Anda di halaman 1dari 15

Laporan Akhir Kegiatan PLP-1

Analisis Kondisi Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Medan Melalui Model SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities,Threats)

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP) - 1


(Dosen Pengampu : Dra.Pastria Sembiring, M.Pd.Kons

Disusun oleh:

Nama : Hasna Leli Harahap


NIM : 1183351006
Prodi/ Kelas : BK Reguler C 2018
Fakultas : Ilmu Pendidikan (FIP)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan segala rahmat dan kehendak-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik

dan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) - 1.

Penyusun berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingan

dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, juga kepada rekan-rekan yang terlibat dalam

kelancaran penyusunan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam

laporan ini yang dikarenakan oleh keterbatasan penyusun. Maka dari itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga laporan ini

dapat berguna bagi semua pihak. Terima Kasih.

Medan, 18 Juni 2020

Penyusun

Hasna Leli Harahap

183351006
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Analisis SWOT.........................................................................................3


B. Analisis kondisi SMA Negeri 1 Batang Kuis dengan model SWOT .........................4
C. Analisis visi dan misi SMA Negeri 1 Batang Kuis....................................................10

BAB III PENUTUP..........................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) – 1 adalah salah satu program


mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Dan dilaksanakan pada semester ke-
empat. Dengan terselenggaranya program PLP I ini, mahasiswa diharapkan akan siap
menjadi pendidik pemula yang profesional.

Dalam kegiatan PLP I mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolan pendidikan


disatuan pendidikan yang meliputi kultur sekolah, struktur oranisasi dan tata kerja
(SOTK), visi misi sekolah, kokurikuler dan ekstrakurikuler sekolah. Dengan hal tersebut
peserta mendapat pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi pendidik yang profesional
untuk masa depan pendidikan di Indonesia.

Namun, sehubungan dengan terjadinya pandemic kegiatan pelaksanaan PLP – 1


yang seharusnya dilakukan langsung disekolah tujuan yaitu SMA N 17 Medan, menjadi
terkendala. Hal tersebut mengingat bahwa semua kegiatan persekolahan telah dialihkan
kedalam bentuk pembelajaran online/ darinng.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak kampus memberikan kebijakan berupa


pensubtitusian Laporan Kegiatan PLP-1 kedalam bentuk Laporan aktivitas analisis kondisi
sekolah melalui model SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,Threats). Sekolah
yang menjadi tujuan analisis ini adalah SMA Negeri 17 Medan.

Analisis SWOT ini merupakan perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada SMAN 17 Medan. Sejauh
mana tingkat keberhasilan pencapaian tujuan serta hal-hal apa saja yang menjadi hambatan
dan bagaimana solusi untuk mengatasinya. Sehingga harapannya tingkat keberhasilan
tujuan organisasi mampu diukur sebelum pelaksanaan perencanaan pendidikan tersebut.
Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan analisis SWOT di sekolah asal penulis yaitu
SMA Negeri 17 Medan.
B. TUJUAN

Adapun yang menjadi tujuan penulisan laporan analisis kondisi sekolah melalui
model SWOT ini adalah sebgai berikut:
1. Mengetahui definisi analisis SWOT
2. Mengetahui dan memahami hasil analisis SWOT di SMA Negeri 17 Medan
3. Mengetahui bagaimana kondisi sekolah (penerapan Visi dan Misi) melalui analisis
SWOT di SMA Negeri 17 Medan

C. MANFAAT

Berdasarkan tujuan analaisis kondisi sekolah melalui model SWOT yang telah
diuraikan diatas, maka manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai penambah referensi pengetahuan mengenai analisis swot
2. Sebagai laporan fisik dari hasil analisis swot di sma negeri 17 medan
3. Sebagai sumber referensi untuk melakukan analisis sejenis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah
yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi


pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan
sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-
faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002). Analisis SWOT dilakukan
dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi
sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat
kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada
setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap
fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).
B. Analisis SWOT SMA Negeri 17 Medan

Profil SMA Negeri 17 Medan

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 17 Medan


2. No. Statistik Sekolah : 10210851
3. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
4. Alamat Sekolah : Jl. Jamin Ginting. Kec. Medan Tuntungan,
Kota medan, Sumatera Utara 20136
5. SK Pendirian Sekolah : -
6. SK Izin Operasional : -
7. Status Sekolah : Negeri
8. Nilai Akreditasi Sekolah :A
9. Luas Lahan, dan jumlah rombel
Luas Lahan :-
Jumlah Rombel : 25 rombongan belajar
10. Kepemilikan Tanah                : Pemerintah
Luas Tanah Siap Bangun         : 10.000 m2

Tabel Analisis SWOT SMAN 17 Medan

1. Analisis Faktor Internal SMA Negeri 17 Medan

No Faktor Penilaian Bobot Peringkat Bobot x Penilaian

1 Stregths

Kondisi sekolah yang kondusif dan


0,05 3 0,15
lahan yang cukup luas

Kelengkapan Fasilitas laboratorium dan


0,05 3 0,15
perpustakaan

Tersedianya tenaga pendidik dan


0,15 4 0,60
kependidikan yang berkompeten

Hubungan baik antar tenaga pendidik, 0,15 2 0,30


tenaga kependidikan, komite dan peserta
didik.

Kualitas peserta didik 0,15 5 0,75

Jumlah kekuatan 1,95

2 Weaknesses

Rekrutmen guru dan staf 0,10 1 0,10

Lokasi sekolah yang kurang strategis 0,05 2 0,10

Etos kerja 0,10 2 0,20

Belum optimalnya pembelajaran dari


0,12 4 0,48
guru yang melanjutkan S2

Tingkat perekonomian peserta didik 0,08 3 0,24

Jumlah kelemahan 1,12

Keterangan 0,83

1,00

2. Analisis Faktor Eksternal SMA Negeri 17 Medan

No Faktor Penilaian Bobot Peringkat Bobot x Peringkat

1 Opportunities

Tingginya minat orang tua dan


masyarakat untuk menyekolahkan 0,20 4 0,80
anaknya

Dukungan pemerintah daerah dan


pusat dalam melengkapi sarana dan 0,10 3 0,30
prasarana

Kerja sama dan kemitraan sekolah 0,10 4 0,40

Meluasnya penggunaan teknologi dan


0,10 5 0,50
sistem informasi

Suasana lingkungan yang asri dan 0,05 2 0,1


agamis

Jumlah peluang 2,10

2 Threats

Kompetitor Sejenis 0,15 2 0,30

Program sekolah gratis 0,05 3 0,15

Akses menuju sekolah 0,05 2 0,10

Kualitas lulusan 0,10 4 0,40

Dukungan dari orang tua 0,10 3 0,30

Jumlah tantangan 1,25

Keterangan 0,85

1,00

Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa sekolah berada di

Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan

berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam

kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,

memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Keterangan :

a. Strength (kekuatan) :
1. Kondisi sekolah yang kondusif karena jauh dari kebisingan lalu lintas serta memiliki

lahan yang luas.

2. Kelengkapan Fasilitas laboratorium (meliputi laboratorium fisika, biologi, kimia,

multimedia) dan perpustakaan

3. Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten. Guru di SMA

Negeri be17 Medan rjumlah 44 orang, minimal mempunyai kualifikasi pendidikan S1.
10 orang kualifikasi S2 (4 orang bidang kependidikan, 6 orang non kependidikan), 1

orang sedang mengikuti pendidikan S2 di bidang kependidikan, dan 1 orang sedang

mengikuti pendidikan S2 non kependidikan (IT) . Guru selalu diberi motivasi tentang

peningkatan kompetensi pendidikan baik melalui pelatihan, seminar, diklat, maupun

loka karya sejenis untuk meningkatkan kompetensi guru. Sehingga sekolah sering

memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan beserta siswa membawa nama baik

sekolah.

4. Hubungan baik antar tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite dan peserta didik.

Kepala sekolah minimal 1 bulan sekali mengadakan rapat pembinaan terhadap guru

dan tenaga kependidikan.

5. Kualitas peserta didik. Prestasi yang diukir siswa siswi SMA Negeri 17 Medan tidak

hanya di bidang pendidikan, melainkan di bidang ekstrakurikuler. Diantaranya

sebagai peraih juara bergilir di ektrakurikuler PMR, peraih juara di bidang senam,

baris berbaris (Paskibra), nasyid, dll.

b. Weaknesses (kelemahan) :
1. Rekrutmen guru dan staf. Jumlah guru yang terdapat di tiap bidang studi tidak

menyebar/tidak memenuhi jumlah kebutuhan tiap mata pelajaran. Salah satu contoh,

ada guru yang memiliki tanggung jawab mengajar yang tidak sesuai dengan latar

belakang pendidikan. Dan ada juga guru dengan jumlah jam mengajar yang sangat

sedikit dikarenakan kelebihan guru pada satu mata pelajaran. Hal ini dikarenakan,

tidak ada kesesuaian kebutuhan guru dengan jumlah guru yang masuk, biasanya

merupakan titipan/rekrutmen dari salah satu oknum pejabat.


2. Lokasi sekolah yang kurang strategis. Akses menuju SMA Negeri 17 Medan ini

tidak dilalui oleh angkutan umum dan rawan banjir.

3. Etos kerja. Etos kerja tenaga pendidik dan kependidikan masih rendah. Hal ini

terlihat masih seringnya tenaga pendidik dan kependidikan yang datang terlambat.

Selain itu, inovasi dan kreativitas juga masih rendah.

4. Belum optimalnya pembelajaran dari guru yang melanjutkan S2. Kualifikasi guru

masih di dominasi dengan S1, dan yang memiliki kualifikasi S2 non kependidikan.

Hanya 6 orang guru yang memiliki kualifikasi S2 kependidikan.

5. Tingkat perekonomian peserta didik. Hampir 60-70 % siswa siswi SMA Negeri 17

Medan memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah. Sehingga hal ini

terkadang menjadi penghalang bagi kegiatan pembelajaran siswa. Misal, siswa

memiliki pengetahuan yang minim untuk mengetahui perkembangan ilmu

pengetahuan (tidak bisa mengakses internet secara bebas).

c. Opportunities (peluang) :
1. Tingginya minat orang tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMA

Negeri 17 Medan. Hal ini dikarenakan status sekolah Negeri.

2. Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan prasarana. Hal ini

terlihat dari 3 jenis bantuan yang datang dari pemerintah pusat dan daerah pada tahun ini,

yakni bantuan pembuatan lokal untuk ruang multimedia yang langsung dilengkapi

dengan peralatan komputer dan jaringan internet/wifi, rehabilitasi atap pada 8 rombel,

pembangunan 4 lokal tegak dinding yang siap untuk 2 lanta, serta pembangunan 1 lokal

untuk ruang belajar.

3. Kerja sama dan kemitraan sekolah. Adanya kerja sama dan kemitraan sekoah dan

lembaga/instansi lainnya, seperti PT.INDOFOOD, Telkomsel, Provider XL, sebagai


donatur tetap untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta lembaga/instansi lainnya

yang juga berperan sebagai donatur.

4. Meluasnya penggunaan teknologi dan sistem informasi. Adanya bantuan jaringan

internet ke sekolah memberikan kemudahan bagi siswa, pendidik dan tenaga

kependidikan untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi guna pemanfaatan dalam

kegiatan pendidikan.

5. Suasana lingkungan yang asri dan agamis. Lingkungan sekolah yang masih alami serta

dekatnya sekolah dengan Pondok Pesantren memberikan suasana nyaman dan religi bagi

warga SMA Negeri 17 Medan.

d. Threats (tantangan) :
1. Kompetitor Sejenis. Kompetitor bagi SMA Negeri 17 Medan memang memiliki jarak

yang tidak dekat. Tetapi kompetitor2 tersebut memiliki akses transfortasi yang baik

(dilalui oleh angkutan umum).

2. Program sekolah gratis. Program ini tidaklah memberikan solusi yang tepat dalam

kegiatan belajar mengajar..

3. Akses menuju sekolah. Selain tidak adanya angkutan umum yang melalui sekolah,

kondisi rawan banjir juga menjadi penghambat menuju ke sekolah. Resapan air dan

pengairan air yang tidak baik sebagai pemicu terjadinya banjir.

4. Kualitas lulusan. Yang menjadi tantangan disini adalah lulusan yang melanjutkan studi

hingga perguruan tinggi tidaklah 100%. Perekonomian orangtua yang masih menengah

ke bawah, memicu lulusan berfikiran untuk segera bekerja sehingga dapat membantu

perekonomian orang tua nya.

5. Dukungan dari orang tua. Orangtua siswa terkadang kurang mendukung sepenuhnya baik

materi maupun sumbangsih pemikiran. Hal ini dapat terjadi karena sebagaian besar
pendidikan orangtua siswa rata-rata buruh dan memiliki kondisi perekonomian

menengah ke bawah.

C. Visi dan Misi SMA Negeri 17 Medan

 Visi

“Unggul dalam prestasi, berdasarkan IMTAQ dan berbasih lingkungan.”

Visi tersebut mencerminkan profil sekolah dan cita-cita sekolah yang tergambar pada
uraian berikut :

a) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian


b) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c) Ingin mencapai keunggulan
d) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
e) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f) Mendorong warga sekolah yang religious

 Misi
1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan konseling secara efektif
2. Menegakkan kedisiplinan yang religious dan beretika bagi warga sekolah
3. Memberdayakan serta adminstrasi guru untuk melengkapi sarana dan prasarana serat
admistrasi guna mengembangkan aktifitas dan kreatifitas yang bemutu serta
berwawasan tinggi.

Misi tersebut mencerminkan profil sekolah dan cita-cita sekolah yang tergambar pada

uraian berikut :

a. Membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa

b. Menumbuhkan semangat keunggulan peserta didik secara intensif dan optimal

c. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara efektif agar potensi siswa berkembang

secara optimal
d. Membantu dan mendorong setiap peserta didik dalam mengenali potensi diri melalui

kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler

e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa,

sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

f. Mengembangkan karakter insan pendidikan berlandaskan cinta tanah air dan lingkungan

hidup

g. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan

kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholder)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis

selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program

sebuah organisasi.
Dari kegiatan analisis SWOT di SMA Negeri 17 Medan, dapat disimpulkan bahwa

perumusan manajemen strategi di SMA Negeri 17 Medan masuk pada kategori baik. Hal ini

terlihat pada hasil analisis menunjukkan SMA Negeri 17 Medan berada pada kuadran I.

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi

yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga

sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan

meraih kemajuan secara maksimal.

B. Saran

Diharapkan kepada pihak sekolah SMA Negeri 17 Medan untuk selalu bekerja keras
dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang
ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat
meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi. Dari hasil analisis visi misi sekolah,
dirasakan adanya kekurangan pada pengukuran jangka waktu dalam pencapaian kondisi
yang akan dicapai.

Daftar Pustaka

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana


Utama

Rangkuti, Freddy. 2010. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama

http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/FD83583E-45E0-45F7-A37B-
1602DC3D66C5

https://ruriifr.wordpress.com/2016/11/16/analisis-strenght-weakness-opportunity-threats-
swot-sekolah-menengah-atas-negeri-3-pagaralam/

Anda mungkin juga menyukai