Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MINI RISET

BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

BK REGULER D 2018

DISUSUN

BK REGULER D 2018

PROGRAM STUDI S1 PRODI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
No NIM NAMA

1 1183151029 ROBIATUL ADAWIYAH LUBIS

2 1183151030 JIHAN FAHMIRA SINAGA

3 1183151031 TIA MONICA BR TUMANGGOR

4 1183151032 ILHAM FIRMANSYAH PANJAITAN

5 1183151033 SYANINDA PUTRI ASYIFA SIREGAR

6 1183151034 ZAHRORA AFSIH

7 1183151035 TANZIILAL DARA SABRINA SALSADILLA

8 1183151036 RAJA RACHMANDA PURBA

9 1183151037 BUNGA MUJAHIDATUL HUSNA

10 1183151038 FENTRIWAN MUNTHE

11 1183151039 AMEY ANGGRAINI TANJUNG

12 1183151040 DIMAS SYACHFITRA

13 1183151041 DEWI FEBRIANA PURBA

14 1183151042 AHMAD CHANDRA JAYA

15 1183151043 WINDA AGUSRIANI

16 1183351005 INTAN FAUZIAH

17 1183351010 ALFIAN SANI

18 1183351011 NURUL INSANI

19 1183351013 DESI SANTIKA

20 1183351014 ADITIA KHARISMA MELIALA


21 1183351015 TIARA PUTRI HARAHAP

22 1183351016 NADIA AYU PUTRI

23 1183351017 NURMILA SARUMPAET

24 1183351018 PRANUDA NOVAND SG

25 1183351019 ENI AGUSTINA

26 1183351030 CHRISTIN NATALIA

27 1183351031 JESSICA MAGDALENA GULTOM

28 1183351032 AGNES ELLY YANTI BERUTU

29 1183351037 ESPITA NOPALINDA BARUS

30 1183351041 NORA SHINTA PARAMITHA NAINGGOLAN

31 1185051001 KRESENSIA SONYA WARAK

32 1185051002 YULINAR AKINCEST


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia serta kesehatan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelisaikan tugas Mini Riset “Bimbingan dan Konseling Kelompok.
Mini riset ini di dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Praktek Bimbingan Konseling Kelompok yang di ampuh oleh ibu Dra.
Rahmulyani, M.Pd, Kons. Tugas mini riset disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Bimbingan dan
Konseling Kelompok. Kami menyadari bahwa mini riset ini masih jauh dari kata
sempurna. Jika pembaca melihat terdapat kekurangan dan kesalahan dalam mini
riset ini kami mohon maaf. Untuk itu kami sangat menantikan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca. Kami berharap semoga mini riset
Bimbingan dan Konseling Kelompok ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami selaku penyusun pada khususnya. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.

Medan, 27 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
BAB II 3
KERANGKA PEMIKIRAN 3
2.1 Landasan Teori 3
2.2 Rumusan Masalah 7
2.3 Subjek Penelitian 8
2.4 Asesmen Data 8
BAB III 9
METODE PELAKSANAAN 9
3.1 Metode penelitian 9
3.2 Langkah Penelitian 9
3.3 Teknik Pengumpulan Data 10
BAB IV 11
HASIL PENELITIAN 11
4.1 Tabel Pembahasan BMB3 11
BAB V 19
PENUTUP 19
5.1 Kesimpulan 19
5.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk layanan yang di
berikan guru pembimbing di sekolah yang merupakan bagian dari pola 17 plus
bimbingan konseling. Idealnya seluruh siswa pernah mendapatkan semua jenis
layanan kurun waktu selama satu tahun siswa berada di sekolah salah satu layanan
yang seharusnya diterima oleh siswa adalah layanan bimbingan kelompok.
Namun hasil survey melalui questioner dan wawancara yang di lakukan
mahasiswa semester dua tahun 2019 kepada 72 siswa disekitar kampus unimed
yang berasal dari berbagai sekolah dan kelas (20 orang siswa SMA, 18 orang
siswa SMP, 15 orang siswa SMK, 19 orang siswa MTS). Setelah hasil survey
dianalisis diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata 98,6 % siswa menyatakan bahwa
mereka tidak pernah mendapat layanan bimbingan kelompok dari guru BK nya,
yang ada hanya diskusi kelompok mata pelajaran, kecuali dari kakak, abang yang
praktik atau magang dating ke sekolah.

