Anda di halaman 1dari 16

ASESMEN DALAM PENDIDIKAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah BKI Pendidikan
Dosen pengampu: Drs. H. Abdullah, M.Si

Disusun oleh k
Milati Himayatuna Alkarim (21102020069)

Bimbingan dan Konseling Islam

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asesmen Dalam
Pendidikan”.
Penulisan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester mata
kuliah BKI Pendidikan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan makalah ini,
khususnya kepada Dosen Pengampu mata kuliah BKI Pendidkan, Drs. H.
Abdullah, M.Si. yang telah membimbing dan mengarahkan bagaimana
seharusnya makalah ini dibuat. Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa
masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis belum maksimal. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, serta makalah ini dapat menjadi manfaat bagi
pembaca. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Yogyakarta, 6 Maret 2023

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Pengertian Asesmen Dalam Pendidikan .................................................... 3
B. Jenis - Jenis Asesmen Dalam Pendidikan .................................................. 4
C. Tujuan dan fungsi Asesmen Dalam Pendidikan ........................................ 6
D. Prinsip-Prinsip Asesmen Dalam Pendidikan ............................................. 7
E. Teknik-Teknik Asesmen Dalam Pendidikan ............................................. 8
F. Tantangan Dalam Asesmen Pendidikan .................................................... 9
G. Manfaat Asesmen Dalam Pendidikan ........................................................ 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang disadari untuk membina dan
mengembangkan nilai-nilai dan kehormatan manusia secara menyeluruh dan
menyenangkan. Konsep "menyeluruh" merujuk pada pengembangan semua aspek
kehidupan manusia, baik fisik, mental, maupun spiritual. Hal ini berarti bahwa
pendidikan bertujuan untuk membentuk pribadi yang matang dalam semua aspek
kehidupan individu. Selain itu, pendidikan juga harus menarik, menyenangkan,
dan menggembirakan. Dalam konteks pembelajaran, pendekatan dan strategi yang
tepat sangat penting, mengingat bahwa pendidikan melibatkan seni dan ilmu
dalam mengajar, sementara peserta didik adalah individu yang sedang tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan yang terus berubah.
Proses pendidikan adalah kegiatan berkelanjutan yang melibatkan
berbagai komponen, termasuk peserta didik sebagai "raw input", instrumen
pendidikan (seperti pendidik, tujuan, bahan/program/kurikulum, metode,
prasarana, dan sarana), serta lingkungan (sosial, budaya, ekonomi, dan
keamanan). Memahami program pendidikan dengan benar dan mengenali serta
menghayati instrumen pendidikan dan lingkungan dengan tepat sangat membantu
dalam merancang pembelajaran yang efektif. Selanjutnya, pemberdayaan
komponen input secara tepat akan mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil pendidikan. Oleh
karena itu, asesmen pendidikan memainkan peran penting sebagai salah satu
elemen untuk menyediakan informasi dan mengendalikan kualitas pendidikan.
Namun, kebermaknaan asesmen pendidikan sebagai pilar pengendali mutu
seringkali menjadi rentan karena keterbatasan, ketepatan, dan keakuratan
informasi yang tersedia, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam
memberikan makna dan nilai berdasarkan informasi yang dikumpulkan.
Namun pada sadarnya asesmen pendidikan dan/atau pembelajaran sesuai
dengan fungsinya sebagai penyedia informasi dan pengendali mutu pendidikan,
2

