Anda di halaman 1dari 12

Universitas Pamulang S-1 Manajemen

PERTEMUAN I

PENGANTAR HUKUM BISNIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.

Setelah mempelajari materi pada pertemuan ke-1 Tentang Pengantar Hukum


Bisnis, ini usai maka kemampuan yang diharapkan ada pada diri mahasiswa yang
mempelajari Pengantar Hukum Bisnis, adalah :
1. Mampu Menjelaskan Pengertian Secara Harfiah,
2. Mampu Menjelaskan Pengertianan Secara Yuridis/Hukum,
3. Mampu Menganaliysis Berbagai Penerapan makna-makana dasar dalam hukum
bisnis,
4. Mampu Memahami Dasar Penggunaan Hukum Bisnis Dalam Fenomena Kasus
Hukum.

B. URAIAN MATERI

1. PENGERTIAN MASYARAKAT.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang menghasilkan sebuah sistem semi


tertutup (atau semi terbuka), pada mana sebagian besar interaksi artinya antara
individu-individu yg berada dalam grup tadi. kata "masyarakat" sendiri berakar dari
istilah dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah rakyat merupakan
suatu jaringan hubungan-korelasi antar entitas-entitas. rakyat ialah sebuah
komunitas yg interdependen (saling tergantung satu sama lain). umumnya, istilah
masyarakat digunakan buat mengacu sekelompok orang yg hayati bersama pada
satu komunitas yang teratur.
Dalam pengertianya M.Iqbal menyebutkan dalam jurnalnya bahwa warga
seringkali diorganisasikan berdasarkan cara utamanya pada bermata pencaharian.
pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: warga pemburu, masyarakat pastoral
nomadis, warga bercocoktanam, dan rakyat agrikultural intensif, yang pula diklaim
rakyat peradaban. Sebagian pakar menduga masyarakat industridan pasca-industri
Pengantar Hukum Bisnis 1
Universitas Pamulang S-1 Manajemen

menjadi kelompok warga yg terpisah berasal warga agrikultural tradisional. Negara


yang terbilang modern diseluruh belahan dunia sudah barang tentu menjunjung
supremasi hukum. Masing-masing negara mempunyai sistem peradilan pidana yang
khasny sendiri karena memiliki latar belakang sejarah dan perkembangan
masyarakat yang berbeda, tetapi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi
membuat batas-batas negara menjadi tanpa batas mengarah pada persamaan dan
menghilangkan perbedaan. Sistem hukum suatu negara akan terbentuk dari
pertumbuhan tata nilai hukum yang berlaku dalam masyarakat dan organisasi alat
perlengkapan negara penegak hukum negara itu sendiri. 1
Peter. L.Berger berpendapat Rakyat bisa pula diorganisasikan sesuai struktur
politiknya: sesuai urutan kompleksitas serta besar , ada warga band, suku,
chiefdom, dan masyarakatnegara. kata society asal dari bahasa latin, societas, yg
berarti hubungan persahabatan menggunakan yang lain. Societas diturunkan
berasal istilah socius yang berarti teman, sehingga arti society bekerjasama erat
dengan istilah sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama pada mencapai
tujuan bersama. untuk menganalisa secara ilmiah perihal proses terbenruknya
warga sekaligus problem-persoalan yang ada menjadi proses-proses yg sedang
berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tadi
sangat perlu buat menganalisa proses terbentuk serta tergesernya rakyat serta
kebudayaan serta pada sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yg dianggap
dinamik sosial (social dynamic). Konsep-konsep krusial tersebut diantaranya :
a. Internalisasi (internalization)
b. sosialisasi (socialization)
c. Enkulturasi (enculturation).
2. PENGERTIAN MASYARAKAT DARI SUDUT PANDANG PARA AHLI

Pengertian rakyat menurut Peter. L.Berger adalah suatu bagian-bagian yang


menghasilkan kesatuan korelasi antar manusia yang bersifat luas Marx berpendapat
bahwa pengertian rakyat adalah korelasi irit pada hal produksi atau konsumsi yang

1
Iqbal, M. (2018). IMPLEMENTASI EFEKTIFITAS ASAS OPORTUNITAS DI INDONESIA DENGAN
LANDASAN KEPENTINGAN UMUM. Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 9(1).

Pengantar Hukum Bisnis 2


Universitas Pamulang S-1 Manajemen

dari dari kekuatan-kekuatan produksi hemat mirip teknik dan karya. tidak sinkron
dengan pendapat Harold. J. Laski, masyarakat itu artinya grup manusia yg
berafiliasi serta hayati demi mencapai terkabulnya cita-cita mereka bersama
Pengertian warga dari Gillin, insan memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
menjadi satu unit yg diikat sang kesamaan. Robert Maciver menyebut masyarakat
adalah suatu sistem korelasi yang ditertibkan. Selo Soemardjan mempunyai
pendapat warga merupakan orang yg hidup beserta serta membuat kebudayaan
Horton dan Hunt mengatakan organisasi manusia yang saling bekerjasama itu
merupakan rakyat.
Sedangkan Mansyur Fakih mengatakan bahwa pengertian warga adalah
sebuah sistem yg terdiri atas bagian-bagian yg saling berkaitan serta masing-masing
bagian acara terus menerus mencari keseimbangan serta harmoni. Pada suatu
perkembangan wilayah, masyarakat bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu masyarakat
sederhana serta warga maju. warga sederhana yaitu sekumpulan masyarakat
menggunakan pola pikir yg kuno dan hanya bisa membedakan antara pria serta
wanita saja sedangkan masyarakat maju artinya masyarakat yg mempunya pola
pikir buat kehidupan yang akan dicapainya pada masa mendatang beserta orang-
orang pada sekitarnya meskipun tak berada pada golongan yg sama. Rakyat
awalnya terbentuk asal sekumpulan orang saja. misalnya sebuah famili yg dipimpin
oleh ketua famili lalu lalu berangsur-angsur asal sekeluarga membuat RT dan RW
sampai akhirnya membuat sebuah dusun. Dusun pun lalu berkembang menjadi
beberapa Kecamatan lalu menjadi Kabupaten, Provinsi hingga akhirnya membuat
sebuah Negara. Rakyat tidak akan pernah terbentuk tanpa kehadiran seseorang
pemimpin pada tengah-tengahnya. seorang pemimpin yg akan mengepalai seluruh
warga bisa dipilih dengan aneka macam cara misalnya lewat pemungutan bunyi
mirip Pemilu atau dipandang dari garis keturunannya. dalam suatu daerah yg masih
kental budaya leluhurnya, pemilihan pemimpin telah terikat menggunakan hukum
masing-masing yg disebut menggunakan norma tata cara.
3. PENGELOMPOKAN MASYARAKAT

Masyarakat bisa dikelompokan menurut Mansyur Fakih adalah sesuai ras,


suku dan keturunannya selain itu rakyat juga mampu dibedakan dari mata
pencaharian pada daerahnya. berdasarkan para pakar, lewat pekerjaannya warga

Pengantar Hukum Bisnis 3


Universitas Pamulang S-1 Manajemen

bisa dibagi menjadi warga pemburu, masyarakat agraris, masyarakat pastoral


nomadis serta masyarakat peradaban. yang dimaksud dengan masyarakat
peradaban adalah warga yang bisa mengikuti keadaan supaya mendapatkan
kehidupan layak sinkron menggunakan lingkungan alamnya kemudian menerapkan
yang akan terjadi adaptasinya buat kehidupan yg lebih maju.masyarakat bisa
berjalan apabila seluruh komponen di dalamnya berjalan menggunakan baik. Bila
galat satu komponen itu tidak berjalan semestinya maka yg terjadi ialah keruntuhan
di dalam warga itu. contoh komponen yang dimaksud contohnya ialah famili. bila
pada kehidupan famili tidak harmponis maka akan menghadirkan pribadi
bermasalah yang berpotensi menghancurkan seluruh masyarakat. sang karena itu
beberapa hukum perihal persamaan wajib dimasukan untuk mengakomodir dan
mengatur warga . hukum-hukum tersebut dibuat serta diterapkan oleh pemimpin. Itu
lah sebebnya seorang pemimpin haruslah cakap dalam melaksanakan tugasnya,
bijak dan bisa diterima oleh semua warga di dalamnya. Jika hal-hal tadi tidak
dipenuhi maka akan ada perselisihan pendapat, protes rakyat hingga demonstrasi
yang bertujuan buat menurunkan jabatan pemimpin warga .
Sambunya Pengertian warga lainnya pula mampu dibagi lagi menjadi rakyat
transisi, masyarakat non industrial serta warga industrial. rakyat peralihan atau
transisi yaitu masyarakat yg di dalamnya ada perubahan komposisi orang contohnya
orang Sunda menikah menggunakan orang Jawa lalu memutuskan untuk tinggal dan
hidup di Jawa atau Jika seorang merubahan pekerjaannya dimana pekerjaan itu
tidak terdapat pada komposisi warga sebelumnya contohnya seorang yg
memutuskan menjadi ilmuwan pada daerah yg mayoritasnya nelayan. Masyarakat
non industrial ialah golongan rakyat yang masih menerapkan sistem bercocok
tanam, bertani, berladang; umunya tinggal pada pedesaan sedangkan rakyat
industrial merupakan jenis masyarakat yang hidupnya bergantung pada tahapan
industri mirip pekerjaan pabrik serta tak jarang berafiliasi dengan proses yang serba
instan. umumnya masyarakat industrial adalah rakyat yang tinggal pada daerah
perkotaan. Kelemahan yang terjadi di rakyat industrial adalah ketidakpuasan
golongan pekerja sebab upah yang tidak memadai sehingga ada aturan tambahan
berasal pihak pabrik untuk menambah upah pekerja. Hal ini akan sulit diterima serta
selalu menerima penolakan pada tingkat presentasi tertentu. pengaruh lainnya
merupakan pihak pabrik akan merumahkan beberapa orang serta menggantikan
Pengantar Hukum Bisnis 4
Universitas Pamulang S-1 Manajemen

kiprah orang-orang tersebut dengan mesin demi penghematan aturan serta unsur
lainnya. Bila hal ini terjadi maka akan menaikkan taraf pengangguran di pada
masyarakat serta berimbas dengan keluarnya penyakit social dalam masyarakat
yang akan merugikan poly pihak.
Dalam banyak keadaan orang biasa membedakan antara „kita‟atau „kami‟,
yaitu anggapan bahwa orang-orang yang terlibat dalam satu situasi atau
kepentingan yang sama dianggap sebagai satu kelompok, dan „mereka‟, yaitu
anggapan bahwa orang-orang lain yang tidak terlibat dalam satu situasi atau
kepentingan yang sama dianggap sebagai kelompok lain. kelompok pertama dengan
mana individu mengidentifikasikan dirinya, dalam konsep sosiologi W.G. Sumner
(1940) disebut sebagai ‘in-group’, sedangkan kelompok kedua dengan mana
individu-individunya diidentifikasikan menurut situasi dan kepentingan yang berbeda
disebut sebagai ‘out- group’.
Seorang ahli Sosiologi Indonesia, JBAF Mayor Polak (1966), mengatakan
bahwa sikap terhadap „out-group‟ biasanya selalu ditandai dengan suatu kelainan
yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan „in-group‟ dan „out-group‟ atau
perasaan dalam dan perasaan luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap
yang disebut „etnosentrisme‟; sikap „etnosentris‟ ini merupakan kecenderungan
bahwa anggota-anggota suatu kelompok sosial tertentu menganggap bahwa segala
sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan kelompoknya sendiri sebagai
sesuatu yang terbaik, apabila dibandingkan dengan kebiasaankebiasaan kelompok
yang lainnya; atau dalam pengertian lain diartikan sebagai suatu sikap untuk menilai
unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran
kebudayaaannya sendiri. Sikap „etnosentris‟ ini sering disamakan dengan sikap
mempercaya sesuatu, sehingga kadang-kadang sukar sekali bagiyang bersangkutan
untuk merubahnya, walaupun dia menyadari bahwa sikapnya itu salah. Sikap
„etnosentris‟ disosialisasikan atau diajarkan kepada anggota kelompok sosial secara
sadar maupun tidak sadar, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan yang lain.
Didalam proses tersebut sering kali digunakan „stereotip‟ (stereotype) yaitu
gambaran atau anggapananggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu obyek
kebudayaan tertentu. Keadaan ini seringkali dijumpai dalam sikap suatu kelompok
etnis terhadap kelompok etnis lainnya, misalnya cara orang kulit putih untuk
melakukan berbagai tindakan terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Pengantar Hukum Bisnis 5
Universitas Pamulang S-1 Manajemen

„Etnosentris‟ ini mempunyai aneka macam dasar yang saling berhubungan atau
bahkan kadang-kadang berlawanan satu sama lainnya, misalnya seseorang yang
tergolong kedalam satu kelompok etnis tertentu sikapnya mungkin berbeda dengan
sikap kelompoknya sendiri, oleh karena dia memeluk agama lain atau mungkin pula
daerah kelahirannya berbeda. „In-group‟ dan „out-group’ dapat dijumpai pada setiap
masyarakat, walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama. Dalam
masyarakat yang relatif sederhana mungkin jumlahnya tidak sebanyak apabila
dibandingkan dengan bentuk masyarakat yang kompleks, walaupun dalam
masyarakat yang sederhana tadi perbedaan-perbedaannya tidak begitu tampak
dengan jelas. Selama individu mengadakan identifikasi dengan kelompoknya maka
bentuk in-group ini akan selalu ada; hanya yang perlu diingat, bahwa setiap manusia
itu tidak selalu terikat dengan kebutuhan atau kepentingan yang sama, sehingga
seorang inidividu itu tidak selalu melekat dengan satu in-group, tetapi beberapa „in-
group‟ tergantung dari aspek mana dia mengidentifikasikan dengan kepentingannya
itu, pada satu kondisi (kepentingan) dia menyatakan bahwa kelompok lain adalah
out-group, sedangkan pada kondisi (kepentingan) yang berlainan dia menyatakan
bahwa out-group nya itu sebagai in-group nya.
Charles. H. Cooley (1930) membagi masyarakat dalam dua golongan
kelompok, yaitu yang disebut dengan kelompok primer (primary group) dan
kelompok sekunder (secondary group); unsur esensial dalam kelompok primer, ialah
antaraksi dan antar relasi sosial. Di dalam berantaraksi dalam kelompok primer
anggota yang satu mermperhatikan anggota yang lain sebagai individu-individu
dengan kwalitas-kwalitas yang unik, tidak sebagai kesatuankesauan yang kosong
yang membentuk kelompok; tiap-tiap anggota kelompok primer terhadap satu sama
lain mempunyai arti yang khas sedemikian rupa, sehingga anggota yana satu tidak
dapat diganti oleh anggota-anggota lain tanpa mengganggu emosi dan relasi-relasi
dalam kelompok. Keluarga sebagai contoh dari kelompok primer menunjukkan ciri-
ciri tersebut dengan jelas. Anggota-anggota sebuah keluarga, suami, istri, dan anak-
anak mempunyai status dan peranan masing-masing, sehingga antaraksi dan anta
relasi mereka menunjukkan pola yang jelas dan tetap. Status anggota-anggota
keluarga ini sedemikian pentingnya sehingga kalau salah satu anggota keluar dari
ikatan atau hubungan keluarga, maka anggota-anggota yang lain akan merasa
kehilangan; disamping itu pola antar relasi di dalam keluarga itu jelas berubah.
Pengantar Hukum Bisnis 6
Universitas Pamulang S-1 Manajemen

Walaupun tiap-tiap anggota suatu kelompok primer itu terhadap satu sama lain
saling memperhatikan dan mempunyai kualitas yang unik, hail itu tidaklah berarti
bahwa tiap-tiap anggota sama pentingnya bagi kelompok. Namun hal itu hanyalah
berarti, bahwa tiap-tiap anggota merupakan kepribadian yang khas dalam semua
relasi dan diperlakukan seperti itu oleh anggota-anggota yang lain.
4. CIRI CIRI MASYARAKAT

Berbicara mengenai ciri ciri masyarakat, maka dapat dipaparkan mengenai ciri
ciri masyarakat sebagai berikut :
a. Ciri ciri Masyarakat adalah Manusia Yang Hidup Berkelompok

Ciri ciri masyarakat yang pertama adalah Manusia yang hidup secara
bersama dan membentuk kelompok. Kelompok ini lah yang nantinya membentuk
suatu masyarakat. Mereka mengenali antara yang satu dengan yang lain dan
saling ketergantungan. Kesatuan sosial merupakan perwujudan dalam hubungan
sesama manusia ini. Seorang manusia tidak mungkin dapat meneruskan
hidupnya tanpa bergantung kepada manusia lain.

b. Ciri ciri Masyarakat ialah Yang Melahirkan Kebudayaan

Ciri ciri masyarakat yang berikutnya ialah yang melahirkan kebudayaan.


Dalam konsepnya tidak ada masyarakat maka tidak ada budaya, begitupun
sebaliknya. Masyarakatlah yang akan melahirkan kebudayaan dan budaya itu
pula diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya dengan berbagai proses
penyesuaian.

c. Masyarakat yaitu yang Mengalami Perubahan

Ciri ciri masyarakat yang berikutnya yaitu yang mengalami perubahan.


Sebagaimana yang terjadi dalam budaya, masyarakat juga turut mengalami
perubahan. Suatu perubahan yang terjadi karena faktor-faktor yang berasal dari
dalam masyarakat itu sendiri. Contohnya : dalam suatu penemuan baru mungkin
saja akan mengakibatkan perubahan kepada masyarakat itu.

Pengantar Hukum Bisnis 7


Universitas Pamulang S-1 Manajemen

d. Masyarakat adalah Manusia Yang Berinteraksi

Ciri ciri masyarakat yang berikutnya adalah manusia yang berinteraksi.


Salah satu syarat perwujudan dari masyarakat ialah terdapatnya hubungan dan
bekerja sama di antara ahli dan ini akan melahirkan interaksi. Interaksi ini boleh
saja berlaku secara lisan maupun tidak dan komunikasi berlaku apabila
masyarakat bertemu di antara satu sama lain.

e. Ciri ciri Masyarakat yaitu Terdapat Kepimpinan

Ciri ciri masyarakat yang berikutnya yaitu terdapat kepemimpinan. Dalam


hal ini pemimpin adalah terdiri daripada ketua keluarga, ketua kampung, ketua
negara dan lain sebagainya. Dalam suatu masyarakat Melayu awal
kepimpinannya bercorak tertutup, hal ini disebabkan karena pemilihan
berdasarkan keturunan.

f. Ciri ciri Masyarakat yaitu adanya Stratifikasi Sosial

Ciri ciri masyarakat yang terakhir ialah adanya stratifikasi sosial. Stratifikasi
sosial yaitu meletakkan seseorang pada kedudukan dan juga peranan yang harus
dimainkannya di dalam masyarakat.

5. PENGERTIAN HUKUM

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah
laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum
mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum
sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

6. TUJUAN HUKUM

Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman,


kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat.

Pengantar Hukum Bisnis 8


Universitas Pamulang S-1 Manajemen

Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses
pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang
tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

7. JENIS-JENIS HUKUM DI INDONESIA

Hukum secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu Hukum Publik dan
Hukum Privat. Hukum pidana merupakan hukum publik, artinya bahwa Hukum
pidana mengatur hubungan antara para individu dengan masyarakat serta hanya
diterapkan bilamana masyarakat itu benar-benar memerlukan. Van Hamel antara
lain menyatakan bahwa Hukum Pidana telah berkembang menjadi Hukum Publik,
dimana pelaksanaannya sepenuhnya berada di dalam tangan negara, dengan
sedikit pengecualian. Pengeualiannya adalah terhadap delik-delik aduan (klacht-
delicht). Yang memerlukan adanya suatu pengaduan (klacht) terlebih dahulu dari
pihak yang dirugikan agar negara dapat menerapkannya.
Maka Hukum Pidana pada saat sekarang melihat kepentingan khusus para
individu bukanlah masalah utama, dengan perkataan laintitik berat Hukum Pidana
ialah kepentingan umum/masyarakat. Hubungan antara si tersalah dengan korban
bukanlah hubungan antara yang dirugikan dengan yang merugikan sebagaimana
dalam Hukum Perdata, namun hubungan itu ialah antara orang yang bersalah
dengan Pemerintah yang bertugas menjamin kepentingan umum atau kepentingan
masyarakat sebagaimana ciri dari Hukum Publik.
a. Contoh Hukum Privat (Hukum Sipil)
1) Hukum sipil dalam arti luas (Hukum perdata dan hukum dagang)
2) Hukum sipil dalam arti sempit (Hukum perdata saja)
3) Dalam bahasa asing diartikan :
a) Hukum sipil : Privatatrecht atau Civilrecht
b) Hukum perdata : Burgerlijkerecht
c) Hukum dagang : Handelsrecht

Pengantar Hukum Bisnis 9


Universitas Pamulang S-1 Manajemen

b. Contoh hukum Hukum Publik


1) Hukum Tata Negara
Yaitu mengatur bentuk dan susunan suatu negara serta hubungan kekuasaan
anatara lat-alat perlengkapan negara satu sama lain dan hubungan
pemerintah pusat dengan daerah (pemda)
2) Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara),
mengatur cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat
perlengkapan negara;
3) Hukum Pidana,
mengatur perbuatan yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa saja
yang melanggar dan mengatur bagaimana cara mengajukan perkara ke muka
pengadilan (pidana dilmaksud disini termasuk hukum acaranya juga). Paul
Schlten dan Logemann menganggap hukum pidana bukan hukum publik.
4) Hukum Internasional (Perdata dan Publik)
a) Hukum perdata Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan
hukum antara warga negara suatu bangsa dengan warga negara dari
negara lain dalam hubungan internasional.
b) Hukum Publik Internasional, mengatur hubungan anatara negara yang satu
dengan negara yang lain dalam hubungan Internasional.

Macam-macam Pembagian Hukum


a. Menurut sumbernya :
1) Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundangan.
2) Hukum adat, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan.
3) Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara suatu dalam
perjanjian Negara.
4) Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim.
5) Hukum doktrin, yaitu hukum yang terbentuk dari pendapat seseorang atau
beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan hukum.

Pengantar Hukum Bisnis 10


Universitas Pamulang S-1 Manajemen

b. Menurut bentuknya :
1) Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan pada berbagai perundangan
2) Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat, tapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti
suatu peraturan perundangan.
c. Menurut tempat berlakunya :
1) Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu Negara.
2) Hukum internasional, yaitu yang mengatur hubungan hubungan hukum dalam
dunia internasional.
d. Menurut waktu berlakunya :
1) Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
2) Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang
akan datang.
3) Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam
segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
e. Menurut cara mempertahankannya :
1) Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur
kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan.
2) Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur tentang
bagaimana cara melaksanakan hukum material
f. Menurut sifatnya :
1) Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun
mempunyai paksaan mutlak.
2) Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila
pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri.
g. Menurut wujudnya :
1) Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu Negara berlaku umum.
2) Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku
pada orang tertentu atau lebih. Disebut juga hak.
h. Menurut isinya :
1) Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu
dengan yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan.
Pengantar Hukum Bisnis 11
Universitas Pamulang S-1 Manajemen

2) Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan
alat kelengkapannya ata hubungan antara Negara dengan warganegara.

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS

Dari penjelasan-penjalasan yang telah disebutkan diatas maka, terdapat bebe


rapa hal yang harus di pecahkan oleh mahasiswa/I yakni :
1. Terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi kualitas perkembangan
masyarakat, Sdr/i jabarkanlah komponen apa saja tersebut dan mengapa tsb?
2. Sebutkan makna berkaitan dengan istilah "Masyarakat Non-Industrial"?
3. Sdr/i Dapat jelaskan Esensi tujuan dari keberadaan hukum yang dikaitakan dengan
konsep sistem bisnis?

D. REFERENSI

Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Jakarta, Kencana, Jakarta,


2004.
Ana Rokhmatussa’diyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Jakarta,
Sinar Grafika, 2010.
C.S.T. Kansil, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Cetakan
Keempat, Jakarta, Sinar Grafika, 2008.
Huala Adolf, Perjanjian Penanaman Modal dalam Hukum Perdagangan Internasional
(WTO), Bandung, Refika Aditama, 2004
H. Zainuddin Ali, Aspek Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Yayasan Masyarakat
Indonesia Baru, 2014.

Pengantar Hukum Bisnis 12

Anda mungkin juga menyukai