Dari hasil survey mahasiswa semester enam diperoleh informasi bahwa


98,7% menurut guru pembimbingyang menjadi factor penyebab tidak
terealisasikannya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, konseling kelompok
adalah karena tidak adanya waktu guru BK yang terjadwal untuk masuk kelas.
Benarkah alasan guru pembimbing tersebut?, bisakah alasan guru pembimbing
tersebut kita terima begitu saja?. Sepertinya tidak bias dipungkiri kalua guru BK
kreatif dan berniat tulus mau melakukannya, maka kesempatan melakukan
layanan BKP, KKP selalu ada. Tidakkah begitu?. Namun demikian, ada yang
perlu kita kagumi dari kejujuran guru pembimbing di sekolah yang bersikap
terbuka, diperoleh informasi dengan jujur guru menyatakan bahwa alasan guru
pembimbing tersebut tidak melakukan layanan bimbingan kelompok, konseling
kelompok di sekolah adalah karena kurang mahirnya melakukan layanan
bimbingan kelompok, konseling kelompok sesuai dengan yang di kemukakan para
ahli. Mari keterbukaan dan kejujuran guru X ini kita jadikan pelajaran yang sangat
“BERHARGA” dengan harapan bukan karena ketidaktahuan / ketidak mahiran
yang menjadi penyebab hak anak mendapat layanan bimbingan kelompok,
konseling kelompok terabaikan.

1.2 Tujuan
1. Menyiapkan calon konselor di sekolah yang siap pakai melalui layanan
bimbingan kelompok
2. Calon konselor mengenal berbagai format yang perlu disiapkan sebelum
melakukan layanan bimbingan kelompok
3. Meningkatkan kemampuan teknik memecahkan masalah melalui dinamika
kelompok
4. Mengenal dan dapat menggunakan berbagai format yang di pakai jika
melakukan layanan bimbingan kelompok

1.3 Manfaat
a. Bagi calon konselor

1. Sejak dini mengenal berbagai persiapan melakukan layanan bimbingan


kelompok
2. Dapat mengaplikasikan format-format yang diperlukan jika melakukan
layanan bimbingan kelompok
3. Dapat mengaplikasikan langkah-langkah pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok sesuai dengan teknik, model yang di pilih.

b. Bagi anggota kelompok

1. Dapat belajar lebih leluasa bersama teman sejawat


2. Dapat merefleksi diri tentang latihan menjadi pemimpin kelompok dalam
melakukan layanan bimbingan kelompok.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori


1. Pengertian Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan yang di arahkan


pada sejumlah atau sekelompok individu. Pelksanaan satu kali kegiaan, layanan
bibingan kelompok dapat memberikan manfaat atau jasa pada sekelompok orang.
Layanan bimbingan kelompok dirasakan sanat efisiensi mengingat layanan ini
mampu menjangkau lebih banyak konseli secara cepat dan tepat. Selain efisiensi
terdapat manfaa lain dari layanan bimbinga kelompok yaitu adanya interaksi antar
individu yang memungkinkan klien untuk belajar bersosialisasi dan memahami
permasalahan orang lain. Berikut beberapa pengertian tentang bimbingan
kelompok menurut para ahli adalah sebagaiberikut:
a. Prayitno (1995)
Mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas
mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya;
apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang
bersangkutan sendiri dan untuk pesertalainnya.
b. Sementara Romlah (2001)
Mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik
bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat,
sertanilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok.
Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah pada siswa
dan mengembangkan potensi siswa.
c. Sedangkan menurut (Sukardi, 2003)
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa
secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber (terutama guru
pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
d. Wibowo (2005)
Menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok
dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan
diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih social atau untuk membantu
anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Bimbingan Kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok
yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan,
saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-
informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai
perkembangan yang optimal.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok


a. Tujuan Umum
Tujuan umum layanan bimbingan kelompok adalah berkembangnya
kemampuan sosialisasisiswa, khususnya kemampuan komunikasi
pesertalayanan.Dalam kaitanya ini, sering menjadi kenyataan bahwa kemampuan
bersosialisai/komunikasi seseorang sering terganggu oleh perasaan, pikiran,
persepsi, wawasan dan sikap yang tidak objektif, sempit dan terkukung, serta
tidak efektif.
b. Tujuan Khusus Layanan Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok membahas topik-topik tertentu yang mengandung
perasaan aktual (hangat) dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika
kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan
perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang menunjang diwujudkannya
tingkahlaku yang lebih efektif. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi, verbal
maupun non verbal, ditingkatkan.
Tujuan bimbingan kelompok seperti yang dikemukakan oleh (Prayitno,
1995) adalah:
1) Mampu berbicara di depan orang banyak
2) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan dan lain
sebagainya kepada orang banyak
3) Belaja rmenghargai pendapat orang lain
4) Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya.
5) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang
bersifat negatif).
6) Dapat bertenggang rasa
7) Menjadi akrab satu sama lainnya,
8) Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi
kepentingan bersama

3. Fungsi Bimbingan Kelompok


Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan
tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.
b. Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas
tentang berbagai hal tentang apa yang mereka bicarakan
c. Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan
mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam
kelompok.
d. Menyusun progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan
terhadap sesuatu hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap
sesuatu hal yang baik.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk
membuahkan hasil sebagaimana apa yang mereka programkan semula.

4. Asas-Asas Layanan Bimbingan Kelompok


Asas Bimbingan Kelompok Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat
sejumlah aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para anggota,
asas-asas tersebut yaitu:
1. Asas Kerahasiaan
Segala sesuatu yang dibahas dan muncul dalam kegiatan kelompok
hendaknya menjadi rahasia kelompok yang hanya boleh diketahui kelompok yang
hanya boleh diketahui oleh AK dan tidak disebar luaskan keluar kelompok. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan
informasi apa yang dibahas dalam kelompok, terutamahal-hal yang tidak layak
diketahui orang lain
2. Asas Kesukarelaan
Kesukarelaan AK dimulai sejak awal rencana pembentukan kelompok
oleh Konselor (PK).Kesukarelaan terus-menerus dibina melalui upaya PK
mengembangkan syarat-syarat kelompok yang efektif dan penstrukturan tentang
layanan Bimbingan Kelompok. Dengan kesukarelaan itu AK akan mewujudkan
peran aktif diri mereka masing-masing untuk mencapai tujuan Layanan.
3. Asas keterbukaan
Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan sekali.Karena jika
keterbukaan ini tidak muncul maka akan terdapat keragu-raguan atau
kekhawatiran dari anggota dan mereka akan secara aktif dan terbuka
menampilkan diri tanpa rasa takut, malu ataupun ragu.
4. Asas kenormatifan
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat menghargai
pendapat orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat maka anggota
yang lain harus mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata lain tidak
ada yang berebut.

2.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada mini riset kali ini yaitu : Bagaimana penilaian
BMB3 mahasiswa BK Reguler D 2018 terhadap matakuliah Praktik BKP?

2.3 Subjek Penelitian


Subjek pada mini riset ini adalah mahasiswa BK Reguler D 2018. Dengan
jumlah sabjek sebanyak 32 orang, 7 laki-laki dan 25 perempuan.
2.4 Asesmen Data
Asesmen data yang digunakan pada mini riset ini yaitu menggunakan
BMB3 “Berpikir, Merasa, Bersikap, Bertanggung Jawab”. BMB3 merupakan
ungkapan penilaian hasil yang di peroleh dari suatu kegiatan. Pada mini riset ini
menggunakan BMB3 untuk memperoleh data mengenai :
· Berfikir : pengetahuan baru apa yang anda peroleh selama mengikuti
pembelajaran praktik BKP ini?
· Merasa : perasaan apa yang anda rasakan setelah mengikuti dan melakukan
pembelajaran praktik BKP ini?
· Bersikap : bagaimana anda menyikapi pembelajaran praktik BKP ini?
· Bertindak : apa tindakan atau perilaku selanjutnya yang dapat anda terapkan?
· Bertanggung jawab : tanggung jawab apa yang tumbuh pada diri anda
setelah mengikuti pembelajaran praktik BKP ini?
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan mini riset ini adalah
metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis dan lebih menonjolkan proses makna.
Tujuan dari metode ini adalah pemahaman secara luas dan mendalam terhadap
suatu permasalahan yang sedang atau akan dikaji. Dengan menggunakan bmb3
sebagai instrumen.

3.2 Langkah Penelitian


Subjek pada mini riset ini adalah mahasiswa BK Reguler D 2018. Dengan
jumlah sabjek sebanyak 32 orang, 7 laki-laki dan 25 perempuan.
Adapun langkah penelitian dalam kegiatan mini riset ini adalah sebagai
berikut:

✓ Mempersiapkan perencanaan penelitian mini riset

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan yang menjadi kebutuhan


dan yang diperlukan untuk pelaksanaan mini riset, waktu, dimana, siapa
yang menjadi subjeknya, serta instrument yang digunakan .

✓ Pelaksanaan mini riset

Setelah tahap sebelumnya, tahap ini merupakan pelaksanaan dari


perencanaan, dimana peneliti dan subjek ada padaa kegiatan ini.

✓ Memberikan instrument BMB3

Setelah kegiatan berlangsung peneliti memberikan bmb3 kepada


subjek, untuk diisi sesuai dengan pengetahuan yang mereka dapat kan
pada hari itu, perasaan yang mereka rasakan, sikap mereka kedeannya,
tindakan yang akan dilakukan kedepannya, serta tanggung jawab yang
muncul dalam hati subjek .
✓ Analisis data

Setelah pengisian bmb3oleh subjek, peneliti mengumpulkan


instrument tersebut, kemudian menganalisis jawaban yang diberikan
subjek

✓ Deskripsi

Pada tahap ini, setelah melakukan analisis data, peneliti


memberikan deskripsi yang ada .

✓ Pelaporan mini riset

Tahap ini adalah tahap dimana peneliti telah siap menyusun hasil
dari penelitian, dan membuatnya dalam bentuk laporan mini riset .

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen, yaitu
BMB3 kepada subjek penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Tabel Pembahasan BMB3
Tabel 1.1 Berpikir

No Pernyataan Jumlah Persentase


.

1. Berpikir bahwa bimbingan dan 4 12.9 %


konseling ini sangat penting
dilaksanakan guru BK untuk
mengentaskan masalah siswa

2. Berpikir bahwa bimbingan dan


konseling kelompok ini melatih
7 22.6 %
saya dalam menjadi calon guru
BK

3. Berpikir bijaksana dalam 9 29 %


mempraktekkaan dan
berkontribusi dalam kegiatan
bimbingan dan konseling
kelompok

4. Berpikir rasional dalam 5 16.12 %


membantu menyelesaikan
masalah dalam kelompok

5. Berpikir bahwa bimbingan dan 4 12.9 %


konseling kelompok membantu
meningkatkan kepercayaandiri
seseorang

6. Berpikir bahwa bimbingan dan


konseling kelompok memberikan
3 6.45 %
solusi dan saling bertukar
pendapat ataupun pemikiran
- Sebanyak 4 orang (12.9%) menyatakan bahwa mereka berpikir bimbingan
dan konseling ini sangat penting dilaksanakan guru BK untuk
mengentaskan masalah siswa

- Sebanyak 7 orang (22.6%) menyatakan berpikir bahwa bimbingan dan


konseling kelompok ini melatih saya dalam menjasi calon guru BK

- Sebanyak 9 orang (29%) menyatakan bahwa mereka berpikir bijaksana


dalam mempraktekkaan dan berkontribusi dalam kegiatan bimbingan dan
konseling kelompok

- Sebanyak 5 orang (16.12%) menyatakan bahwa mereka berpikir rasional


dalam membantu menyelesaikan masalah dalam kelompok

- Sebanyak 4 orang (12.9%) menyatakan bahwa mereka berpikir bahwa


bimbingan dan konseling kelompok membantu meningkatkan kepercayaan
seseorang

- Sebanyak 2 orang (6.45%) menyatakan bahwa mereka berpikir bahwa


bimbingan dan konseling kelompok memberikan solusi dan saling
bertukar pendapat ataupun pemikiran

Tabel 1.2 Merasa

NO Pernyataan Jumlah Persentase

1 Merasa senang selama mengikuti


13 41,9 %
pembelajaram BKP

2 Merasa lega setelah mengikuti dan


9 29,2 %
mempraktekkan layanan BKP

3 Merasa gembira selama mengikuti dan


4 12,9 %
melaksanakan layanan BKP
4 Merasa terbuka dalam menerima ilmu
2 6,4 %
dan pengetahuan tentang BKP

5 Merasa bersemangat selama mengikuti


2 6,4 %
pembelajaran BKP

6 Merasa bersyukur atas pengetahuan


2 3,2 %
yang didapat selama pembelajaran BKP

- Sebanyak 13 orang (41,9 %) menyatakan bahwa perasaan yang dirasakan


adalah mereka merasa senang selama mengikuti pembelajaram BKP
- Sebanyak 9 orang (29,2 %) menyatakan bahwa mereka merasa lega setelah
mengikuti dan mempraktekkan layanan BKP
- Sebanyak 4 orang (12,9 %) menyatakan bahwa mereka merasa gembira
selama mengikuti dan melaksanakan layanan BKP
- Sebanyak 2 orang (6,4 %) menyatakan bahwa mereka merasa terbuka
dalam menerima ilmu dan pengetahuan tentang BKP
- Sebanyak 2 orang (6,4 %) menyatakan bahwa mereka merasa bersemangat
selama mengikuti pembelajaran BKP
- Sebanyak 1 orang (3,2 %) menyatakan bahwa ia merasa bersyukur atas
pengetahuan yang didapat selama pembelajaran BKP
Tabel 1.3 Bersikap

No. Pernyataan Jumlah Persentase

1. Saya akan Bersikap baik dan positif, 9 29 %


dalam menerima solusi yang diberikan
teman-teman

2. Saya akan Bersikap terbuka dan positif


dalam menyikapi permasalahan yang di
7 22.6 %
alami anggota kelompok

3. Saya akan menyikapinya secara positif 4 12.9 %


karena setiap solusi dan alternative yang
diberikan sangat membantu saya

4. Saya akan Bersikap memanfaatkan 4 12,9 %


solusi yang diberikan,karena setiap
solusi yang yang diberikan efektif untuk
mengatasi masalah

5. Saya akan Bersikap saling menghargai 7 22.6 %


antar anggota kelompok dalam
melaksanakan layanan bimbingan
kelompok

- Sebanyak 9 orang (29 %) menyatakan bahwa Saya akan Besikap baik dan
positif,dalam menerima solusi yang diberikan teman-teman.
- Sebanyak 7 orang (22,6 %) menyatakan bahwa Saya akan Bersikap
terbuka dan positif dalam menyikapi permasalahan yang di alami anggota
kelompok.
- Sebanyak 4 orang (12,9 %) menyatakan bahwa Saya akan menyikapinya
secara positif karena setiap solusi dan alternative yang diberikan sangat
membantu saya
- Sebanyak 4 orang (12,9 %) menyatakan bahwa Saya akan Bersikap
memanfaatkan solusi yang diberikan,karena setiap solusi yang yang
diberikan efektif untuk mengatasi masalah
- Sebanyak 7 orang (22,6 %) menyatakan bahwa Saya akan Bersikap saling
menghargai antar anggota kelompok dalam melaksanakan layanan
bimbingan kelompok.
Tabel 1.4 Bertindak

