1. Produksi bertujuan untuk memenuhi atau mengisi persediaan produk selesai yang siap untuk dijual 2. Dasar kegiatan adalah anggaran yang telah dibuat/direncanakan 3. Kegiatannya bersifat kontinyu 4. Produk yang dihasilkan homogen/standar 5. Biaya dihitung setiap satuan waktu 6. Total biaya merupakan akumulasi yang dihitung setiap akhir periode
Aspek Perbedaan Dasar Kegiatan Tujuan produksi Sifat Produk Pengumpulan Biaya Menghitung Harga Pokok/unit
Metode HP Pesanan Pesanan Langganan Melayani pesanan Spesifikasi pemesan Setiap pesanan Jumlah unit pesanan
Metode HP Proses Anggaran produksi Mengisi persediaan Homogen dan standar Setiap periode produksi Jumlah hasil produksi
Dept I - BDP
BAHAN BAKU TENAGA KERJA BOP
Dept II - BDP
TENAGA KERJA BOP
Dept III - BDP TENAGA KERJA BOP BARANG JADI BARANG JADI
Dept I - BDP
BARANG JADI
Dept I - BDP
Bahan Baku Tenaga Kerja BOP
PRODUK A
BARANG JADI A, B, C
Dept II - BDP
Tenaga Kerja BOP
PRODUK B
PRODUK C
Dalam Metode HP Proses, biaya digolongkan ke dalam 3 kelompok: 1. Biaya Bahan Yang masuk kategori ini adalah biaya bahan baku dan biaya bahan penolong Pada saat pembelian barang Persediaan barang xxx Kas/utang dagang xxx Apabila pengolahan lewat 1 departemen BDP BBB xxx Persediaan Bahan xxx Apabila menggunakan 2 Dept, namun hanya 1 Dept yang menggunakan bahan baku: BDP BBB Dept X xxx Persediaan Bahan xxx Apabila menggunakan 2 Dept,dan semua menggunakan bahan baku: BDP BBB Dept X xxx BDP BBB Dept Y xxx Persediaan Bahan xxx
2.
Biaya Tenaga Kerja Dalam metode HP Proses tidak ada pemisahan antara BTKL dan BTKTL Apabila menggunakan 1 Departemen saja maka jurnalnya: BDP Biaya Tenaga Kerja xxx Gaji dan Upah xxx Apabila menggunakan 2 Departemen maka harus dipisahkan antara masing-masing Departemen: BDP Biaya Tenaga Kerja Dept X xxx BDP Biaya Tenaga Kerja Dept Y xxx Gaji dan Upah xxx
Atas dasar jenis produk yang dihasilkan, proses produksi digolongkan atas: 1. Proses produksi yang menghasilkan 1 macam barang, dikelompokkan: 1. Pengolahan produk melalui satu tahapan pengolahan 2. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan 2. Proses produksi yang menghasilkan beberapa macam produk, dikelompokkan 1. Pengolahan produk melalui satu tahapan pengolahan 2. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan
Laporan Harga Pokok Produksi akan dibuat setiap akhir periode tertentu, dimana dalam laporan tsb t.d 3 bagian, yaitu: 1. Laporan Produksi Informasinya: Jumlah produk (awal, BDP, proses sebelumnya) Produk selesai dan dikirim ke Dept lainnya/gudang Produk Hilang, rusak, cacat 2. Biaya yang dibebankan (BBB, BTK, BOP) Informasinya: Jumlah biaya yang dibebankan (HPP produk awal, biaya/periode, HP dari Dept sebelumnya, tambahan biaya) Unit Ekuivalen (besarnya unit produk dalam proses yang disetarakan dengan unit produk selesai) Besarnya HPP per unit (masing-masing/total) 3. Perhitungan HPP Informasinya: HP awal, HP PDP, HP PH/PR/PC
1.
Bila produk diolah melalui satu tahapan pengolahan Rekening BDP untuk mencatat semua elemen biaya yang masuk dalam proses produksi di-debit-kan sebesar biaya sesungguhnya dan meng-kredit masing-masing biaya BDP-BBB xxx BDP-BTK xxx BDP-BOP xxx Persediaan Bahan xxx Biaya Gaji dan Upah xxx BOP xxx Mencatat HPP dengan mendebit rek persediaan produk selesai dan mengkredit rek BDP masing-masing elemen biaya: Persediaan Produk Selesai xxx BDP-BBB xxx BDP-BTK xxx BDP-BOP xxx
Apabila ada produk yang belum selesai, maka dicatat dengan mendebit rek persediaan produk dalam proses dan mengkredit rek BDP masingmasing elemen biaya: Persediaan Produk Dalam Proses xxx BDP-BBB xxx BDP-BTK xxx BDP-BOP xxx
Perusahaan ANGKASA menghasilkan 1 jenis barang dan diolah melalui 1 Departemen. Data produksi dan biaya selama bulan Januari 2007 adalah sbb: 1. Selama bulan Januari 2007 perusahaan membeli bahan sebesar Rp10 juta dan yang dipakai dalam proses produksi adalah Rp9juta. 2. Gaji yang dibayar untuk karyawan sebesar Rp6,175juta 3. BOP yang dikeluarkan selama bulan Januari 2007 Rp6,650juta 4. Produk yang diproses selama bulan Januari 2007sebesar 10.000unit. Produk selesai dan dikirim kegudang sebesar 8.000 unit dan 2.000 unit masih dalam proses penyelesaian dengan tingkat penyelesaian 100% biaya bahan, 75% biaya konversi (BTK+BOP) Dari data tsb diminta: 1. Laporan HPP bulan Januari 2007! 2. Jurnal selama bulan Januari 2007!
Catatan: Rumus menghitung Unit Ekuivalen Unit Ekuivalen = Produk selesai + (produk dlm proses x tkt penyelesaian)
PERUSAHAAN ANGKASA Laporan Harga Pokok Produksi Januari 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai dikirim kegudang Produk dalam proses akhir (tkt penyelesaian BB 100% dan BK 75%)
10.000 unit
8.000 unit
2.000 unit 10.000 unit
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya Unit Ekuivalen Biaya Bahan =8.000+2.000 x 100% =10.000 Tenaga Kerja =8.000+2.000 x 75% =9.500 OP =8.000+2.000 x 75% =9.500
Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dikirim kegudang =8.000 x Rp2.250 Produk dalam proses akhir (2.000 unit): Biaya Bahan =2.000 x 100% x Rp900 = Rp1,8juta Biaya TK =2.000 x 75% x Rp650 = Rp0,975juta BOP =2.000 x 75% x Rp700 = Rp1,050juta Jumlah yang dibebankan
Rp3,825juta Rp21,825juta
2.
Bila produk diolah melalui lebih dari satu tahapan pengolahan Setiap Departemen mengadakan rekening BDP untuk masing-masing elemen biaya dan untuk masing-masing departemen Setiap departemen membuat rek BOP secara terpisah Produk selesai dari departemen sebelumnya yang ditransfer HP nya dipindahkan dengan mendebit rek BDP-HPP dan mengkredit setiap elemen BDP sesuai biaya yang dibawa dari Dept sebelumnya Bila ada produk yang belum selesai akan didebit pd rek persediaan PDP dan mengkredit rek BDP sebesar biaya yang telah digunakan oleh produk yang belum selesai tsb Pada departemen yang terakhir, produk yang telah selesai akan dikirim kegudang dengan mendebit rek persediaan produk selesai dan mengkredit BDP sesuai biaya yang telah digunakan untuk menyelesaiakan produk selesai tsb
PT MULIA mengolah hasil produksinya melalui 2 tahapan pengolahan yaitu Departemen I dan Departemen II. Data produksi dan biayanya adl sbb: 1. Produk masuk proses Dept I sebesar 17.500 unit. Dari jumlah tersebut 15.000 unit telah selesai dan dikirim ke Dept II untuk diproses lebih lanjut. 2.500unit masih belum selesai dengan tingkat penyelesaian 100% Biaya bahan dan 60% biaya konversi. 2. Pada Dept II dari barang yang diproses tersebut sudah selesai dan dikirim kegudang sebanyak 12.000unit. Produk yang belum selesai sebesar 3.000 unit dengan tingkat penyelesaian 40% biaya konversi. 3. Biaya produksi yang terjadi selama bulan Mei 2007 adalah sbb: Elemen biaya Dept I Dept II Biaya Bahan Rp9,625juta BTK Rp6,930juta Rp5,940juta BOP Rp3,795juta Rp4,620juta Jumlah Rp20,350juta Rp10,560juta Diminta: Buat laporan HP Produksi dan jurnal yang diperlukan!
PT MULIA Laporan Harga Pokok Produksi Dept I Mei 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai ditransfer ke Dept II Produk dalam proses, (tkt penyelesaian BB 100% dan BK 60%)
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya Unit Ekuivalen Biaya Bahan =15.000+2.500 x 100% =17.500 Tenaga Kerja =15.000+2.500 x 60% =16.500 OP =15.000+2.500 x 60% =16.500 17.500 unit
15.000 unit
2.500 unit 17.500 unit
Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dikirim ke Dept II =15.000 x Rp1.200 Produk dalam proses akhir (2.500 unit): Biaya Bahan =2.500 x 100% x Rp550 = Rp1,375juta Biaya TK =2.500 x 60% x Rp420 = Rp0,630juta BOP =2.500 x 60% x Rp230 = Rp0,345juta Jumlah yang dibebankan
Rp2,350juta Rp20,350juta
PT MULIA Laporan Harga Pokok Produksi Dept II Mei 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai ditransfer ke gudang Produk dalam proses, (BK 40%)
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya Unit Ekuivalen HP dari Dept I =15.000 Tenaga Kerja =12.000+3.000 x 40% =13.200 OP =12.000+3.000 x 40% =13.200 15.000 unit
12.000 unit
3.000 unit 15.000 unit
Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dikirim ke Gudang =12.000 x Rp2.000 Produk dalam proses akhir (3.000 unit): HP dari Dept I =3.000 x 100% x Rp1.200 = Rp3,6juta Biaya TK =3.000 x 40% x Rp450 = Rp0,540juta BOP =3.000 x 40% x Rp350 = Rp0,420juta Jumlah yang dibebankan
Rp4,560juta Rp28,560juta
Mencatat pembebanan Biaya ke Dept I BDP-Biaya Bahan Dept I BDP-BTK Dept I BDP-BOP Dept I Persediaan Bahan Biaya Gaji dan Upah BOP Mencatat Produk yang belum selesai Dept I Persediaan PDP- Dept I BDP-Biaya Bahan Dept I BDP-BTK Dept I BDP-BOP Dept I Mencatat Produk Selesai Dept I BDP-HP Dept I ke II BDP-Biaya Bahan Dept I BDP-BTK Dept I BDP-BOP Dept I
Rp9,625juta Rp6,930juta Rp3,795juta Rp9,625juta Rp6,930juta Rp3,795juta Rp2,350juta Rp1,375juta Rp0,630juta Rp0,345juta Rp18juta Rp8,250juta Rp6,300juta Rp3,450juta
Perhitungan: BDP-Biaya Bahan Dept I =15.000 x Rp550 = Rp8,250juta BDP-BTK Dept I =15.000 x Rp420 = Rp6,300juta BDP-BOP Dept I =15.000 x Rp320 = Rp3,450juta Mencatat Pembebanan Biaya Dept II BDP-BTK Dept II Rp5,940juta BDP-BOP Dept II Rp4,620juta Biaya Gaji dan upah Rp5,940juta BOP Dept II Rp4,620juta Mencatat Produk yang Belum selesai Dept II Persediaan PDP Dept II Rp4,560juta BDP-HP Dept I ke II Rp3,600juta BDP-BTK Dept II Rp0,540juta BDP-BOP Dept II Rp0,420juta Mencatat Produk selesai Dept II Persediaan Produk Selesai Dept II Rp24juta BDP-HP Dept I ke II Rp14,400juta BDP-BTK Dept II Rp5,400juta BDP-BOP Dept II Rp4,200juta Perhitungan:
1.
Terjadinya Produk Hilang biasanya sulit untuk ditelusuri, yang ada hanyalah membuat asumsi bahwa barang tersebut hilang diawal atau diakhir. Pembukuan Produk Hilang Awal Proses Karakteristiknya: Produk yang hilang diawal belum menikmati biaya produksi pada dept yang bersangkutan, oleh karena itu tidak perlu diperhitungkan unit ekuivalennya Produk hilang awal proses tidak dibebani HPP Dilakukan penyesuaian HPP pada dept lanjutan, bila terjadi produk hilang diawal.
PT INDRA memproduksi 1 jenis barang dan diolah melalui 2 departemen. Data produksi dan biaya yang terjadi selama bulan Juli 2007 adl sbb: 1. Produk masuk proses pada Dept X sebesar 8.000 unit. Dari jumlah tersebut 5.600 unit telah selesai dan dikirim ke Dept Y untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan 1.600unit masih belum selesai dengan tingkat penyelesaian biaya bahan 100% dan biaya konversi 40%. 800 unit hilang pada awal proses. 2. Pada Dept Y dari barang yang diproses sudah selesai dan dikirim ke gudang sebanyak 3.200 unit. Produk yang belum selesai sebesar 800unit dengan tkt penyelesaian 40% biaya konversi. 1.600 unit hilang pada awal proses. 3. Biaya produksi yang terjadi selama bulan Juli 2007 adalah sbb: Elemen biaya Dept I Dept II Biaya Bahan Rp7,920juta BTK Rp3,120juta Rp2,7juta BOP Rp4,992juta Rp1,980juta Jumlah Rp16,032juta Rp4,680juta Diminta: Buat laporan HP Produksi dan jurnal yang diperlukan!
PT INDRA Laporan Harga Pokok Produksi Dept X JULI 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai ditransfer ke Dept II Produk dalam proses, (tkt penyelesaian BB 100% dan BK 40%) Produk Hilang Awal proses
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya Unit Ekuivalen Biaya Bahan =5.600+1.600 x 100% =7.200 Tenaga Kerja =5.600+1.600 x 40% =6.240 OP =5.600+1.600 x 40% =6.240 8.000 unit 5.600 unit 1.600 unit 800 unit 8.000 unit Biaya/u Rp1.100 Rp500 Rp800 Rp2.400 Total Biaya Rp7,920 juta Rp3,120 juta Rp4,992juta Rp16,032juta Rp13,440juta
Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dikirim ke Dept II =5.600 x Rp2.400 Produk dalam proses akhir (1.600 unit): Biaya Bahan =1.600 x 100% x Rp1.100 = Rp1,760juta Biaya TK =1.600 x 40% x Rp500 = Rp0,320juta BOP =1.600 x 40% x Rp800 = Rp0,512juta
Jumlah yang dibebankan
Rp2,592juta Rp16,032juta
PT INDRA Laporan Harga Pokok Produksi Dept Y JULI 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai ditransfer ke gudang Produk dalam proses, (BK 50%) Produk Hilang Awal Proses
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya HP dari Dept X Produk Hilang HP disesuaikan Tenaga Kerja OP 5.600 unit
Unit Ekuivalen Biaya/u =5.600 Rp2.400 =1.600 =4.000 Rp3.360 =3.200+800 x 50% =3.600 Rp750 Rp2,7 juta =3.200+800 x 50% =3.600 Rp550 Rp1,98juta Rp4.660
Rp18,12juta
Perhitungan Harga Pokok HP Produk selesai =3.200 x Rp4.660 HP Produk dalam proses (800 unit): HP dari Dept X =800 x Rp3.360 = Rp2,688juta Tambahan pada Dept Y Biaya TK =800 x 50% x Rp750 = Rp0,300juta BOP =800 x 50% x Rp550 = Rp0,220juta Jumlah yang dibebankan
Rp14,912juta
Rp3,208juta Rp18,120juta
Mencatat pembebanan Biaya ke Dept X BDP-Biaya Bahan Dept X BDP-BTK Dept X BDP-BOP Dept X Persediaan Bahan Biaya Gaji dan Upah BOP Mencatat Produk yang belum selesai Dept X Persediaan PDP- Dept X BDP-Biaya Bahan Dept X BDP-BTK Dept X BDP-BOP Dept X Mencatat Produk Selesai Dept X BDP-HP Dept X ke Y BDP-Biaya Bahan Dept X BDP-BTK Dept X BDP-BOP Dept X
Rp7,920juta Rp3,120juta Rp4,992juta Rp7,920juta Rp3,120juta Rp4,992juta Rp2,592juta Rp1,760juta Rp0,320juta Rp0,512juta Rp13,440juta Rp6,160juta Rp2,800juta Rp4,480juta
Perhitungan: BDP-Biaya Bahan Dept X =5.600 x Rp1.100 = Rp6,160juta BDP-BTK Dept X =5.600 x Rp.500 = Rp2,8juta BDP-BOP Dept X =5.600 x Rp800 = Rp4,480juta Mencatat Pembebanan Biaya Dept Y BDP-BTK Dept Y Rp2,7juta BDP-BOP Dept Y Rp1,980juta Biaya Gaji dan upah Rp2,7juta BOP Dept Y Rp1,980juta Mencatat Produk yang Belum selesai Dept Y Persediaan PDP Dept Y Rp3,208juta BDP-HP Dept X ke Y Rp2,688juta BDP-BTK Dept Y Rp0,300juta BDP-BOP Dept Y Rp0,220juta Mencatat Produk selesai Dept Y Persediaan Produk Selesai Dept Y Rp14,912juta BDP-HP Dept I ke Y Rp10,752juta BDP-BTK Dept Y Rp2,4juta BDP-BOP Dept Y Rp1,760juta Perhitungan:
Karakteristiknya: 1. Produk hilang diakhir sudah menikmati biaya produksi, sehingga unit ekuivalen ikut diperhitungkan, sehingga rumus yang digunakan adalah: Produk selesai+produk hilang+produk dalam proses x tkt penyelesaian 2. Produk hilang diperhitungkan sebagai HPP yang nantinya dibebankan pada produk selesai 3. Karena HPP produk hilang ikut diperhitungkan maka nantinya HPP produk selesai per unitnya akan lebih tinggi.
PT BAYU mempunyai data produksi dan biaya yang terjadi selama bulan Februari 2007 adl sbb: 1. Produk masuk proses pada Dept I sebesar 25.000 unit. Dari jumlah tersebut 22.000 unit telah selesai dan dikirim ke Dept II untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan 2.000unit masih belum selesai dengan tingkat penyelesaian biaya bahan 80% dan biaya konversi 40%. 1.000 unit hilang pada akhir proses. 2. Pada Dept II dari barang yang diproses sudah selesai dan dikirim ke gudang sebanyak 18.000 unit. Produk yang belum selesai sebesar 2.500unit dengan tkt penyelesaian 60% biaya konversi. 1.500 unit hilang pada akhir proses. 3. Biaya produksi yang terjadi selama bulan Februari 2007 adalah sbb: Elemen biaya Dept I Dept II Biaya Bahan Rp22,140juta BTK Rp18,564juta Rp7,665juta BOP Rp20,230juta Rp10,500juta Jumlah Rp60,934juta Rp18,165juta Diminta: Buat laporan HP Produksi dan jurnal yang diperlukan!
PT BAYU Laporan Harga Pokok Produksi Dept I Februari 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai ditransfer ke Dept II Produk dalam proses, (tkt penyelesaian BB 80% dan BK 40%) Produk Hilang Awal proses
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya Unit Ekuivalen Biaya Bahan =22.000+1.000 x 80% =24.600 Tenaga Kerja =22.000+1.000 x 40% =23.800 OP =22.000+1.000 x 40% =23.800 Jumlah Penyesuaian Produk Hilang HP/unit roduk selesai ditransfer ke Dept II
Perhitungan Harga Pokok HPP selesai Produk selesai =22.000 x Rp2.530 Produk Hilang =1.000 x Rp2.530 HPP selesai =22.000 x Rp2.645
25.000 unit 22.000 unit 2.000 unit 1.000 unit 25.000 unit Total Biaya Biaya/u Rp22,14juta Rp900 Rp18,564juta Rp780 Rp20,230juta Rp850 Rp60,934juta Rp2.530 *) Rp115 Rp2645
*) Rp115= 58,190 juta: 22.000 = 2.645 = 2.645 2.530 = 115 Perhitungan Harga Pokok HPP selesai Produk selesai =22.000 x Rp2.530 Produk Hilang =1.000 x Rp2.530 HPP selesai =22.000 x Rp2.645 Produk dalam proses akhir (2.000 unit): Biaya Bahan =2.000 x 80% x Rp900 = Rp1,440juta Biaya TK =2.000 x 40% x Rp780 = Rp0,624juta BOP =2.000 x 40% x Rp850 = Rp0,680juta
Jumlah yang dibebankan
Rp2,744juta Rp60,934juta
PT BAYU Laporan Harga Pokok Produksi Dept II FEBRUARI 2007 Laporan Produksi Produk Masuk Proses Produk selesai ditransfer ke gudang Produk dalam proses, (BK 60%) Produk Hilang Awal Proses
22.000 unit
Biaya yang Dibebankan Elemen Biaya Unit Ekuivalen Jumlah HP dari Dept I Rp58,190juta BTK =18.000+1.500+2.500 x 60% =21.000 Rp7,665juta Rp365 OP =18.000+1.500+2.500 x 60% =21.000 Rp10,5juta Rp500 Jumlah Rp76,355juta Penyesuaian Produk Hilang HPP Selesai setelah penyesuaian
Biaya/u Rp2.645
*) Rp292,5 = 68,445 : 18.000 = 3.802,5 = 3.802,5 3.510 = 292,5 Perhitungan Harga Pokok HPP selesai Produk selesai =18.000 x Rp3.510 Produk Hilang =1.500 x Rp3.510 HPP selesai =18.000 x Rp3.802,5 Produk dalam proses akhir (2.500 unit): HP dari Dept I =2.500 x Rp2.645 = Rp6,6125juta Biaya TK =2.500 x 60% x Rp365 = Rp0,547juta BOP =2.500 x 60% x Rp500 = Rp0,750juta
Jumlah yang dibebankan
Rp7,9juta Rp76,355juta
Mencatat pembebanan Biaya ke Dept I BDP-Biaya Bahan Dept I BDP-BTK Dept I BDP-BOP Dept I Persediaan Bahan Biaya Gaji dan Upah BOP Dept I Mencatat Produk yang belum selesai Dept I Persediaan PDP- Dept I BDP-Biaya Bahan Dept I BDP-BTK Dept I BDP-BOP Dept I Mencatat Produk Selesai Dept I BDP-HP Dept I ke II BDP-Biaya Bahan Dept I BDP-BTK Dept I BDP-BOP Dept I
Rp22,140juta Rp18,564juta Rp20,230juta Rp22,140juta Rp18,564juta Rp20,230juta Rp2,744juta Rp1,440juta Rp0,624juta Rp0,680juta Rp58,190juta Rp20,700juta Rp17,940juta Rp19,550juta
Perhitungan: BDP-HP Dept I =22.000 x Rp2.645 = Rp58,190juta BDP-Biaya Bahan =Rp22,140juta - Rp1.140juta = Rp20,070juta BDP-BTK =Rp18,564juta - Rp0,624juta = Rp17,940juta BDP-BOP =Rp20,230juta Rp0,680juta = Rp19,550juta Mencatat Pembebanan Biaya Dept II BDP-BTK Dept II Rp7,665juta BDP-BOP Dept II Rp10,500juta Biaya Gaji dan upah Rp7,665juta BOP Dept II Rp10,500juta Mencatat Produk yang Belum selesai Dept II Persediaan PDP Dept II Rp7,900juta BDP-HP Dept X ke II Rp6,6125juta BDP-BTK Dept II Rp0,5475uta BDP-BOP Dept II Rp0,750juta Mencatat Produk selesai Dept II Persediaan Produk Selesai Dept Y Rp68,4455juta BDP-HP Dept I ke II Rp51,5775juta BDP-BTK Dept II Rp7,1175juta BDP-BOP Dept II Rp9,750juta
Perhitungan: Persediaan Produk selesai BDP-HP dari Dept I BDP-BTK Dept II BDP-BOP Dept II
=18.000 x Rp3.802,5 = Rp68,4455juta =Rp58,190juta Rp6,6125 = Rp51,5775juta =Rp7,665 Rp0,547juta = Rp7,1175juta =Rp10,5juta Rp0,750 = Rp9,750juta