Anda di halaman 1dari 9

Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-10

POTONGAN PEMBELIAN (PERUSAHAAN DAGANG)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan potongan pembelian,


potongan tunai
1.2. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Pembelian Retur dan
Pengurangan Harga

B. URAIAN MATERI.

Potongan Pembelian.
Ada dua jenis potongan dari harga pembelian yaitu potongan perdagangan atau
kuantitas (quantity discount) dan potongan tunai (cash discount) Potongan
kuantitas diperoleh oleh pembeli apabila membeli dalam jumlah besar. Makin
banyak kuantitas yang dibeli semakin rendah harga per unit. Potongan kuantitas
ini tidak memerlukan pencacatan. Ayat jurnal (journal entries) atas pembelian
dibuat berdasarkan harga pembelian bersih yaitu setelah dikurangi dengan
potongan kuantitas.

Potongan Tunai
Potongan ini disebut juga potongan pembelian (purchase discount) yaitu suatu
potongan yang diperoleh oleh pembeli atau pembayaran yang dilakukan dalam
suatu periode potongan atau discount sebagaiman yang ditetapkan dalam
sayarat pembayaran pada faktur pembelian. Syarat pembayaran atau disebut
juga syarat kredit, sebagai contoh adalah 2/1,n /30 yang berarti bahwa potongan
adalah sebesar 2% jika dibayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur, jangka

S1 Manajemen Universitas Pamulang


1
Modul Pengantar Akuntansi I

waktu kredit adalah 30 hari. Potongan pembelian dipandang sebagai suatu


pengurangan dalam harga pokok atau biaya dari barang dagang yang dibeli.
Dalam pencatatan atas potongan ini,perusahaan dapat menggunakan dua cara
pertama mencatat persediaan dengan harga beli harga beli bruto atau harga
faktur pada saat pembelian, dan baru mencatat potongan pembelian pada saat
pembayaran dilakukan dalam periode potongan atau diskon. Kedua mencatat
persediaan dengan harga beli neto(harga beli bruto- potongan pembelian) pada
saat pembelian. Dalam hal ini, kita mengasumsikan bahwa semua diskon atau
potongan akan diambil oleh perusahaan. Sebagai contoh Anggaplah bahwa
perusahaan menggunakan sistem persediaan perpetual pada tanggal 14 Februari
perusahaan membeli barang dagang sebesar Rp 2.000.000 dari PT Aneka
dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 Apabila digunakan cara pertama, maka
ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sbb,

Cara 1
14 Februari Persediaan Barang Dagang 2.000.000
Utang Dagang 2.000.000
(Pembelian barang dagang dengan kredit
dari PT Aneka, faktur no 101)

Perusahaan membayar utang dagang dalam periode diskon, maka


ayat jurnal atas pengeluaran kas adalah sbb.
24 Februari Utang Dagang 2.000.000
Kas (Rp 2.000.000 x 0,98%) 1.960.000
Persediaan barang dagang 40.000
(Membayar utang dagang dalam periode diskon)

Apabila perusahaan membayar utang dagang setelah periode diskon


mislanya tanggal 27 Februari, maka ia harus membayar sepenuhnya dari
harga faktur

S1 Manajemen Universitas Pamulang


2
Modul Pengantar Akuntansi I

Ayat jurnal pembayaran adalah sbb,


27 Februari Utang Dagang 2.000.000
Kas 2.000.000
(Membayar utang dagang setelah periode diskon)

Cara 2
14 Februari Persediaan Barang Dagang 1.960.000
Utang Dagang 1.960.000
(Membeli barang dagang dengan kredit dari PT Aneka, faktur
no101)

Perusahaan membayar utang dagang dalam periode diskon, maka ayat


jurnal atas pengeluaran kas adalah sbb,
24 Februari Utang Dagang 1.960.000
Kas 1.960.000

Pembelian Retur dan Pengurangan Harga


Biasanya perusahaan dapat mengembalikan barang dagang yang dibeli
(purchases return) kepada penjual dengan berbagai alasan, seperti
cacat,rusak dalam pengiriman, atau tidak cocok. Tetapi,dalam kondisi
barang seperti itu, perusahaan dapat pula melakukan pilihan lain,yakni
tetap mempertahankan barang yang cacat atau rusak tersebut dan penjual
melakukan penyesuaian dengan memberikan pengurangan harga
(purchases allowance). Karena retur dan pengurangan harga ini
mengurangi biaya persediaan, maka retur dan pengurang harga ini dalam
sistem pepertual dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang
dagang. Dokumen sebagai dasar untuk mencatat pengembalian barang
adalah nota debit yang dibuat perusahaan atau nota kredit dari penjual.
Anggaplah bahwa perusahaan pada tanggal 7 Agustus 2015 membeli
barang dagang sebesar Rp 10.000.000 dengan syarat pembayaran
2/10,n/30. Pada tanggal 10 Agustus 2015 dikembalikan barang dagang
kepada penjual sebesar Rp 6.000.000 dan pada tanggal 16 Agustus 2015

S1 Manajemen Universitas Pamulang


3
Modul Pengantar Akuntansi I

perusahaan melunasi semua kewajibannya. Perusahaan menyelenggarakan


pencatatan atas dasar kebijaksanaan bahwa semua diskon akan diambil.
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi –transaksi ini adalah sbb,
7 Agustus 2015 Perusahaan Barang Dagang 9.800.000
Utang dagang 9.800.000
(Rp 10.000.000 x 98%)
10 Agustus 2015 Utang Dagang 5.880.000
Persediaan Barang Dagang 5.880.000
(Rp 6.000.000x98%)
16 Agustus 2015 Utang Dagang 3.920.000
Kas 3.900.000
(Rp 9.800.000 –Rp 5.880.000)

Transaksi Keuangan Pembelian Barang dagang


a. Pemberian Barang dagangan secara Tunai
Dalam transaksi pembelian barang dagangan secara tunai berarti perusahaan
mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (mendapatkan) barang yang
akan diperdagangkan. Pembelian barang secara tunai di Jurnal dengan mendebet
pembelian dan mengkredit Kas.
b. Pembelian barang dagangan secara kredit.
Dalam pembelian barang secara kredit berarti perusahaan berhutang untuk
membeli barang dagangan yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara
kredit dijurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Utang dagang.

Transaksi Keuangan Penjualan Barang dagang


a. Penjualan barang secara tunai
Dalam penjualan barang secara tunai berarti perusahaan menerima sejumlah uang
tunai hasil dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan secara
tunai dijurnal dengan mendebet Kas dan mengkredit Penjualan.
b. Penjualan Barang secara Kredit

S1 Manajemen Universitas Pamulang


4
Modul Pengantar Akuntansi I

Penjualan barang dagangan secara kredit merupakan transaksi penjualan yang


menimbulkan atau menambah piutang dagang perusahaan sebagai pengganti uang
tunai akibat dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan secara
kredit dijurnal dengan mendebet piutang dagang dan mengkredit penjualan.

Transaksi Keuangan Retur Penjualan Barang Dagang


Transaksi ini merupakan transaksi yang terjadi karena hal khusus, misalnya dari
barang dagangan yang sudah terjual terdapat beberapa barang dagangan yang
kondisinya cacat atau rusak (tidak sesuai pesanan).
a. Jika barang dagangan yang dikembalikan, saat penjualan barang tersebut dijual
secara tunai.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebet Rektur Penjualan
dan mengkredit kas.
b. Jika barang dagangan yang dikembalikan, ketika menjual barang tersebut
dilakukan secara kredit.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebit Retur penjualan dan
mengkredit Piutang Dagang.

Transaksi Keuangan Retur Pembelian Barang Dagang


Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi karena suatu hal yang bersifat khusus,
misalnya dari pembelian barang yang dilakukan perusahaan kepada pemasok terdapat
beberapa barang yang rusak atau tidak sesuai pesanan.
a. Apabila saat pembelian barang dagangan dilakukan secara tunai.
Jika setelah dilakukan pembelian barang secara tunai, namun karena barang tersebut
rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan kepada
pemasok, maka Jurnal yang dibuat adalah mendebet kas dan mengkredit Retur
Pembelian.
b. Apabila saat pembelian barang dagangan dilakukan secara Kredit.
Jika setelah dilakukan pembelian barang secara Kredit, namun karena barang tersebut
rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan kepada

S1 Manajemen Universitas Pamulang


5
Modul Pengantar Akuntansi I

pemasok, maka Jurnal yang dibuat adalah mendebet Uatang Dagang dan mengkredit
Retur Pembelian.
5. Transaksi Keuangan Penerimaan Potongan Pembelian Barang
Potongan pembelian barang merupakan Potongan yang diterima pembeli karena
membeli barang dagangan secara kredit dari penjual dengan syarat saat pelunasan
utangnya masih dalam rentan waktu yang mendapatkan potongan harga.
Untuk memahami transaksi ini silahkan anda baca ilustrasi berikut ini:
Pada Tanggal 3 Januari 2016 dibeli barang dagangan dari toko Maju seharga Rp
9.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10. n/30.
Pada tanggal 13 Januari 2016 dibayar pembelian tanggal 3 januari 2016 pada toko
maju.
Berdasarkan ilustrasi tersebut maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal tanggal 3 Januari 2016


Pembelian         Rp 9.000.000
    Utang Dagang           Rp 9.000.000
Jurnal pada tanggal 13 Januari 2016
Utang dagang    Rp 9.000.000
      Kas                                 Rp 8.820.000
      Potongan Pembelian    Rp   180.000

Perhitungan Potongan Pembelian:


Dalam transaksi tanggal 3 januari 2016 tertulis syarat pembayaran 2/10. n/30, Hal ini
menandakan bahwa pembelian barang tersebut dilakukan secara kredit. Makna dari
syarat pembayaran 2/10. n/30 adalah bahwa jika pembeli membayar utangnya mulai
dari hari ke 1 s/d hari ke 10 maka akan diberikan potongan pembelian sebesar 2%
dari harga barang yang dibeli, dan jika membayar setelah hari ke 10 s/d 30 maka
tidak mendapat potongan pembelian. Karena dalam ilustrasi ini pembayaran masih
dalam rentan waktu 10 hari dari pembelian maka mendapat potongan pembelian 2%

S1 Manajemen Universitas Pamulang


6
Modul Pengantar Akuntansi I

dari harga beli barang tersebut, dengan demikian perhitungan potongan pembelian
adalah sebagai berikut:

Potongan pembelian = 2% x 9.000.000


                                       = Rp 180.000
Kas yang dibayar      = 9.000.000 – 180.000
                                      = Rp 8.820.000
6. Transaksi Keuangan Pemberian Potongan Penjualan Barang

Potongan Penjualan barang merupakan Potongan yang diberikan penjual kepada


pembeli atas penjualan barang dagangan secara kredit denagn syarat saat penerimaan
pembayaran masih dalam rentan waktu yang mendapatkan potongan harga.
Untuk memahami transaksi ini silahkan anda baca ilustrasi berikut ini:
Pada Tanggal 15 Januari 2016 dijual barang dagangan kepada toko Jaya seharga Rp
11.000.000 dengan syarat pembayaran 3/20. n/60.
Pada tanggal 21 Januari 2016 diterima pembayaran sebagai pelunasan transaksi
tanggal 15 januari 2016 dari toko Jaya.

Berdasarkan ilustrasi tersebut maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:
Jurnal tanggal 15 Januari 2016
Piutang dagang        Rp 11.000.000
    Penjualan                      Rp 11.000.000
Jurnal pada tanggal 21 Januari 2016
Kas                 Rp 11.000.000
        Piutang Dagang        RP 10.670.000
        Potongan Penjualan  Rp    330.000

S1 Manajemen Universitas Pamulang


7
Modul Pengantar Akuntansi I

7. Transaksi Keuangan Pembayaran Beban Angkut Pembelian.

Pembayaran Beban angkut pembelian merupakan transaksi dalam perusahaan dagang


yang terjadi karena perusahaan memakai jasa angkut barang atas barang dagangan
yang di beli. Jurnal yang dibuat adalah dengan mendebet beban angkut pembelian
dan mengkredit Kas.

Dalam hal ini beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada
kondisi ini sistem penyerahan barang yang digunakan adalah FOB SHipping Point.

C. SOAL DAN TUGAS

1. PT. Sinar Terang pada tanggal 7 Maret 2106 membeli barang dagang senilai
Rp 10.000.000 dengan syrat pembayaran 2/10.n/30 Tanggal 10 Maret 2016
dikembalikan barang dagangan kepada pihak penjual senilai Rp 6.000.000
Tanggal 16 Maret 2016 PT. Sinar Terang melunasi semua kewajibannya

Buatlah Jurnal transaksi tersebut diatas

2. Perusahaan Alam Makmur membeli barang dagangan dengan nilai 2.000.000


pada tanggal 2 Mei 2016 dengan syarat pembayaran 2/10,net/30 H
Hitunglah
a. Jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut apabila ingin
mendapatkan diskon
b. Buatlah jurnal yang diperlukan

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002

S1 Manajemen Universitas Pamulang


8
Modul Pengantar Akuntansi I

Horngren dan Harrison.  2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit


Salemba Empat . Jakarta

S1 Manajemen Universitas Pamulang


9

Anda mungkin juga menyukai