mencakup semua komponen pendidikan, proses pelaksanaan dan produk


pendidikan secara menyeluruh.(Muri Yusuf, 2017)
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian asesmen pendidikan?
2. Apa sajakah jenis-jenis asesmen dalam pendidikan?
3. Apa tujuan dan fungsi asesmen dalam pendidikan?
4. Bagaimana prinsip-prinsip asesmen dalam pendidikan?
5. Apa sajakah teknik dan metode asesmen dalam pendidikan?
6. Apa sajakah tantangan asesmen dalam pendidikan?
7. Apa sajakah manfaat asesmen dalam pendidikan?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari pembuatan makalah ini
ialah :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari asesmen dalam pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa sajakah jenis-jenis asesmen dalam pendidikan
3. Untuk mengidentifikasi tujuan dan fungsi asesmen dalam pendidikan.
4. Guna mengetahui prinsip-prinsip asesmen dalam pendidikan.
5. Guna mengetahui teknik-teknik asesmen dalam pendidikan.
6. Untuk mengetahui tantangan asesmen dalam pendidikan.
7. Guna mengetahui manfaat asesmen dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asesmen Dalam Pendidikan


Asesmen pendidikan adalah proses sistematis untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi tentang kemajuan belajar siswa,
pemahaman mereka terhadap materi, dan pencapaian akademik mereka. Asesmen
pendidikan adalah proses penting dalam konteks pendidikan untuk mengukur
kemajuan dan pencapaian siswa. Tujuan utamanya adalah untuk mengevaluasi
pemahaman siswa, kemampuan kognitif, dan pencapaian akademik mereka.
Asesmen ini memberikan wawasan yang berharga bagi pendidik dalam
merancang strategi pengajaran yang efektif dan memantau perkembangan siswa
dari waktu ke waktu (Black & Wiliam, 1998; Popham, 2008).
Hood dan Johnson, sesuai dengan Standards for Educational and
Psychological Tests (1993:6) menyatakan: ... assessment procedures refers to
"any method used to measure characteristics of people, programs, or objects"
sedangkan Friedenberg (1995: 5) membedakan antara test dan assessment
sebagai berikut: any procedures used to gather information about people can be
called assessment. A test a type of assessment that uses specific procedures to
obtain information and convert that information to numbers or scores. Maksud
dari pernyataan oleh Hood dan Johnson menyatakan: ... prosedur penilaian
mengacu pada “setiap metode yang digunakan untuk mengukur karakteristik
orang, program, atau objek” sedangkan Friedenberg (1995: 5) membedakan antara
test dan assessment sebagai berikut: setiap prosedur yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang orang dapat disebut assessment. Tes adalah
jenis penilaian yang menggunakan prosedur khusus untuk memperoleh informasi
dan mengubah informasi tersebut menjadi angka atau skor.
Pendapat yang hampir senada dengan itu, dikemukakan pula oleh
beberapa ahli seperti Brown (1983:) mengemukakan: Assessment...: any
systematic basis for making inferences about characteristics of people, usually
based on various sources of evi- dence: the global process of synthesizing
information about individuals in order to understand and describe them better.
4

Johnson & Johnson (2002: 6) menyatakan bahwa asesmen dapat diartikan se-
bagai: collecting information about quality and quantity of a change in a student.
group, teacher or administrator. Sedangkan oleh Arends (2001: 194)
mengemukakan: assessment is the process of collecting a full range of information
about students and classrooms for the purpose of making instructional decisions.
Dalam beberapa pengertian ini dapat dimaksudkan menjadi satu merupakan
Dalam kesimpulannya, asesmen pendidikan melibatkan proses sistematis untuk
mengumpulkan informasi tentang individu atau kelompok, yang kemudian
digunakan untuk membuat penilaian atau inferensi. Tujuan utama dari asesmen
ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan individu dengan lebih baik,
serta membuat keputusan instruksional yang tepat. Asesmen pendidikan juga
melibatkan pengumpulan informasi yang komprehensif tentang siswa dan kelas
untuk membantu dalam pengambilan keputusan pembelajaran.
Kesimpulan oleh beberapa ahli ini, dapat disimpulkan bahwa inti dari
pengertian asesmen pendidikan merupakan Asesmen pendidikan adalah proses
sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi
tentang kemajuan belajar siswa, pemahaman mereka terhadap materi, dan
pencapaian akademik mereka. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pemahaman
siswa, kemampuan kognitif, dan pencapaian akademik mereka. Asesmen
pendidikan memberikan wawasan penting bagi pendidik dalam merancang
strategi pengajaran yang efektif dan memantau perkembangan siswa dari waktu
ke waktu. Hal ini dilakukan melalui penggunaan berbagai metode dan instrumen
untuk mengukur karakteristik individu, baik berdasarkan bukti-bukti yang ada
maupun sintesis informasi secara menyeluruh. Asesmen pendidikan juga
melibatkan pengumpulan informasi komprehensif tentang siswa dan kelas untuk
mendukung pengambilan keputusan pembelajaran yang tepat.
B. Jenis - Jenis Asesmen Dalam Pendidikan
Asesmen dalam pendidikan dan pembelajaran dapat diklasifikasikan
dalam beberapa cara yang berbeda (Muri Yusuf, 2017), seperti:
1. Asesmen informal (informal assessment) dan asessmen formal (formal
assess-ment).
5

