Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Arief Rahman (A1D122157)
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia Nya
kita dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah ilmiah Pancasila tentang Urgensi Pancasila
di Perguruan Tinggi.
Makalah Urgensi Pancasila Untuk di Perguruan Tinggi ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah Urgensi Pancasila di Perguruan Tinggi ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................................6
2.1 konsep dan Urgensi Identitas Nasional..........................................................................................6
2.2 Alasan mengapa diperlukan identitas nasional..............................................................................8
2.3 Menggali sumber historis, sosiologis, politik dan poliik tentang identitas nasional indonesia.....9
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................................................11
Daftar pustaka..............................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang lainnya,
karena manusiaadalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk melakukan
pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga merupakan
makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun, terkadang manusia juga memiliki
sifat yang tidak mudah puas karena keinginan manusia tidak terbatas, maka dari itu manusia
membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya.Berawal dari itulah kemudian
timbuk suatu hubungan-hubungan kerjasama antarmanusia yang dari hubungantersebut
membentuk sebuah masyarakat di dalam suatu negara dimana dalam negara itulah masyarakat
ada untuk mempertahankan eksistensinya untuk saling bekerja sama.Di dalam hidup berbangsa
dan bernegara terkadang masyarakat merasa bingung dimana yang lebih penting antara bangsa
dan negara dan terkadang malah menyepelekan keduanya. Negara adalah organisasi kekuasaan
dari persekutuan hidup manusia, sedangkan bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup
manusia.Suatu negara pasti mempunyai identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lain karena identitas nasional suatu bangsa menunjukkan
kepribadian suatu bangsa tersebut.
Identitas Nasional merupakan suatu cirri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat mempertahankan keunikan-keunikan dari
bangsa Indonesia itu sendiri maki kita harus menanamkan cinta akan tanah air yang diwujudkan
dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan serta
mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam Pancasila yang dijadikan
sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi
suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah
lepas dari tanggungjawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga
nama baik bangsanya.Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang
mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama seta
mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata “Identitas” dan “Nasional”.
Kata “Identitas” berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan
“Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik
seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi,
“Identitas Nasional” adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Setiap bangsa memiliki identitasnya sendiri.
Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan memahami jati diri bangsa sehingga
menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa.
Salah satu cara untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara
membandingkan bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-sisi umum yang
ada pada bangsa itu. Pendekatan demikian dapat menghindarkan dari sikap kabalisme, yaitu
penekanan yang terlampau berlebihan pada keunikan serta ekslusivitas yang esoterik, karena
tidak ada satu bangsapun di dunia ini yang mutlak berbeda dengan bangsa lain (Darmaputra,
1988:).
Menurut Soemarno Soedarsono, Identitas Nasional (Karakter Bangsa) tersebut tampil dalam tiga
fungsi, yaitu :
a) Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya. Bangsa yang tidak mempunyai jati diri tidak
akan eksis dalam kehidupan Bangsa dan Negara.
b) Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan jiwa, daya juang, dan
kekuatan bangsa ini. Hal ini tercermin dalam kondisi bangsa pada umumnya dan kondisi
ketahanan bangsa pada khususnya
c) Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.
d) Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan
dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, karakteristik, dan keunikannya
sendiri, yang sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung lahirnya identitas
nasional. Faktor-faktor yang mendukung lahirnya identitas nasional Indonesia meliputi:
a. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis.
b. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia.
Robert de Ventos, seperti dikutip oleh Manuel Castells dalam bukunya “The Power of
Identity”, mengemukakan teori tentang kemunculan identitas nasional suatu negara sebagai
akibat dari interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor pendorong,
faktor penarik. faktor reaktif.
Faktor pertama meliputi etnis, wilayah, bahasa, agama dan sejenisnya. Bagi masyarakat
Indonesia, yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, bahasa, agama daerah, dan bahasa daerah,
mereka adalah satu, meskipun mereka berbeda dari karakteristik masing-masing. Kesatuan ini
tidak menghilangkan keanekaragaman dan ini disebut kesatuan dalam keanekaragaman.
Faktor ketiga termasuk kodifikasi bahasa dalam tata bahasa resmi, pertumbuhan birokrasi
dan penguatan sistem pendidikan nasional. Bagi masyarakat Indonesia, bahasa unsur telah
menjadi bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah menjadi
bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Biroraksi dan pendidikan nasional juga telah
dikembangkan dengan cara ini, meskipun mereka masih dikembangkan.
Faktor keempat termasuk penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif oleh
ingatan kolektif orang. Bangsa Indonesia, yang dikendalikan selama hampir tiga setengah abad,
sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui ingatankolektif rakyat Indonesia.
Penderitaan, kesengsaraan hidup dan hasrat bersama dalam perjuangan untuk kemerdekaan
adalah faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif orang. Semangat
perjuangan, pengorbanan dan kebenaran dapat menjadi identitas untuk memperkuat persatuan
dan integritas bangsa dan negara Indonesia
Keempat faktor ini pada dasarnya diperhitungkan dalam pembentukan identitas nasional
bangsa Indonesia, yang berkembang sebelum bangsa Indonesia merdeka dari pendudukan bangsa
itu. Itulah sebabnya pembentukan identitas nasional Indonesia terkait erat dengan elemen-elemen
lain, seperti elemen sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama dan geografis, yang telah dihubungkan
dan dibentuk dalam proses yang panjang.
a. Sebagai Pemersatu Bangsa Hal ini merupakan salah satu tujuan utama dari adanya sebuah
identitas nasional suatu negara dan dapat disimbolkan sebagai alat yang nantinya akan
mempersatukan bangsa tersebut. identitas nasional
merupakan sebuah “merk” yang akan mengenalkan sebuah bangsa ke bangsa yang lainnya.
Selain itu hal ini juga merupakan sebuah kesatuan yang utuh.
b. Sebagai Pembeda
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sebuah identitas nasional sebuah negara tentunya akan
menjadi ciri-ciri khusus dari negara tersebut dimana ini kan sangat berbeda dengan Negara
lainnya yang ada di dunia. Tentunya sebuah identitas nasional akan menjadi alat pembeda yang
akan membedakan sebuah negara dengan negara yang lain secara lebih spesifik dan terkhusus.
d. Sebuah Identitas Tentu saja tujuan dan hal terakhir yang diungkapkan oleh identitas nasional
sebuah negara adalah sebagai identitas dari negara tersebut. Dimana ada beragam identitas yang
menjadi hal yang menonjol antara satu negara dnegan negara lain. Dan tentunya ini kan menjadi
hal penentu bagaimana ciri kahs dan identitas sebuah negara dengan mengungkapakan identitas
nasional negara tersebut. Pancasila dan penerapannya merupakan salah satu dari hakikat identitas
nasional yang telah dimiliki oleh bangsa kita yaitu negara Indonesia. Dimana sistem aktualisasi
berbangsa dan bernegara dicerminkan dalam penerapan Pnacasila dalam kehidupan dan
pengertian bebas secara luas. Pancasila merupakan hakikat panduan bangsa Indonesia secara
hirarki dan merupakan sebuah pedoman kuat yang harus diterapkan secara seksama.
2.3Menggali sumber historis, sosiologis, politik dan poliik tentang identitas
nasional indonesia
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai
ketika munculnya kesadaran rakyatIndonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing pada
tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai
sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu
muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa.Pendidikan Kewarganegaraan
Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari
politik etis (Etiche Politiek). Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah penting bagi
pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas
nasional
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih, bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam
peraturan perundangan baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus. Bentuk-
bentuk identitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013) sebagai
berikut: (1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia;
3.1Kesimpulan
Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan “nasional”. identitas berasal
dari bahasa Inggris identity yang secara harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat
pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang lain. Istilah
“nasional”menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.Dalam konteks pendidikan
kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakteristik,
perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain.Identitas nasional sebagai identitas bersama suatu bangsa dapat dibentuk oleh beberapa faktor yang
meliputi: primordial, sakral, tokoh, bhinneka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan
kelembagaan. Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional,
bersifat buatan karena dibentuk dan disepakati dan sekunder karena sebelumnya sudah terdapat identitas
kesukubangsaan dalam diri bangsa Indonesia.
3.2Saran
Dengan selesainya makalah ini, penyusun berharap kepada para pembaca agar dapat
memberi masukan baik berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun agar pada perbaikan
makalah ini, pembaca mendapat manfaat yang lebih daripada sebelumnya.
Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?q=http://sukesti.staff.gunadarma.ac.id/
Downloads/files/
82734/2_Buku_PKWN_II.pdf&usg=AOvVaw1anIYrfPe8aXJXqEtFBaSj&hl=
in_ID
http://eprints.ipdn.ac.id/5511/1/Ismail%20Book%20-%20PKN
%20%28Konsep%20Dasar%29.pdf