Anda di halaman 1dari 28

PEGEMBANGAN ORGANISASI

(Teleological Theory)
PT. GOJEK INDONESIA

Oleh :

AYU LESTARI 1765342021

INDAH LESTARI 1765342015

Fakultas Ilmu Sosial

Prodi Ilmu Administrasi Negara

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kami panjatkan puja dan puji syukur yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengembangan Organisasi (Teleological Theory) PT.
Gojek Indonesia”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangnan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karna itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami,
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pengembangan


Organisasi (Teleological Theory) PT. Gojek Indonesia dapat di ambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberi inspirasi terhdap pembaca.

Parepare, 17 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halama Judul ...................................................................................................

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................... 01


B. Rumusan Masalah...................................................................... 02
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 03

Bab 2 Pembahasan

A. Teleological Theory .................................................................. 04


B. PT. Gojek Indonesia .................................................................. 05

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan ................................................................................ 21
B. Saran .......................................................................................... 23

Daftar Pustaka ………………………………………………………………… 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama
secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai
tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya. Organisasi
merupakan tempat bagi administrasi publik menjalankan fungsinya, baik
organisasi yang kecil maupun besar. Salah satu pengertian administrasi adalah
“the art of getting things done” (Simon, 1947), maka ketika kita berbicara
administrasi publik, berarti berbicara tentang penerapan seni itu pada organisasi
publik. Sementara dalam dunia bisnis, organisasi merupakan sekelompok orang
yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan secara komersial dengan
struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja khusus.

Organisasi yang ingin berubah, harus meninggalkan kebiasaan lamanya yang


tidak efektif dan mengubah pola prilakunya ke arah tujuan perubahan tersebut.
Hal ini ditegaskan oleh Hedor & Fedor (2008) sebagaimana dikutip oleh Paden
(2011) bahwa perubahan organisasi dimaksudkan sebagai tuntutan pada sub unit
untuk secara signifikan meninggalkan rutinitas dan prilaku sekarang, kesuksesan
bergantung pada siapa yang dipengaruhinya. Pernyataan ini diperkuat oleh Burnes
(Paden, 2011) menyatakan perubahan adalah gambaran kehidupan organisasi dan
kemampuan untuk mengelola dipandang sebagai kompetensi inti dari organisasi
yang sukses. Kompetisi global, tekanan biaya, inovasi teknologi informasi, dan
ekspektasi pelanggan yangmeningkat oleh dipandang C. Handy, 1989; Kanter,
1989; Rousseau & Tijoriwala, 1999, penting untuk perubahan organisasi dan
menempatkan tekanan pada pekerja (Paden, 2011:).

1
Perubahan organisasi dapat dipandang dari beragam sudut, Van de Ven &
Poole (1995) mengajukan bahwa penyebab perubahan organisasi dapat dijelaskan
oleh salah satu teori berikut: teleological theory, life-cycle theory, dialectical
theory. Perspektif teleologis percaya bahwa perubahan organisasi adalah sebuah
usaha untuk mencapai keadaan ideal melalui proses yang terus menerus dari
proses penentuan sasaran, eksekusi, evaluasi, dan restrukturisasi. Teori siklus
hidup mengklaim bahwa organisasi adalah sebuah entitas yang bergantung pada
lingkungan eksternal, siklus melalui tahap kelahiran, pertumbuhan, pendewasaan,
dan kemunduran. Teori dialektis berhipotesa bahwa organisasi seperti masyarakat
multikurtural dengan nilai-nilai yang bertentangan. Ketika kekuatan khusus
mendominasi yang lainnya, sebuah nilai dan tujuan organisasi baru dibangun,
yang menghasilkan perubahan organisasi.

Ketika organisasi melakukan perubahan organisasi, maka secara otomatis


seluruh daya dan upaya harus diarahkan untuk mencapai tujuan perubahan
organisasi tersebut, agar organisasi terus dapat bertahan hidup dan mencapai
tujuan-tujuannya secara efektif dan efisien. Sebagaimana Donald Brown (2011)
menggambarkan bahwa perkembangan organisasi termasuk “usaha jangka
panjang, dan program yang bertujuan meningkatkan kemampuan untuk bertahan
dengan mengubah operasinya dalam pembuatan keputusan atau pembaharuan.

Ketika suatu organisasi berubah, maka tentulah ada hal-hal yang


menyebabkannya berubah. Hal inilah yang ingin dilihat pada PT. Gojek Indonesia
mencoba untuk melihat penyebab perubahan yang terjadi di PT. Gojek Indonesia
yang dilihat dari sudut pandang penyebab perubahan teleological theory yang
dikemukakan oleh Van de Ven dan Poole (1995).

2
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang hendak dibahas dalam makalah ini adalah
mengenai teleological theory yang dikemukakan oleh Van de Ven dan Poole
(1995) dan mencoba melihat sejarah, visi misi, tujuan organisasi, dan penyebab
perubahan pada PT. Gojek Indonesia.

C. Tujuan Penulisan

Agar kita dapat mengetahui lebih banyak lagi mengenai teleological theory
yang dikemukakan oleh Van de Ven dan Poole (1995) serta mencoba untuk
mengetahui dan melihat sejarah, visi misi, tujuan organisasi, dan penyebab
perubahan yang terjadi pada PT. Gojek Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teleological Theory
Teleological theory. Runtutan perubahan menurut teori ini adalah berawal dari
penentuan visi yang menggambarkan masa depan oerganisasi yang ingin dituju
dan penetapan tujuan. Proses berlanjut dengan implementasi untuk mencapai
tujuan, munculnya ketidakpuasan mungkin karena tujuan tidak tercapai dan
mencari solusi, kembali melakukan evaluasi atau kembali ke proses awal yakni
penetapan tujuan baru.

Aliran pemikiran (Van de Ven & Poole, 1995) yang menjelaskan


pengembangan dengan berdasar pada teleologi, atau doktrin filosofis yang tujuan
atau sasaran adalah penyebab final untuk membimbing pergerakan dari entitas.
Pendekatan ini mendasari berbagai teori perubahan organisasi, termasuk:
fungsionalisme (Merton, 1968), pembuatan keputusan (March and Simon, 1958);
epigenesis (Etzioni, 1963), voluntarisme (Parsons, 1951), konstruksi sosial
(Berger and Luckmann, 1966), pembelajaran adaptif (March and Olsen, 1976),
dan kebanyakan model perencanaan strategis dan setting sasaran (Chakravarthy
and Lorange, 1991).

Dinyatakan oleh Van de Ven & Poole (1995) teleology mengasumsikan


bahwa hasil pengembangan menuju sasaran atau keadaan akhir. Hal tersebut
mengasumsikan bahwa entitas penuh tujuan dan adaptif; dengan dirinya sendiri
atau dalam berinteraksi dengan lainnya, teleologi mengkonstruksi keadaan akhir
yang diinginkan, bertindak untuk mencapainya, dan memonitor kemajuannya.
Kemudian, teori ini memandang pengembangan sebagai rangkaian yang berulang
atas formulasi sasaran, implementasi, evaluasi, dan modifikasi sasaran berdasar
pada apa yang dipelajari atau diinginkan oleh entitas. Teori tersebut berjalan
dalam individu tunggal atau di antara sebuah kelompok atau individu yang bekerja

4
sama atau organisasi yang suka bertindak sebagai entitas kolektif tunggal. Sudah
menjadi sifatnya teleology menghasilkan kreativitas sejak entitas, terdiri atas
individu atau kelompok, mempunyai kebebasan untuk membuat apapun bentuk
sasaran itu.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Poole & Van de Ven, (2004) proses teleological
memandang pengembangan sebagai sebuah siklus formulasi sasaran,
implementasi, evaluasi, dan modifikasi tindakan atau sasaran berbasis pada apa
yang dipelajari atau dimaksudkan oleh entitas. Rangkaian ini muncul melalui
pengundangan atau konstruksi sosial dari hasil akhir yang diinginkan di antara
individu dalam entitas. Mintzberg, dengan model strategi pengambilan
keputusannya, menurut keduanya, menggambarkan bahwa proses diorientasikan
menuju pencapaian persyaratan keputusan yang baik “dengan jalan apa saja” dan
tanpa rangkaian aktivitas tertentu. Teori teleologi memperkirakan waktu berbasis
peristiwa. Model Mintzberg menyediakan ilustrasi. Tujuan & strategi unit
diundangkan dalam beberapa seri peristiwa yang signifikansinya berakar dari
kontribusinya kepada keseluruhan pola yang muncul selama aktivitas
berlangsung. Akhirnya, teori-teori teleologis, seperti halnya teori-teori daur hidup,
menekankan konvergensi. Agar perubahan terjadi, unit harus dibimbing oleh
sasaran yang menyatu, yang meminjamkan koherensi bagi aktivitasnya. Ketika
unit terdiri dari entitas yang beragam, mereka harus setuju terhadap sasaran dan
aksi kolektif agar motor teleologi dapat bekerja.

B. PT. Gojek Indonesia


 Sejarah PT. Gojek Indonesia

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warganegara Indonesia lulusan Master


of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek
muncul dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek
hampir setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat
itu, Nadiem masih bekerja sebagai Co-Founder dan Managing
Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.
5
Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat
ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah
sekadar mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan
mendapatkan penghasilan yang lumayan bila banyak penumpang. Selain itu, ia
melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya
sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada
setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat
adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan
penumpang dengan pengemudi ojek.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang


pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk
menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014,
berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan
tawaran investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan
aplikasi berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan
menggunakan call center.

Gojek (sebelumnya ditulis Go-Jek) merupakan sebuah perusahaan teknologi


asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat ini, Gojek telah tersedia di
50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh
sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android, dan
telah tersedia di App Store. Gojek juga mempunyai layanan pembayaran digital
yang bernama Gopay. Layanan Gojek kini telah tersedia
di Thailand, Vietnam dan Singapura.

 Visi dan Misi PT. Gojek Indonesia

Visi :

“Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan

6
kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti
pengiriman dokumen, belanja harian, dengan menggunakan layanan fasilitas kurir,
serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta dan Indonesia
kedepannya”.

Misi :

1. Menjadikan PT Gojek Indonesia sebagai jasa transportasi tercepat dalam


melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
2. Menjadikan PT Gojek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan kepatuhan dan
tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan
teknologi.
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial.
4. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
pelanggan.

 Struktur Organisasi PT. Gojek Indonesia

Struktur Organisasi Pusat

Struktur Organisasi Regional

7
Deskripsi dan spesifikasi tugas

1. Direktur Utama
a) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
b) Bertanggungjawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c) Bertanggung Jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang
dialami perusahaan.
d) Merencanakan serta mengembangkan sember-sumber pendapatan
dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
e) Menentukan Strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
f) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

2. Wakil Direktur
a) Membantu Semua Tugas Direktur Utama yang merupakan wakil di
masing-masing area.
b) Manager IT Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana

8
IT Gojek dalam hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan
kepada pelanggan.
c) Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware,
Brainware dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai kinerja
optimum Gojek Indonesia.
d) Mengelola layanan perancangan sistem kompterisasi dan progam
aplikasi perangkat yang terintegrasi.
e) Menyediakan data-data yang diperlukan oleh Bagian lain yang
menyangkut IT.

3. Manager Karyawan Front Office & Pemasaran


a) Melatih, menetapkan, melatih dan mengevaluasi karyawan front
office.
b) Memastikan bahwasaanya karyawan mengetahui sistem
komputerisasi, etika menerima keluhan secara langsung atau via
telephon dan standard operasional Gojek.
c) Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa di selesaikan
bawahannya.
d) Membuat laporan daftar pelanggan.
e) Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi
dan peringatan bagi yang melanggar.
f) Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemasaran.

4. Manager Akuntansi
a) Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
b) Mengembangkan format pengajuan danpertanggungjawaban
keuangan.
c) Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
d) Melakukan sistem pencatatan keuangan.
9
e) Bertanggungjawab terhadap wakil direktur.
f) Merencanakan mengendalikan dan membuat keputusan atas semua
aktivitas akuntansi.
g) Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.

5. Manager Ojek
a) Membuat kelompok-kelompok tukang ojek.
b) Mengkoordinir semua karyawan tukang ojek.
c) Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Gojek.
d) Bertanggung jawab kepada wakil Direktur atas Semua Karyawan
Tukang Ojek.

6. Karyawan Bidang Programming


a) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di
bidang Progaming.
b) Bertanggungjawab mengenai progam kepada manajer IT.

7. Bidang Web
a) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di
bidang web.
b) Bertanggungjawab mengenai program aplikasi maupun web gojek.

8. Front Office (CS, Administrasi & Pemasaran)


a) Melaksanakan Semua pekerjaan Front Office yang ditetapkan oleh
Manajer Front office dan administrasi.
b) Bertanggung Jawab Kepada Manajer Front office dan administrasi.

9. Tukang Ojek / Driver

10
a) Melaksanakan Semua Pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer
Bagian Ojek.
b) Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu
ditetapkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
c) Bertanggung jawab kepada atasannya.

 Tujuan Organisasi PT. Gojek Indonesia

1. Membuka lowongan pekerjaan seluas-luasnya.


2. Membantu kerja lebih efisien.
3. Berfokus pada pelanggan/penumpang untuk meningkatkan loyalitas
mereka.
4. Memprioritaskan keselamatan pelanggan.
5. Memberikan rasa Lebih aman kepada penumpang.
6. untuk menyediakan layanan transportasi yang ramah bagi seluruh
masyarakat, termasuk kelompok perempuan dan anak.
7. Efektif serta efisien bagi konsumen maupun driver.
Gojek bukan hanya sekedar untuk mengantar orang tapi juga mengantar
barang atau pesanan orang. Semua terkordinir kedalam satu sistem aplikasi
sehingga membuat segalanya menjadi efektif dan efisien.
8. Memberikan kualitas pelayanan yang baik. Sebagai Perusahaan jasa yang
sangat menjunjung tinggi sebuah kualitas jasa yang berikan, Gojek
memberikan kualitas Jasa yang baik seperti:

a) Kehandalan. Gojek mampu memberikan pelayanan yang dijanjikan


dengan tepat, dan dapat dipercaya, tepat waktu seperti pelayanan
90 minute delivery anywhere in the city.
b) Daya Tanggap. Gojek siap dan tanggap untuk menangani respon
permintaan pelanggan karena gojek melakukan sistem online
dalam hal pelayanannya juga menyediakan pinjaman dana untuk

11
konsumen yang menggunakan jasa belanja. Shop for food, ticket,
medicine anything under Rp 1.000.000. motto gojek “We’ll pay for
it first”.
c) Assurance (Jaminan). Dalam pelayanannya Gojek berusaha untuk
membuat konsumen merasa aman dalam hal pemakaian jasa Gojek,
dan juga selalu sopan terhadap konsumen, Seperti: Transparent
pricing, Free shower cap and masker, serta selalu mengutamakan
kejujuran dan kepercayaan.
d) Emphaty. Dalam hal ini Gojek berusaha menjadikan konsumen
seperti partner dan juga menciptakan hubungan relasional yang
baik dengan pelanggan.
e) Tangible. Gojek Selalu memberikan fasilitas fisik yang memadai
juga perlengkapan dan juga sarana komunikasi baik untuk driver
ataupun pelanggan. Peralatan Modern : Sistem Online dan TI nya
yang bisa di instal di smartphone.
f) Strategi Promosi. Untuk urusan promo yang sedang berlangsung
pengguna bisa melihat informasi seputar promo dari seluruh
layanan GOJEK di akun Instagram @gojekpromo, akun Twitter
@gojekpromo dan https://www.gojek.com/blog/promo/.

 Produk/Jasa dan Spesifikasi Fasilitas PT. Gojek Indonesia

1. Go-Ride. Layanan transportasi sepeda motor yang dapat mengantar Anda


ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih cepat. Pada layanan go-ride,
Anda akan mengantarkan Pelanggan dari tempat penjemputan ke tempat
tujuan. go-ride adalah solusi transportasi masa kini yang memberikan
kecepatan dan kemudahan pemesanan, penentuan destinasi yang mudah,
dan yang terpenting, keamanan dan kenyamanan. Pelanggan akan
memasukkan tempat penjemputan dan tujuan mereka ke dalam aplikasi
ketika memesan layanan go-ride. Jarak maksimum layanan go-ride adalah
25 km.
12
2. Go-Car. Layanan transportasi menggunakan mobil untuk mengantar Anda
kemanapun dengan nyaman.
3. Go-Food. Adalah layanan pesan antar makanan terbesar di Indonesia
dengan lebih dari 75.000 restoran yang terdaftar di aplikasi gojek. Pada
layanan go-food, Anda akan membelikan makanan yang dipesan oleh
Pelanggan dan mengantarkannya ke lokasi Pelanggan sesuai dengan
keterangan di aplikasi.
4. Go-Send. Layanan kurir instan yang dapat Anda gunakan untuk mengirim
surat dan barang dalam waktu 60 menit. Pada layanan ini, anda akan
mengantarkan barang kepada pelanggan sesuai dengan pemesanan di
aplikasi. Anda hanya dapat mengantarkan barang pada 1 area yang sama
dengan maksimal berat barang yang diantar yaitu 20 kg.
5. Go-Mart. Adalah layanan belanja instan untuk membeli barang dari
berbagai macam toko yang telah tersedia di aplikasi. Pada layanan go-
mart, Anda akan membelikan dan mengantarkan barang kepada Pelanggan
sesuai dengan yang Pelanggan pesan di aplikasi. Pengantaran go-mart
hanya dapat dilakukan pada 1 area yang sama.
6. Go-Shop. adalah layanan belanja yang memudahkan Pelanggan untuk
membeli barang apapun dan di toko manapun dalam 1 area yang sama.
Pada layanan go-shop, Anda akan membelikan dan mengantarkan barang
pesanan Pelanggan. Lokasi pembelian dan pengantaran sesuai dengan
yang tertera pada pemesanan Pelanggan di aplikasi. Maksimal jarak
pengantaran dari tempat belanja ke lokasi Pelanggan yaitu 25 km.
7. Go-Box. Layanan pindah barang ukuran besar menggunakan truk
bak/blind van.
8. Go-Med. Layanan terintegrasi untuk membeli obat-obatan, vitamin dan
kebutuhan medis lainnya dari apotek berlisensi.
9. Go-Med. Merupakan layanan untuk Pelanggan yang ingin membeli obat,
vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya di apotek berlisensi yang sudah

13
tersedia di layanan go-med. Pada layanan go-med, Anda akan membelikan
dan mengantarkan obat–obatan atau kebutuhan kesehatan lainnya kepada
Pelanggan, sesuai dengan pemesanan Pelanggan di aplikasi.
10. Go-Busway. Layanan untuk memonitor jadwal layanan bus TransJakarta
dan memesan go-ride untuk mengantar Anda ke sana. Pada layanan ini
anda akan mengantarkan pelanggan dari tempat penjemputan ke halte
TransJakarta pilihan pelanggan menggunakan layanan go-ride. Go-
Busway hanya tersedia di Jakarta.
11. Go-Massage. Layanan jasa pijat kesehatan profesional langsung ke rumah
Anda.
12. Go-Clean. Layanan jasa kebersihan profesional untuk membersihkan
kamar kos, rumah dan kantor Anda.
13. Go-Glam. Layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-pedicure,
cream bath, waxing, dan lainnya langsung ke rumah Anda.
14. Go-Tix. Layanan informasi acara dengan akses pembelian dan
pengantaran tiket langsung ke tangan Anda.
15. Go-Pay. Layanan dompet virtual untuk transaksi Anda di dalam aplikasi
gojek.
16. Go-Auto. Layanan auto care, auto service, dan towing & emergency untuk
memenuhi kebutuhan otomotif Anda.
17. Go-Pulsa. Layanan pengisian pulsa langsung dari aplikasi gojek dengan
menggunakan go-pay.
18. Go-Bluebird. layanan transportasi dengan taksi reguler Blue Bird
Group (kerjasama).

 Perkembangan Trend PT. Gojek Indonesia

Tren ojek online mengalami peningkatan beberapa tahun belakangan ini


seiring meningkatnya kebutuhan akan moda transportasi yang cepat di Jakarta.
Kemudahan dan kecepatan waktu pesan ojek via aplikasi serta kecepatan waktu

14
tempuh (travel time) menjadi faktor kunci banyaknya peminat ojek online. Selain
itu, kepastian dan murahnya tarif menjadi daya tarik yang mampu memikat ribuan
masyarakat untuk beralih ke moda transportasi ini.

Konsep Gojek yang mencoba mengkoordinir para tukang ojek di Jakarta untuk
melayani pelanggan pada cakupan area yang lebih luas. Pada tahap awal gojek
belum menyediakan aplikasi untuk melayani pelanggan, masih terbatas pada
layanan via telepon maupun sms.

Melalui call center, gojek mencoba menghubungkan pelanggan dengan driver


(tukang ojek) baik untuk pengiriman barang maupun untuk jasa transportasi.
Strategi diversifikasi ini cukup berhasil dalam menarik minat pelanggan, dimana
gojek menawarkan suatu layanan pengiriman barang dan transportasi ojek untuk
segmen pasar masyarakat jakarta yang membutuhkan kecepatan (baik pengiriman
dokumen maupun transportasi) ditengah kemacetan ibukota. Inovasi ini cukup
menarik mengingat sebelumnya, misalnya, pengiriman barang paling cepat adalah
layanan antar 1 hari untuk paket, sementara gojek dapat memenuhinya dalam
hitungan jam. Begitu juga dengan transportasi, dimana biasanya pelanggan yang
mencari ojek panggalan terdekat, maka dengan Gojek pelanggan cukup
menghubungi gojek dan driver akan menjemput di tempat pelanggan berada.

Ide untuk menjadi “broker” ojek di Jakarta inilah yang membuat orang tertarik
untuk mencoba dan melihat perkembangannya dari waktu ke waktu.
Pengembangan demi pengembangan dilakukan hingga saat ini gojek telah
memiliki mobile application yang dengan mudah dapat dioperasikan pada android
dan iPhone. Layanan yang ditawarkan juga semakin beragam, dari transportasi
(ojek), pengiriman barang hingga pesan-antar makanan (go-food). Penggunaan
mobile application untuk gojek tentunya merubah model bisnis gojek. Revenue
stream gojek tidak lagi hanya berasal dari pelanggan, namun gojek juga bisa
mendapatkan revenue dari provider data. Permintaan pun terus meningkat ditandai
dengan jalanan Jakarta yang dibanjiri oleh armada gojek.

15
Prospek bisnis ojek online ternyata menarik minat beberapa investor untuk
mengikuti jejak gojek. Beberapa waktu belakangan ini muncul berbagai “broker”
ojek secara online, seperti grab bike dan yang terbaru dalah blu-jek. Munculnya
pesaing bagi gojek tentunya akan memberikan pilihan lebih banyak kepada
pelanggan sehingga daya tawar pelanggan (bargaining power of consumer)
meningkat. Perang harga pun tak dapat lagi dihindari. Faktor kunci
keberhasilanpun menjadi berubah seiring meningkatnya persaingan di industri ini.
Harga menjadi faktor kunci utama dalam memenangkan persaingan dan
pelanggan pun menjadi sensitif terhadap harga. Uniknya, kecepatan respon serta
keramahan driver juga menjadi faktor kunci yang tak kalah penting untuk
mempertahankan pelanggan.

Tantangan yang perlu dihadapi oleh para investor khususnya gojek sebagai
pionir adalah bagaimana mempertahankan kualitas layanan dan memenangkan
persaingan tanpa terjebak dengan perang harga yang justru akan membuat bisnis
ini kedalam red ocean.

 Jumlah Omset PT. Gojek Indonesia

1. Pendapatan PT. Gojek Indonesia

Sistem penghasilan PT. Gojek dan driver nya yaitu sistem bagi hasil 20% :
80% yang artinya 20% untuk PT. Gojek dan 80% untuk driver sehingga PT.
Gojek hanya menerima bersih 20% nya saja. Namun kenyataannya adalah sampai
saat ini PT. Gojek masih menggelontorkan subsidi untuk customer yang bertujuan
agar tarif tetap murah sehingga mungkin saja PT. Gojek tidak sepenuhnya
menerima bagian yang 20% dari customer.

Walaupun demikian, selain penghasilan dari customer PT. Gojek juga


mendapat penghasilan dari sumber lain. Diantaranya :

a) Penghasilan atas kerjasama layanan go-food dengan restaurant atau


gerai makanan.

16
b) Penghasilan dari iklan yang dipasang di aplikasi gojek.
c) Penjualan atas perlengkapan driver.

Penghasilan yang didapat dari sumber tersebut tentu jumlahnya sangat besar
mengingat ada ribuan gerai makanan yang telah menjalin kerjasama dengan
PT.Gojek dan banyak sekali iklan yang juga bekerjasama dengan PT. Gojek.
Perlengkapan driver yang meliputi handphone, jaket, dan helm juga sudah terjual
ribuan.

2. Dampak

Sebuah riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia menyebut Gojek telah memberi kontribusi Rp8,2
triliun per tahun bagi perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra
pengemudi. Gojek juga berkontribusi Rp1,7 triliun per tahun bagi perekonomian
Indonesia melalui penghasilan mitra UMKM. Penelitian yang melibatkan 3.315
responden di 9 wilayah tersebut menunjukkan rata-rata penghasilan mitra
pengemudi mencapai Rp3,31 juta lebih tinggi dari UMK 9 wilayah itu yang hanya
Rp2,8 juta.

3. Valuasi PT. Gojek Indonesia

Valuasi adalah nilai ekonomi daris ebuah bisnis. Angka valuasi ini biasanya
dijadikan acuan untuk mengukur seberapa besar potensi bisnis sebuah perusahaan.
Sebagai founder suatu starup, seseorang perlu menghitung persentase saham yang
akan diberikan kepada investor saat terjadi pendanaan.

Adapun valuasi gojek yang kini setara Rp.142 triliun (kurs 14.200 per dolar
AS) tersebut bernilai 14 kali lipat dibanding kapitalisasi pasar maskapai
penerbangan Garuda Indonesia yang berada di angka Rp.11,07 triliun.

17
 Implementasi Kegiatan Organisasi PT. Gojek Indonesia

Implementasi kegiatan organisasi PT. Gojek Indonesia telah berjalan dengan


baik, sesuai yang diharapkan. Dimana kita bisa melihat karena suksesnya kegiatan
yang dilakukan oleh gojek sehingga beberapa waktu belakangan ini muncul
berbagai “broker” ojek secara online, seperti grab bike dan yang terbaru seperti
uber, dan blu-jek. Selain itu, sekarang gojek merupakan alat transportasi yang
melebarkan sayapnya ke mancanegara. Layanan Gojek kini telah tersedia
di Thailand, Vietnam dan Singapura.

 Sistem Evaluasi PT. Gojek Indonesia dan Hasil Evaluasinya

Transportasi umum berbasis online, seperti taksi online dan ojek online.
Menjadi hal yang banyak dipakai masyarakat saat ini akses yang mudah,
pelayanan yang baik, dan biaya murah menjadi daya tarik bagi
pelanggan/penumpang. Tapi, tetap saja terjadi penyimpangan oleh pengemudi
taksi dan ojek online terhadap para penumpangnya.

Contoh kasus yang terjadi pada penumpang bernama Shindy Depira, 22 tahun,
mengalami pemerasan dan tindak kekerasan oleh pengemudi taksi online go-car,
Aris Suhandini. Wanita itu hendak pulang ke Apartemen Green Bay, Pluit, Jakarta
Utara, dari tempatnya beekrja, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Dia dianiaya hingga
satu giginya copot. Shindy juga kehilangan uang Rp 4 juta yang diambil paksa
dari ATM oleh Aris. Polisipun langsung membekuk tersangka Aris. Perusahaan
aplikator gojek langsung memutus hubungan mitra kerja dengan Aris. Bahkan,
gojek menawarkan bantuan pendampingan kepada Shindy. Kasus Shindy
bukanlah yang pertama. Banyak kasus lain yang dilakukan oleh pengemudi taksi
online dan ojek online terhadap penumpang.

Untuk mengatasi hal tersebut pihak gojek mengevaluasi hal tersebut dengan
cara gojek menghadirkan solusi keamanan & antisipasi kekerasan seksual yaitu
dengan layanan „ride-haillng’ yaitu dengan menghadirkan fitur keamanan bagikan

18
info perjalanan kepada kerabat pelanggan serta program edukasi mitigasi risiko
bagi mitra driver untuk memahami isu kekerasan seksual, serta merespon laporan
darurat yang dibuat oleh pengguna. gojek juga memperingati momen Hari
Perempuan Sedunia, gojek menggandeng Hollaback! untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dan mitra driver terhadap isu kekerasan seksual.

 Kekurangan PT.Gojek Indonesia Sebelum adanya Ride Hailing

Sebelum adanya program tersebut banyak tindak kriminal yang terjadi di


salah satu fasilitas layanan gojek yaitu go-car. salah satunya seperti yang telah
disebutkan diatas yaitu pelecehan seksual, penganiayaan, pencurian dan lain
sebagainya.

 Modifikasi yang Dilakukan oleh PT. Gojek Indonesia Setelah Evaluasi

Topik kekerasan seksual menjadi salah satu perhatian masyarakat pengguna


layanan transportasi online, namun edukasi mengenai topik itu sendiri seringkali
dianggap tabu. Melihat kondisi tersebut, gojek bersama para mitra drivernya
berkomitmen untuk menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan seksual di ruang
publik.

Berkolaborasi dengan Hollaback Jakarta, gojek menyelenggarakan program


pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual. Materi pelatihan
disusun secara komprehensif mencakup pengetahuan tentang jenis-jenis pelecehan
seksual yang harus dihindari serta langkah intervensi seperti apa yang dapat
diambil apabila menghadapi kasus tersebut. Siklus pelatihan perdana diikuti oleh
mitra driver dan pelaksana Kopdar Mitra gojek di wilayah Jabodetabek, Bandung,
Bali dan Palembang.

Aplikasi gojek saat ini telah dilengkapi fitur Bagikan Perjalanan (Share Trip)
dan Tombol Darurat (Emergency Hotline). Melalui fitur Bagikan Perjalanan,

19
pengguna dapat membagikan informasi berupa lokasi penjemputan dan
pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan
estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih driver dalam perjalanannya,
kepada kerabat terdekat. Pengguna cukup memencet tombol Bagikan Perjalanan
untuk kemudian secara otomatis informasi tersebut dapat dibagikan melalui
aplikasi pesan instan melalui SMS, Messenger, WhatsApp, atau LINE.

Untuk tahap awal, tombol darurat ini tersedia pada layanan go-car se-
Indonesia. Secara bertahap akan bisa diakses pada layanan go-ride. Tombol
Darurat memungkinkan pengguna aplikasi gojek bisa menghubungi Unit Darurat
gojek lebih cepat dan mudah untuk melaporkan situasi darurat yang terjadi selama
perjalanan. Setelah laporan diverifikasi, gojek akan segera menugaskan unit
darurat untuk menangani laporan tersebut. Unit darurat gojek terdiri dari ratusan
orang internal gojek yang juga bisa berkoordinasi dengan kepolisian dan
ambulans.

Keseriusan gojek dalam menangani tindak kekerasan seksual,


diimplementasikan pula dalam standar prosedur operasional (SOP) penanganan
kasus dan laporan, yang dilakukan dengan fokus keberpihakan pada korban. Hal
ini dilakukan demi mendukung komitmen gojek untuk menyediakan layanan
transportasi yang ramah bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok perempuan
dan anak.

Sebagai bagian dari mitigasi risiko, setiap laporan kekerasan seksual yang
masuk melalui call center gojek akan langsung ditangani oleh unit darurat. Unit
ini bertugas untuk segera menemui korban untuk melakukan pendalaman kasus
dan menawarkan bantuan yang diperlukan. Bantuan mencakup tindakan medis
untuk pemeriksaan fisik, pengobatan, serta layanan pendampingan oleh psikiater
sebagai bagian dari proses penyembuhan trauma. gojek juga siap melakukan
pendampingan hukum apabila korban, baik mitra driver maupun pengguna,
merasa kasus ini harus diselesaikan di jalur hukum.
20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Formulasi sasaran

Dalam formulasi sasaran tersebut, Gojek mengalami pertumbuhan pesat saat


meluncurkan aplikasi mobile. Ketika itu Gojek menawarkan 3 layanan yakni Go-
Ride, Go-Shop dan Go-Send. Kemudian berdasarkan masukan dari pengguna,
perusahaan melakukan beberapa pengembangan. Kemudian menambahkan
layanan Go-Food, Go-Car, Go-Pay dan masih banyak lagi hingga sekarang.
Bahkan Go-Pay menjadi digital wallet terbesar di Indonesia.

Puncaknya, Gojek berhasil menyandang status Decacorn atau perusahaan


dengan valuasi mencapai USD 10 miliar atau Rp 141,6 triliun. Dalam situs
resmi CB Insights, valuasi Gojek telah menembus USD 10 miliar dan menduduki
peringkat 19 secara global. Meningkatnya valuasi Gojek sejatinya tidak terlepas
dari masifnya injeksi modal yang masuk ke perusahaan ini.Sejak tahun 2014
mereka terus menghimpun dana dari luar negeri maupun dalam negeri. Seperti
Google, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International dan Meituan
Dianping.

Terakhir pada 2018, Gojek berhasil memperoleh dana hingga USD 1,5 miliar
atau Rp 21,2 triliun dari sejumlah investor, dan di awal tahun ini juga berhasil
meraup dana USD 1 miliar atau Rp 14,1 triliun. Dengan dana tersebut, mereka
akhirnya melakukan ekspansi pasar di sejumlah negara di Asia Tenggara dan
mengoptimalkan layanan pembayaran digital melalui fitur Gopay. Kini Gojek pun
berubah. perusahaan ini telah menjadi gerakan sosial dan menjadi pendorong
ekonomi digital di tanah air. Selain itu, mereka juga berhasil mengangkat derajat
pekerjaan supir ojek dari yang dahulu dianggap sebagai pekerjaan rendahan.

21
2. Implementasi

Gojek telah melakukan evolusi sejak berdiri di tahun 2011. Berawal dari
layanan call center, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim dkk ini telah
bertransformasi menjadi perusahaan transportasi online besar dengan jaringan
layanan yang luas dan digunakan jutaan orang di Indonesia dan Asia Tenggara.

3. Evaluasi

Dalam suatu organisasi pasti mengalami kendala, masalah. Salah satu masalah
yang dihadapi oleh PT GOJEK disini adalah adanya kasus pelecehan penumpang
wanita, dari masalah tersebut di evaluasi dan di diskusikan langkah apa yang tepat
dalam menangani masalah tersebut. Dengan menghadirkan solusi keamanan &
antisipasi kekerasan seksual yaitu dengan layanan „ride-hailling’ yaitu dengan
menghadirkan fitur keamanan bagikan info perjalanan kepada kerabat pelanggan
serta program edukasi mitigasi risiko bagi mitra driver untuk memahami isu
kekerasan seksual, serta merespon laporan darurat yang dibuat oleh pengguna.

4. Modifikasi

Dari evaluasi dan sistem evaluasi yang dihasilkan dari pemasalahan tersebut
aplikasi gojek saat ini telah dilengkapi fitur Bagikan Perjalanan (Share Trip) dan
Tombol Darurat (Emergency Hotline). Melalui fitur Bagikan Perjalanan,
pengguna dapat membagikan informasi berupa lokasi penjemputan dan
pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan
estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih driver dalam perjalanannya,
kepada kerabat terdekat. Pengguna cukup memencet tombol Bagikan Perjalanan
untuk kemudian secara otomatis informasi tersebut dapat dibagikan melalui
aplikasi pesan instan melalui SMS, Messenger, WhatsApp, atau LINE.

Untuk tahap awal, tombol darurat ini tersedia pada layanan go-car se-
Indonesia. Secara bertahap akan bisa diakses pada layanan go-ride. Tombol
Darurat memungkinkan pengguna aplikasi gojek bisa menghubungi unit darurat

22
gojek lebih cepat dan mudah untuk melaporkan situasi darurat yang terjadi selama
perjalanan. Setelah laporan diverifikasi, gojek akan segera menugaskan unit
darurat untuk menangani laporan tersebut. Unit darurat gojek terdiri dari ratusan
orang internal gojek yang juga bisa berkoordinasi dengan kepolisian dan
ambulans.

B. Saran

Dalam perkembangan organisasi pada PT. Gojek Indonesia ini adalah


merupakan suatu inovasi yang sangat bagus yang dibuat oleh bangsa kita sendiri.
Inovasi ini memberikan motivasi kepada anak-anak muda untuk terus melakukan
suatu karya atau inovasi yang dapat memberi dampak positif kepada semua
masyarakat Indonesia.

23
DAFTAR ISI
Poole, Marshall Scott & Van de Ven, Andrew H. 2004. Handbook of
Organizational Change and Innovation. New York. Oxford
University Press.

Farizi, Alija Nur.2018. Pengembangan Rencana Bisnis Informatika( Pt Go-Jek


Indonesia). Di Kutip dari Situs: https://general3dent-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/general3dent.wordpress.com/2017/11/11/
pengembangan-rencana-bisnis-informatika-pt-go-jek-
indonesia/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#a
oh=15868326956308&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fgeneral
3dent.wordpress.com%2F2017%2F11%2F11%2Fpengembangan-
rencana-bisnis-informatika-pt-go-jek-indonesia%2F Di Akses 16
April 2020

Di Kutip dari Situs: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gojek Di Akses 16 April


2020

Anonim. 2017. PT.Gojek. Di Kutip dari Situs:


http://aaalik.blogspot.com/2017/11/pt-gojek.html?m=1 Di Akses 16
April 2020.

Metro Tempo.Co. 2020. Ini Daftar Kejahatan Pengemudi Taksi Online dan Ojek
Online. Di Kutip dari Situs: https://metro-tempo-
co.cdn.ampproject.org/v/s/metro.tempo.co/amp/1219893/ini-daftar-
kejahatan-pengemudi-taksi-online-dan-ojek-
online?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=1586
9585027462&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf
=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fmetro.tempo.co
%2Fread%2F1219893%2Fini-daftar-kejahatan-pengemudi-taksi-
online-dan-ojek-online Di Akses 16 April 2020.
Gojek. 2019. Kembangkan Solusi Keamanan Menyeluruh, GOJEK Menjadi
Pelopor Gerakan Anti Kekerasan Seksual di Industri Ride-Hailing. Di
Kutip dari Situs: https://www.gojek.com/blog/gojek/solusi-keamanan-
uninstall-khawatir/ Di Akses 16 April 2020.

Liputan 6.com. 2019. Prioritaskan Keamanan Pelanggan, GOJEK Hadirkan


Inovasi Fitur Keamanan Mumpuni. Di Kutip dari Situs:
https://m.liputan6.com/tekno/read/3939873/prioritaskan-keamanan-
pelanggan-gojek-hadirkan-inovasi-fitur-keamanan-mumpuni Di Akses
16 April 2020.

Telset. 2019. Perjuangan Go-Jek dari Call Center Menjadi Perusahaan


Decacorn. Di Kutip dari Situs: https://telset-
id.cdn.ampproject.org/v/s/telset.id/268927/perjuangan-gojek-dari-call-
center-menjadi-perusahaan
decacorn/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#a
oh=15869527274161&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.googl
e.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Ft
elset.id%2F268927%2Fperjuangan-gojek-dari-call-center-menjadi-
perusahaan-decacorn%2F Di Akses 16 April 2020.

Hendry. 2015. Perkembangan Gojek Dan Bisnis Ojek Online. Di Kutip dari Situs:
https://hech61.wordpress.com/2015/09/18/perkembangan-gojek-dan-
bisnis-ojek-online/ Di Akses 16 April 2020.

24

Anda mungkin juga menyukai