2. Asesmen sumatif (summative assessment) dan asesmen formatif (formative


as- sessment), atau asesmen formatif-sumatif (formative-summative
assessment).
3. Asesmen objektif (objective assessment) dan asesmen subjektif (subjective
assess- ment).
4. Asesmen tradisional dan asesmen inovatif: asesmen alternatif (alternative
assess-ment)/asesmen autentik (autenthic assessment) dan asesmen
kinerja/unjuk kerja (performance assessment).
5. Asesmen proses (process assessment) dan asesmen produk (product
assessment).
6. Asesmen idiograpik (idiographic assessment) dan asesmen nomotetik
(nomothe-tic assessment).
7. Asesmen berdasarkan referensi atau unjuk kerja: criterion referenced
assessment, norm referenced assessment, ipsative assessment, dan
performance assessment.
8. Asesmen internal (internal assessment) dan asesmen eksternal (external
assess-ment).
9. Asesmen penempatan (placement assessment) dan asesmen diagnostik
(diagnos-tic assessment), asesmen target (targetted assessment).
10. Asesmen kontinu (continous assessment) dan asesmen terminal (terminal
assess ment).
11. Asesmen konvergen (convergent assessment) dan asesmen divergen
(divergent as- sessment).
Belakangan ini muncul lagi berbagai istilah yang bergulir dengan cepat
seperti: classroom assessment, curriculum based assessment, cognitive
assessment, self-assess- ment, outcome assessment, direct dan indirect
assessment, serta career assessment.
Instrumen yang digunakan tidak hanya terpaku pada tes, tetapi juga
menggu- nakan cara lain yang lebih inovatif sesuai dengan fungsinya, seperti kuis,
demontrasi, presentasi, observasi informal, observasi formal, interviu, skala,
portofolio, rubrik. jurnal, peta konsep, checklist, proyek, laporan, kritik terbuka
dan tertulis, unjuk kerja. dan self-assessment.
6

C. Tujuan dan fungsi Asesmen Dalam Pendidikan


kegiatan asesmen ini pun mestinya dilakukan dengan memfokuskan
perhatiannya pada proses pembelajaran siswa yang terjadi di rumah, sekolah dan
lingkungan belajar lain serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses
pembelajaran siswa. Sehingga kegiatan asesmen ini diharapkan mampu
memberikan gambaran mengenai kondisi siswa. Adapun fungsi dari asesmen
meliputi (Deby Indriani Rahmawan, 2019) :
1. Screening & Indentification (penyaringan dan penjaringan) dilakukan untuk
mendapatkan data siapakah anak yang mengalami hambatan belajar baik
yang bersifat internal baik kebutuhan khusus karena faktor diri anak itu
sendiri (kecacatan atau bakat) maupun bersifat eksternal, kebutuhan khusus
akibat sistem/lingkungan.
2. Child’s Educational Needs Exploration (eksplorasi kebutuhan belajar anak)
untuk mendapatkan data tentang apa yang sudah dikuasai anak saat ini, apa
yang menjadi hambatan bagi anak untuk belajar dan apa yang menjadi
kebutuhan belajarnya.
3. Evaluation (penilaian hasil) penilaian yang berkelanjutan berarti melakukan
pengamatan secara terus menerus tentang sesuatu yang diketahui, dipahami,
dan dapat dikerjakan oleh peserta didik. Observasi ini dapat dilakukan
beberapa kali dalam setahun, misalnya awal tahun, pertengahan tahun dan
akhir tahun. Penilaian yang berkelanjutan bisa juga dilakukan melalui:
observasi, portofolio, bentuk check list (keterampilan, pengetahuan, dan
perilaku), tes dan kuis, dan penilaian diri serta jurnal reflektif.
Dari uraian-uraian di atas dapat di simpulkan bahwa tujuan asesmen pada
pendidikan inklusi yaitu untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai
peserta didik yang nanti informasi-informasi yang terkumpul dapat
digunakan sebagai penanganan atau tindakan yang dilakukan oleh sekolah
dan guru dalam memberikan pelayanan serta perbaikan pada peserta didik
dalam proses belajar sesuai dengan kondisi setiap individu. Pelayanan ini
diarahkan pada keputusan-keputusan yang menyangkut dengan pengajaran,
hasil belajar, diagnosis dan usaha perbaikan, penempatan, seleksi, bimbingan
dan konseling, kurikulum, dan penilaian kelembagaan. Adapun menurut
7

(Muri Yusuf, 2017) asesmen merupakan bagian integral dari proses


pendidikan. Tujuan utama- nya yaitu membantu dan mendukung peserta
didik dalam belajar. Sehubungan dengan itu, tujuan asesmen dalam kaitannya
dengan peserta didik, adalah:
1. Menyediakan catatan (record) tentang peserta didik.
2. Menyediakan bukti-buk- ti (evidence) kemajuan peserta didik
3. Memotivasi peserta didik dalam belajar.
4. Komit dan peduli terhadap kebutuhan peserta didik serta selalu berupaya
memperhatikannya.
5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik.
Fungsi asesmen dalam pendidikan yaitu sebagai penyedia informasi
untuk perbaikan pendidikan, pengendalian mutu pendidikan dan
pendidikan, efektivitas pendidikan, seleksi, penentuan tingkat
keberhasilan dan akuntabilitas publik.
D. Prinsip-Prinsip Asesmen Dalam Pendidikan
Adapun beberapa prinsip menurut (Endang Poerwanti) yang terdapat pada
asessmen dalam pendidikan, sebagai berikut:
1. Prinsip Validitas : ”menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian
yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi”.
2. Prinsip Reliabilitas : dengan menjaga konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang ajeg (reliable) memungkinkan perbandingan yang reliable,
menjamin konsistensi, dan keterpercayaan.
3. Prinsip Komprehensif : penilaian yang dilakukan harus menyeluruh
mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar
dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam
kompetensi.
4. Prinsip Objektivitas : proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan
pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyektif dari penilai.
5. Prinsip Mendidik : penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi siswa
(lulus atau tidak lulus) atau menghukum siswa tetapi untuk mendiferensiasi
8

