Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam
bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang ”MICROTEACHING
SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN” dan
kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita. Dengan adanya makalah ini,mudah-
mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman.selain itu juga
berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat
minim,sehinggasaran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih diharapkan
demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan........................................................................ ……………... 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Microteaching..............................................................................5
2. Karakteristik Microteaching...........................................................................5
3. Tujuan Pengajaran Microteaching.................................................................5
4. Manfaat Pengajaran Microteaching...............................................................6
5. Ketrampilan dalam Microteaching................................................................7
6. Komponen ketrampilan dalam proses pendidikan Kesehatan
...........................................................................................................................10
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...................................................................................................12
2. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri peserta didik. Perubahan
sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan
pengetahuanya, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya
reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi, belajar adalah suatu proses yang aktif, proses
mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada peserta didik. Belajar merupakan suatu
proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada
peserta didik.
Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berpikir,
merasa, dan bergerak untuk memahami setiap kenyataan yang diinginkannya untuk
menghasilkan sebuah perilaku, pengetahuan, atau teknologi atau apapun yang berupa
karya dan karsa manusia tersebut. Belajar berarti sebuah pembaharuan menuju
pengembangan diri individu agar kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya. Belajar
pula bisa berarti adaptasi terhadap lingkungan dan interaksi seorang manusia dengan
lingkungan tersebut.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
PEMBAHASAN
Sedangkan, Menurut Kilic dalam Barnawi & Arifin (2016, hlm. 16) ”Micro
teaching merupakan metode yang digunakan di lingkungan pendidikan guru dan
lingkungan belajar mengajar lainnya. Dalam micro teaching sekelompok calon guru
berlatih untuk menguasai keterampilan- keterampilan dasar mengajar, mempraktikan
kegiatan mengajar, dan berdiskusi untuk membahas tentang masalah-masalah yang
ditemukan. Proses belajar mengajar direkam dalam sebuah video dengan pantauan
dosen pembimbing. Calon guru saling bertukar peran, ada suatu saat menjadi guru dan
ada pula yang suatu saat menjadi siswa. Cara seperti ini telah digunakan di banyak
lembaga pendidikan guru.
2. Karakteristik Microteaching
Karakteristik microteaching :
Barnawi dan Arifin (2016, hlm. 25-26) Tujuan utama micro teaching ialah untuk
membekali dan/atau meningkatkan performance calon guru atau guru dalam
mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar.Micro
teaching dimaksudkan untuk meningkatkan performance guru atau calon guru yang
menyangkut keterampilan mengajar. Micro teaching digunakan untuk mempertemukan
antara teori dan praktik pengajaran pada mahasiswa calon guru. Selain itu, micro
teaching digunakan untuk menyiapkan calon guru sebelum praktik mengajar di sekolah.
Halimah (2017, hlm. 80) Micro teaching bertujuan untuk memberikan seluas-
luasnya bagi calon guru untuk mengeksplorasi semua kelebihannya, memberi
kesempatan untuk mengukur kemampuannya. Dengan demikian, maka para calon guru
dapat mengevaluasi diri dan merefleksi diri sehingga mengetahui sejauh mana
kemampuan dan penampilannya dalam mengajar.
Dwight Allen dalam Asril (2017, hlm. 46) menjelaskan tujuan micro teaching
bagi calon guru adalah:
1. Memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar
mengajar.
2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun
kelapangan.
3. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam
keterampilan dasar mengajar. Sedangkan bagi guru memberikan penyegaran dalam
program pendidikan, dan mendapatkan pengalaman mengajar yang bersifat individual
untuk mengembangkan profesi, serta mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap
pembaruan.
1.Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang. Respon
yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan
hasil pertimbangan. Dengan demikian bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berpikir.
Tujuan dari pertanyaan yang diajukan oleh pengajar di dalam proses belajar
mengajar adalah :
1. Merangsang kemampuan berpikir peserta didik
2. Membantu peserta didik dalam proses belajar
3. Mengarahkan peserta didik pada tingkat interaksi belajar yang mandiri
4. Meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik
5. Membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pelajaran yang
dirumuskan Manfaat keterampilan bertanya dalam proses belajar mengajar
adalah :
1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap pokok bahasan
2. Memusatkan perhatian peserta didik terhadap pokok bahasan atau konsep yang
diajarkan
3. Mengatasi kesulitan khusus yang menghambat peserta didik belajar
4. Mengembangkan cara belajar aktif peserta didik
5. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengajukan informasi
6. Mendorong peserta didik mengemukakan pandangannya dalam diskusi
7. Menguji dan mengukurhasil belajar peserta didik
3. Pendidik dapat memberikan penjelasan jika ada pertanyaan peserta didik ataupun
direncanakan pengajar sebelumnya.
4. Materi penjelasan bermakna bagi peserta didik .
5. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan peserta didik.
Komponen keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah :
1. Membuka pembelajaran
Komponen dan aspek yang berkaitan dengan membuka pembelajaran adalah :
a. Menarik perhatian peserta didik. Beberapa cara yang dipergunakan pendidik
untuk menarik perhatian peserta didik, antara lain: gaya mengajar, penggunaan
alat-alat bantu mengajar, pola interaksi yang bervariasi.
b. Menimbulkan motivasi. Untuk menimbulkan motivasi dapat dikerjakan dengan
cara menunjukkan kehangatan, keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu,
mengemukakan ide-ide yang bertentangan, serta memerhatikan minat peserta
didik.
c. Memberikan acuan. Acuan merupakan upaya memberikan gambaran yang jelas
kepada peserta didik mengenai hal-hal yang akan dipelajari degan cara
mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternative yang
relevan. Upaya yang bias dilakukan pendidik adalah mengemukakan tujuan dan
batasan tugas, menyarankan langkah tindakan yang akan dilakukan,
mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.
2. Membuat kaitan
Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi saat ini diperlukan jika pendidik
ingin memulai materi yang baru.
3. Menutup pembelajaran
Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada saat akhir kegiatan, beberapa cara
berikut dapat dilakukan pendidik dalam menutup pelajaran :
a. Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat
ringkasan.
b. Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstrasikan
keterampilan, meminta peserta didik mengaplikasikan ide baru dalam situasi
yang lain, mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri, dan memberikan
soal tertulis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pembelajaran mikro
(micro- teaching) memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan dan
membina kemampuan guru sesuai dengan tuntutan profesional. Sebelum menghadapi
proses pembelajaran yang sebenarnya dengan permasalahan yang kompleks, terlebih
dahulu dipersiapkan khusus berkenaan dengan keterampilan dasar mengajar yang harus
dikuasainya. Ketika keterampilan dasar mengajar telah dikuasainya, maka akan
berdampak pula pada kesiapan dari segi mental yang harus dimiliki pula oleh setiap
guru.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu
perlu untuk diteapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya pendidikan
kesehatan masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam
kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan
diri sendiri.