak ada cerita-cerita horor posko, tidak ada cinta lokasi,
tapi tidak apa itu tidak penting, yang penting pada saat
ini adalah semua sehat dan pandemi bisa segera berakhir.

31
Program kerja kami ada 10, yang terdiri dari 7
program kerja wajib dan 3 program kerja pilihan.
Program kerja wajib diantaranya yaitu pendampingan
belajar, sosialisasi pentingnya program vaksinasi,
sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (phbs), sosialisasi
adaptasi kebiasaan baru, sosialisasi rumah layak huni
dan lingkungan sehat, gerakan minggu bersih sehat dan
penanaman pohon, dan inisiasi kader penggerak gotong
royong. Untuk program kerja pilihan tergantung jenis
desa kami masing-masing. Untuk program kerja pilihan
penulis yaitu penerapan teknologi tepat guna, budidaya
tanaman hidroponik, dan gerakan sadar kepemilikan
dokumen kependudukan.
Ada satu cerita menarik dari salah satu murid
pendampingan belajar penulis. Sebut saja adik A dan
adik A ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat
itu penulis sedang menjalankan program kerja
pendampingan belajar dan cerita ini diceritakan oleh ibu
adik A kepada penulis. ibu adik A bercerita bahwa
pernah suatu hari adik A bersekolah dan adik A ingin
mengenakan seragam sekolahnya walaupun saat itu
sekolah online. Dan ibu adik A pun membolehkan adik
A sekolah online dengan seragam sekolahnya. Sekolah
online hari itu pun selesai, tapi adik A ini tidak mau
melepas seragam sekolahnya. Lalu ditanya sama ibu adik
A, ”kenapa gak mau dilepas?” lalu adik A bilang, “biar
berasa di sekolah beneran dan seragamnya bagus, sayang
udah dibeli mahal-mahal gak dipakai”. Dan hari itu

32
sepanjang hari adik A menggunakan seragam sekolah
dan tidak mau melepaskan seragamnya.
Lalu Adik A ini juga bilang ke ibunya “ma, lucu
ya gak pernah ke sekolah tapi udah naik kelas” sambil
menunjukkan badge sekolah di seragamnya yang masih
tertulis kelas 1 SD, padahal adik A sudah kelas 2 SD.
Penulis yang mendengarnya hanya tersenyum saja dan
dalam hati membenarkan sekaligus sedih akan perkataan
adik A tersebut. Tidak hanya adik A saja yang ingin ke
sekolah, penulis pun juga ingin kuliah di kampus seperti
dulu dan tentunya kalian juga ingin kehidupan normal
dan beraktifitas seperti dulu lagi kan. Adik A ini satu
diantara berjuta anak Indonesia yang rindu akan aktivitas
di sekolah. Ayo kita sebagai yang dewasa tetap patuhi
protokol kesehatan dan lakukan 5M, yaitu memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi
kerumunan, dan membatasi mobilitas, agar pandemi ini
segera berakhir sehingga adik A dan jutaan anak
Indonesia lainnya bisa menikmati masa-masa sekolahnya
di sekolah langsung bukan sekolah online di smartphone,
dan masyarakat bisa kembali ke aktifitas normal sebelum
pandemi ini menyerang.

33
Kisah 10

Edukasi Mahasiswa yang Membawa


Perubahan bagi Siswa
Oleh: Khoirinisa Umi Rahmawati

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia,


banyak aktivitas yang terganggu dan terhenti. Pandemi
tersebut menyebabkan berbagai macam dampak, dari
karyawan yang terpaksa harus berhenti bekerja karena
tidak digaji oleh atasannya hingga pelajar yang harus
melaksanakan kegiatan belajar dari rumah (daring).
Adanya dampak tersebut, terutama kepada pelajar sangat
mempengaruhi pengetahuan dalam belajar. Pada awal
pandemi ini menyebar, pelajar tidak terlalu khawatir
dengan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Namun
pandemi COVID-19 ini belum juga usai hingga sekarang
dan menyebabkan tak banyak dari siswa kesulitan dalam
mengerjakan tugas-tugasnya. Tak hanya itu dampak
pandemi COVID-19 kepada pelajar yaitu, kecanduan
dengan pemakaian Handphone juga membawa pengaruh
buruk karena dapat membuat lupa waktu, hingga
terdapat niatan untuk menikah di usia dini.
Siapa yang tidak mengenal Universitas Negeri
Semarang atau biasa disingkat dengan nama UNNES?

