Terdapat banyak kebingungan mengenai cakupan komunikasi pemasaran jasa, dan masih
banyak orang yang mendefinisikannya secara sempit. Komunikasi harus dipandang lebih luas
ketimbang sekadar iklan media, hubungan masyarakat, dan tenaga penjualan professional.
Banyak cara lain bagi bisnis jasa untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan dan pelanggan
yang ada. Lokasi dan suasana fasilitas penghantantaran jasa, fitur rancangan korporat seperti
penggunaan elemen warna dan grafis yang konsisten, penampilan dan perilaku pegawai, desain
situs web – semua berkontribusi pada citra yang ada dalam benak pelanggan sehingga dapat
memperkuat atau berkontradiksi dengan konten khusus dari pesan komunikasi formal.
Beberapa tahun terakhir kita telah menyaksikan adanya peluang yang baru dan menarik
untuk meraih pelanggan baru melalui internet, dengan kadar sasaran dan spesialisasi pesan yang
belum pernah ada sebelumnya. Semua media ini harus diselaraskan secara efektif untuk menarik
pelanggan baru dan menegaskan kembali pilihan pelanggan lama sembari mendidik mereka
tentang cara melalui suatu proses pelayanan. Untuk alasan yang tepat, kami mendefinisikan
elemen komunikasi di 7p sebagai Promosi dan Edukasi. Mari telaah beberapa peran khusus yang
dilakukan oleh komunikasi pemasaran.
1. Menginformasi
2. Mengedukasi
3. Membujuk
4. Mengingatkan and memotivasi untuk melakukan tindakan
5. Menjalin hubungan
Disini jelas bahwa peranan komunikasi pemasaran yang pertama yaitu memberikan
informasi tentang suatu barang bahwa perusahaan telah meluncurkan barang tersebut lalu pada
saat konsumen telah menyadari keberadaan barang tersebut maka tindakan selanjutnya adalah
mengedukasi konsumen mengenai produk tersebut misalnya dengam memberikan informasi
lanjutan yang lebih terperinci mengenai kegunaan dan mengapa konsumen perlu membeli barang
tersebut. Kemudian selanjutnya adalah membujuk konsumen dengan memberikan penawaran
dan keuntungan -keuntungan dari produk itu produk itu sendiri dan terus mengingatkan
konsumen tentang produk ini agar kedepanya konsumen akan melakukan tindakan pembelian
setelah terjadi pembelian maka harus tetap ada follow up yang harus dilakukan produsen agar si
konsumen tetap memakai produk tersebut misalnya dengan melakukan inovasi produk dan
memberikan pelayanan tambahan yang memberikan nilai tambah pada produk yang ditawarkan
itu.
Apa saja peran dari komunikasi pemasaran yang sangat penting untuk diketahui, Berikut adalah
penjelasannya:
1. Membentuk ekuitas merek
Komunikasi pemasaran memiliki peran untuk membentuk ekuitas merek dari sebuah
produk atau jasa dengan menggunakan bauran komunikasi serta kerangka-kerang dasar
komunikasi. Ekuitas merek akan berubah naik atau turun tergantung pada upaya-upaya untuk
meningkatkan ekuitas merek tersebut. Cara untuk meningkatkan ekuitas merek dapat dilakukan
dengan menggunakan nama yang unik namun memiliki makna yang baik, selain itu program
pemasaran dan komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten juga akan membangun ekuitas
merek dengan nilai yang baik.Komunikasi pemasaran ini juga akan memberikan pemahaman
terhadap konsumen yang berimbas kepada meningkatnya penjualan dan permintaan dari produk
atau jasa itu sendiri.
5. Kesadaran
Peran komunikasi pemasaran yang kelima adalah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat selaku konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya
saja ketika memasarkan sebuah produk sabun mandi. Jika sebagian besar konsumen belum sadar
apa fungsi dan kegunaan dari produk tersebut, maka komunikasi pemasaran akan meningkatkan
kesadaran konsumen bahwa sabun mandi itu perlu digunakan setiap kali seseorang sedang mandi
karena akan membersihkan seluruh tubuh serta menghilangkan kuman.
6. Penambah Pengetahuan
Jika konsumen memiliki kesadaran terhadap suatu jenis produk ataupun jasa, namun
mereka tidak tahu terbuat dan dibuat oleh siapa produk tersebut, maka komunikasi pemasaran
memiliki peran sebagai media atau alat informasi. Contohnya seperti sabun mandi diatas, jika
konsumen mengerti sabun mandi digunakan untuk apa, maka kali ini komunikasi pemasaran
memiliki fungsi untuk menambah pengetahuan konsumen dengan cara memberitahu komposisi
pembuatan, perusahaan pembuat, harga produk, produk dijual dimana, dan lain sebagainya.
8. Referensi Pembanding
Jika konsumen sudah mengenal merek, mengetahui merek tersebut dengan jelas serta
suka dan nyaman ketika menggunakan merek produk yang ditawarkan tentu bukan lagi ada
halangan untuk memasarkan sebuah produk. Tapi bagaimana jika ada produk lain yang sejenis
dan diyakini oleh konsumen lebih unggul? nah disinilah peran komunikasi pemasaran sebagai
pemberi referensi pembanding dibutuhkan. Komunikasi pemasaran yang dilakukan haruslah bisa
menyakinkan konsumen, bahwa produk yang dipasarkan tersebut lebih baik dengan produk yang
sudah ada.
9. Menyakinkan Pembeli
Peran komunikasi pemasaran juga akan berpengaruh terhadap pembelian produk yang
dipasarkan tersebut. Oleh karena itu, komunikasi yang dilakukan juga harus mampu untuk
meyakinkan konsumen untuk membeli dan produk tersebut. Peran komunikasi pemasaran yang
satu ini juga akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan penjualan serta
semakin membuka kesempatan untuk memperluas pasar.
Sumber : https://pm11unas.wordpress.com/tag/peranan-komunikasi-pemasaran-pada-jasa/
Karena jasa lebih bersifat performa ketimbang objek, manfaatnya sulit untuk
dikomunikasikan kepada pelanggan, terutama ketika jasa tersebut tidak melibatkan tindakan
berwujud kepada pelanggan atau barang-barang mereka. Bentuk jasa yang nirwujud ini
mencipakan empat masalah bagi pemasar yang ingin mempromosikan atribut atau manfaat dari
jasa tersebut: keabstrakan (abstractness), terlalu umum (generality), tidak bisa dicari
(nonsearchability), dan tidak terasa (mental impalpability). Banwari Mittal dan Julie Baker
menyoroti implikasi dari masing-masing masalah tersebut sebagai berikut:
merujuk pada item yang terdiri dari kelompok objek, orang atau kejadian – misalnya, kursi
pesawat, pramugari, dan layanan kabin. Kelompok umum ini memiliki analogi-analogi fisik, dan
sebagian pelanggan dari jasa tersebut sudah mengetahuinya. Akan tetapi, tugas utama bagi
pemasar yang ingin menciptakan proposisi nilai yang berbeda adalah mengominikasikan apa
yang menajdikan suatu tawaran yang spesifik berbeda dari – dan mengungguli – tawaran
pesaing. - Generality, mengacu pada item-item layanan jasa yang digolongkan dalam sebuah
kategori/kelas seperti obyek, orang dan event yang memiliki analogi fisik yang bisa dipahami
oleh mayoritas pelanggan. Pelaku pemasaran perlu mengkomunikasikan apa yang membuat
layanan jasa mereka berbeda dibandingkan dengan layanan yang sama yang dimiliki oleh para
pesaing.
merujuk pada kenyataan bahwa barang nirwujud tidak bisa dicari atau diperiksa sebelum dibeli.
Atribut fisik dari jasa, seperti gedung klub kesehatan dan peralatan yang tersedia, dapat diperiksa
sebelumnya, tetapi pengalaman bersama pelatih hanya dapat ditentukan setelah mengenal akrab
sselama beberapa waktu. Seperti yang telah diulas pada Bab 2, atribut kepercayaan, seperti
keahlian membedah, harus didasarkan pada rasa percaya. - Nonsearchability, layanan jasa tidak
memiliki wujud tidak bisa dicari atau diperiksa mutunya sebelum dibeli. Pengetahuan terhadap
mutu sebuah layanan jasa baru dapat diketahui setelah pembelian.
Abstractness,
konsep abstrak seperti keamanan finansial, atau transportasi yang aman dan nyaman, tidak
bisa dihubungkan dengan sebuah obyek nyata. Pelaku pemasaran perlu mencari cara untuk
menghubungkan layanan jasa mereka dengan konsep abstrak yang dimaksud dan
mengkomunikasikannya kepada publik.
- Fokus pada isyarat berwujud (tangible cue), seperti karyawan, fasilitas, sertifikat,
penghargaan serta pelanggan yang sudah pernah menggunakan layanan jasa. Contoh: sekolah
menggunakan pengalaman alumni untuk menunjukkan keunggulan dan keuntungan pendidikan
di kampus tersebut dalam membantu peningkatan karir dan gaji sang alumni.
Sumber :
https://ilmupengatahuanhukum.blogspot.com/2016/02/peran-komunikasi-pemasaran.html?m=1
https://pakarkomunikasi.com/peran-komunikasi-pemasaran