siswa (sejauh mana seorang siswa membuat kemajuan atau posisi


masingmasing siswa dalam rentang cakupan pencapaian suatu kompetensi).
Orang yang dinilai maupun pengambil keputusan akan mengetahui siapa
di- rinya dalam aspek yang dinilai, di mana posisi lembaganya saat dinilai dan ke
mana arah yang hendak ditempuhnya. Asesmen bersifat mendidik bukan menye-
barluaskan kelemahan dan kesalahan orang/unit yang dinilai. Adapun menurut
(Bambang Sumintono & Wahyu Widhiars, 2015) pemahaman pada penerapan
prinsip-prinsip asesmen pendidikan yang baik. Terdapat tiga hal yang harus
dipenuhi yaitu (a) mengumpulkan bukti hasil belajar yang berhubungan dengan
kegiatan belajar dan mengajar; (b) melakukan interpretasi bukti tersebut secara
tepat; dan (c) memahami dimensi-dimensi utama dalam pembelajaran yang
berkaitan.
E. Teknik-Teknik Asesmen Dalam Pendidikan
Menurut (Endang Poerwanti) Dilihat dari tekniknya, asesmen proses dan
hasil belajar dibedakan menjadi dua macam yaitu dengan Teknik Tes dan Non Tes
namun pada umumnya pengajar lebih banyak menggunakan tes sebagai alat ukur
dengan rasional bahwa tingkat obyektivitas evaluasi lebih terjamin, hal ini tidak
sepenuhnya benar.
1. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang
dites, dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat
ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. Tes sebagai
alat ukur sangat banyak macamnya dan luas penggunaannya.
2. Teknik nontes dapat dilakukan dengan observasi baik secara langsung
ataupun tak langsung, angket ataupun wawancara. Dapat pula dilakukan
dengan Sosiometri, teknik non tes digunakan sebagai pelengkap dan
digunakan sebagai pertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan
penentuan kualitas hasil belajar, teknik ini dapat bersifat lebih menyeluruh
pada semua aspek kehidupan anak. Dalam KBK teknik nontes disarankan
untuk banyak digunakan.
Adapun menurut (Black & Wiliam, 1998; Popham, 2008) metode dan
Instrumen Asesmen: Ada berbagai metode dan instrumen asesmen yang
digunakan dalam pendidikan, seperti:
9

1. Tes tertulis: Termasuk soal pilihan ganda, isian, atau esai untuk mengukur
pemahaman konsep, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
2. Portofolio: Mencakup koleksi kerja siswa yang mencerminkan berbagai
kemampuan dan pencapaian mereka selama periode waktu tertentu.
3. Observasi: Guru atau penilai mengamati siswa dalam situasi nyata atau
simulasi untuk mengukur kemampuan mereka dalam tindakan praktis atau
interaksi sosial.
4. Proyek atau tugas: Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan proyek atau tugas
yang membutuhkan penerapan pengetahuan dan keterampilan tertentu.
5. Ujian lisan: Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan secara lisan untuk
menunjukkan pemahaman mereka tentang suatu topik.
F. Tantangan Dalam Asesmen Pendidikan
Menurut (Educational Testing Service, 2019) terdapat beberapa tantangan
yang perlu diatasi dalam implementasi asesmen pendidikan, termasuk:
1. Subjektivitas: Beberapa metode asesmen, seperti penilaian subjektif oleh
guru, dapat rentan terhadap bias dan penilaian yang tidak konsisten.
2. Keterbatasan waktu: Keterbatasan waktu dalam kelas seringkali menjadi
hambatan dalam mengimplementasikan asesmen yang komprehensif.
3. Keadilan dan keberagaman: Asesmen harus mempertimbangkan
perbedaan budaya, bahasa, dan latar belakang siswa untuk memastikan
keadilan dalam penilaian.
4. Kesesuaian instrumen: Penting untuk memastikan bahwa instrumen
asesmen yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu
mengukur kemampuan siswa secara akurat.
G. Manfaat Asesmen Dalam Pendidikan
Menurut (Endang Poerwanti) dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa
asesmen dalam pendidikan bermanfaat untuk:
1. Memberi penjelasan secara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat
dijelaskan sebelum pendidik melakukan asesmen terhadap siswanya terlebih dulu
harus mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan siswa, informasi yang
dibutuhkan tentang pengetahuan, keterampilan, dan performa siswa. Pengetahuan,
10

