Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

PENGANTAR AKUNTANSI I

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI ASTUTININGSIH
NPK : 21190000235
KELAS : 1D-MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


23 DESEMBER 2019
Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
 Pendahuluan
Aktivitas perusahaan dagang meliputi pembelian barang
dagangan dari supplier (pemasok) dan kemudian menjual kembali
barang dagangan yang telah dibeli kepada konsumen dengan maksud
memperoleh keuntungan. Ketika barang dagangan dijual, nilai dari
transaksi penjualan ini akan dilaporkan sebagai pendapatan penjualan
(sales revenue) dan harga pokok dari baran yang dijual akan diakui
sebagai beban yang dinamakan harga pokok penjualan (cost of goods
sold). Pendapatan penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok
penjualan akan diperoleh laba kotor (gross profit). Jumlah ini dinamakan
laba kotor karena masih belum memperhitungkan beban operasional
yang telah (turut) dikeluarkan dalam rangka penciptaan/pembentukan
pendapatan.

Barang dagangan yang masih tersedia sampai akhir periode


akuntansi dinamakan persediaan barang dagang (merchandise
inventory). Barang dagangan akan dilaporkan sebagai aktiva lancar
dalam neraca. Bentuk laporan neraca yang sederhana dari sebuah
perusahaan dagang, akun persediaan barang dagang akan disajikan
dengan urutan setelah akun kas dan akun piutang dagang, yang berarti
bahwa kas dan akun piutan usaha sifatnya lebih lancar dibanding
persediaan barang dagangan.

Perusahaan dagang secara sistematis akan selalu


menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan berapa
besarnya barang dagangan yang tersedia untuk dijual dan berapa yang
telah laku terjual. Terdapat dua metode akuntansi yang lazim dipakai
dalam mencatat persediaaan barang dagang, yaitu sistem pencatatan
perpetual (perpetual inventory system) dan sistem pencatatan periodik
(physical inventory system).
 Pencatatan Dengan Sistem Periodik
Periodik merupakan sistem pencatatan dimana setiap
pembelian barang dagang dicatat ke dalam akun Penjualan.
Perusahaan tidak mencatat secara rinci harga pokok dari persediaan
barang dagang yang dimiliki. Pembelian, Retur dan Potongan
Pembelian, Diskon Pembelian, dan Ongkos Angkut Masuk dicatat ke
akunnya masing-masing. Perusahaan mencatat pendapatan setiap
kali terjadi transaksi Penjualan, namun perhitungan dan pencatatan
Harga Pokok Penjualan baru dilakukan pada akhir periode akuntansi.
Persediaan barang dagang yang harga pokok barangnya
sudah terjual, tidak dapat langsung diketahui setiap saat setelah
dilakukan penjualan, tetapi baru dapat diketahui pada akhir periode
tertentu setelah dilakukan penghitungan secara fisik (stock
opname). Oleh karena itulah dikatakan metode fisik, karena diakhir
periode akuntansi harus adanya adjustment. Perusahaan
menentukan Harga Pokok Penjualan hanya pada akhir periode
akuntansi.

 Jenis Laporan Keuangan


 Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba/Rugi adalah laporan yang dibuat
untuk mengetahui laba atau rugi yang didapat oleh
perusahaan pada akhir periode akuntansi dengan
menjumlahkan total pendapatan dan beban pada periode
tersebut.

 Laporan Keuangan (Neraca)


Neraca adalah daftar harta, utang, dan modal
pemilik suatu perusahaan pada periode tertentu, biasanya
pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca harus disusun
secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat
tertentu.
 Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah ringkasan penerimaan
dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan untuk
periode waktu tertentu. Tujuan penyajiannya ialah untuk
memberikan informasi kepada para pengguna laporan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kemampuan perusahaan dalam mengeloa atau
menggunakan kas dan setara kas tersebut. Terdapat 2
format laporan arus kas yang dapat digunakan, yaitu :
1. Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct
Method), yaitu membuat laporan arus kas dengan
cara menghitung langsung arus kas dari transaksi
berdasarkan catatan pengeluaran dan penerimaan
yang terjadi di perusahaan.
2. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
(Indirect Method), yaitu membuat laporan arus kas
di mana besarnya arus kas dari transaksi
perusahaan dihitung dari laporan laba rugi yang
telah disesuaikan dengan penyusutan dan
amortisasi (pengurangan nilai).

 Contoh Soal

Dari kertas kerja perusahaan dagang Makmur periode Desember 2001


terdapat data sebagai berikut.
Kas Rp. 12.000.000,-
Piutang dagang Rp. 5.200.000,-
Persediaan barang dagangan Rp. 14.400.000,-
Perlengkapan toko Rp. 2.400.000,-
Peralatan toko Rp. 10.200.000,-
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp. 520.000,-
Utang dagang Rp. 3.300.000,-
Utang wesel Rp. 600.000,-
Modal Hadian Rp. 40.580.600,-
Prive hadian Rp. 400.000,-
Penjualan Rp. 18.500.000,-
Retur penjualan dan PH. Rp. 300.000,-
Pembelian Rp. 13.600.000,-
Retur pembelian Rp. 200.000,-
Potongan pembelian Rp. 300.000,-
Beban sewa Rp. 1.800.000,-
Beban gaji Rp. 2.400.000,-
Beban listrik dan air Rp. 300.000,-
Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,-
Utang gaji Rp. 200.000,-
Diminta:
Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari:
a. laporan laba rugi
b. laporan perubahan modal
c. laporan neraca.
Pada tanggal 31 Desember 2001 persediaan barang dagangan tersisa
Rp. 15.000.000,-
DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2013. AKUNTANSI JASA DAN DAGANG Praktis dengan contoh soal.
Yogyakarta : PENERBIT GAVA MEDIA.

K. Mulyadi, Dedi. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG. Dalam


https://yandriana.files.wordpress.com/2009/03/laporan-keuangan-perusahaan-
dagang.pdf diakses pada 23 Desember 2019

Priharta, Andy, Titik Agus Setyaningsih dan Dewi Puji Rahayu. 2018.
Pengantar Akuntansi Berbasis PSAK Terbaru. CV. In Media.

Wadiyo. 2019. Artikel. Inilah 6 Contoh Jenis Laporan Keuangan


Perusahaan Dagang Lengkap. Dalam
https://manajemenkeuangan.net/contoh-laporan-keuangan-perusahaan-
dagang-lengkap/ diakses pada 22 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai