Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cinta Asih


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : IV / 1
Materi Pokok : Menyebutkan Hal-hal yang Membatalkan Solat
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR:

INDIKATOR PENCAPAIAN
NO. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1.2 Hal yang membatalkan shalat
1

3.1 Memahami makna hal-hal 1. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan


yang membatalkan shalat shalat.
2 2. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan
shalat.

4.1 Menyajikan contoh hal yang 1 Menunjukan contoh shalat yang batal
3 membatalkan shalat

B. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang hal-hal yang membatalkan shalat.
2. Diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang hal-hal yang membatalkan shalat.
3. Diberikan kesempatan siswa untuk menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat.
4. Diberikan kesempatan mencontohkan shalat yang batal.
C. MATERI PEMBELAJARAN:
A. Hal-hal yang membatalkan shalat.
Shalat seseorang akan batal apabila ia melakukan salah satu di antara hal-hal berikut:
1. Makan dan minum dengan sengaja. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam :
‫(ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ) ًﻼ ﻐ ﺸ َﻟ ِة َﻼ ﺼ ﻟ ا ﻲِﻓ ﱠن إ‬
“sesungguhnya di dalam shalat itu ada kesibukan tertentu.” ( Mutafaq’alaih)
Dan ijma ulama juga mengatakan demikian.
2. Berbicara dengan sengaja, bukan untuk kepentingan pelaksanaan shalat.
“Dari Zaid bin Arqam Radhiallaahu anhu, ia berkata, ’Dahulu kami berbicara di
waktu shalat, salah seorang dari kami berbicara kepada temannya yang berada di
sampingnya sampai turun ayat: ‘Dan hendaklah kamu berdiri karena Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu’, maka kami pun diperintahkan untuk diam dan dilarang
berbicara.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan juga sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam :

‫(ﻢﻠﺴﻣ هاور) ِس ﺎ ﻨ ﻟ ا ِْم َﻼ َآ ْْﻦ ﻣ ٌء ﻲ ﺷ ﺎَﻬْﻴِﻓ ُﺢ ُﻠ ﺼ ﻳ َﻻ َة َﻼ ﺼ ﻟ ا ِه ِﺬ َه ﱠن إ‬


“Sesungguhnya shalat ini tidak pantas ada di dalamnya percakapan manusia
sedikit pun.” (HR. Muslim)

Adapun pembicaraan yang maksudnya untuk mem-betulkan pelaksanaan shalat,


maka hal itu diperbolehkan seperti membetulkan bacaan (Al-Qur’an) imam, atau
imam setelah memberi salam kemudian bertanya apakah shalatnya sudah
sempurna, apabila ada yang menjawab belum, maka dia harus
menyempurnakannya. Hal ini pernah terjadi terhadap Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam , kemudian Dzul Yadain bertanya kepada beliau, ‘Apakah Anda
lupa ataukah sengaja meng-qashar shalat, wahai Rasulullah?’ Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam menjawab, ‘Aku tidak lupa dan aku pun tidak
bermaksud meng-qashar shalat.’ Dzul Yadain berkata, ‘Kalau begitu Anda telah
lupa wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Apakah yang dikatakan Dzul Yadain itu
betul?’ Para sahabat menjawab, ‘Benar.’ Maka beliau pun menambah shalatnya dua
rakaat lagi, kemudian melakukan sujud sahwi dua kali. (Muttafaq’alaih)

3. Meninggalkan salah satu rukun shalat atau syarat shalat yang telah di
sebutkan sebelumnya.
Apabila hal itu tidak ia ganti/sempurnakan di tengah pelaksanaan shalat atau
sesudah selesai shalat beberapa saat. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam terhadap orang yang shalatnya tidak tepat:
‫ﺟ ﻋﻠﻴﻪ) ﻖﻔﺘﻣ) ﱢﻞ ﺼ ُﺗ ْﻢ ﻟ َﻚ ﻧ ِﺈ َﻓ ﻞ َﺼ َﻓ ﻊ‬
ِ ‫ر ِا‬
“Kembalilah kamu melaksanakan shalat, sesungguhnya kamu
belum melaksanakan shalat.” (Muttafaq ‘alaih)
4. Banyak melakukan gerakan, karena hal itu bertentangan dengan pelaksanaan ibadah
dan membuat hati dan anggota tubuh sibuk dengan urusan selain ibadah. Adapun
gerakan yang sekadarnya saja, seperti memberi isyarat untuk menjawab salam,
membetulkan pakaian , menggaruk badan dengan tangan , dan yang semisalnya,
maka itu tidaklah membatalkan shalat.
5. Tertawa terbahak-bahak
Para ulama sepakat mengenai batalnya shalat yang disebabkan tertawa seperti itu.
Adapun tersenyum, maka kebanyakan ulama menganggap bahwa hal itu tidaklah
merusak shalat seseorang.
6. Tidak berurutan dalam pelaksanaan shalat / tidak Tertib
Seperti mengerjakan shalat Isya sebelum mengerjakan shalat Maghrib, maka
shalat Isya itu batal sehingga dia shalat Maghrib dulu, karena berurutan dalam
melaksanakan shalat-shalat itu adalah wajib, dan begitulah perintah pelaksanaan
shalat itu.

Kelupaan yang fatal, seperti menambah shalat menjadi dua kali lipat, umpamanya
shalat Isya’ delapan rakaat, karena perbuatan tersebut merupakan indikasi yang
jelas, bahwa ia tidak khusyu’ yang mana hal ini merupakan ruhnya shalat.

Maksudnya orang yang shalat seharusnya hanya berkonsentrasi pada shalatnya saja
dan mengesampingkan perbuatan yang lain.

a. METODE PEMBELAJARAN:
1. Metode diskusi, drill, dan demontrasi

b. SUMBER BELAJAR
1. Buku teks siswa PAI kelas IV
2. Buku lain yang memadai.

c. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
i. Video Pembelajaran
ii. CD Pembelajaran gerakan dan bacaan shalat

2. Alat
a. Komputer
b. LCD Projector
c. Buku tata cara shalat
d. Buku Pendidikan agama Islam
d. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( 10 menit )
a. Peserta didik membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
b. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/ayat pilihan (nama
surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
f. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.

2. Kegiatan inti (100 menit)


Mengamati

 Peserta didik Mengamati gambar atau tayangan yang terkait dengan shalat yang benar.
 Peserta didik Menyimak dan membaca penjelasan mengenai hal-hal yang membatalkan shalat.

Menanya
 Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal yang membatalkan
shalat.
 Peserta didik Mengajukan pertanyaan mengenai hal yang membatalkan shalat atau pertanyaan
lain yang relevan dan kontekstual.

Komunikasi
 Peserta didik Mendemonstrasikan hal-hal yang membatalkan shalat.
 Peserta didik Menanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan tentang hal-hal yang
membatalkan shalat.
 Peserta didik Menyusun kesimpulan.
3. Penutup ( 10 menit )
a. Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran secara
demokratis.
b. Peserta didik Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c. Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik”, yakni:
d. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan
menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
e. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

e. PENILAIAN
1. Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi :

No. Sikap/nilai Butir Instrumen

Meyakini bahwa Allah Swt.


1. mengetahui semua yang ada di Terlampir
langit dan di bumi.

Meyakini bahwa ilmu yang


2. saya dapatkan adalah hasil jerih Terlampir
payah semata.

Berbaik sangka kepada


Allah Swt. dan orang lain
3. karena tidak mengetahui Terlampir
apa yang terjadi pada orang
tersebut.

Meyakini bahwa semua


4. perbuatan dan pekerjaan Terlampir
manusia diketa-hui Allah
Swt.
Meyakini bahwa saya boleh
5. berkata semaunya karena Terlampir
tidak ada yang
mendengarnya.

Meyakini bahwa kita boleh


6. berbuat sesuka hati selama Terlampir
tidak ada orang yang
melihat.

7. Meyakini bahwa penglihatan Terlampir


Allah Swt. juga ada batasnya.

Meyakini bahwa paranormal


pasti dapat mengetahui
8. sesuatu baik yang Terlampir
tersembunyi maupun tidak,
karena ia memiliki indera
keenam.

Meyakini bahwa Allah Swt.


9. kadang-kadang melihat Terlampir
perilaku dan perbuatan saya.

Meyakini bahwa saya harus


10. selalu memuji Allah Swt. Terlampir
atas ilmu pengetahuan yang
dimiliki-Nya.

Instrumen: Terlampir
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tulis
c. Kisi-kisi :

No. Indikator Butir Instrumen


Menyebutkan hal-hal yang
1. Sebutkan hal yang membatalkan shalat!
membatalkan shalat
Menjelaskan hal yang contoh shalat yang meninggalkan salah
2.
membatalkan shalat satu rukun shalat?
Instrumen: Terlampir
3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Performance
b. Bentuk Instrumen : Praktik
c. Kisi-kisi:

No. Keterampilan Butir Instrumen

1. Dapat mencontohkan shalat yang benar Terlampir

Instrumen: Terlampir

Samarang, Apri 2019

Mengetahui Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah Pendidikan Agama Islam

Abdullah, S.Pd.I Fitri Hidayanti, S.Pd


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai