Anda di halaman 1dari 25

SISTEM PERHITUNGAN BERDASARKAN

PROSES(PROCESS COSTING)
Metode harga pokok proses adalah metode
perhitungan harga pokok, yang didasarkan
kepada pengumpulan biaya-biaya produksi dalam
suatu periode tertentu (satu bulan, satu semester
dll) dibagi dengan jumlah unit produksiyang
bersangkutan.
Ciri-ciri :

• Laporan harga pokok produksi dipakai untuk


mengumpulkan, menggolongkan dan menghitung
biaya produksi baik total maupun per satuan
• Biaya produksi dicatat dalam perkiraan “barang
dalam proses”
• Untuk penentuan harga pokok persatuan produksi
adalah : Total biaya dibagi Total satuan produksi

• Harga pokok barang jadi suatu departemen produksi


merupakan tambahan harga pokok bagi dept
produksi yang berikutnya sampai dengan barang jad

• Penggolongan biaya produksi langsung dan tidak


langsung seringkali tidak diperlukan

• Elemen yang digolongkan dalam BOP terdiri dari


biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
bahan penolong, dan biaya tenaga kerja (baik yang
langsung maupun tidak langsung). Tidak ada BOP
dibebankan.
Ciri- ciri perusahaan yang memakai metode harga
pokok proses

• Proses produksi berlangsung


kontinyu(terus menerus)
• Produk yang dihasilkan bersifat produk
standart
• Tujuan produksi adalah untuk persediaan
PERHITUNGAN HPP PROSES

HPP =
Biaya bahan baku = xxx
Biaya bahan penolong = xxx
BTK = xxx
BOP sesungguhnya = xxx
HPP = xxx
Proses Produksi

Produk Jadi Produk Dalam


Proses

Bagaimana menghitung HPP Produk Jadi


dan Produk Dalam Proses?
Produk jadi sudah menyerap biaya produksi
100%, sedangkan produk dalam proses memiliki
tingkat penyelesaian yang berbeda-beda untuk
setiap elemen biaya produksi.
Setiap akhir periode akuntansi (bulan) perusahaan
membuat Laporan Harga Pokok Produksi. Laporan
Harga Pokok Produksi terdiri dari 3 bagian yaitu :

Bagian I
1. Informasi jumlah produk yg diolah (baik dari
produk dalam proses awal, produk yang diterima
dari Departemen sebelumnya, tambahan produk)
2. Informasi jejak produk yg diolah (produk jadi yang
dimasukkan ke gudang / dipindahkan ke
departemen berikutnya, produk dlm proses akhir,
produk hilang)
Bagian II
1. Jml Biaya yg dikeluarkan (HPP dlm proses awal,
harga pokok yg diterima dr Dept sblmnya,
tambahan biaya untuk mengolah lbh lanjut)
2. Unit Ekuivalensi untuk menghitung harga pokok
satuan. UE adalah tingkatan / jml produksi
dimana pengolahan produk dinyatakan dlm
ukuran produk selesai.
3. Harga Pokok satuan untuk setiap elemen biaya

Bagian III
Informasi ttg biaya yang dibebankan,
menunjukkan biaya yg diserap produk jadi dan
produk dalam proses
Berikut contoh Laporan Harga Pokok Produksi untuk
perusahaan yang mengolah produknya melalui 1 depart.n
PT.X
Laporan Harga Pokok Produksi / Biaya Produksi
Bln Maret 2014

Bagian I : Data Produksi


Produk masuk dalam proses 15.000 unit
Produk Jadi yg ditrasnfer ke gudang 12.500 unit
Produk dlm proses 2.500 unit
(tkt penyelesaian BBB 100%, B.Konversi 80%) 15.000 unit

Bagian II : Pembebanan Biaya


Biaya Jumlah UE(Prod. Jadi + PDP) HP/satuan :

BBB 30.000 15.000 (12.500 + (100% x 2.500) 2


BTKL 29.000 14.500 (12.500 + (80% x 2.500) 2
BOP 14.500 14.500 (12.500 + (80% x 2.500) 1
Jml 73.500 5
Bagian III : Perhitungan Biaya
HP.Produk Jadi = 12.500 x 5,- = 62.500,-
HP.Produk Dlm Proses ( 2.500)
BBB = 2.500 x 100% x 2,- = 5.000,-
BTKL = 2.500 x 80% x 2,- = 4.000,-
BOP = 2.500 x 80% x 1,- = 2.000,-
HP.Produk Dlm Proses 11.000,-
Jml Harga Pokok / Biaya Produksi 73.500,-
Contoh soal :PT Risa Rimendi mengolah produknya secara
massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya
yang dikeluarkan selama bulan Januari sbb:
Biaya bahan Rp 5.000.000
Biaya bahan penolong Rp 7.500.000
Biaya tenaga kerja Rp 11.250.000
Biaya overhead pabrik Rp 16.125.000
Total biaya produksi Rp 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan selama
bulan tersebut adalah :
Produk jadi 2.000 kg
Produk dalam proses pada akhir bulan, 500 kg
dengan tingkat penyelesaian sebagai
berikut: Biaya bahan : 100 %;biaya bahan
penolong 100 %, biaya tenaga kerja 50
%; biaya overhead pabrik 30 %.
SOAL 2
• PT. ZEN mengolah produknya secara massa melalui satu departemen
produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Februari 2011
adalah sbb :
• Biaya bahan baku Rp 30.000,-
Biaya Tenaga kerja Rp 29.000,-
BOP Rp 14.500,-
• Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah
Produk jadi 12.500 kg
Produk dalam proses akhir bulan : 2.500 kg
<B.B.Baku 100%, B. TK 80%, BOP 80%>
• Hitung Harga pokok produksi per satuan
• Hitung Harga pokok produk jadi dan persediaan produk dlm proses
SOAL 3
• PT. XYZ mengolah produknya secara massa melalui satu departemen
produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Februari 2011
adalah sbb :
• Biaya bahan baku Rp 60.000,-
Biaya bahan penolong Rp 55.000,-
Biaya Tenaga kerja Rp 54.000,-
BOP Rp 25.500,-
• Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah
Produk jadi 22.500 kg
Produk dalam proses akhir bulan : 11.500 kg
<B.B.Baku 100%, B Penolong 100%% B. TK 60%, BOP 60%>
• Hitung Harga pokok produksi per satuan
• Hitung HP Produk jadi dan persediaan produk dlm proses
SOAL 4
• PT. BUDI mengolah produknya secara massa melalui satu departemen
produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Maret 2011 adalah
sbb :
• Biaya bahan baku Rp 160.000,-
Biaya bahan penolong Rp 175.000,-
Biaya Tenaga kerja Rp 150.000,-
BOP Rp 75.500,-
• Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah
Produk jadi 2.500 kg
Produk dalam proses akhir bulan : 1.500 kg
<B.B.Baku 100%, B Penolong 90%% B. TK 70%, BOP 30%>
• Hitung Harga pokok produksi per satuan
• Hitung HP Produk jadi dan persediaan produk dlm proses
METODE HP. PROSES PD PERUSAHAAN YG
PRODUKNYA DIOLAH MELL >1 DEPT PRODUKSI

• Pada dasarnya Laporan Harga Pokok Produksi


untuk Perusahaan yg produknya diolah mell >1
Dept Produksi sama dengan Laporan Harga
Pokok Produksi untuk Perusahaan yg produknya
diolah mell 1 Dept Produksi.
• Di Departemen 1 menghasilkan produk jadi dan
produk dalam proses, produk jadi akan ditransfer
ke Departemen 2 dan akan diproses lagi oleh
departemen 2 dengan memerlukan biaya
tambahan sedangkan produk dalam proses akan
diproses lagi oleh Departemen 1 pada periode
berikutnya.
• Kalau perusahaan yang mengolah
produknya melalui 2 departemen produksi,
harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
Departemen 2 akan dibebankan ke
Depatemen 2. Sehingga biaya-biaya yang
terjadi di Departemen 2 lebih bersifat
kumulatif yaitu harga pokok produk jadi
yang ditransfer ke Departemen 2 ditambah
dengan biaya-biaya yang perlu
ditambahkan di departemen 2.
BERIKUT CONTOH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK
PERUSAHAAN YANG MENGOLAH PRODUKNYA MELALUI >1
DEPARTEMEN
PT.X
Laporan Harga Pokok Produksi / Biaya Produksi Dept 1
Bln Maret 2007

• Bagian I : Data Produksi


Produk masuk dalam proses 15.000 unit
Produk Jadi yg ditrasnfer ke Dept 2 12.500 unit
Produk dlm proses 2.500 unit
(tkt penyelesaian BBB 100%, B.Konversi 80%) 15.000 unit

Bagian II : Pembebanan Biaya

BBB 30.000 15.000 (12.500 + (100% x 2.500) ) 2,-


BTKL 29.000 14.500 (12.500 + (80% x 2.500) )2,-
BOP14.500 14.500 (12.500 + (80% x 2.500) )1,-
Jml 73.500 5,-
• Bagian III : Perhitungan Biaya
HP.Produk Jadi ditransfer ke dept 2 = 12.500 x 5,- = 62.500,-
HP.Produk Dlm Proses ( 2.500)
BBB = 2.500 x 100% x 2,- = 5.000,-
BTKL = 2.500 x 80% x 2,- = 4.000,-
BOP = 2.500 x 80% x 1,- = 2.000,-
HP.Produk Dlm Proses 11.000,-
Jml Harga Pokok / Biaya Produksi di Dept 1 73.500,-

PT.X
Laporan Harga Pokok Produksi / Biaya Produksi Dept 2
Bln Maret 2007

• Bagian I : Data Produksi


• Produk dr Dept 1 12.500 unit
Produk Jadi yg ditrasnfer ke Gudang 12.000 unit
Produk dlm proses 500 unit
(tkt penyelesaian B.Konversi 50%) 12.500 unit
• Bagian II : Pembebanan Biaya (Kumulatif)
Jumlah Unit Equivalensi HP/satuan
HP dr Dept 1 62.500 12.500 5
Biaya yg ditambahkan :
BTK 40.000 12.000 + (50% x 500) = 12.250 3,3
BOP 28.500 12.000 + (50% x 500) = 12.250 2,4
Jumlah 131.000 10,7
• Bagian III : Perhitungan Biaya
HP.Produk Jadi ditransfer ke Gudang = 12.000 x 10,7 = 128.400,-
HP.Produk Dlm Proses ( 500)
Harga Pokok dr Dept A = 500 x 5,- = 2.500,-
Biaya yg ditambahkan :
BTK = (500 x 50%) x 3,3 = 825,-
BOP = (500 x 50%) x 2,4 = 600,-
HP.Produk Dlm Proses 3.925,-
Jml Harga Pokok / Biaya Produksi di Dept 1 132.325,-
DALAM HAL SEPERTI INI ADA 3 METODE YANG
DAPAT DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN YAITU :

1. METODE FIFO
2. METODE LIFO
3. METODE AVERAGE
METODE FIFO
• Karakteristik atau asumsi yang diperhatikan :
 Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan PDP Awal menjadi
Produk Jadi, baru kemudian untuk mengolah produk yang baru masuk
proses yang sebagian akan menjadi Produk Jadi dan sisanya merupakan
PDP Akhir
 Setiap elemen harga pokok PDP Awal tidak digabungkan dengan elemen
biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan
 Harga pokok PDP Awal periode tidak perlu dipecah kembali menurut
elemennya ke dalam setiap elemen biaya
 Unit Ekuivalen = (PDP Awal x tkt penyelesaian yg blm dinikmati ) +
Produk Jadi + (PDP Akhir x tkt penyelesaian yg sudah dinikmati )
 Harga pokok / satuan tiap elemen biaya
= Jml tiap elemen biaya produksi periode ybs
Jml Unit Ekuivalensi dari tiap elemen biaya produksi ybs
 Produk yang dihasilkan :
Karena produk yang masuk terlebih dulu adalah Produk Dalam
Proses Awal, maka yang diproses terlebiih dahulu menjadi Produk
Jadi adalah Produk Dalam Proses tersebut yang membawa harga
pokok per satuan dari periode sebelumnya. Setelah menjadi
Produk Jadi, baru kemudian memproses Produk yang dimasukkan
Dalam Proses Periode Sekarang menjadi Produk Jadi dan Produk
Dalam Prosses Akhir. Produk Jadi yang berasal dari Produk yang
dimasukkan Dalam Proses Periode Sekarang memiliki harga pokok
per satuan yang berbeda dengan haga pokok per satuan dari
Produk Dalam Proses Awal. Karena terdapat perbedaan harga
pokok per satuan antara Produk Dalam Proses Awal dengan
Produk yang dimasukkan Dalam Proses Periode Sekarang maka
dalam Metode
Metode FIFO ini Produk Jadi yang dihasilkan dibagi
menjadi 2 yaitu :

1. Produk Jadi dari PDP Awal


2. Produk Jadi dari Produk dimasukkan
periode sekarang dan sisanya adalah
Produk Dalam Proses (PDP) Akhir
METODE AVERAGE
• Karakteristik dan asumsi yang diperhatikan dalam Metode
Average :
 PDP Awal + Produk Dimasukkan Dlm Proses Periode
Sekarang diproses bersama menghasilkan Produk Jadi
dan PDP Akhir
 Biaya yg dibebankan ke Dept : Biaya yg melekat pd PDP
Awal + biaya yg dikeluarkan untuk proses produksi ybs
 Unit Ekuivalensi = Produk Jadi + (PDP Akhir x Tkt
penyelesaian)
 Hanya ada 1 Harga Pokok, yg dihitung dg :
Harga Pokok / satuan di Dept 1
= Biaya yg melekat pd PDP Awal + biaya yg dikeluarkan
pd periode skrg
 Jml Unit Ekuivalensi
 Harga Pokok / satuan di Dept 2
= Biaya yg melekat pada PDP awal + HP.produk yg
ditransfer dr Dept sblmnya di periode skrg
PDP awal + produk ditrm dr dept sbmnya
 Karena Produk Dalam Proses Awal diproses bersama
dengan Produk yang Dimasukkan Dalam Proses Periode
Sekarang, maka hanya ada 1 macam Produk Jadi dan
tidak ada perbedaan antara produk jadi yg berasal dari
PDP Awal dg produk jadi dari produk yang dimasukkan
dalam proses periode sekarang

Anda mungkin juga menyukai