34
Pada bulan Agustus hingga September 2021 ini, terdapat
program yang bernama KKN BMC (Bersama Melawan
COVID-19) tahap 1. Dalam program ini, UNNES
menurunkan mahasiswanya ke Desa yang sedang
membutuhkan peran mahasiswa, terutama disaat
pandemi COVID-19 ini. Salah satu dari program kerja
KKN BMC 1 ini adalah UNNES Mengajar, kegiatan ini
merupakan pendampingan belajar dari rumah terhadap
pelajar siswa dari SD hingga SMA. Saya dan 2 orang
teman saya ditugaskan oleh UNNES untuk melakukan
KKN BMC 1 di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati,
Kabupaten Kudus. Sebelum melakukan kegiatan
program kerja tersebut saya mendatangi ketua
Perpustakaan Desa Tumpangkrasak untuk meminta izin
kerjasama antara mahasiswa KKN dengan Perpustakaan
Desa yang bernama “Rumah Inspirasi”. Ketua dari
Perpustakaan Desa Rumah Inspirasi ini menanggapi izin
dari kami mahasiswa KKN dengan respon yang positif,
“Saya sangat setuju apabila kalian ingin melakukan
kegiatan UNNES Mengajar di Perpustakaan Desa ini,
jadi pelajar bisa memahami materi yang kurang
dipahami dari gurunya serta dapat mengurangi dari
dampak negatif lainnya seperti ingin menikah di usia
dini, hingga kecanduan dengan Handphone.” Ujar Ketua
Perpustakaan Desa, Ibu Rita.
Pada awalnya kegiatan UNNES Mengajar ini
tidak tahu harus dimulai dari mana, karena kami satu tim
tidak berada pada jurusan pendidikan. Meskipun

35
demikian, saya dan tim tidak menyerah disitu saja. Kami
memulainya dengan cara membantu dalam pengerjaan
tugas yang diberikan oleh gurunya. Kemudian setelah
beberapa hari, kami memberikan penjelasan materi dan
bagaimana mendapatkan jawaban dari tugas tersebut.
Saat melakukan kegiatan UNNES Mengajar
pendampingan belajar ini menemukan sesuatu yang
salah dengan para siswa. Semenjak adanya pandemi
COVID-19 ini minat baca dari siswa sangat berkurang,
untuk tugas soal yang terdapat pada buku pelajaran
terdapat penjelasan mengenai materi tersebut, akan tetapi
siswa tidak membacanya. Oleh karena itu kami
memberikan sebuah solusi untuk siswa, agar sebelum
mengerjakan tugas sebaiknya membaca materi yang ada
terlebih dahulu. Jika tidak bisa dan tidak ada di materi
tersebut akan kami bantu mencarikan jawabannya.
Dengan adanya solusi tersebut diharapkan minat baca
siswa dapat kembali lagi dan tidak terlalu kecanduan
dengan Handphone.
Dalam melaksanakan KKN BMC 1 di Desa
Tumpangkrasak ini masih terdapat kendala-kendala
lainnya. Pada kegiatan UNNES Mengajar ini dapat
ditarik kesimpulan dari kendala yang ada yaitu, minat
baca dari siswa yang masih kurang, jika mempunyai
waktu luang siswa masih saja bermain di waktu jam
belajar, dan kendala-kendala lainnya. Akan tetapi, kami
mahasiswa KKN tetap untuk fokus dalam melakukan
pendampingan belajar. Serta mengajarkan pengetahuan

36
yang belum didapatkan seperti dampak dari pernikahan
dini, pentingnya membaca terlebih dahulu. Kami
berharap, semoga para siswa ini dapat lebih bersemangat
lagi dalam hal belajar terutama membaca dan tidak patah
semangat dengan cara melakukan pernikahan dini.
Dengan adanya kesabaran dari kami yang mendampingi
para siswa belajar memunculkan keikhlasan. Diuji oleh
berbagai macam kendala-kendala yang ada, tetapi kami
tidak menyerah dan terus memberikan dukungan kepada
para siswa demi masa depan bangsa Indonesia ini.

37
Kisah 11
Kesabaran Seorang Ibu
Oleh : Almayda Dwi Aryanti

Ibu Pujiwati merupakan ibu rumah tangga


sekaligus ibu pekerja keras, ibu pujiati bekerja sebagai
guru sd yang dimana ibu pujiati selalu sabar menghadapi
murid muridnya, ketika muridnya tidak paham akan
materi yang di berikan oleh beliau, beliau dengan senang
hati mengajari anak anak itu kembali dirumah, bukan
satu dua orang yang di ajari ulang oleh ibu pujiati
bahkan hampir setiap hari banyak anak anak datang ke
rumah beliau. Ibu Pujiati adalah ibu sekaligus guru bagi
warga sekitar dikarenakan ibu pujiwati tidak pernah
membeda bedakan murid muridnya, dan murid muridnya
sudah dianggap sebagai anak sendiri maka dari itu ibu
yang memiliki 2 orang anak ini sangat di sukai oleh anak
anak terutama muridnya.
Keseharian ibu pujiwati selain menjadi guru ibu
pujiwati ini merupakan seorang wanita yang tangguh
dikarenakan beliau melakukan pekerjaan rumah
tangganya di pagi hari tepatnya setelah sholat subuh ibu
pujiwati mulai membuat makanan untuk anak anaknya,
mencuci pakaian, dan menyetrika baju anak anaknya. Ibu
pujiwati menjadi seseorang yang inspiratif dikarenakan
beliau sangat sabar, penyayang dan tidak membeda

38
bedakan orang. Beliau bisa dibilang sebagai pahlawan
tanpa tanda jasa dikarenakan beliau selalu sabar
mengajari murid bahkan seorang mahasiswapun di bantu
oleh ibu yang memiliki dua orang anak ini.
Ibu Pujiwati seperti itulah orang orang
memanggil beliau, bahkan bukan hanya soal pelajaran di
sekolah saja beliau mengajari kemurid-muridnya,
terkadang juga ibu puji mengajari murid- muridnya
untuk melakukan pola hidup sehat dengan makan sayur
sayuran bahkan ibu pujiwati mengajari murid muridnya
untuk memasak agar murid muridnya bukan hanya tau
sekedar makan tetapi ketika murid muridnya sendiri ibu
pujiwati berharap agar murid murid itu bisa memasak
agar bisa menjadi sesosok anak anak yang mandiri dan
bisa membantu orang tua mereka masing masing
dirumah.
Selain mengajari akademik ibu pujiwati selalu
menekankan ke murid muridnya agar menjadi orang
yang selalu jujur dan jika tidak sanggup lebih baik
berbicara dari pada tidak sesuai dengan kenyataan. Maka
dari itu kenapa penulis menjadikan ibu pujiwati menjadi
seseorang yang inspiratif dikarenakan banyaknya
pelajaran yang di dapat dari ibu pujiwati, dari belajar
akademik hingga belajar kemandirian. Demikianlah
cerita inspiratif tentang ibu pujiwati.

39
Kisah 12
Hidup Adalah Perjuangan, Kasih dan Memaafkan
Oleh : Heralda Kanya Minerva

Kisah ini merupakan kisah dari keluarga bapak


Edo dan ibu Susi. Bermula dari bapak Edo, saya belajar
dari pak Edo bahwa apabila belajar dan bekerja keras
dengan sungguh-sungguh maka akan membuahkan hasil.
Dan itu lah yang memotivasi saya selalu berusaha untuk
tidak bergantung pada orang tua saya. Karena yang saya
miliki saat ini adalah kekayaan dan kesuksesan mereka,
bukan milik saya. Dari pak Edo juga saya belajar kapan
harus berhenti untuk prioritas yang lebih tinggi
(keluarga).
Sedangkan bu Susi adalah orang yang sangat
sabar, pemaaf, perhatian, dan masih banyak lagi. Pada
saat melahirkan anaknya, bu Susi mengalami koma
selama 1 bulan ini membuktikan betapa kuatnya bu Susi.
Namun, hubungan pak Edo dan bu Susi tidaklah selalu
berjalan harmonis. Sangat banyak pertengkaran yang
kadang membuat bu Susi ingin menyerah. Namun ia
selalu memikirkan anaknya. Ia berkata “mama ga peduli
sama papamu, mama cuman hidup buat kalian anak-anak
mama”.

40
Bu Susi punya beberapa komplikasi penyakit
yang tidak pernah mau dia ceritakan kepada anak dan
suaminya serta tidak mau untuk diobati. Puncak dari
semuanya adalah taun ini. Saat pak Edi mendadak sakit
tanpa sebab. Kemudia pak Edi juga mengaku bahwa ia
berselingkuh dibelakang bu Susi. Hal ini sangat
menghancurkan hati anak-anak mereka. Namun apa yang
bu Susi katakan kepada anak-anaknya? “Gapapa dek,
kamu jangan marah ya sama papa. Biar gimanapun juga
itu papa kamu. Jangan dimarahin nak kasian lagi sakit.
Kita harus mengampuni dia ya, kalo kita mengampuni
pasti Tuhan bakal kasih yang jauh lebih baik untuk kita”
Dalam situasi seperti ini ia tetap memikirkan kesehatan
pak Edi, sampai anaknya pun tak habis pikir bagaimana
ia dapat begitu kuat dengan semua permasalahan
hidupnya.
Bu Susi bicara kepada pak Edi “mau gimanapun
juga kamu suami aku, apapun yang terjadi aku akan tetap
melayani dan mencintai kamu. Aku cuman minta satu
hal dari sekarang, tolong kasih waktu buat anak-anakmu
ya. Mereka kehilangan sosok ayah karena kamu sibuk
dgn pekerjaanmu”. Tidak lama setelah itu, bu Susi jatuh
sakit dan setiap hari keadaannya semakin parah. Sampai
di akhir hidupnya, sebelum bu Susi meninggal ia bekata
kepada seluruh keluarganya “maafin mama ya dek, pa.
Mama banyak ngerepotin. Adek, mama titip papa ya,
rawat papa ya dek”

41
Bu Susi menyelesaikan hidupnya dengan
kelegaan hati. Kelegaan hati karena bisa mengampuni,
kelegaan hati karena perjuangannya selama ini
terselesaikan serta kelegaan hati karena tau suami dan
anak-anaknya akan hidup saling membahagiakan satu
sama lain. Ini adalah cerita tentang sosok ayah yang
patut menjadi teladan bahwa kerja keras bisa
menghasilkan hak istimewa serta sosok ibu yang
menjadi teladan bahwa cinta sejati itu mengasihi tanpa
syarat dan memaafkan tanpa henti.