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Bertindak sebaik mungkin dalam 15 48,4 %


menerapkan BKP dan KKP nanti
jika menjadi seorang guru BK

2 Saya akan bertindak lebih giat 9 29 %


lagi dalam memahami mengenai
BKP agar kedepannya dapat
menerapkannya

3 Tindakan saya adalah akan lebih 3 6,5 %


bijak lagi dalam memahami
permasalahan siswa sehingga
dapat memberikan layanan
dengan tepat

4 Saya akan menerapkan BKP dan 5 16,1 %


KKP ini jika menjadi seorang
guru BK karena layanan ini dapat
membantu permasalahan yang
siswa alami

1. Sebanyak 15 orang (48,4) menyatakan bahwa mereka akan bertindak


sebaik mungkin dalam menerapkan BKP dan KKP nanti jika menjadi
seorang guru BK
2. Sebanyak 9 orang (29 %) menyatakan bahwa mereka akan bertindak lebih
giat lagi dalam memahami mengenai BKP agar kedepannya dapat
menerapkannya
3. Sebanyak 2 orang (6,5%) menyatakan bahwa tindakan mereka adalah akan
lebih bijak lagi dalam memahami permasalahan siswa sehingga dapat
memberikan layanan dengan tepat
4. Sebanyak 5 orang (16,1%) menyatakan bahwa mereka akan menerapkan
BKP dan KKP ini jika menjadi seorang guru BK karena layanan ini dapat
membantu permasalahan yang siswa alami

Tabel 1.5 Bertanggung Jawab

NO Pernyataan Jumlah Persentase

1 Tanggung Jawab yang muncul di diri


saya adalah saya bertanggung jawab
menerapkan ilmu yang telah saya 15 48,3 %
pelajari ketika menjadi seorang Guru
BK atau Konselor

2 Saya bertanggung jawab memahami


materi yang telah saya pelajari selama 7 22,5 %
pembelajaran BKP

3 Saya bertanggung jawab menguasai dan


memahami serta menghafal seluruh
rangkaian layanan bimbingan kelompok 5 16,1 %
serta konseling kelompok

4 Saya bertanggung jawab melaksanakan


BKP dan KKP sesuai dengan prosedur 3 9,6 %
saat menjadi guru BK nantinya

5 Saya bertanggung jawab memberikan


pelayanan BKP dan KKP dengan baik
2 3,22 %
dan sungguh-sungguh ketika menjadi
Guru BK

- Sebanyak 15 orang (48 %) menyatakan bahwa tanggung jawab yang


muncul pada diri mereka adalah mereka bertanggung jawab menerapkan
ilmu yang telah mereka pelajari ketika menjadi seorang Guru BK atau
Konselor.
- Sebanyak 7 orang (22,5 %) menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab
memahami materi yang telah mereka pelajari selama pembelajaran BKP
- Sebanyak 5 orang (16,1 %) menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab
menguasai serta menghafal seluruh rangkaian layanan bimbingan
kelompok serta konseling kelompok
- Sebanyak 3 orang (9,6 %) menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab
melaksanakan BKP dan KKP sesuai dengan prosedur saat menjadi Guru
BK nantinya
- Sebanyak 1 orang (3,22 %) menyatakan bahwa ia merasa bertanggung
jawab memberikan pelayanan BKP dan KKP dengan baik dan sungguh-
sungguh ketika menjadi Guru BK
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Analisis Data Mini Riset Diatas,Dapat kami
Simpulkan Bahwa:

1. Dari 32 Orang yang mengisi BMB3 Bagian berpikir, 29% atau 9 Orang
Menyatakan bahwa mereka Berpikir bijaksana dalam mempraktekkan dan
berkontribusi dalam kegiatan Bimbingan dan konseling kelompok.Dan
6,45% atau 2 Orang menyatakan bahwa mereka berpikir bahwa
Bimbingan dan Konseling kelompok itu memberikan solusi dan saling
bertukar berpendapat ataupun pemikiran.
2. Dari 32 Orang yang mengisi BMB3 Bagian Merasa, 41,9% atau 13 Orang
menyatakan bahwa perasaan yang dirasakan adalah mereka senang selama
mengkuti pembelajaran BKP. Dan 3,2% atau 1 Orang menyatakan bahwa
ia merasa bersyukur atas pengetahuan yang didapat selama pembelajaran
BKP.
3. Dari 32 Orang yang mengisi BMB3 Bagian Bersikap,29% atau 9 Orang
menyatakan bahwa saya akan bersikap baik dan positif,dalam menerima
solusi yang diberikan teman-teman. Dan 12,9% atau 4 Orang menyatakan
bahwa saya akan menyikapi secara positif dalam menyikapi permasalahan
yang dialami anggota kelompok,dan akan bersikap memanfaatkan solusi
yang diberikan efektif untuk mengatasi masalah.
4. Dari 32 Orang yang mengisi BMB3 Bagian Bertindak, 48,3% atau 15
Orang menyatakan bahwa mereka akan bertindak sebaik mungkin dalam
menerapkan BKP dan KKP nanti jika menjadi seorang guru BK. Dan
6,5% atau 2 Orang menyatakan bahwa tindakan mereka adalah akan lebih
bijak lagi dalam memahami permasalahan siswa sehingga dapat
memberikan layanan dengan tepat.
5. Dari 32 Orang yang mengisi BMB3 Bagian Bertanggungjawab, 48,3%
Orang menyatakan bahwa tanggung jawab yang muncul pada diri mereka
adalah mereka bertanggung jawab menerapkan ilmu yang telah mereka
pelajari ketika menjadi seorang Guru BK atau Konselor. Dan 3,22% atau 1
Orang menyatakan bahwa ia merasa bertanggung jawab memberikan
layanan BKP dan KKp dengan baik dan sungguh-sungguh ketika menjadi
Guru BK.

5.2 Saran
• Pembimbing diharapkan tetap memantau kegiatan BKP dan KKP agar
tidak melenceng dan benar-benar dilakukan.
• Mengingat bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap
solidaritas siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara
kontiniu tetap dilaksanakan oleh guru BK di sekolah.
• Diharapkan pemimpin kelompok benar-benar mengikuti panduan yang
tersedia di dalam buku.
• Pemimpin kelompok disarankan untuk mengikuti perkembangan terkini
tentang BKP dan tidak hanya terpaku pada satu buku saja.
• Jika terdapat hambatan dalam langkah praktek, disarankan untuk belajar
dengan teman sebaya.
• Diharapkan kepada mahasiswa untuk memahami sikap solidaritas dengan
mempererat tali silaturahmi, pertemanan dan tolong menolong dalam
menghadapi suatu keadaan.
• Dengan adanya layanan BKP ini kita bisa bebas berpedanpat dan dapat
memecahkan suatu masalah yang sedang kita alami.
• Diharapkan kepada kita calon guru BK agar penggunaan layanan
bimbingan kelompok yang dilakukan disekolah lebih terprogram dan
lebih menarik agar siswa lebih mudah memahami materi dan dapat
meningkatkan sikap solidaritas yang dimiliki siswa.
DAFTAR PUSTAKA

• Folastri, Sisca, dkk. 2016. “Prosedur Layanan Bimbingan & Konseling


Kelompok”. Jakarta: Mujahid press.
• Surya, Muhammad, 1988. Dasar-dasar Konseling. Jakarta: Universitas
Indonesia.
• Prayitno dan Erman Amti, 1999. Dasar-dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.
• Robert L. Gibson, dkk. 2011. Bimbingan dan konseling, Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
• Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
• Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai
Latar Kehidupan. Bandung: PT Rafika Aditama.
• Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai