Anda di halaman 1dari 30

MEDIA PEMBELAJARAN

AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN

Oleh: R. Bowo Harcahyo


bowo_harcahyo@yahoo.com

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
MENU UTAMA
Siklus Akuntansi Biaya
Jurnal yang diperlukan dalam siklus biaya produksi

1. Mencatat pemakaian /penggunaan bahan baku


Barang Dalam proses – BBB 1.000 -
Persediaan bahan baku - 1.000
2. Mencatat tenaga kerja langsung yang telah digunakan
Barang Dalam Proses – BTKL 2.000 -
Biaya Gaji - xxx
3. Mencatat penggunaan overhead pabrik
Barang Dalam Proses – BOP 3.000 -
Persediaan bahan pembantu - xxx
Biaya Gaji - xxx
Biaya Penyusutan - xxx
dan lain-lain - xxx

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Siklus Akuntansi Biaya

Jurnal yang diperlukan dalam siklus biaya produksi

4. Mencatat Barang Jadi


Persediaan barang jadi 6.000 -
Barang dalam proses - 6.000

5. Mencatat harga pokok barang yang dijual


Harga pokok penjualan xxx -
Persediaan barang jadi - xxx

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Akuntansi Biaya Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang secara menyeluruh
membentuk produk selesai dan dapat diidentifikasikan
secara langsung pada produk yang bersangkutan.

Biaya bahan baku merupakan pengeluaran yang melekat


untuk pembuatan produk yang digunakan untuk membeli
bahan baku.
Dalam siklus bahan baku terdapat tiga pencatatan, yaitu:
1. Mendapatkan bahan baku dari supplier.
2. Permintaan bahan baku dari bagian produksi kepada
bagian gudang bahan baku.
3. Penilaian persediaan bahan baku dan aliran harga
pokoknya.

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Akuntansi Biaya Bahan Baku
METODA PEMBEBANAN HARGA POKOK YANG DIGUNAKAN
UNTUK PROSES PRODUKSI DAN PENENTUAN PERSEDIAAN
AKHIR BAHAN BAKU
1. Metoda Fisik
a. Metoda Identifikasi Khusus
b. Metoda Rata-rata (Rata-rata Sederhana dan Rata-rata Berbobot)
c. Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama
d. Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama
2. Metoda Perpetual
a. Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama
b. Metoda Rata-rata Bergerak
c. Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan pembayaran-pembayaran kepada
para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar
unit yang diproduksi. Biaya ini merupakan biaya tenaga kerja
langsung (upah).
Metoda dasar dalam perhitungan dan penentuan biaya tenaga kerja:

1. Dasar tarif per jam kerja


2. Dasar tarif per unit produksi
3. Dasar rencana insentif

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik (BOP) merupakan biaya produksi yang tidak
dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung.
Metoda klasifikasi untuk menentukan biaya langsung atau tidak
langsung adalah sebagai berikut:
1. BOP sesungguhnya (bahan baku)
2. BOP dibebankan
a. Pendistribusian biaya overhead ke departemen produksi dan
departemen jasa.
b. Pengalokasian dari departemen jasa ke departemen produksi.
c. Membagi biaya overhead ke departemen-departemen produksi atas
dasar ukuran aktivitas yang setepat mungkin.

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Penentuan Biaya Produksi dengan
Metoda Harga Pokok Pesanan
Terdapat 2 (dua) sistem pengumpulan biaya produksi, yaitu:
1. Metoda Harga Pokok Pesanan.
2. Metoda Harga Pokok Proses.
Catatan: Media ini fokus pada metoda harga pokok pesanan

Karakteristik Metoda Harga Pokok Pesanan


1. Kegiatan produksi dilakukan atas dasar pesanan.
2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan.
3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat
Kartu Biaya Produksi yang berfungsi sebagai buku pembantu.
4. Setelah pesanan selesai dikerjakan biasanya produk selesai
langsung diserahkan.
Contoh perusahaan: kontraktor, perusahaan galangan kapal, percetakan,dan lain-lain.

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Metoda Harga Pokok Pesanan
Langkah-langkah Metoda Harga Pokok Pesanan:

1. Perusahaan kedatangan pemesan.


2. Menentukan barang yang dipesan dan harga.
3. Perusahaan membeli bahan baku.
4. Perusahaan menghitung biaya bahan baku.
5. Perusahaan menghitung biaya tenaga kerja langsung.
6. Perusahaan membebankan BOP.
7. Perusahaan menghitung BOP sesungguhnya.

