Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BUDAYA ORGANISASI

(Teori Perubahan Organisasi Kurt Lewin, Sistem Model, John Kotter dan
Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum, Personalia, Kesiswaan,
Sarana Prasarana, Keuangan, dan Hubungan Masyarakat Sekolah dengan
Masyarakat)

Dosen Pengampu : Kamarudin, M.Pd

Di Susun Oleh:

1. Baiq Haerani Mandina (202111520068)


2. Jagat Satria Yahya (202111520067)
3. Hasanudin (-)
4. Abdul Gani (-)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA

LOMBOK-NTB

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Sehingga makalah tentang teori perubahan Organisasi, Model Sistem, John
Kotter, dan Pengembnaga Organisasi dengan kurikulum, personalia, kesiswaan,
sarana prasarana, keuangan, dan hubungan masyarakat dengan sekolah
masyarakat dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Selain itu, penulis sangat menyadari betapa karya ini masih jauh dari
sempurna dalam hal tata bahasa dan pengorganisasian. Kritik dan saran yang
bersifat membangun juga kami harapkan agar penulis dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi di waktu lain.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat dan bisa dijadikan sebagai bahan referensi khususnya untuk penulis
pribadi dan umumnya untuk para pembaca.

Selebung, 15 November 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Perubahan Organisasi Kurt Lewin, Sistem Model, John Kotter......2


B. Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum, Personalia, Kesiswaan,
Sarana Prasarana, Keuangan, dan Hubungan Masyarakat Sekolah..........4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan dapat terjadi setiap saat, dan itu semua adalah suatu
proses yang tidak dapat dihindarkan. Berubah berarti beranjak dari suatu
kedaan semula. Perubahan secara umum merupakan sarana untuk
membimbing atau memimpin sesuatu yang berbeda dan komprehensif
dengan memanfaatkan prosedur atau sistem yang lebih efektif agar
organisasi dapat bertahan dan berkembang. Dalam manajemen perubahan
terdapat beberapa teori perubahan yang terkenal salah satunya teori Kurt
Lewin yang menjadi pendahulu dari perubahan organisasi.
Di dalam perubahan organisasi diikuti dengan pengembangan
organisasi. Pengembangan organisasi adalah proses atau metode terencana
untuk meningkatkan efektivitas organsisasi dari waktu kewaktu. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghadapi
tantangan yang bisa datang kapan saja dan meraih tujuan strategis yang telah
ditentukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori perubahan organisasi Kurt Lewin, Sytem Model,
John Kotter?
2. Bagaimana Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum, Personalia,
Kesiswaan, Sarana Prasarana, Keuangan, dan Hubungan Masyarakat
Sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori perubahan organisasi Kurt Lewin, Sytem
Model, John Kotter

1
2. Untuk mengetahui Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum,
Personalia, Kesiswaan, Sarana Prasarana, Keuangan, dan Hubungan
Masyarakat Sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Perubahan Organisasi Kurt Lewin, Sytem Model, John Kotter


1. Teori Perubahan Organisasi Menurut Kurt Lewin
Kurt Lewin adalah salah satu pelopor teori konvesional dalam
manajemen terencana. Adapun perubahan organisasi menurut Kurt Lewin
ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Tahap Unfreezing atau Pencairan
Ide perubahan Kurt Lewin dimulai dengan pencairan. Untuk
mengubah keseimbangan saat ini dan menyimpang dari keadaan awal,
kita harus mempunyai motivasi yang tinggi pada tahap proses transisi.
Dalam kebanyakan kasus, ketidakseimbangan sistem menimbulkan
masalah. Fase ini memungkinkan Anda menentukan masalah dan
memilih perbaikan yang paling tepat.
b. Tahap Moving atau Bergerak
Pada titik ini, seseorang dapat menjalani proses perubahan
jika memiliki pengetahuan yang diperlukan, pola pikir yang benar,
dan kemampuan beradaptasi. Pada fase ini, seseorang berusaha
untuk belajar sebanyak-banyaknya dan mendapatkan bantuan dari
pihak yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Pada
tahap ini, seseorang dapat menjalani proses perubahan jika
memiliki pengetahuan yang diperlukan, pola pikir yang benar, dan
kemampuan untuk beradaptasi. Pada fase ini, seseorang berusaha
untuk belajar sebanyak-banyaknya dan mendapatkan bantuan dari
pihak yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut.

2
c. Tahap Refreezing atau Pemmbekuan Kembali
Fase ini membawa stabilitas pada organisasi setelah perubahan
diterapkan secara menyeluruh dan tertanam dalam setiap anggota
angkatan kerja.

2. Teori Perubahan Organisasi Menurut Sistem Model


Di antara konsep yang disampaikan oleh Kreitner dan Kinicki
adalah model sistem perubahan organisasi. Sebuah kerangka kerja untuk
mengkarakterisasi kompleksitas perubahan organisasi disediakan oleh
model perubahan ini. Metode sistem Kreitner dan Kinicki terdiri dari
masukan, elemen yang perlu diubah, dan keluaran.
3. Teori Perubahan Organisasi Menurut John Kotter
Kotter menegaskan bahwa hanya 30% reformasi yang benar-
benar berhasil dan mayoritas gagal. Kotter mengembangkan solusi
berdasarkan alasan mengapa kegagalan terjadi, yang kemudian dikenal
sebagai delapan prinsip untuk melakukan perubahan. John Kotter
(Kotter, 1996) menegaskan bahwa meskipun inisiatif perubahan yang
dilaksanakan tanpa dukungan koalisi yang cukup mungkin akan efektif
pada awalnya, namun pada akhirnya akan mendapat tentangan, sehingga
melemahkan upaya perubahan. Adapun delapan langkah perubahan yang
dikemukakan, yaitu:
a. Membangun rasa urgensi
Menciptakan perasaan mendesak mengenai perubahan dapat
membantu meningkatkan dorongan awal untuk mewujudkan segala
sesuatunya. Kotter menegaskan bahwa kebutuhan untuk menciptakan
urgensi berasal dari kenyataan bahwa banyak dunia usaha yang benar-
benar puas dengan keadaan mereka saat ini.
b. Membangun penggabungan atau kelompok kerja untuk perubahan
Orang-orang yang mengalami perubahan harus dilibatkan
dalam perubahan tersebut. Orang-orang yang terlibat diharapkan

3
menunjukkan komitmen yang kuat untuk melaksanakan rencana
perubahan yang telah disepakati.
c. Membangun visi dan strategi untuk perubahan
Kotter berpendapat bahwa penting untuk tidak meremehkan
pentingnya memiliki visi yang jelas tentang bagaimana perubahan
akan dicapai. Menciptakan visi untuk mendorong perubahan yang
lebih baik dan membuat rencana manajemen perubahan untuk
mendukung tujuan perubahan.
d. Mengkomunikasikan visi perubahan
Pemahaman bersama dan kerjasama tim yang menginspirasi di
antara seluruh personel adalah tujuan dari berbagi visi ini. Masalah
komunikasi ini sangat penting karena suatu perubahan akan lebih
mungkin berhasil bila lebih banyak orang berpartisipasi di dalamnya.
e. Memberdayakan tindakan yang menyeluruh
Disebabkan kenyataan bahwa banyak bisnis dan organisasi
biasanya gagal melakukan perubahan, konsep kelima ini sangat
penting. Dimana seseorang biasanya mengembangkan rencana lebih
sering dan hati-hati namun melaksanakannya dengan buruk.
f. Hasilkan kemenangan perencanaan jangka pendek untuk meningk-
atkan keterampilan pribadi.
g. Penggabungan hasil dan membawa perubahan yang besar
h. Menambahkan strategi baru dalam budaya
Strategi kedelapan ini hanya dapat dipraktikkan jika
penyesuaian yang dilakukan menghasilkan hasil yang baik dan
harus dipertahankan sebagai budaya baru dalam organisasi atau
bisnis terkait.
B. Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum, Personalia, Kesiswaa,
Sarana Prasarana, Keuangan, dan Hubungan Sekolah dengan Masya-
rakat.
1. Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum

4
Tujuan pengorganisasian kurikulum adalah untuk memperlancar
penyelesaian kegiatan belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran
bisa tercapai dengan sukses. Terdapat unsur-unsur dalam organisasi
kurikulum menurut Arifin 2011, antara lain:
a. Konsep merupakan penjelasan dari apa yang diamati. Fondasi dari
hampir semua kurikulum adalah kualitas, kuantitas, siswa, masyarakat,
budaya, dan perkembangan.
b. Generalisasi merupakan kesimpulan yang kristalisasi dari suatu
analisis.
c. Keterampilan adalah struktur kurikulum berfungsi sebagai landasan
untuk menciptakan program jangka panjang.
d. Nilai-nilai merupakan suatu standar atau keyakinan yang dihargai yang
berfungsi sebagai sesuatu yang mutlak untuk mengatur perilaku.
2. Pengembangan Organisasi dengan Personalia
Personalia merupakan semua anggota organisasi yang bekerja,
demi kepentingan suatu organisasi adalah, untuk menggapai suatu
tujuan yang diharapkan. Personalia organisasi pendidikan terdiri dari
pengajar, staf, dan orang tua siswa.
Fungsi manajemen personalia berhubungan dengan penarikan,
penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota
organisasi.Adapun tahapan-tahapan penyusunan personalia mencakup:
a. Perencanaan sumber daya manusia dimaksudkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan personel organisasi secara konsisten.
b. Penarikan ini berkaitan dengan perekrutan karyawan potensial
sesuai dengan rencana sumber daya manusia.
c. Seleksi terdiri dari mengevaluasi serta memilih karyawan potensial.
d. Tinjauan orientasi, yang dimaksudkan untuk memfasilitasi kelancaran
transisi bagi orang-orang terpilih ke dalam organisasi
e. Latihan dan pengembangan
f. Penilaian implementasi kerja

5
3. Pengembangan Organisasi dengan Kesiswaan
Organisasi kesiswaan merupakan salah satu jenis kegiatan
kesiswaan yang berlangsung dalam suasana formal. Mereka adalah
kelompok resmi yang ada di sekolah dan memiliki tujuan ganda yaitu
memaksimalkan potensi siswa dan menawarkan pelatihan kepemimpinan
dasar. Kelompok pelajar menyediakan platform bagi pelajar untuk
mencapai potensi penuh mereka dan berperan sebagai sekutu dalam
memperkuat identitas individu mereka.
4. Pengembangan Organisasi dengan Sarana dan Prasarana
Pengembangan Organisasi dengan sarana dan prasarana adalah
usaha untuk mengoptimalkan kualitas serta kuantitas sarana dan
prasarana yang dipegang suatu organisasi supaya dapat menunjang
optimalisasi penyelenggaraan tugas dan kegiatan. Menurut Arifin dan
Barnawi (2012) jenis pengorganisasian sarana dan prasarana ada tiga,
yaitu:
a. Organisasi yang menunjukkan adanya satu garis komando antara
atasan dan bawahan disebut juga organisasi jalur.
b. Suatu organisasi yang anggota stafnya berperan sebagai asisten
manajemen tingkat atas tetapi tidak mampu mengeluarkan arahan
merupakan organisasi lini dan staf.
c. Organisasi berbasis keahlian atau dikenal sebagai organisasi
fungsional.
5. Pengembangan Organisasi dengan keuangan
Pengembangan organisasi di bidang keuangan mengacu pada
serangkaian proses terencana dan sistematis yang bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan kesehatan organisasi secara
keseluruhan dalam sektor keuangan. Hal ini melibatkan berbagai
intervensi dan strategi untuk meningkatkan struktur, budaya, proses,
dan sumber daya manusia organisasi untuk mencapai hasil ekonomi
yag lebih baik dan pertumbuhan berkelanjutan.

6
6. Pengembangan Organisasi Hubungan Sekolah dengan Masyaraka
Hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa sekolah
menjawab kebutuhan masyarakat dengan baik. Hubungan antara
sekolah dan masyarakat memiliki peran penting dalam pengembangan
organisasi pendidikan. Adapun fungsi hubungan antara sekolah dan
masyarakat sebagai berikut:
a. Fungsi sekolah dalam masyarakat
1. Sekolah menjadi agen perubahan
2. Sekolah sebagai lembaga penyaring
3. Sekolah sebagai lembaga perbauran
b. Fungsi masyarakat dalam pendidikan di sekolah
1. Untuk mempersiapkan peserta didik, guru, sarana dan
prasarana untuk administrasi sekolah
2. Sebagai penyedia hasil wawasan di sekolah
3. Sebagai seorang peserta dalam proses pendidikan

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Salah satu cikal bakal teori tradisional dalam manajemen perubahan
terencana adalah Kurt Lewin. Adapun perubahan organisasi menurut
Kurt Lewin ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu tahap unfreezing atau
pencairan, tahap moving atau bergerak, tahap refreezing.
2. Metode sistem Kreitner dan Kinicki terdiri dari masukan, elemen yang
perlu diubah, dan keluaran. Kotter mengembangkan solusi berdasarkan
alasan mengapa kegagalan terjadi, yang kemudian dikenal sebagai
delapan prinsip untuk melakukan perubahan.
3. Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi kurikulum menurut Arifin
2011, antara lain: Konsep, generalisasi, keterampilan, dan nilai-nilai
4. Personalia merupakan semua anggota organisasi yang bekerja, demi
kepentingan suatu organisasi adalah, untuk menggapai suatu tujuan
yang diharapkan.
5. Organisasi kesiswaan merupakan salah satu jenis kegiatan kesiswaan
yang berlangsung dalam suasana formal.

8
6. Pengembangan Organisasi dengan sarana dan prasarana adalah usaha
untuk mengoptimalkan kualitas serta kuantitas sarana dan prasarana.
7. Hubungan antara sekolah dan masyarakat memiliki peran penting dalam
pengembangan organisasi pendidikan.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa manajemen hendaknya kita memiliki
kemauan yang tinggi untuk mempelajar teori sekaligus praktik mengenai
Teori Perubahan Organisasi Kurt Lewin, Sistem Model, John Kotter dan
Pengembangan Organisasi dengan Kurikulum, Personalia, Kesiswaan,
Sarana Prasarana, Keuangan, dan Hubungan Masyarakat Sekolah. Karena
sejatinya kita tidak lepas dari hal tersebuat semoga setelah pembahasan
materi ini kita mengasah kemampuan kita dengan menagaplikasikan yang
sudah kita peroleh.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosda Karya.

Barnawi. M. Arifin. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

https://id.scribd.com/doc/69669421/PENYUSUNAN-PERSONALIA-
ORGANISASI-docx

https://id.scribd.com/document/427221936/MODEL-MODEL-PERUBAHAN-
ORGANISASI-docx

https://m.kumparan.com/muh-akbar-1665990928235209726/fungsi-dan-peran-
hubungan-sekolah-dengan-masyarakat-1zjh7wjHZaJ/full

Kotter, John P. (1996), Leading Change, Menjadi Pionir Perubahan, (Joseph


Bambang MS, Penerjemah) Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

10
Mellita, D., dan Elpanso, E. (2020). Model Lewin Dalam Manajemen Perubahan
Teori Klasik Menghadapi Disrupsi Dalam Lingkungan Bisnis. Mbia,
19(2), 142-152.

11

Anda mungkin juga menyukai