Disusun Oleh:
1. DIAH AYU PUSPITA SARI (202111520058)
2. HILMIATI (202111520003)
3. ZULFAWANTRI JUNIARTA (202111520011)
4. NILA MARIANTI (202111520022)
5. M. IRWAN AZHARI (202111520033)
6. M. YURDAN SAID (202111520044)
7. RIO FEBRIAN (202111520052)
8. LOSI WARDANI (202111520061)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang. Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah yang mana telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah “MANAJEMEN
KEUANGAN PENDIDIKAN’’
Dalam penyusunan makalah ini, kami sudah melakukan semaksimal mungkin dengan
upaya dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa
atau dari segi aspek lainnya. Oleh karena itu, kami minta kritik dan sarannya kepada pembaca
makalah ini, untuk perbaikan dimasa mendatang khususnya dosen mata kuliah yang
bersangkutan.
Akhirnya, penyusun sangat mengharapkan semoga makalah yang kami susun ini dapat
diambil manfaatnya dan bisa membuka pemikiran untuk mengaplikasikan di masyarakat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Pendidikan ....................................................... 3
B. Definisi Keuangan Pendidikan ......................................................... 5
C. Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan ........................................ 6
D. Tujuan Manajemen Keuangan Pendidikan ........................................ 8
E. Definisi Budgeting ............................................................................ 9
F. Definisi Acounting ........................................................................... 10
G. Definisi Auditing ............................................................................ 10
H. Definisi Biaya Pendidikan ............................................................... 11
I. Jenis-Jenis Biaya Pendidikan ........................................................... 12
J. Sumber Dana Pendidikan ................................................................ 13
K. Jenis-Jenis Pengeluaran Dalam Pendidikan ...................................... 14
L. Cara Menghitung Biaya Satuan Pendidikan .................................... 15
M. Biaya Dan Manfaat Pendidikan ........................................................ 16
N. Cara Mengukur Manfaat Biaya Pendidikan ...................................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang pada
intinya adalah mempelajari tentang prilaku manusia yang kegiatannya sebagai subjek
dan objek. Secara filosofis, prilaku manusia terbentuk oleh interaksi antar manusia,
iklim organisasi (konteks organisasi), dan sistem. Ketiga interaksi tersebut baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama saling berinteraksi pula dengan lingkungan
eksternalnya.
3
nonformal, maupun informal) Organisasi tidak akan ada tanpa ada manusianya.
Manusia dalam organisasi tidak luput dari sistem yang dibuatnya sendiri (misal
Sisdiknas).
Dilihat dari pengertian manajemen dan pengertian pendidikan diatas, maka kita
dapat mendefinisikan Manajemen Pendidikan sebagai suatu Proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang
berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. Objek atau
sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu :
1. Man
Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam
manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan
mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang
tersebut.
2. Money
3. Materials
Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam
manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk
kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.
4. Method
5. Machines
4
Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan
untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin
dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya
harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.
6. Market
Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau
lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil,
pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah
masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.
7. Minutes
Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta
didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu
belajar mengajar menjadi lebih efisien.
5
dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah (Sulistyorini,
2006: 130).
kedua, lazimnya keuangan itu sulit sekali didapatkan dalam jumlah yang besar
khususnya bagi lembaga pendidikan swasta yang baru berdiri. (Qomar, 2008: 150-151).
6
Adapun fungsi manajemen menurut Terry yang dikutip oleh perencanaan
(organizing), Mulyono (2008: 23) yaitu (planning), pengorganisasian penggerakan
(actuating), dan pengendalian (controlling)
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan selalu terkait masa depan, dan masa depan selalu tidak pasti,
banyak faktor yang berubah dengan cepat. Tanpa perencanaan, sekolah atau
lembaga pendidikan akan kehilangan kesempatan dan tidak dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Oleh
karena itu, rencana harus dibuat agar semua tindakan terarah dan terfokus pada
tujuan yang akan dicapai.
2. Pengorganisasian (Organizing)
7
menempatkan orang orang pada setiap organisasi ini, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menempatkan wewenang yang secara relatif di delegasikan kepada
setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
8
memperdayakan sumber daya manusia yang ada di lingkungan sekolah. Melalui
kegiatan manajemen ini diharapkan kebutuhan pendanaan sekolah dapat direncanakan,
diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Menurut Kadarman (1992: 18) tujuan
manajemen keuangan adalah:
E. Devinisi Budgeting
Budget adalah kata dari bahasa Inggris yang artinya anggaran belanja atau
mengatur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata budget adalah rencana
anggaran terperinci sebagai pedoman untuk menjalankan operasional finansial pada
masa yang akan datang dan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian
atas pelaksanaan.
Dalam akuntansi, budgeting adalah rencana keuangan yang sudah disusun dan
disesuaikan dengan tujuan perusahaan dalam periode waktu yang sudah ditentukan.
Dalam melakukan bisnis, perencanaan keuangan yang terorganisir untuk menghindari,
9
mengantisipasi dan memperkirakan kondisi yang akan terjadi dan menyesuaikan tren
yang berlaku untuk mengambil keputusan.
F. Devinisi Acounting
Akuntansi bisa dibuat oleh pihak ketiga seperti akuntan yang berasal dari firma
khusus yang terpisah dari perusahaan atau bisa juga ditangani oleh departemen khusus
yang terdiri dari beberapa pegawai, yang mana biasanya lebih sering terjadi di
perusahaan berskala besar.
G. Devinisi Audit
10
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian audit
keuangan adalah pengujian kebenaran suatu pembukuan. Sementara itu, menurut
pendapat ahli, pengertian audit keuangan adalah sebagai berikut:
1. Arens
Menurut beliau, pengertian audit keuangan adalah pengumpulan dan evaluasi bukti
informasi secara terukur pada entitas ekonomi oleh para kompeten dan independen,
sehingga dapat melaporkan hasil pemeriksaan sesuai kriteria yang berjalan.
2. Mulyadi,2002
Berdasarkan pernyataan Mulyadi, pengertian audit keuangan adalah proses
sistematis untuk memperoleh dan membuat bukti evaluasi secara objektif atas
kegiatan ekonomi, sehingga laporan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan
hasilnya disampaikan pada entitas bersangkutan.
3. Sukrisno,Agoes.2004
Menurut penjelasan Sukrisno Agoes, pengertian audit keuangan adalah suatu
pemeriksaan yang dilaksanakan secara kritis dan sistematis oleh pihak independen
terhadap laporan keuangan serta catatan akuntansi pendukung dari manajemen
perusahaan, dalam rangka menyajikan pendapat atas tingkat kewajaran laporan
tersebut.
11
yang tidak berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan disebut sebagai
pemborosan, atau pengeluaran yang semestinya dapat dicegah (Harsono, 2007:9).
Menurut Nanang Fattah (2009: 112) biaya pendidikan merupakan jumlah uang
yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan
pendidikan. Matin (2014: 8) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pembiayaan
Pendidikan Konsep dan Aplikasinya mengemukakan bahwa biaya pendidikan
merupakan semua pengeluaran baik yang berupa uang maupunbukan uang sebagai
ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak (masyarakat, orang tua, dan pemerintah)
terhadap pembangunan pendidikan agar tujuan pendidikan yang dicita-citakan tercapai
secara efisien dan efektif, yang harus terus digali dari berbagai sumber, dipelihara,
dikonsolidasikan, dan ditata secara administratif sehingga dapat digunakan secara
efisien dan efektif.
12
Menurut Anwar (1991), biaya langsung (direct cost) diartikan sebagai
pengeluaran uang yang secara langsung membiayai penyelenggaraan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Biaya langsung juga
diartikan sebagai biaya yang secara langsung menyentuh aspek dan proses
pendidikan. Sebagai contoh biaya untuk gaji guru dan pengadaan fasilitas belajar-
mengajar. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran
dan kegiatan belajar peserta didik berupa pembelian alat alat pelajaran, sarana
belajar, biaya transportasi, dan gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah,
orang tua, maupun peserta didik sendiri. Berikut ini jenis-jenis biaya yang
merupakan bagian dari biaya langsung (direct cost), yaitu: Biaya rutin (recurrent
cost).
Biaya rutin (recurrent cost) merupakan biaya yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya ini digunakan
untuk menunjang pelaksanan program pengajaran, pembayaran gaji guru, dan
personil sekolah, administrasi kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana, dan lain-lain.
Biaya tidak langsung (indirect cost) dapat dimaknai sebagai biaya yang
umumnya meliputi hilangnya pendapatan peserta didik karena sedang mengikuti
pendidikan (earning foregone by students), bebasnya beban pajak karena sifat
sekolah yang tidak mencari laba (cost of tax exemption), bebasnya sewa perangkat
sekolah yang tidak dipakai secara langsung dalam proses pendidikan serta
penyusutan sebagai cermin pemakaian perangkat sekolah yang sudah lama
dipergunakan (implicit rent and depreciation
13
1. Pemerintah pusat maupun daerah.
2. Yayasan.
3. Masyarakat.
4. Orang tua atau wali dan iuran siswa.
5. Penggalangan dana dari alumni.
6. Sinergi dengan pengusaha ataupun memanfaatkan potensi usaha yang bisa digali
dari dana yang ada (wirausaha).
7. Donatur dan sumber-sumber lainnya.
Pengeluaran dana sekolah untuk berbagai kebutuhan tersebut harus dilakukan sesuai
prosedur, yaitu dengan memperhatikan MAK (Mata Anggaran Keluaran). Inilah
kategorinya:
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang
3. Belanja modal
Pada poin belanja modal meliputi pengeluaran yang berkaitan dengan peralatan
dan mesin dan gedung serta bangunan.
4. Belanja sosial
14
Yang termasuk dalam MAK tersebut adalah dana untuk penyediaan
beasiswa serta peningkatan SDM dan bantuan sosial.
Pilih produk keuangan yang juga menjamin biaya pendidikan tinggi anak jika
terjadi sesuatu yang tak diinginkan kepada Anda. Terdapat asuransi jiwa dengan
manfaat biaya pendidikan anak yang bisa Anda gunakan untuk menghadapi risiko
yang tak diinginkan.
4. Bagi Dana yang Dibutuhkan dengan Sisa Waktu yang Dimiliki
15
usia anak akan mengambil pendidikan tinggi= 18 tahun
20.762.000 adalah hasil dari biaya pendidikan tinggi per tahun saat ini
ditambahkan nilai inflasi per tahun, sedangkan 16 adalah jangka waktu Anda
mempersiapkan dana pendidikan tinggi untuk anak. Salah satu produk keuangan
yang bisa digunakan untuk mengkalkulasi dan menyiapkan biaya pendidikan
tinggi Anak adalah Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah dari Prudential. Asuransi
Jiwa Syariah PRUCerah merupakan asuransi jiwa yang memberikan
manfaat dana pendidikan. Biaya kontribusinya dimulai dari Rp 500.000 per bulan
atau Rp 5.500.000 per tahunnya. Kemudian Anda bisa memilih membayar
kontribusi selama lima tahun atau mengikuti masa tunggu yang bisa dipilih dari
8-18 tahun. Anda juga punya kebebasan untuk memilih penarikan manfaat secara
tunai sekaligus atau berkala (bulanan) selama 4 tahun.
Dalam konsep pembiayaan pendidikan ada dua hal penting yang perlu dikaji
atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total Cost) dan biaya satuan
peserta didik (Unit Cost). Biaya satuan di tingkat satuan pendidikan merupakan
aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah baik yang bersumber dari pemerintah,
orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan
dalam satu tahun pembelajaran. Biaya satuan per peserta diidik merupakan ukuran yang
menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan satuan pendidikan secara
efektif untuk kepentingan peserta didik dalam menempuh pendidikan. Oleh karena
biaya satuan ini diperoleh dengan memperhitungkan jumlah peserta didik dalam
menempuh pendidikan. Oleh karena biaya satuan ini diperoleh dengan memperhatikan
jumlah peserta didik pada masing-masing satuan pendidikan, maka ukuran biaya satuan
di anggap standar dan dapat dibandingkan antara satuan pendidikan yang satu dengan
yang lainnya. Analisis mengenai biaya satuan dalam kaitannya dengan faktor-faktor
16
lain yang mempengaruhinya dapat dilakukan dengan menggunakan satuan pendidikan
sebagai unit analisis. Dengan menganalisis biaya satuan, memungkinkan untuk
mengetahui efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber di satuan pendidikan,
keuntungan dari investasi pendidika, dan pemerataan pengeluaran masyarakat,
pemerintah untuk pendidikan. Di samping itu, juga dapat menjadi penilaian bagaimana
alternatif kebijakan dalam upaya perbaikan dan peningkatan sistem pendidikan.
Manfaat biaya pendidikan oleh para ahli pendidikan sering disebut dengan Cost
Benefit Analysis, yaitu rasio antara keuntungan financial sebagai hasil pendidikan
biasanya diukur dengan penghasilan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
pendidikan. Nanang F., 2000:38. Biaya pendidikan bukan hanya berbentuk uang atau
rupiah, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan. Biaya kesempatan income forgone
yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa selama ia mengikuti pelajaran atau
menyelesaikan studi. Dengan demikian, biaya keseluruhan C selama di tingkat
persekolahan terdiri dari biaya langsung L dan biaya tidak langsung K. Dalam
rumusannya digambarkan sebagai berikut : C = L + K Biaya pendidikan merupakan
dasar empiris untuk memberikan gambaran karakteristik keuangan sekolah Nanang
Fattah,2000:25.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang pada
intinya adalah mempelajari tentang prilaku manusia yang kegiatannya sebagai subjek
dan objek. kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh ,
yaitu:Man,Money,Materials, Method,Machines,MarketMinutes
Manfaat biaya pendidikan oleh para ahli pendidikan sering disebut dengan Cost
Benefit Analysis, yaitu rasio antara keuntungan financial sebagai hasil pendidikan
biasanya diukur dengan penghasilan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
pendidikan. Nanang F., 2000:38
18
DAFTAR PUSTAKA
19