Anda di halaman 1dari 24

Penentuan Biaya Pesanan

(Job Order Costing)


Yang dipelajari:
 Gambaran umum ttg penentuan biaya
pesanan
 Akuntansi biaya bahan
 Akuntansi biaya tenaga kerja
 Akuntansi biaya overhead pabrik
 Akuntansi pesanan selesai dan penjualan
 Akuntansi sisa bahan, produk cacat dan
produk rusak
 Penentuan Biaya Pesanan pada perusahaan
jasa
Gambaran umum ttg
penentuan biaya pesanan
• Penentuan biaya pesanan dilakukan oleh
perusahaan yg melakukan produksi
berdasarkan pesanan
• Setiap pesanan dpt berbeda, biaya utk
membuat pesanan hrs diidentifikasi dan
dibebankan pd pesanan ybs
• Biaya produksi diakumulasi per pesanan
mulai dikerjakan sampai dengan pesanan
selesai
• Tiga elemen biaya produksi : bahan, tk, BOP
dicatat pada KARTU BIAYA PESANAN (Job
order job sheet)
Percetakan Cahaya No. Pesanan : 1051
Jl. Bendungan Raya
Yogyakarta

Pemesan : Andi Tanggal pesan : 06 Agustus 2019


Jenis Produk : Undangan Tanggal dikerjakan : 07 Agustus 2019
Spesifikasi : 10 cm x 20 cm Tanggal diambi : 05 September 2019
Jumlah : 1000 unit Tanggal selesai : 01 September 2019

Biaya Bahan Baku


Tanggal No. Bon Barang Sub Total Total
07/08/2019 158 Rp 100.000
13/08/2019 177 Rp 150.000
20/08/2019 210 Rp 250.000
Rp 500.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Tanggal Jam kerja TK Sub Total Total
07/08/2019 10 Rp 150.000
13/08/2019 20 Rp 300.000
20/08/2019 10 Rp 150.000
25/08/2019 5 Rp 75.000
Rp 675.000

Biaya Overhead Pabrik yg di bebankan


Tanggal Jam kerja Mesin Sub Total Total
08/08/2019 30 Rp 300.000
14/08/2019 10 Rp 100.000
26/08/2019 10 Rp 100.000
Rp 500.000

Penjualan Rp 4.000.000
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp 500.000
Biaya TKL Rp 675.000
Biaya OHP Rp 500.000
Total Biaya Produksi Rp 1.675.000
Laba Kotor Rp 2.325.000
Biaya Pemasaran Rp 200.000
Biaya Adm & umum Rp 100.000
Jumlah Rp 300.000
Laba Operasi Rp 2.025.000
Akun yg sering digunakan
• Bahan : mencatat pembelian bahan baku &
penolong
• Gaji dan upah: penggunaan biaya tk
• BOP sesungguhnya: mencatat BOP yg terjadi
• BOP dibebankan : mencatat BOP yg dibebankan
ke pesanan
• Barang dalam Proses: mencatat semua biaya
produksi
• Barang Jadi: mencatat biaya produksi setelah
pesanan jadi
• Harga Pokok Penjualan: mencatat biaya produksi
jika pesanan telah diserahkan
Bagan alir biaya produksi

Perhitungan Penyerahan
Pembelian
Pembebanan pesanan ke
bahan
BOP Pabrik Gudang

Penyerahan
Penggunaan Penggunaan
pesanan kepada
Bahan BOP yg terjadi
konsumen

Penggunaan Pendistribusian
Biaya TK Biaya TK
Akuntansi Biaya Bahan
• Penyelenggaraan administrasi bahan antar
perusahaan berbeda
• Bahan = BB + B. Penolong
• Bahan = BB
• Bahan Penolong pabrik

Jurnal pembelian bahan:


Bahan Rp. 300.000,-
Utang dagang Rp. 300.000,-
Jurnal penggunaan bahan:
BOP sesungguhnya Rp. 20.000,-
Bahan Rp. 20.000,-
Akuntansi Biaya TK
• Umumnya perusahaan menggunakan kartu hadir
dan kartu jam kerja
• Kartu hadir  kehadiran TK
• Kartu jam Kerja  waktu yg digunakan TK utk
menyelesaikan pesanan
• Biaya TK  gaji dan upah
• Jika ada perbedaan waktu pencatatan dan
pembayaran, mk akun gaji dan upah akan di D
dan akun Utang Gaji akan di K.
Gaji dan Upah xxxx
Hutang gaji dan upah xxxx
Akuntansi Biaya TK
• Pendistribusian BTK biasanya dilakukan
berdasarkan golongan biaya
• BTKL dibebankan ke Barang dalam Proses dan
dicatat pada kartu biaya pesanan
• Sumber penentuan BTKL adalah kartu jam kerja
• BTKTL dibebankan pada BOP Sesungguhnya

Jurnal
Barang Dalam Proses xxxx
Gaji dan Upah xxxx
BOP Sesunggunya xxx
Gaji dan Upah xxx
Akuntansi BOP
• BOP sesungguhnya  akumulasi dari seluruh
BOP yg sungguh terjadi
• BOP yg dibebankan ke pemesanan dicatat di BOP
Dibebankan dengan menggunakan tarif.
BOP sesungguhnya tergantung dari jenis biayanya.
Jika BOP tersebut biaya penolong dan biaya TKTL
pencatatannya dilakukan pada saat terjadinya biaya
tsb.
Jika BOP adalah biaya depresiasi dan asuransi pabrik,
maka pencatatannya dilakukan tiap akhir periode.
Akuntansi Untuk Pesanan
Selesai dan Penjualan
• Biaya pesanan yg sdh selesai dikerjakan akan
dipindahkan ke Barang Dalam Proses ke
Barang Jadi.
Barang Jadi xxxx
Brg Dlm Proses xxxx

Jika barang telah diserahkan


Kas xxxx
Penjualan xxxx
Akuntansi sisa bahan, produk
cacat dan produk rusak

Kerugian dalam proses produksi


berdasarkan pesanan tidak dapat
dihindari, kerugian ini bisa diakibatkan oleh :
1. Adanya sisa bahan.
2. Produk cacat.
3. Produk rusak.
Akuntansi Sisa Bahan
• Sisa bahan adalah BB yg tersisa dari proses
produksi tetapi ada kemungkinan untuk
digunakan pada proses produksi yang lain
atau dijual.
• Ada 4 alternatif akuntansi sisa bahan
1. Dikreditkan pada akun Penjualan Sisa Bahan
2. Dikreditkan pada akun Harga Pokok
penjualan
3. Dikreditkan pada akun Biaya Overhead
Pabrik Sesungguhnya
4. Dikreditkan pada akun Barang Dalam
Proses
• Dikreditkan pada akun Penjualan Sisa Bahan
Kas/piutang xxxx
Penjualan sisa Bahan xxxx
• Dikreditkan pada akun Harga Pokok penjualan
Kas/piutang xxxx
HPP xxxx
• Dikreditkan pada akun Biaya Overhead Pabrik
Sesungguhnya
Kas/piutang xxxx
OHP sesungguhnya xxxx
• Dikreditkan pada akun Barang Dalam Proses
Kas/piutang xxxx
Barang Dalam Proses xxxx
Akuntansi Produk
Cacat
• Produk cacat adalah produk yg tdk memenuhi
standar produksi dan dapat diperbaiki secara
teknis dan ekonomi utk dijual sebagai produk
lain atau tetap sbg produk cacat.
• Penyebab produk cacat: (1) kesalahan
konsumen; (2) kesalahan proses produksi
• Perlakuan akuntansi juga berbeda
• Perubahan karena permintaan Konsumen
Biaya perbaikan dimasukkan semua pada biaya
pesanan
Akuntansi pada saat penyerahan pesanan:
Barang jadi 300.000
Barang Dalam proses 300.000

Piutang dagang 600.000


Penjualan 600.000

HPP 300.000
Barang jadi 300.000
• Perubahan Karena kesalahan proses produksi
Biaya perbaikan akan dijurnal sbb:
BOP Sesungguhnya 80.000,-
Bahan 50.000,-
Gaji dan Upah 20.000,-
BOP Dibebankan 10.000,-

Jika diserahkan pada pemesan


Barang jadi 300.000
Brg dlm Proses 300.000
Piutang Dagang 450.000
Penjualan 450.000
HPP 300.000
Barang Jadi 300.000
Akuntansi Prosuk Rusak
• Produk rusak adalah produk yg tidak memenuhi
standar produksi dan tidak dpt diperbaiki scr
teknis
• Penyebab ada 2: (1) konsumen; (2) proses
produksi
• Jika produk rusak krn konsumen dibebankan ke
pesanan.
• Jika msh dpt dijual mk akn dikurangkan pd Total
Biaya Produksi.
• Jika kesalahan dr proses produksi, mk biaya akan
dibebankan pd BOP Sesungguhnya.
• Jika nilai produk rusak signifikan, maka dapat
dicatat sbg rugi
• Perubahan Permintaan Konsumen
Produk rusak 5.000
Barang jadi 545.000
Brg Dlm Proses 500.000

Saat penyerahan pesanan


Piutang dagang 700.000
Penjualn 700.000
HPP 545.000
Barang Jadi 545.000
Pada saat produk rusak terjual:
Kas 5.000
Produk rusak 5.000
• Perubahan krn kesalahan produksi
Produk rusak 5.000
BOP sesungguhnya 45.000
Barang Jadi 500.000
Barang dlm proses 550.000
Penyerahan ke konsumen
Piutang 750.000
Penjualan 750.000
HPP 500.000
Barang jadi 500.000
Pada saat produk rusak terjual
Kas 5.000
Produk rusak 5.000
JOB ORDER COSTING PADA
PERUSAHAAN JASA

PERBEDAAN DENGAN PERUSAHAAN


MANUFAKTUR

1. Bahan langsung seringkali tidak


signifikan, karena telah tercakup
dalam overhead sehingga tidak
diperlukan akun sendiri.

2. Tenaga kerja dan biaya yang


berhubngan dengan tenaga kerja
seringkali lebih besar dari biaya
lainnya.
Contoh soal:
PT Indoguna menerima pesanan 2500
lembar undangan dari PT Prima, dengan
harga yang dibebankan Rp 5.000. Data
kegiatan produksi :
Bahan baku kertas undangan Rp 1.500.000
Biaya tenaga kerja 180 jam @ Rp 5.000.
Biaya pemasaran Rp 500.000, biaya
administrasi dan umum Rp 4.000.000. BOP
150% dari BTKL
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi
adalah sebagai berikut :
Biaya pemeliharaan gedung 500.000
Biaya depresiasi pabrik 1.000.000
Biaya asuransi pabrik danmesin 700.000
Biaya bahan baku Rp 1.500.000
BTKL 900.000
BOP 1.350.000
TOTAL 3.750.000

Jurnal :
1.Persediaan Bahan Baku Rp 1.500.000
Hutang dagang Rp 1.500.000
2.Pemakaian BB
BDP – Biaya BB Rp 1.500.000
Persediaan BB Rp 1.500.000
3. Pencatattan biaya gaji
Gaji dan upah Rp 900.000
Htg gaji Rp 900.000
4. Distribusi BTKL
BDP-Biaya TKL Rp 900.000
Gaji dan upah Rrp 900.000
Pencatatan BOP tarif
BDP - Biaya overhead pabrik Rp 1.350.000
BOP yang dibebankan 1.350.000

Persediaan produk jadi Rp 3.750.000


BDP-BB 1.500.000
BDP-BTKL 900.000
BDP-BOP 1.350.000

HPPenjualan Rp 3.750.000
Persediaan PJd 3.750.000

Mencatat BOP Sesungguhnya


BOP yang sesungguhnya 2.200.000
Biaya pemeliharaan gedung 500.000
Biaya depresiasi pabrik 1.000.000
Biaya asuransi pabrik dan mesin 700.000

Selisih BOP
BOP dibebankan Rp 1.350.000
HPProduksi 850.000
BOP Sesungguhnya 2.200.000

Anda mungkin juga menyukai