42
Kisah 13
Kisahku Berawal di KKN
Oleh: Rafi Irsyad Tegna Herminardi

Kisah ini berawal dari sosialisasi rumah layak


huni yang di lakukan oleh tim KKN BMC 1 dari desa
jati wetan, disitulah saya bertemu dengan mas Imron
Romdhoni, dia memiliki 2 orang anak yang masih balita,
imron menjadi orang yang sangat menerima keadaan dan
menjadi orang yang sangat penyabar, Imron sebelumnya
merupakan pembisnis sukses, sebelum menjadi
pembisnis imron merupakan apoteker di wilayah
Tangerang, kurang lebih 10 tahun dia menjadi tenaga
dibidang Kesehatan, dikarenakan sangat sedikitntya
waktu untuk Bersama dengan keluarga sehingga
akhirnya imron memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya dan membuat bisnis sendiri ditahun 2017.
Di awal karir usaha yang di lakoni oleh imron
bukan hal mudah, karena sudah terbiasa mendapatkan
mendapatan tetap berubah menjadi pendapatan yang
tidak tentu namun imron tidak putus asa, imron mulai
membuat bisnis kambing, di bisnis itu imron menjadi
distributor daging kambing di berbagai wilayah,
kambing- kambing itu berjalan sampai 3 tahun lamanya,
dari yang tidak memiliki penghasilan tetap menjadi
memiliki penghasilan yang sangat lumayan disetiap

43
harinya. Di 2019 imron mulailah melebarkan sayapnya
di dunia bisnis, dia membuka bisnis rental mobil selama
3 bulan ia membuat bisinis itu tidak ada permasalahan,
dia mulailah memperbanyak mobil dengan mengajak
temannya untuk patungan mobil dengan harapan
pemasukan akan lebih banyak, tetapi ternyata imron di
tipu oleh teman temannya dan ternyata mobil yang di
bayar oleh imron dari temannya itu adalah mobil rental
alhasil dana yang di simpan oleh imron mulai terkikis,
tetapi dia tidak putus asa dikarenakan masih ada
pendapatan dari kambing.
Masuklah diawal tahun 2020 imron mendapatkan
pesanan kambing banyak untuk qurban di salah satu
pesantren yang di ditawarkan oleh temannya sendiri,
sebanyak 170 ekor kambing jantan di serahkan
ketemannya untuk dijual, awalnya imron sudah
mendapatkan uang sebanyak 25 persen dari penjualan
kambing itu dan temannya memberitahu bahwa
kekurangan uang itu akan diberikannya setelah selesai
pemotongan idul adha, tetapi setelah acara pemotongan
itu imron tidak mendapatkan hasil yang dijanjikan oleh
temannya, alhasil usaha imron akhirnya gulung tikar
dikarenakan tidak adanya pemasukan untuk membayar
karyawan dan untuk membeli kambing lagi.
Dari cerita diatas imron menjadi sosok yang
inspiratif karena dia mengajarkan kita untuk tidak terlalu
percaya dengan teman apalagi urusannya sudah tentang

44
keuangan dikarenakan uang dapat merubah segalanya,
meskipun uang bukan segalanya tetapi segala sesuatu
membutuhkan uang.

45
Tentang Penulis
Januar Fitriana

Penulis kelahiran Kudus, 15 Januari


2000 yang mempunyai nama lengkap
Januar Fitriana ini merupakan
Mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang.
Motto penulis yaitu “Berbuat baiklah
tanpa perlu alasan”. Memasak dan
bercocok tanam adalah hobi penulis.

Andika Avicena Setiawan

Penulis Berasal dari Desa Pasuruhan


Lor RT 01 RW 01 Jati Kudus Penulis
memiliki Moto “Hidup Tan Hana
Wighna Tan Sirna” yang memiliki arti
bahwa setiap rintangan pasti dapat
dilalui begitu pula saat ini pada Era
Pandemi.

46
Adhila Salsabila Safira

Penulis kelahiran Kudus, 23 Februari


2000 yang akrab disapa "Dhila"
memiliki motto hidup "Apapun yang
kamu kejar, berjuanglah sewajarnya"
saat ini sedang menamatkan
pendidikannya di Fakultas Hukum
Universitas Negeri Semarang.

Dava Irvani Wicaksono

Penulis bernama Dava Irfani


Wicaksono atau biasa dipanggil
"Dava". Merupakan mahasiswa
aktif dari Jurusan Ilmu Hukum,
Fakultas Hukum, Universitas
Negeri Semarang. Penulis lahir di
Kudus dan suka hal-hal yang
berkaitan dengan otomotif.
Penulis juga memiliki motto
bahwa “kegagalan berawal dari
seseorang yang tidak pernah
berani mencoba.”

47
Priska Maulidina Ayu Ananta

Penulis bernama lengkap Priska


Maulidina Ayu Ananta atau sapaan
akrabnya "Priska". Lahir di Palu, 22
April 2000. Memasak, bernyanyi
dan make up adalah hobinya. Saat
ini, penulis merupakan salah satu
mahasiswa aktif Jurusan Ilmu
Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Negeri Semarang.
Penulis mempunyai motto "Tidak
masalah jika kamu berjalan dengan
lambat, asalkan kamu tidak pernah
berhenti berusaha dan jangan takut
mencoba hal baru dalam hidupmu"

Nur Muhammad Reihan Nugroho

Penulis bernama Nur Muhammad


Raihan Nugroho kota kelahiran Kudus
yang memiliki moto "Yok Bisa Yok,
Pelan-pelan Nanti Juga Selesai"
penulis merupakan Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang.
48
Almayda Dwi Aryanti

Penulis bernama lengkap


Almayda Dwi Aryanti
kelahiran Blora tanggal 24
mei 2000. penulis yang
memiliki moto hidup “Buat
hidupmu berguna bagi
orang di sekitarmu”

Herelda Kanya Minerva

Penulis yang bernama lengkap


Heralda Kanya Minerva
kelahiran Semarang, 18 Maret
2000 ini merupakan anak
pertama dari dua bersaudara.
Penulis memiliki moto "hidup
hanya sekali, lakukan apapun
yang membuatmu bahagia" dan
merupakan mahasiswa Ilmu
Hukum, Fakultas Negeri
Semarang.

49
Rafi Irsyad Igna Herminardi

Penulis Bernama lengkap Rafi


Irsyad Tegna Herminardi
Kelahiran 18 Juni 2000 biasa
dipanggil oix memiliki motto
hidup “From Zero To hero” dan
merupakan mahasiswa Ilmu
Hukum, Fakultas Negeri
Semarang.

Khoirinisa Umi Rahmawati

Penulis kelahiran Kudus, 27


September 2000 ini bernama
lengkap Khoirinisa Umi
Rahmawati. Penulis yang
memiliki moto hidup "Jadilah
dirimu sendiri, dan jangan
bersedih karena Allah selalu
bersama kita" ini merupakan
Mahasiswa Teknik Informatika,
Ilmu Komputer, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Semarang.

50
Hatif Muhammad Fawwaz

Penulis asal Gondangmanis yang


bernama lengkap Hatif
Muhammad Fawwaz ini adalah
mahasiswa Jurusan Ilmu
Komputer di fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Motto andalan miliknya adalah
"100% ikhtiar, 100% tawakkal".
Menonton film dan bermain video
game adalah dua dari sekian
banyak hobi miliknya

Muhammad Noval Himawan

Penulis asal Tenggeles, Muhammad


Noval Himawan adalah mahasiswa
Jurusan Ilmu Komputer di Fakultas
MIPA. Motto andalan miliknya
adalah "Jangan pernah menyesali
kemarin. Hidup ada di dalam dirimu
hari ini dan kamu membuat hari
esokmu". Mendengarkan musik dan
berolahraga adalah dua dari sekian
banyak hobi yang biasa dia lakukan.

51
Indah Rizkia Rohman

Penulis bernama lengkap Indah


Rizkia Rohman lahir di Kudus, 27
September 2000. Penulis yang
akrab disapa 'indah' ini merupakan
anak kedua dari dua bersaudara,
yang sekarang bertempat tinggal
di desa Loram Kulon, Kecamatan
Jati, Kabupaten Kudus.
Menamatkan pendidikan di MI
NU Miftahul Ulum, MtsN 1
Kudus, dan Man 2 Kudus. Saat
ini, penulis merupakan mahasiswa
aktif dari jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Semarang.

52
53

Anda mungkin juga menyukai