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Metoda Harga Pokok Pesanan
Langkah-langkah Metoda Harga Pokok Pesanan:
8. Perusahaan menghitung selisih antara BOP yang
dibebankan dengan BOP sesungguhnya.
9. Perusahaan mencatat selisih. Perlakuan selisih:
- dibuka akun selisih terus-menerus.
- dibebankan ke penjualan, HPP, dan persediaan produk jadi.
10. Perusahaan membuat jurnal-jurnal yang
diperlukan.
11. Perusahaan memposting jurnal.
12. Perusahaan membuat kartu harga pokok sebanyak
pesanan

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Metoda Harga Pokok Pesanan
Contoh 1:
Perusahaan mebel “ANTIK” berproduksi atas dasar
pesanan. Biaya-biaya dikumpulkan atas dasar
pesanan. Pada tanggal 17 Juli 2019, perusahaan
“ANTIK” mendapat pesanan untuk membuat meja
dari HOTEL GARUDA dengan biaya atau kontrak
sebesar Rp. 12.000.000,00. Pesanan harus sudah
selesai paling lambat tanggal 12 Agustus 2019. Atas
pesanan tersebut perusahaan “ANTIK” memberi
kode job nomor 58.

MENU UTAMA TUJUAN PEMBELAJARAN


Metoda Harga Pokok Pesanan
Transaksi yang terjadi sehubungan dengan pesanan job nomor
58 tersebut adalah sebagai berikut:

Pembelian Bahan :
Pembelian Bahan baku Rp. 10.000.000
Pembelian Bahan Penolong Rp. 1.000.000

Pemakaian Bahan
Pemakaian Bahan Baku Rp. 2.500.000 (biaya bahan baku)
Pemakaian Bahan Penolong Rp. 110.000  BOP,-
Metoda Harga Pokok Pesanan
Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk mengerjakan pesanan:
Tenaga kerja langsung Rp 3.500.000, - Bi TKL
Tenaga kerja tidak langsung Rp 1.000.000,  Bi BOP

BOP Sesungguhnya selain yang terjadi di atas adalah sebesar Rp


2.000.000,00.

Biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar tarif yaitu 75% dari
biaya tenaga kerja langsung.

Pesanan tersebut dapat diselesaikan dan diserahkan kepada pemesannya


sedangkan pembayarannya diterima 20 hari kemudian.
Metoda
Diminta:
Harga Pokok Pesanan
Buatlah jurnal yang diperlukan
a) Jurnal utk mencatat pembelian BB dan Bahan Penolong
b) Jurnal untuk mencatat pemakaian BB
c) Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong
d) Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
e) Pencatatan distribusi BTK
f) Pencatatan pembayaran gaji dan upah
g) Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP kepada pesanan
h) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi
Jawab:
Metoda Harga Pokok Pesanan
Mencatat pembelian bahan-bahan:
Persediaan BB Rp 10.000.000
Persediaan BP - Rp 1.000.000
Utang dagang - Rp 11.000.000

Mencatat pemakaian bahan baku dan bahan pembantu:


BDP-BBB (Job No 58) Rp 2.500.000 -
BOP-sesungguhnya  Bhn Penolong Rp 110.000 -
Persediaan BB - Rp 2500.000
Persediaan BP Rp. 110.000

Mencatat biaya gaji yang yang terutang


Biaya gaji dan upah Rp 4.500.000 -
Utang gaji gaji dan upah - Rp 4.500.000
Metoda Harga Pokok Pesanan
Mencatat PENDISTRIBUSIAN BI TENAGA KERJA
BDP- BTKL Job 58 Rp 3.500.000 -
BOP- sesungguhnya Rp 1.000.000 -
Biaya gaji dan upah - Rp 4.500.000

Mencatat pembayaran gaji dan upah


Utang Gaji dan Upah Rp 4.500.000 -
Kas - Rp 4.500.000

Mencatat BOP-dibebankan pada Job 58, sebesar 75% x 3.500.000:


BDP- BOP Job 58 Rp 2.625.000 -
BOP-dibebankan - Rp 2.625.000
Metoda Harga Pokok Pesanan
Mencatat Harga Pokok Barang Jadi (Job 58):
P.625.000

Persediaan barang jadi Rp 8.625.000 -


BDP-BBB - Rp 2.500.000
BDP-BTKL - Rp 3.500.000
BDP-BOP - Rp 2.625.000

Mencatat penyerahan/penjualan barang jadi (Job 58):


Piutang dagang Rp12.000.000 -
Penjualan - Rp12.000.000

Harga pokok penjualan Rp 8.625.000 -


Persediaan barang jadi - Rp 8.625.000
LATIHAN
Di bawah ini adalah data berkenaan dengan pesanan 101
• Data Pembelian bahan baku dan bahan penolong
Bahan Baku :
Kertas jenis X 85 ream @ Rp. 10.000 Rp. 850.000
Kertas jenis Y 10 roll @ Rp. 350.000 Rp.3.500.000
Tinta Jenis A 5 kg @ Rp. 100.000 Rp. 500.000
Tinta Jenis B 25 kg@ Rp. 25.000 Rp. 625.000
Jumlah bahan baku yang dibeli Rp.5.475.000
Bahan Penolong :
Bahan penolong P 17 kg @ Rp. 10.000 Rp. 170.000
Bahan penolong Q 60 liter @ Rp. 5.000 Rp. 300.000
Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp. 470.000

Jumlah pembelian bahan baku dan penolong Rp.5.945.000


Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam produksi

• Bahan baku untuk pesanan 101 :


Kertas jenis X 85 ream @ Rp. 10.000 Rp. 850.000
Tinta jenis A 5 Kg@ Rp.100.000 Rp. 500.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan 101 Rp.1.350.000

• Bahan Penoong yang digunakan sbb:


Bahan penolong P 10 kg @ Rp. 10.000 Rp. 100.000
Bahan penolong Q 40 liter @ Rp. 5.000 Rp. 200.000
Jumlah bahan penolong yang dipakai dlm prod Rp. 300.000
 
• Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam departemen produksi dan non produksi
sbb::
Upah TKL : 900.000
Upah TK TL 3.000.000
Jumlah upah 3.900.000
BOP yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari biaya tenaga
kerja langsung.

BOP yang sesungguhnya terjadi (selain biaya bahan penolong Rp. 300.000 dan biaya
tenaga kerja tidak langsung sebesar Rp. 3.000.000. seperti tersebut di atas)
Biaya pemeliharaan gedung Rp. 500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 1.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp. 1.500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 2.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp. 700.000
Jumlah Rp. 5.700.000
Diminta
1. Buatlah jurnal yang diperlukan
a) Jurnal utk mencatat pembelian BB dan Bahan Penolong
b) Jurnal untuk mencatat pemakaian BB
c) Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong
d) Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
e) Pencatatan distribusi BTK
f) Pencatatan pembayaran gaji dan upah
g) Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP kepada pesanan
h) Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya (selain TKTL
dan Bahan Penolong)
i) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi
JAWAB :
a. Jurnal utk catat pembelian BB & BP

Persd BBB 5.475.000


Persd BP 470.000
Utang dagang 5.945.000
b. Jurnal utk catat pemakaian BB
BDP – BBB 101 1.350.000
Persd BB 1.350.000

c. Jurnal utk catat pemakaian BP


BOP sesungguhnya 300.000
Persd BP 300.000
d. Jurnal utk catat Biaya TK yang terutang
Beban Gaji & Upah 3.900.000
Utang gaji & upah 3.900.000

e. Jurnal utk catat distribusi biaya Tk


BDP – BTKL 101 900.000
BOP sesungguhnya 3.000.000
Beban Gaji & Upah 3.900.000
f. Jurnal utk catat pembayaran gaji & upah
Utang gaji & upah 3.900.000
kas 3.900.000

g. Jurnal utk catat BOP yg Dibebankan


BDP – BOP 101 1.350.000 150% x 900.000
BOP yg dibebankan 1.350.000
h. Jurnal utk mencatat BOP Sesungguhnya (selain B TKTL & Bahan Penolong

BOP sesungguhnya 5.700.000


Biaya pemeliharaan gedung 500.000
Biaya pemeliharaan mesin 1.000.000
Biaya depresiasi mesin 1.500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik 2.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin 700.000
i. Jurnal utk catat harga pokok barang Jadi 101

Persd Barang Jadi 101 3.600.000


BDP – BBB 101 1.350.000
BDP – BTKL 101 900.000
BDP – BOP 101 1.350.000
SEKIAN
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai