Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH INTERPERSONAL SKILL

BAGAIMANA CARA MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN

DISUSUN OLEH :
Agung Mustofa Basilly (D42200389 ) A
Mohammad Hikmal Fadhany ( D42200648 ) A
Nafisa Banafsyah Syafah ( D42200715 ) A
Hidayah Atta Mimi ( D42200951 ) B
Heny Inayatul Maula ( D42201123 ) B
Maimuna ( D42201279 ) B
Raihani Rusdiyanti ( D42202315 ) C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1
2021-2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
"Bagaimana cara mempertahankan hubungan?"
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Endro selaku
dosen interpersonal skill yang telah membantu penulis dalam mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis.
Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang bagaimana cara mempertahankan hubungan.
Jember, 21 Februari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB 1 ..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................4
BAB II ..........................................................................................................................5
PEMBAHASAN ............................................................................................................5
2.1 Pengertian Hubungan ..........................................................................................5
2.2 Tahapan Komunikasi antar manusia ...................................................................5
2.3 Karakteristik Hubungan dalam komunikasi antar manusia ................................5
2.4 Karakteristik hubungan dalam komunisi antar manusia ....................................7
2.5 Faktor Faktor yang menumbuhkan hubungan antar manusia............................7
2.6 Cara mempertahankan Hubungan ......................................................................9
BAB III .......................................................................................................................11
PENUTUP ..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................11
3.2 Saran ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................12

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Interpersonal skill didefinisikan sebagai keterampilan untuk
mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi
serta keinginan orang lain. Bagaimana diri kita mampu membangun hubungan
yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain
merupakan bagian dari keterampilan interpersonal.
Untuk membangun hubungan dengan orang lain, terlebih dahulu
kita harus menguasai kemampuan dan keterampilan dalam mengenal diri
sendiri, kemudian baru keterampilan dalam mengenal orang lain, keterampilan
untuk mengekspresikan diri secara jelas, bagaimana merespon, bagaimana
menyampaikan pesan dan maksud, bagaimana bernegosiasi dan menyelesaikan
konflik, bagaimana berperan dalam tim dan banyak lagi.
Setelah kita membangun interpesonall skill dengan orang lain
tentunya kita juga harus tau bagaimana cara mempertahankan hubungan.
Tentunya mempertahankan hubungan komunikasi itu merupakan bagian dari
interpersonal skill. Oleh karena itu dalam makalah ini mengangkat judul
‘’Bagaimana cara mempertahankan hubungan?’’ untuk mempermudah
seseorang dalam memahami mempertahankan hubungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Hubungan?
2. Apa saja tahapan komunikasi antar manusia?
3. Bagaimana Hubungan dalam komunikasi antar manusia?
4. Apa saja Karakteristik hubungan dalam komunikasi antar manusia?
5. Sebutkan Faktor faktor yang menumbuhkan hubungan antar manusia?
6. Bagaimana cara mempertahankan hubungan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Hubungan
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan komunikasi antar manusia
3. Untuk mengetahui apa Hubungan dalam komunikasi antar manusia
4. Untuk mengetahui Karakteristik hubungan dalam komunikasi antar
manusia
5. Untuk mengetahui Faktor faktor yang menumbuhkan hubungan antar
manusia
6. Untuk mengetahui Bagaimana cara mempertahankan hubungan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hubungan
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih
yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi
dalam setiap proses kehidupan manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi
hubungan dengan teman sebaya, orang tua, keluarga, dan lingkungan
sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi
hubungan positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak
yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai
dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif
terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain
merasa dirugikan. Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara
pihak yang berinteraksi. Lebih lanjut, hubungan dapat
menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang
berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan
dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.

2.2 Tahapan Komunikasi antar manusia


Dari jurnal "Komunikasi Intrapersonal Sebagai Pondasi Komunikasi
Interpersonal" yang dibuat Rita Dwi Lindawati, ada 5 proses atau tahapan
komunikasi intrapersonal yaitu:
1. Sensasi Sensasi adalah tahap awal proses penerimaan informasi yang
diterima alat indra manusia. Contohnya kita mendengar suara dari orang lain,
proses pendengaran ini masuk dalam sensasi.
2. Asosiasi Asosiasi merupakan proses mengetahui terjadinya suatu peristiwa.
3. Persepsi Persepsi adalah kegiatan untuk memahami informasi yang berupa
objek, pesan, peristiwa yang diperoleh.
4. Memori Memori adalah proses penyimpanan informasi dalam individu.
Memori kemudian dievaluasi, dikeluarkan, atau diingat kembali.
5. Berpikir Berpikir adalah proses untuk mengambil keputusan. Berpikir
diartikan sebagai kegiatan untuk memahami dan memecahkan masalah.

2.3 Karakteristik Hubungan dalam komunikasi antar manusia


Hubungan antar manusia ( human relation ) adalah komunikasi antar pribadi
yang manusiawi, berarti komunikasi yang telah memasuki tahap psikologis
yang komunikator dan komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan dan
melakukan tindakan bersama.
Menjalin hubungan dalam kehidupan manusia merupakan syarat mutlak
untuk mempertahankan eksistensinya dalam bermasyarakat, terutama dalam
interaksi antarmanusia, sebab hubungan antarmanusia memainkan peran
penting dalam membentuk kehidupan masyarakat, terutama ketika hubungan

5
antarpribadi itu mampu memberi dorongan kepada orang tertentu berkaitan
dengan perasaan, pemahaman informasi, dukungan, yang mempengaruhi citra
diri orang serta membantu orang untuk memahami orang lain.
Proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dengan komunikan
merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang dalam rangka mengubah
perilaku orang lain. Namun demikian, di dalam kegiatan komunikasi persuasif,
perubahan perilaku bukanlah merupakan satu-satunya tujuan yang ingin
dicapai. Sebab komunikasi persuasif tidak terbatas pada pemberian informasi
saja, tetapi diharapkan dapat mengubah perilaku komunikan sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator dan terjalinnya hubungan (relation) yang
baik/harmonis di antara peserta komunikasi.
Seorang komunikator bukan hanya sebagai information officer, tetapi juga
berfungsi sebagai persuader, yakni. Komunikasi persuasif sangat berkaitan erat
dengan konteks hubungan (relation) antarmanusia. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi, bahwa komunikasi
merupakan suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang
bisa mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama
manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) guna menguatkan sikap dan
tingkah laku orang lain (4) serta mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Bertitik tolak dari pendapat di atas, maka faktor jalinan hubungan antar
sesama manusia di dalam kegiatan komunikasi menjadi aspek penting yang
harus senantiasa dijaga dan dipelihara, agar komunikasi itu dapat berjalan
sesuai dengan harapan komunikator serta mencapai efektivitas komunikasi.
Dalam hal ini komunikasi yang efektif adalahkomunikasi yang dapat
menyentuh hati/perasaan orang lain melalui jalinan hubungan yang harmonis.
Komunikasi yang terjadi di antara peserta komunikasi yang mengabaikan
faktor hubungan, maka dapat berakibat kegagalan komunikasi. Menurut
Jalaluddin Rakhmat (2005), bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi
yang ditandai dengan adanya hubungan interpersonal yang baik pada pelaku
komunikasi (komunikan dan komunikator). Kegagalan komunikasi terjadi bila
isi pesan dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak.
Bahkan Anita Taylor(1977) berpendapat secara tegas bahwa dalam menjalin
komunikasi, maka hubungan interpersonal-lah yang paling penting.
Hubungan yang baik diantara peserta komunikasi dapat meminimalisir
rintangan komunikasi, sebaliknya, pesan yang jelas, tegas, dan cermat, dapat
menimbulkan kegagalan dalam berkomunikasi, karena hubungan diantara
peserta komunikasi yang kurang baik. Oleh sebab itu setiap orang yang
melakukan komunikasi, bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan, akan
tetapi ia juga menentukan kadar hubungan interpersonal atau dengan kata lain,
aktivitas komunikasi antarpribadi bukan hanya menentukan "content" tetapi
juga harus menjalin "relationship". Dengan demikian seorang komunikator
ketika membuat pesan, maka kalimat-kalimat yang digunakan bukan hanya
menyampaikan isi, tetapi juga mendefinisikan hubungan interpersonal. Faktor
ini oleh banyak komunikator menjadi bagian yang terabaikan, akibatnya

6
komunikasi yang mereka lakukan mengalami kegagalan, bahkan justru
menciptakan konflik diantara mereka.

2.4 Karakteristik hubungan dalam komunisi antar manusia


Manusia pada umumnya membutuhkan teman untuk berinteraksi dan
memberi makna bagi kehidupan mereka, utamanya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Terdapat lima kebutuhan manusia yang dipenuhi melalui
hubungan persahabatan (friendship): (1) mempertahankan hidup (survival), (2)
melawan kesendirian (loneliness), (3) memperoleh pengakuan diri, (4)
meningkatkan kepastian atas perilaku sendiri, dan (5) menumbuh kembangkan
kemampuan individu.
1. Mempertahankan Hidup (Survival) Terdapat banyak bukti bahwa manusia
bahkan hewan hidup bersama untuk tujuan protektif. Manusia hidup bersama
untuk mengurangi rasa takut mereka atas keadaan yang mengancam
(treatening).
2. Menghindari Kesendirian (Loneliness) Manusia membutuhkan teman
karena hidup sendiri merupakan hal yang tidak menyenangkan. Kesendirian
tidak muncul secara otomatis. Namun lebih disebabkan oleh tidak
terpuaskannya kebutuhan psikis seseorang untuk memiliki teman atau sahabat.
3. Kebutuhan untuk Dihargai (need for approval) Kebutuhan untuk dihargai
menghasilkan perilaku yang menginginkan agar orang lain menyukai diri kita
dan tidak melakukan penolakan. Kebutuhan ini disebut sebagai kebutuhan atas
penghargaan positif. Kebutuhan untuk dihargaimerupakan salah satu
kebutuhan manusia yang paling berpengaruh dalam kehidupan.
4. Penilaian Sosial dan Kebutuhan akan Kepastian Manusia membutuhkan
tanggapan atau feedback dari orang lain. Individu dapat membentuk hubungan
persahabatan (friendship)untuk memperoleh tanggapan dan mereduksi
ketidakpastian tentang bagaimana seharusnya berperilaku. Seseorang
melakukan hubungan antarpribadi dapat memperoleh saran atau masukan dari
orang lain agar dia bisa bertindak dengan tepat. Perbandingan pengalaman
antarpribadi dapat pula membantu dalam meletakkan tanggapan emosional
pada perspektif yang sebenarnya.
5. Perkembangan Pribadi Hubungan yang dekat menjadi media untuk memberi
dan menerima (take and give) yang memungkinkan untuk perkembangan tiap
individu yang terlibat dalam hubungan tersebut. Persahabatan dapat membantu
seseorang untuk memenuhi kebutuhan akan kebebasan dan aktualisasi diri.

2.5 Faktor Faktor yang menumbuhkan hubungan antar manusia


Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan
menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik antara


lain:

7
1. Rasa percaya.
2. Sikap sportif.
3. Sikap terbuka dan sikap tertutup.
Rasa Percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam
situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).

Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi


interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman
informasi, memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan
interpersonal.

Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:

1. Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan


berusaha mengendalikan.
2. Empati, paham dengan keadaan orang lain.
3. Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.
Sikap Sportif
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang
terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang
menimbulkan sikap sportif.

Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan


kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah,
spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.

1. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain,


memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau
persepsi tanpa melakukan penilaian.
2. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah
orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya.
Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk
bekerjasama mencari pemecahan masalah.
3. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi
untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
4. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan
orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain
sebagaimana mestinya.
5. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi
karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau
kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara
horisontal dan demokratis.

8
6. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat
dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang
mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat
orang lain.
Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup
Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang tertutup yaitu:

1. Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan
keajegan logika; membedakan dengan mudah, melihat suasana ;
berorientasi pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai sumber; lebih
bersifat profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan; mencari
pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
2. Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa
suasana; bersandar pada banyak sumber pesan daripada isi pesan; kaku dan
memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan mengabaikan pesan
yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.

2.6 Cara mempertahankan Hubungan


Hubungan Interpersonal dengan orang lain dapat membantu untuk
membangun kekuatan dan dukungan saat kamu sedang ada masalah
hidup. Hubungan interpersonal adalah hubungan sosial atau afiliasi antara dua
orang atau lebih. Hubungan interpersonal dapat mencakup kamu dan pasangan,
orang yang kamu cintai, teman dekat, kenalan, rekan kerja, dan banyak lagi
yang membentuk hubungan sosial dalam hidupmu. Seperti yang dikatakan
sebelumnya jika hubungan interpersonal itu penting, maka kamu harus bisa
menjaganya dengan kuat. Berikut cara mempertahankan hubungan

1. Memiliki sikap keterbukaan


Untuk membentuk dan memelihara ikatan yang kuat dengan orang lain, perlu
ada saling memberi dan menerima dalam hal berbagi informasi satu sama lain.
Orang perlu terbuka kepadamu dan kamu juga perlu membiarkan dirimu
berbagi tentang pengalaman, emosi, dan pendapatmu pada orang lain.Melalui
saling berbagi inilah kamu dan dia akan mengenal satu sama lain. Proses ini,
yang dikenal sebagai pengungkapan diri, menjalin ikatan dan memperdalam
keintiman di antara orang-orang. Untuk menjaga hubungan interpersonal,
berusahalah untuk belajar terbuka dengan orang-orang yang hadir dalam
hidupmu. Biarkan dirimu bersosialisasi. Carilah peluang di mana kamu dapat
membuat orang mengenal kamu yang sebenarnya.

2. Mempertahankan batasan yang ada


Bersikap terbuka tidak berarti kamu harus memberi orang lain akses tak
terbatas ke pikiran, perasaan, atau waktu yang kamu miliki. Batasan yang sehat
juga merupakan fondasi penting dari setiap hubungan yang kuat. Batasan itu
penting dan tidak hanya untuk menetapkannya saja, tetapi juga untuk
menegakkannya. Batasan dalam hubungan interpersonalmu mungkin terlihat

9
seperti memiliki batasan kapan kamu menghabiskan waktu bersama, tahu hal
apa saja yang harus diceritakan dan kapan kamu ada untuknya. Hal ini juga
melibatkan seberapa banyak kamu bersedia untuk berbagi tentang dirimu
secara emosional, fisik, dan bahkan digital pada mereka. Orang lain harus
mematuhi batasanmu dan kamu juga harus melakukan yang sama.

3. Menjadi pendengar yang baik


Komunikasi yang baik sangat penting dalam hubungan apa pun, tetapi penting
juga untuk diingat bahwa berkomunikasi dengan baik melibatkan kemampuan
untuk mendengarkan lawan bicara. Mendengarkan menunjukkan bahwa kamu
peduli. Hal ini juga menunjukkan bahwa kamu terlibat dalam kehidupan orang
lain dan tertarik dengan apa yang mereka katakan. Mendengarkan adalah cara
yang bagus untuk belajar lebih banyak tentang orang lain. Juga,
memungkinkanmu untuk menawarkan dukungan dan validasi emosional yang
dapat membuat orang lain menghargaimu sebagai teman dan percaya padamu.

4. Menunjukkan rasa menghargai


Untuk menjaga hubungan interpersonal, kamu juga harus menunjukkan rasa
hormat kepada orang lain. Hal ini tidak berarti kamu harus setuju dengan semua
yang mereka katakan atau lakukan, tapi menunjukkan bahwa kamu menghargai
perasaan, pendapat, waktu, dan minat mereka. Saat menunjukkan rasa hormat
dalam hubungan interpersonal, kamu harus bisa kepercayaan mereka. Selain
itu, kamu harus menepati janji, mengerti perasaan mereka dan bisa menjadi
pendengar.

5. Empati
Empati melibatkan kemampuan untuk menempatkan dirimu pada posisi orang
lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Hubungan interpersonal
mendapatkan manfaat dari empati dalam banyak hal. Ketika kamu
menunjukkan bahwa dirimu merasakan apa yang orang lain rasakan, maka itu
dapat membantu orang lain mendapatkan dukungan darimu. Hal ini membantu
orang lain merasa dipahami, dan pemahaman itu berfungsi sebagai dasar untuk
kepercayaan dan kedekatan dalam suatu hubungan. Mampu mempertahankan
hubungan interpersonal yang kuat memainkan peran penting dalam
kesejahteraan fisik dan emosional dirimu. Pikirkan tentang kualitas yang paling
kamu hargai dalam hubungan ini, seperti kepercayaan, rasa hormat,
persahabatan, kebaikan, dan kejujuran. Berusahalah untuk menunjukkan
kepada orang lain kebaikan yang sama seperti yang mereka berikan padamu.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui uraian-uraian diatas, diambil kesimpulan sebagai acuan dalam
melaksanakan komunikasi yang berhasil :
1. Dalam interaksi, manusia mustahil dapat survive dan mengembangkan kondisi
kehidupannya, tanpa keterlibatan komunikasi. Bahkan manusia belajar
menjadi manusia melalui komunikasi. Dan komunikasi-pulalah yang dapat
menciptakan gap dan konflik antarmanusia, manakala komunikasi yang
dikembangkan tidak didasarkan pada konsep komunikasi yang efektif.
2. Komunikasi yang terjadi di antara manusia dapat berlangsung pada taraf
kedalaman yang berbeda-beda. Taraf kedalaman komunikasi itu diukur dari
siapa dan apa yang dibicarakan, baik pikiran ataupun perasaan, obyek tertentu,
orang lain atau dirinya sendiri. Semakin orang tertarik untuk saling
membicarakan tentang perasaan yang ada di dalam dirinya, semakin dalamlah
taraf komunikasi yang terjadi diantara mereka
3. Proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dengan komunikan
merupakan upaya untuk mengubah perilaku orang lain. Namun demikian, di
dalam kegiatan komunikasi persuasif, perubahan perilaku bukanlah merupakan
satu-satunya tujuan yang ingin dicapai. Sebab komunikasi persuasif tidak
terbatas pada pemberian informasi, tetapi hal yang sangat penting harus dapat
dibangun, yakni terjalinnya hubungan (relation) yang baik/harmonis di antara
peserta komunikasi.

3.2 Saran

Seharusnya kita sebagai seorang individu dapat menjalin hubungan antar


individu dengan baik, dengan cara menjaga komunikasi antar individu.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang ditandai dengan adanya
hubungan interpersonal yang baik pada pelaku komunikasi (komunikan dan
komunikator). Selain itu, memiliki sikap keterbukaan,mempertahankan
batasan yang ada,menjadi pendengan yang baik, menunjukkan rasa
menghargai, dan juga rasa empati kepada oranglain dapat mempertahankan
sebuah hubungan antar individu.

11
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Riri. 2007. “Interpersonal Skill”. Bogor. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan BPKP.

Putri, 2022. “5 Cara Mempertahankan Hubungan Interpersonal, Lebih Dekat Lebih


Baik” . 22 Februari 2022, dari https://www.idntimes.com/life/inspiration/putri-
rahayu-2/cara-mempertahankan-hubungan-interpersonal-c1c2/5
Hubungan. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hubungan

Rochmawati, Lusa. 2009. “Hubungan Antar Manusia (Human Relation)”. 22 Februari


2022, dari https://lusa.afkar.id/hubungan-antar-manusia-human-relation

Rustan, Ahmad. “MENJALIN HUBUNGAN (RELATION) DALAM PERSPEKTIF


KOMUNIKASI EFEKTIF. Parepare.

12

Anda mungkin juga menyukai