keterampilan dan performa siswa yang dibutuhkan dalam pembelajaran disebut


dengan target atau hasil pembelajaran.
2. Memilih teknik asesmen untuk kebutuhan masing-masing siswa, bila mungkin
guru dapat menggunakan beberapa indicator keberhasilan untuk setiap taget
pembelajaran, masing masing target pembelajaran memerlukan pemilihan teknik
asesmen yang berbeda, misalnya untuk dapat melakukan asesmen kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah dalam matematika tentu akan sangat berbeda
dengan kemampuan membaca atau mendengarkan, dan berbeda pula untuk
pemecahan masalah IPS yang memerlukan diskusi.
3. Memilih teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran, pemilihan teknik
asesmen harus didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi.
Teknik asesmen ini harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk
mengembangkan kemampuan siswa, sehingga ketika memilih teknik asesmen
harus pula dipertimbangkan manfaatnya untuk umpan balik bagi siswa. Sebab itu,
ketika melakukan interpretasi dari hasil asesmen haruslah dengan cermat, dengan
menghindari berbagai keterbatasan yang bersumber dari subyektifitas pelaksana
asesmen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka dapat kami simpulkan sebagaI
berikut:
1. Pengertian asesmen pendidikan yaitu asesmen pendidikan adalah proses
sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi
tentang kemajuan belajar siswa, pemahaman mereka terhadap materi, dan
pencapaian akademik mereka. Asesmen pendidikan adalah proses penting
dalam konteks pendidikan untuk mengukur kemajuan dan pencapaian
siswa.
2. Tujuan asesmen pendidikan adalah untuk mendapatkan informasi-informasi
mengenai peserta didik yang nanti informasi-informasi yang terkumpul
dapat digunakan sebagai penanganan atau tindakan yang dilakukan oleh
sekolah dan guru dalam memberikan pelayanan serta perbaikan pada peserta
didik dalam proses belajar sesuai dengan kondisi setiap individu. Adapaun
fungsinya yaitu sebagai penyedia informasi untuk perbaikan pendidikan,
pengendalian mutu pendidikan dan pendidikan, efektivitas pendidikan,
seleksi, penentuan tingkat keberhasilan dan akuntabilitas publik.
3. Prinsip-prinsip asesmen pendidikan yang baik. Terdapat tiga hal yang harus
dipenuhi yaitu (a) mengumpulkan bukti hasil belajar yang berhubungan
dengan kegiatan belajar dan mengajar; (b) melakukan interpretasi bukti
tersebut secara tepat; dan (c) memahami dimensi-dimensi utama dalam
pembelajaran yang berkaitan.
4. Teknik atau metode dalam asesmen pendidikan berupa tes tertulis,
portofolio, observasi, proyek atau tugas dan ujian lisan.
5. Tantangan yang perlu diatasi dalam implementasi asesmen pendidikan yaitu
subjektifitas, keterbatasan waktu, keadilan dan keberagaman dan kesesuaian
instrumen.
6. Manfaat yang dilakukannya asesmen dalam pendidikan memberi penjelasan
secara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat dijelaskan sebelum
12

pendidik melakukan asesmen terhadap siswanya, memilih teknik asesmen untuk


kebutuhan masing-masing siswa, bila mungkin guru dapat menggunakan beberapa
indicator keberhasilan untuk setiap taget pembelajaran dan memilih teknik asesmen
untuk setiap target pembelajaran, pemilihan teknik asesmen harus didasarkan pada
kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan pembaca
mengenai Bahasa yang ditinjau dari berbagai aspek,kami menyarankan pembaca
untuk tidak berhenti di sini untuk menggali pengetahuan. Makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dalam hal penyajian dan penulisan, maka dari itu kita
harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi, terima kasih.
13

DAFTAR PUSTAKA

Educational Testing Service (ETS). (2019). Assessing Learning: The Importance


of Classroom Assessment and Evaluation.
Poerwanti, E. (2015). Konsep dasar asesmen pembelajaran. PT. Remaja
Rosdakarya.
Rahmawan, D. I. (2020, July). Analisis Asesmen Pendidikan Inklusi untuk Anak
Berkebutuhan Khusus. In The Indonesian Conference on Disability Studies and
Inclusive Education (Vol. 1, pp. 47-62).
Sumintono, B., & Widhiarso, W. (2015). Aplikasi pemodelan rasch pada
assessment pendidikan. Trim komunikata.
Yusuf, A. M. (2017). Asesmen dan evaluasi pendidikan. Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai