Anda di halaman 1dari 23

STRATEGI PROSES DAN PERENCANAAN KAPASITAS

Dosen : Dra. Ni Ketut Purnawati, M.S.


OLEH :

Ade Baghdad Cavalera 1907521265


Putu Ayu Ersa Tresna Dewi 1907521267

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
PENDAHULUAN
Dalam proses memproduksi suatu barang dan jasa pada suatu perusahaan, ada yang perlu
ditelaah tentang adanya kebutuhan untuk pemilihan, pendefinisian dan pendesainan barang dan
jasa. Sebuah keputusan penting yang perlu dilakukan oleh manajer operasi adalah menemukan
cara produksi yang terbaik. Seiring berkembangnya zaman, banyak perubahan yang terjadi serta
banyak pula pesaing yang bermunculan. Sejalan dengan itu maka manajemen operasi merupakan
proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa yang bisa
mengungguli para pesaing dengan tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah
dengan biaya yang efisien. Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya yang
dimiliki perusahaan menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Maka dari itu, kegiatan
produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
Ketika merancang tempat konser, manajemen berharap bahwa kapasitas yang diramalkan
(banyak produk opera, simfoni, dan kegiatan khusus dan teknologi yang diperlukan untuk kegiatan
ini) akurat dan cukup untuk mengoperasikan di atas titik impas. Bagaimanapun, pada banyak
tempat konser, bahkan ketika beroperasi pada kapasitas penuh, titik impas tidak dapat dicapai dan
tambahan pendanaan harus dilakukan. Pencapaian keunggulan kompetitif melalui perbaikan unjuk
kerja operasi membutuhkan tanggapan strategi dalam operasi serta pemilihan teknologi yang tepat
dalam proses operasi. Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi
barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk. Proses
yang dipilih akan berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas,
biaya, dan kualitas barang yang diproduksi.
Pemilihan strategi proses dilakukan sebagai alternatif pengambilan keputusan operasional
setelah melakukan perancangan produk dan jasa. Strategi proses mengacu pada bagaimana cara
untuk mengatur proses produksi suatu barang ataupun jasa. Strategi proses juga dapat terjadi secara
berkala akibat perubahan teknologi dalam produk serta persaingan kompetitif. Strategi proses
memiliki dampak besar terhadap perencanaan kapasitas dalam produksi, peralatan-peralatan yang
digunakan, desain sistem kerja, waktu produksi, serta tata letak fasilitas suatu perusahaan.
Strategi proses yang baik berdampak jangka panjang terhadap efisiensi produktivitas
perusahaan. Sebaliknya strategi proses yang buruk akan menimbulkan permasalahan, salah
satunya pemborosan waktu proses produksi. Pemborosan waktu dalam proses produksi
dikarenakan masih buruknya desain sistem kerja yang digunakan perusahaan. Apabila pemborosan
waktu terjadi terus-menerus dapat menimbulkan kerugian perusahaan.
Maka pada ringkasan materi kuliah ini akan dibahas mengenai :
1. Strategi Proses Operasi
2. Pemilihan Teknologi
3. Konsep Kapasitas
4. Perencanaan Kapasitas
A. STRATEGI PROSES
Strategi proses (process strategy) atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya yang dimiliki menjadi barang dan jasa yang
berkualitas. Tujuan strategi proses adalah menemukan sebuah cara untuk memproduksi atau
menciptakan barang dan jasa yang memenuhi segala persyaratan dari konsumen.
1.1. EMPAT STRATEGI PROSES
Suatu barang dan jasa pasti akan melewati sebuah proses produksi. Hampir seluruh dari
barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa dari salah satu strategi proses, yaitu
fokus pada proses, fokus berulang, fokus pada produk, dan kustomisasi masal. Berikut
penjelasan dari masing-masing strategi proses tersebut beserta contohnya.
1. Fokus pada Proses
Sebagian besar produksi secara global dilakukan untuk menghasilkan produk
bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi yang pada sebuah manufaktur disebut
dengan “job shop“. Dalam sebuah pabrik, proses yang mungkin ada meliputi departemen
yang menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan. Dalam sebuah kantor, proses
yang ada dapat berupa bagian utang, penjualan, dan pembayaran. Sedangkan dalam sebuah
restoran, proses-proses tersebut mungkin berupa bar, panggangan, dan toko roti.
Berikut ini adalah contoh “job shop” yang berfokus pada proses di Standard Register.
Standard register adalah sebuah perusahaan yang hasil produksinya berbentuk formulir
bisnis yang berlapis-lapis (3 atau 4). Formulirnya biasanya digunakan pada pendaftaran
mahasiswa, pendaftaran pasien di rumah sakit, wesel bank, bon pemesanan di toko, dan
surat melamar pekerjaan.
Diagram alir menunjukkan proses produksi keseluruhan dari pengeluaran pesanan
hingga pengiriman pada pabrik Standard Register di Kirksville, Missouri. Sistem kerja
seperti ini mengelompokkan orang-orang dan mesin-mesin yang melakukan aktivitas
tertentu, seperti mencetak, memotong atu menjilid ke dalam departemen-departemen.
Pesanan keseluruhan diproses dalam kelompok-kelompok, lalu berpindah dari satu
departemen ke departemen lain.
Secara sederhana, proses tersebut dapat ditunjukkan dalam gambar berikut.
Proses dimulai dengan seorang perwakilan penjualan yang membantu pelanggan
merancang formulir bisnis. Saat formulir siap, pemesanan dikirimkan secara elektronik ke
Departemen Pendukung Penjualan di pabrik, seorang koordinator pemesanan menetapkan
bahan yang akan dibutuhkan pada proses produksi (tinta, kertas, label, dan lain-lain),
menghitung waktu produksi yang dibutuhkan, serta menjadwalkan pekerjaan padamesin
tertentu. Departemen pencetak menggunakan CAD untuk mengubah desain produk
menjadi plat pencetak untuk proses pencetakan, kemudian mencetak gambar formulir
tersebut pada sebuah plat pencetak dari alumnium. Operator mesin pada Departemen
Percetakan memasang plat dan tinta pada mesin cetak serta mencetak
formulir. Setelah dicetak, hampir semua produk disatukan pada sebuah mesin yang
menyatukan hingga 14 salinan secara bersamaan, biasanya dengan menggunakan kertas
kabon yang diselipkan diantara mereka.
Beberapa produk menjalani proses lebih lanjut (contohnya, perekatan, penjilidan, atau
pelabelan). Saat formulir sudah lengkap, hampir semuanya dibungkus dengan polietilena
sebelum ditempatkan dalam kardus untuk dikirim. Dalam pengiriman pesanan, aka nada
sebuah “tiket kerja” yang dikirimkan ke bagian Keuangan dan tagihan yang dikirim kepada
pelanggan.
2. Fokus berulang
Fokus berulang merupakan proses produksi yang menggunakan modul yang
berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen produk yang telah
disiapkan sebelumnya, biasanya dalam proses yang berkelanjutan. Lini proses berulang
(repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik, seperti lini yang digunakan secara
luas di hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan
karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada
proses.
Contoh dari manufaktur dengan Proses Berulang yaitu Harley-Davidson. Harley-
Davidson merakit produknya berdasarkan modul. Sebagian besar manufaktur dengan fokus
berulang memproduksi lini perakitan, dimana produk akhirnya terdiri atas berbagai bentuk
yang tergantung pada campuran modulnya. Inilah yang terjadi pada Harley, dimana
modulnya adalah komponen dan pilihan sepeda motor, sedangkan hasilnya adalah sel
kerja (work cell). Sel kerja melakukan semua operasi dalam satu lokasi yang dibutuhkan
untuk memproduksi modul tertentu pada satu tempat. Sel kerja ini juga memberi masukan
pada lini perakitan.

3. Fokus pada produk


Proses yang berfokus pada produk adalah proses yang memiliki volume tinggi namun
keragamannya rendah. Proses ini juga dikatakan sebagai proses berkelanjutan karena
memiliki lintasan produksi yang sangat panjang dan terus menerus.
Contoh proses yang berfokus pada produk yaitu pada produk di Nucor Steel

Baja dihasilkan dalam suatu yang berorientasi pada produk. Dan pada proses
penyelesaiannya, model yang beragam dapat memodifikasi karakteristik lembaran baja
sesuai keinginan pelanggan.
4. Fokus kustomisasi massal
Kustomisasi massal merupakan produksi barang dan jasa secara cepat dan murah yang
memenuhi keinginan pelangggan yang unik dan selalu berubah. Namun, kustomisasi
massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana secara ekonomis
mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya
dengan tepat.
Kustomisasi massal juga berarti sebuah sistem di mana produk dibuat sesuai pesanan
(build-to-order). Build-to-order berarti memproduksi sesuai pesanan pelanggan, bukan
sesuai peramalan pasar. Seperti yang diperlihatkan oleh Dell Computers, built-to-order
dapat menjadi strategi untuk mendapatkan pesanan jika dilakukan dengan tepat. Namun,
build-to-order adalah strategi yang sulit sehinggan muncul beberapa tantangan besar,
yaitu:
1. Desain produknya harus cepat dan imajinatif. Desain build-to-order yang sukses kerap
disebabkan oleh penggunaan modul-modul. Ping, Inc. menggunakan kombinasi
berbeda dari kepala pemukul, pegangan, batang, dan sudut untuk membuat 20.000
ragam tongkat golf. Teknik desain yang lain adalah melakukan kustomisasi di tahap
yang sebisa mungkin paling akhir dari proses produksi. Contohnya, untuk
mengakomodasi pesanan yang berbeda, Dell memasang modul peranti keras dan lunak
yang dipesan saat perakitan akhir. Pada organisasi seperti Ping dan Dell, modul-modul
dibuat secara terpisah sesuai peramalan dan dirakit secara padu-padan untuk memenuhi
permintaan kustomisasi massal.
2. Desain prosesnya haruslah cepat, fleksibel, serta mampu mengakomodasi perubahan
desain dan teknologi. Fleksibilitas memungkinkan seorang pelanggan BMW untuk
mengubah pesanan hingga 6 hari sebelum perakitan akhir mobil tersebut. Selain
fleksibilitas proses yang memfasilitasi perubahan, suatu teknik proses yang telah
terbukti efektif adalah menunda kustomisasi hingga akhir dari proses produksi. Industri
mobil memasang atau memesan modul interior yang unik saat akhir produksi, seperti
yang dilakukan pada mobil van khusus.
3. Manajemen persediaan memerlukan pengendalian yang ketat. Agar berhasil, sebuah
perusahaan harus menghindari tertahan oleh komponen yang tidak populer atau kuno.
Tanpa bahan mentah, pekerjaan yang terus berjalan, atau barang yang telah selesai,
Dell merakit komputer terkustomisasi kurang dari satu hari.
4. Jadwal yang ketat pada pemesanan dan bahan dari desain hingga pengiriman hanya
dapat diimplementasikan kepada karyawan yang penuh dedikasi. National Bicycle
menyelesaikan semua ini tanpa persediaan dan jadwal perakitan 3 hari. Produk dan
proses desain yang memungkinkan kustomisasi untuk dijadwalkan akhir pada proses
produksi juga berkontribusi pada kustomisasi massal yang efisien. Penjadwalan
semacam ini sering disebut penundaan (postponement).
5. Mitra yang responsif pada rantai pasokan menghasilkan kerjasama yang efektif.
Kerjasama dengan pertukaran informasi yang cepat dan terbuka adalah hal yang
penting ketika sistem operasi bergerak menuju era dimana kompetisi bukan lagi terjadi
antara perusahaan, melainkan antara rantai pasokan. Vans, Inc. dapat membuat sepatu
sesuai pesanan, merakitnya ribuan mil jauhnya di pabriknya di Cina, dan
mengirimkannya hanya dalam hitungan minggu. Ramalan, manajemen persediaan, dan
pemesanan baju laki-Iaki di JC Penney juga dilakukan oleh pemasok di Hong Kong.
Kustomisasi massal atau build-to-order adalah hal yang sulit, tetapi merupakan suatu hal
baru yang diperlukan dalam operasi. Terdapat beberapa keuntungan dalam kustomisasi
massal dan build-to-order. Pertama, perusahaan memperoleh pesanan dan tetap berjalan
dengan memenuhi permintaan pasar. Sebagai tambahan, mereka juga dapat mengurangi
pengeluaran besar pada organisasi yang ada (dari karyawan hingga gudang hingga fasilitas)
karena perkiraan penjualan yang tidak tepat. Kustomisasi massal dan build-to-order dapat
dilakukan perusahaan terkemuka apabila sanggup menerima tantangan tersebut.

B. PEMILIHAN TEKNOLOGI
Manajer memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk memilih teknologi yang tidak
hanya bersifat efisien tetapi juga melindungi lingkungan dan memnuhi kebutuhan masyarakat.
Bisnis juga harus memilih teknologi yang menggunakannya dan tidak semata didorng oleh pasar
dan kekuasaan kompetitif. Termasuk pemerintah, dimana memiliki peran dalam memastikan
teknologi yang digunakan oleh bisnis yang memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih besar.
Adapun 2 definisi dari teknologi, yaitu :
* Definisi yang lebih luas, teknologi merupakan aplikasi pengetahuan unruk memecahkan masalah
manusia.
* Definisi yang lebih sempit, teknologi merupakan serangkaian proses, alat, metode peralatan yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pemilihan teknologi berdampak pada semua keputusan di dalam operasi dam atas semua
fungsi usaha. Pemilihan teknologi harus mempertimbangkan bukan hanya teknologi tetapi juga
masalah konsekuensi sosia dan manusia. Pembiayaan yang diperlukan sangat menarik karena
dibutuhkan investasi modal. Fungsi dalam pemilihan teknologi ini dipengaruhi oleh pemilihan
teknologi itu sendiri dan keputusan teknologi.

a. Teknologi dan Manajer


Pemilihan teknologi adalah keputusan yang sangat penting dan salah satu hal
yang menarik bagi seorang manajer dalam semua fungsi. Keputusan ini tidaklah
bersifat teknik tetapi akan mempengaruhi modal, sumber daya manusia, dan sistem
informasi. Sehingga semua manajer haruslah tertarik dalam pemilihan teknologi dan
bagaimana mempengaruhi bisnis secara keseluruhan.

b. Manufacturing yang Dibantu Komputer


Pentingnya pabrik masa depan bukanlah sedikit orang tetapi pabrik yang masuk
dalam integrasi komputer. Pabrik di' masa depan akan menggunakan komputer untuk
memperkenalkan produk baru, desain proses, perkiraan dan produksi serta
pengendalian persediaan. Konsep utama adalah integrasi dari semua fungsi
manufacturing dan fungsi bisnis melalui database umum. Ini adalah keterpaduan
pengambilan keputusan dan data sebagai inti dari manufacturing paduan komputer.
* Computer Aided Design
Computer aided design (CAD) adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan dukungan komputer' terhadap fungsi desain teknik. CAD lebih lanjut
mengembangkan drafting otomatisasi. Tiga fitur tambahan yang dibutuhkan untuk
sistem CAD penuh perhitungan desain, klasifikasi bagian dan hubungan
manufacturing. CAD telah digunakan dalam beberapa industri termasuk pesawat
udara, automobile, galangan kapal, konstruksi dan elektronik. Aplikasi CAD seringkali
mengurangi tenaga kerja dalam desain dan manufacturing, dan juga akan terus
memberikan manfaat bagi manufacturer. Misalnya, di General Motors, desain ulang
dari model automobile tunggal direduksi dari 24 bulan menjadi 14 bulan.
* Computer aided manufacturing
Computer aided manufacturing (CAM) adalah memberikan batch
manufacturing dengan efisiensi yang cukup lama dalam proses dan juga industri dalam
aliran lini. CAM memanfaatkan komputer untuk mendesain proses produksi,
mengontrol alat mesin dan mengontrol aliran bahan dalam manufacturing batch.
Dengan mengunakan komputer, sangat dimungkinkan untuk melakukan perubahan
atas mesin dengan cepat ketika menghasilkan ukuran lot yang kecil.
CAM juga akan memanfaatkan perencanaan proses dengan bantuan komputer
(CAPP) sebagai salah satu komponen sistem CAM. Dengan CAPP setiap proses dalam
manufacturing direncanakan dengan bantuan komputer. Setelah desain part di
download dari sistem CAD, maka CAPP kemudian digunakan untuk menentukan
routing, peralatan dan alat untuk memproduksikannya. Computer aided manufacturing
mencakup perencanaan proses manufacturing dan alat melalui database dan
mengontrol serta memindahkan bahan oleh komputer. lni dapat dicapai dengan
mengatur manufacturing batch menurut group teknologi dan menggunakan sistem
manufacturing yang fleksibel. lni tentu mempercepat aliran produk dan meningkatkan
pemanfaatan mesin dalam lingkungan pabrikasi.
 Robot
Robot industri adalah bukan sesuatu selain dari mesin yang dikontrol oleh
komputer yang telah diprogram untuk mengerjakan tugas-tugas produksi tertentu.
Bagian yang berbeda dari robot ini adalah tangan atau genggaman dan lengan yang
dapat membuat gerakan seperti gerakan manusia. Penggunaan robot memiliki
pengembangan ke dalam berbagai pekerjaan produksi, termasuk pengelasan,
pengecatan, pekerjaan perakitan tetap dan penanganan bahan.
 Justifikasi
CIM adalah keputusan strategi yang mempengaruhi semua bagian dari operasi
dan objektif atau tujuan operasi; biaya, mutu, fleksibilitas dan pengiriman. jika strategi
untuk manufacturing bantuan komputer diterapkan, maka beberapa langkah haruslah
diambil untuk melakukan transformasi pabrik. Demikian juga 'pulau automasi" yang
dibangun sebagai mesin tertentu yang dikompulerisasi dan bagian sistem informasi
yang ada pada komputer. Tujuan utamanya adalah CIM di mana semua komputerisasi
dihubungkan dengan data base untuk memisahkan 'pulau otomatisasi'. .
c. Kantor dan Layanan Otomatis
Adapun hal-hal yang terdapat pada kantor otomatis, yang pertama adalah email,
dengan menggunakan email komunikasi yang dilakukan antara sesame karyawan
ataupun dengan pihak eksternal akan jauh lebih cepat dan efisien. Kantor otomatis juga
dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kertas kerja dikarenakan semua
kegiatan diidentifikasikan melalui media elektronik. Dengan adanya kantor otomatis,
akan membantu menghemat waktu para pekerja dan memperbaiki effektivitas manajer
dan professional. Konsep utama dari otomatisasi kantor adalah sama seperti pada
pabrik, yaitu integrasi fungsi. Sebelumnya departemen pemisahan dan fungsi adalah
dihubungkan dengan menggunakan komputr. Ketika otomatisasi dihubungkan,
manfaat dari kantor yang terpadu akan terlihat dan tidak hanya mengurangi biaya tetapi
mempercepat out to out, koordinasi yang lebih bai, pemanfaatan yan g terabik dan error
yang rendah.
d. Industri Jasa
Schlesinger dan Heskett (1991) mengemukakan bahwa dalam solusi teknologi
yang ada untuk pelayanan, manajer akan melihat karyawan, bukan sebagai peralatan,
sebagai pusat sistem pemberian pelayanan. Mereka menekankan bahwa model baru
dari industrilisasi adalah muncul dalam perusahaan jasa :
 Gunakan teknologi untuk mendukung pekerjaan di lini depan, tanpa
membenarkan monitor atau menggantikannya.
 Investasi nilai yang telah menggunakan investasi pada mesin.
 Kompensasi hubungan untuk dilakukan pada setiap level dan tindak di
bagian atas.
Pendekatan ini menawarkan alternatif bagi pendekatan lini produksi untuk jasa
melalui pendekatan teknologi dan orang yang bekerja dalam sistem pengiriman. Juga
akan dapat menguraikan siklus pelayanan yang kurang baik melalui pelatihan, motivasi
dan juga pemberian pelayanan khusus.
e. Sistem Perencanaan Sumber Perusahaan (ERP)
Teknologi terpadu adalah dasar ooerasi, yang dapat diperluas ke dalam fungsi
bisnis melalui pemakaian sistem perencanaan sumber perusahaan. Misalnya dalam
transaksi operasi dikomputerisasi dan dapat diarahkan pada setiap pembiayaan yang
ada, demikian juga informasi terpadu pada operasi yang dapat diperluas ke pasar.
Seringkali sistem pemasaran dan penjualan dikembangkan dan dirancang sebagai
sistem yang terpisah yang tidak dapat dipadukan ke dalam operasi, selain itu transaksi
operasi dari sistem CIM di dalam manufacturing dan sistem pemberian jasa harus
dipadukan dengan sistem sumber daya manusia dalam perusahaan maka ketika operasi
mengambil keputusan untuk memperluas kapasitas dan menyewa banyak orang
keputusan ini harus diumpan langung ke dalam sistem HR dan proses yang ada melalui
penyelesaian.
Ketika operasi, pembiayaan/akuntansi, pemasaran/penjualan dan sistem HR
adalah dipadukan melalui database, sistem ERP dapat diselesaikan. Sistem ERP akan
menelusuri transaksi dari asal usul konsumen, untuk ukuran entri, melalui operasi dan
akuntansi hingga transaksi yang lengkap. Sitem ERP ini menjadi popular dalam bisnis
dan menjadi dasar integrasi fungsi silang. Ketika semua fungsi saling berbagi informasi
melalui databse perusahaan, fungsi silos ini diminimumkan dan fungsi ini
dikumonikasikan secara efektif satu dengan yang lain. Ketika integrasi itu muncul,
maka sistem ERP lebih mahal dan membutuhkan waktu untuk diimplementasikan.
Namun demikian. Banyak perusahaan yang menentukan sistem informasi yang ada
dengan pertumbuhan secara terpisah.
f. Internet dan E-Bisnis
Internet adalah menyebar dengan cepat dalam menghubungkan bisnis satu
dengan yang lain hingga kepada konsumen akhir. Interkoneksi ini memberikan
integrasi di antara perusahaan seperti ERP yang telah memadukan fungsi dalam
perusahaan. Secara umum, perusahaan haruslah mempertahankan integrasi melalui
ERP atau sistem lain sebelum mengupayakan integrasi eksternal, karena pertukaran
informasi fasilitas integrasi internal dengan yang lain.
Tujuan pembahasan kita mengklasiflkasikan e-bisnis ke dalam empat kategori:
1. Perusahaan e-marketplace.
2. PenYediaan e-service
3. E-retailer dan grosir
4. E-producen
Perusahaan dalam setiap kategori ini memainkan peranan yang unik dan
membutuhkan tipe dukungan operasi yang Spesifik.Contoh e-marketplace adalah
termasuk pada priceline.com dan covisint.com. Perusahaan ini memberikan pertukaran
yang rumit yang memadukan pembeli dan penjual. Perusahaan memberikan perubahan
yang kompleks yang telah dikembangkan sehingga harga dinamik digunakan sebagai
barang dan jasa yang lebih baik untuk penjualan. Pembeli dan penjual dapat mengakses
kondisi transaksi pasar yang lebih baik secara elektronik. Peranan operasi dalam
perusahaan e-marketplace adalah mempertahankan dan memperbaiki database dan
website. lni adalah peranan padat informasi yang tidak dapat dipisahkan dari
pemasaran, sistem informasi dan fungsi lainnya.

C. KONSEP KAPASITAS
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumalah unit yang dapat
ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu
tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah
permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada berlebihan. Jika fasilitas terlalu besar,
sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang akan dibebankan pada
produksi yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan dan pasar keseluruhan
akan hilang. Oleh karena itu, penerapan ukuran fasilitas, dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi
tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, sangat menentukan.

Kapasitas Desain dan Kapasitas Efektif

Kapasitas desain (design capacity) adalah output maksimum sistem secara teoritis dalam suatu
periode waktu tertentu. Kapasitas desain biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu,
seperti jumlah tonase baja yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan atau setiap tahun.
Kapasitas efektif (effective capacity) adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh
sebuah perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif seringkali
lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain untuk
versi produk yang sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang sedang
diproduksi.
Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat: utilisasi dan efisiensi. Utilisasi
(utilization) adalah persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi
(efficiency) adalah persentase kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Manajer operasi
cenderung di evaluasi pada tingkat efisiensinya. Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam
perbaikan permasalahan kualitas dan dalam penjadwalan, pelatihan dan pemeliharaan yang efektif.
utilisasi dan efisiensi dapat dihitung sebagai berikut:

Utilisasi = Output Aktual/Kapasitas Desain


Efisensi = Output Aktual/Kapasitas Efektif

Dalam contoh T1, nilai – nilai ini akan diterangkan:

Toko roti Sara James memiliki sebuah pabrik yang memproduksi roti untuk sarapan.
Minggu lalu fasilitas memproduksi 148.000 roti. Kapasitas efektif pabrik adalah 175.000
roti. Lini produksi beroperasi 7 hari per minggu dengan 3 shift masing – masing 8 jam
perhari. Lini desain untuk memproduksi roti Deluxe isi kacang, rasa kayu manis, dan lapis
gula dengan tingkat output 1.200 roti per jam. Tentukan kapasitas desain, utilisasi dan
efisiensi pabrik ini saat memproduksi roti deluxe.
Jawaban:
Kapasitas desain = (7 hari x 3 shift x 8 jam) x (1.200 roti per jam) = 201.600 roti
Utilisasi = Output Aktual/Kapasitas Desain = 148.000/201.600 = 73,4%
Efisiensi = Output Aktual/Kapasitas Efektif = 148.000/175.000 = 84,6%
Kapasitas desain, utilisasi dan efisiensi, seluruhnya merupakan ukuran penting bagi
seorang manajer operasi. Tetapi para manajer sering harus menegtahui output yang diharpkan dari
sebuah fasilitas atau sebuah proses. Untuk melakukannya, digunakan persamaan (Gambar 3.1)
untuk mendapatkan output actual (atau pada kasus ini, output yang diharapkan) seperti yang
ditunjukan dalam persamaan (Gambar 3.2).

Gambar 3.1 Skala Ekonomis dan Disekonomis

Gambar 3.2 Dengan Memadukan Produk yang Memiliki Pola Musiman Saling
Melengkapi, Kapasitas Dapat Dimanfaatkan Dengan Lebih Baik.

Output Aktual (atau yang diharapkan) = (Kapasitas Efektif) (Efisiensi)

Sekarang dengan pengetahuan akan kapasitas efektif dan efisiensi, seorang manajer dapat
menemukan output yang diharpkan dari sebuah fasilitas.
Perhitungan dilakukan dalam contoh T2:

Manajer toko roti Sara James (lihat cotnoh T1) saat ini perlu meningkatkan produksi roti
yang semakin digemari yakni roti Deluxe. Untuk memenuhi permintaan ini, manajer operasi
akan menambahkan lini produksi kedua ini bagi departemen penjualan. Kapasitas efektif lini
kedua sama dengan nilai pertama, yaitu 175.000 roti. Lini pertama beroperasi dengan tingkat
efisiensi 84,6% sebagaimana telah dihitung pada contoh T1. Tetapi output lini kedua akan
lebih sedikit daripada lini pertama karena kru yang ada masih baru direkrut; jadi efisiensi
yang diharapkan tidak lebih dari 75%. Berapakah output yang diharapkan ?
Jawaban:
Output yang diharapkan = (Kapasitas Efektif) (Efisiensi) = (175.000) (0,75)
Departemen penjualan
Keputusan harus
kapasitas diberitahu
harus bahwa
dipadukan outputmisi
ke dalam yang diharapkan
dan adalah 131.250
strategi organisasi. rotitidak
Investasi
Deluxe.
dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang dapat
menempatkan perusahaan dalam posisi yang menguntungkan. Pertanyaan yang harus ditanyakan
adalah “apakah investasi ini pada akhirnya akan memikat pelanggan?” dan “keunggulan bersaing
apakah yang didapatkan (seperti fleksibilitas proses, kecepatan pengantaran, peningkatan kualitas,
dan lainnya) ?”
Kesepuluh keputusan MO, elemen organisasi lain seperti pemasaran dan keuangan,
terpengaruh oleh adanya perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada
penjualan dan arus kas, begitu juga kualitas, rantai pasokan (supply chain), sumber daya manusia,
dan pemeliharaan. Semua hal ini harus dipertimbangkan.
Pertimbangan Kapasitas
Sebagai tambahan pada integrasi strategi dan investasi yang erat, ada empat pertimbangan khusus
bagi keputusan kapasitas yang baik.
1. Ramalkan permintaan secara akurat. Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal yang
paling pokok bagi keputusan kapasitas. Apapun produk baru yang ada, prospeknya, dan
siklus hidup produk yang ada sekarang harus ditentukan. Manajemen harus mengetahui
produk mana yang sedang ditambahkan dan yang mana yang sedang dihentikan
produksinya, begitu juga volume yang diharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas. Jumlah alternatif yang tersedia cukup
banyak, tetapi setelah volume ditentukan, keputusan teknologi dapat dipandu dengan
analisis biaya, kebutuhan sumber daya manusia, kualitas dan keandalan. Teknologi juga
mungkin mendikte peningkatan kapasitas. Manajer operasi bertanggung jawab akan
teknologi dan peningkatan kapasiats yang tepat.
3. Temukan tingkat operasi yang optimum (volume). Teknologi dna peningkatan kapasitas
sering menentukan ukuran optimum sebuah fasilitas. Sebuah motel dipinggir jalan
mungkin mmebutuhkan 50 kamar untuk dapat dijalankan secara baik. Jika lebih kecil,
maka biaya tetapnya akan sangat memberatkan; jika lebih besar, maka fasilitas
memerlukan lebih dari satu manajer yang dapat mengawasi. Permasalahan ini dikenal
sebagai skala ekonomis dan disekonomis (economies and diseconomies scale).
4. Membangun untuk perubahan. Dalam dunia yang berubah dengan cepat, perubahan tidak
dapat diabakan. Oleh karena itu manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas
dan peralatan. Mereka mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa
proyeksi pendapatan pada risiko potensial atas dan bawah. Bangunan dan peralatan dapat
di desain dengan perubahan dalam pikiran untuk mengakomodasi perubahan produk,
bauran produk, dan proses di masa datang.

Daripada mengelola secara strategis, manajer dapat mengelola permintaan secara taktis.
Berikut adalah teknik – teknik untuk mengelola permintaan.
Mengelola Permintaan
a. Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan
menaikkan harga, memebuat penjadwalan dengan lead time yang panjang (yang mungkin
tak dapat diabakan), dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun
demikan, karena kapasitas yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan dibawah
yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara
meningkatkan kapasitas.
b. Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk
merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau
mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk.
c. Penyesuaian pada permintaan musiman, sebuah pola permintaan musiman atau siklus
permintaan merupakan tantangan yang lain pada kapasitas. Dalam beberapa kasus
manajemen merasa terbantu jika dapat menawarkan produk dengan pola permintaan yang
saling melengkapi, yaitu produk – produk dimana satu jenis memiliki permintaan tinggi,
dan jenis lain memiliki permintaan rendah.
d. Taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan, terdapat beragam taktik untuk
menyesuaikan kapasitas dengan permintaan yang ada. Perubahan internal, termasuk
penyesuaian proses pada volume tertentu, dilakukan melalui:
1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan);
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin tambahan, atau
menjual atau menyewakan peralatan yang ada;
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkanhasil produksi; dan/atau
4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi.
Taktik diatas dapat digunakan untuk mneyesuaikan permintaan pada fasilitas yang ada.
Permasalahan strategis adalah bagaimana memiliki fasilitas dengan ukuran tepat.

D. PERENCANAAN KAPASITAS
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan dapat menjadi prosedur rumit yang
sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa mendatang. Jika permintaan barang dan
jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang cukup, maka penentuan kebutuhan
kapasitasnya dapat langsung dilakukan. Penentuan kapasitas biasanya berlangsung dua tahap,
tahap pertama permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional. Pada tahap
kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas serta peningkatan
ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.

 Analisis Titik Impas


Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus
dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas
(break even analysis) adalah menentukan sebuah titik, dalam satuan dolar dan unit, dimana
biaya sama dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut dengan titik impas.
Biaya tetap (fixed costs) adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu pun unit
yang diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang dan pembayaran hipotek.
Biaya variable (variable costs) adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit
yang diproduksi. Komponen utama biaya variable adalah biaya tenaga kerja dan bahan.
Walaupun demikian, biaya-biaya lain seperti sebagian biaya listrik dan air bervariasi sesuai
dengan banyaknya unit yang diproduksi juga merupakan biaya variable. Perbedaan antara
harga jual dan biaya variable disebut kontribusi (contribution). Laba (bersih) hanya
diperoleh saat kontribusi total melebihi biaya tetap total.
KESIMPULAN
1. Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisan
untuk mengubah sumber dayamenjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah
unnuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan
pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain.
Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi,
begitu juga pada fleksibilitas biaya, dan kualitas barang yang diproduksi. Empat strategi
proses operasi (1) fokus pada proses, (2) fokus berulang, (3) fokus pada produk, dan (4)
man customization.

2. Pemilihan teknologi berdampak pada semua keputusan di dalam operasi dam atas semua
fungsi usaha. Pemilihan teknologi harus mempertimbangkan bukan hanya teknologi tetapi
juga masalah konsekuensi sosia dan manusia. Pembiayaan yang diperlukan sangat menarik
karena dibutuhkan investasi modal. Fungsi dalam pemilihan teknologi ini dipengaruhi oleh
pemilihan teknologi itu sendiri dan keputusan teknologi.

3. Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumalah unit yang dapat
ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode
waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga
menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada berlebihan.
Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya
tambahan yang akan dibebankan pada produksi yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas
terlalu kecil, pelanggan dan pasar keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penerapan
ukuran fasilitas, dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian
investasi yang tinggi, sangat menentukan.

4. Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit, yang
sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan
barang dan dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan
kebutuhan kan dapar langsung dilakukan, Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua
tahap. Pada tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional.
Pada tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas serta
ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay and Barry Render. 2012. Operations Management, 9th edition, New Jersey: Prentice
Hall.
T. Hani Handoko, 2000. Dasar – Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE- Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai