ASET TETAP
BERBASIS AKRUAL
MILA TRISMAYANTI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala
karunia-Nya sehingga penulis diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
penulisan buku pedoman ini. Penulis ingin menyampaikan terimakasih atas dukungan serta
motivasi yang telah penulis terima dari berbagai pihak baik dalam pemenuhan data dan
informasi maupun dukungan moral yang mendukung penyusunan buku yang berjudul
“Pengantar Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual” yang diharapkan mampu menjawab setiap
persoalan mengenai alur akuntansi aset tetap pada setiap transaksinya.
Penulis berharap kiranya buku ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca
dan memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan pada umumnya
dan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada khususnya yang dapat
dijadikan pedoman dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Kabupaten
Kuningan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
PENDAHULUAN 1
PENGERTIAN AKUNTANSI DAN ASET TETAP 2
A. Pengertian dan Proses Akuntansi 2
B. Pengertian Aset, Aset Tetap dan Penyusutan 5
ii
PENDAHULUAN
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa proses akuntansi dimulai
dari pengidentifikasian data, pencatatan, penyusunan laporan keuangan sebagai
output dari proses tersebut serta menganalisis dan interpretasi untuk pengguna
dalam mengambil keputusan organisasi.
Adapun alur akuntansi keuangan dapat dilihat dari siklus di bawah ini:
Aset tetap merupakan satu bagian dari aset pemerintah karena memiliki nilai
yang signifikan dari keseluruhan aset yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah.
Namun tidak semua kelompok barang milik daerah merupakan aset tetap, karena
terbagi menjadi 2 (dua) bagian, barang milik daerah yang bersifat bahan material atau
perlengkapan dalam penganggarannya dikelompokkan pada jenis belanja barang dan
jasa, sementara untuk barang milik daerah yang menjadi aset tetap akan dimasukkan
pada kelompok belanja modal dengan kriteria sebagai berikut:
• Umur pemakaian (manfaat ekonomi) barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas)
bulan
• Barang yang dibeli/ dibangun merupakan objek pemeliharaan atau barang
tersebut memerlukan ongkos/ biaya untuk dipelihara
• Perolehan barang tersebut untuk digunakan dan tidak untuk dijual/ dihibahkan/
disumbangkan/ diserahkan kepada pihak ketiga
• Nilai rupiah pembelian/ pembangunan barang material yaitu melebihi batasan
minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan
Adapun daftar minimal kapitalisasi aset tetap menurut Peraturan Bupati
Kuningan Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati
Kuningan Nomor 51 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Kuningan antara lain :
JUMLAH HARGA
NO URAIAN
LUSIN/SET/SATUAN
1 TANAH
2 PERALATAN DAN MESIN
2.1 Alat Besar 5.000.000
2.2 Alat Angkutan 1.500.000
2.3 Alat Bengkel dan Alat Ukur 500.000
2.4 Alat Pertanian 1.000.000
2.5 Alat Kantor dan Rumah Tangga 500.000
2.6 Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar 500.000
2.7 Alat Kedokteran dan Kesehatan 1.500.000
A. AKUNTANSI TANAH
Tanah yang termasuk dalam aset tetap menurut PSAP Nomor 07 adalah
tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
15 | Pengantar Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual
pemerintahan dan dalam kondisi siap dipakai. Sesuai sifat dan peruntukannya,
tanah dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
• Tanah gedung dan bangunan
• Tanah untuk bukan gedung dan bangunan, seperti untuk jalan, jembatan,
irigasi, jaringan, tanah lapangan, tanah hutan, tanah pertanian dan tanah
perkebunan.
Aset tanah diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh
dan nilainya dapat diukur dengan handal yang dibuktikan dengan telah diterima
hak kepemilikannya didasarkan pada bukti kepemilikan tanah yang sah berupa
sertifikat. Akan tetapi tanah dimaksud bukan untuk diserahkan kepada pihak
ketiga, apabila akan diserahkan maka tanah tidak dimasukkan dalam aset tetap
akan tetapi pada persediaan (inventaris).
Namun pada praktiknya, banyak tanah pemerintah yang dikuasai namun
belum disertifikatkan atas nama pemerintah, maka perlakuan akuntansi untuk
tanah tersebut antara lain:
a. Tanah pemerintah yang dikuasai atau digunakan untuk pemerintah yang
belum memiliki sertifikat, maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan
disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah serta diungkapkan
secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Apabila Tanah milik pemerintah dikuasai/ digunakan oleh pihak lain, maka
maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap
tanah pada neraca pemerintah serta diungkapkan secara memadai dalam
Catatan atas Laporan Keuangan, bahwa tanah tersebut dikuasai atau
digunakan oleh pihak lain
c. Apabila tanah dimiliki suatu entitas pemerintah namun dikuasai/ digunakan
oleh entitas pemerintah yang lain, maka tanah tersebut dicatat dan disajikan
pada neraca entitas pemerintah yang memiliki bukti kepemilikan.
d. Perlakuan tanah yang masih dalam sengketa atau proses pengadilan adalah
sebagai berikut:
2. Perolehan dan pengurangan aset tanah melalui mutasi aset antar SKPD
Contoh Kasus:
Pada tanggal 31 Desember 20xx diperoleh data rekonsiliasi dengan SKPKD pada
SKPD Dinas Kesehatan terdapat penambahan aset tanah yang dimutasikan dari
SKPKD untuk pembangunan Puskesmas sebesar Rp.1.000.000.000,00, maka
jurnal yang dibentuk adalah sebagai berikut:
▪ Jurnal untuk Dinas Kesehatan (yang menerima mutasi aset tanah)
o Jurnal untuk pihak yang menyerahkan hibah barang, dalam hal ini adalah
pihak Pemerintah Pusat yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
7 Sept 20xx Beban Hibah 300.000.000
Kendaraan Dinas Roda 4 300.000.000
(Jurnal mengakui penyerahan hibah atas
aset kendaraan dinas)
3. Peralatan dan Mesin yang diperoleh dari mutasi aset antar entitas
Contoh Kasus:
Pada tanggal 30 Maret 20xx telah dimutasikan 2 unit kendaraan dinas roda 2
dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ke Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi untuk operasional pemerintahan yang dilengkapi dengan berita
acara serah terima barang serta surat kepemilikan kendaraan. Harga perolehan
kendaraan tersebut adalah Rp.14.000.000,- dengan akumulasi penyusutan
sebesar Rp.4.000.000,- Maka jurnal yang akan dibentuk untuk transaksi
tersebut adalah sebagai berikut:
o Jurnal untuk entitas yang menerima mutasi barang, dalam hal ini adalah
untuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
30 Mar 20xx Kendaraan Dinas Roda 2 28.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Dinas
8.000.000
R2
RK PPKD 20.000.000
(Jurnal mengakui penerimaan mutasi atas
aset kendaraan dinas)
4. Peralatan dan Mesin yang dilakukan reklasifikasi terhadap jenis aset yang
lainnya
Contoh Kasus:
Pada tanggal 30 Juni 20xx SKPKD dan Dinas Pertanian telah dilakukan
rekonsiliasi aset tetap dengan hasil sebagai berikut:
1) 5 unit komputer PC yang rusak berat sehingga tidak dapat digunakan
dalam operasional pemerintahn, aset tersebut memiliki harga perolehan
sebesar masing-masing Rp.5.000.000 dengan nilai akumulasi penyusutan
yang sama dengan harga perolehannya.
2) Ditemukan 10 unit kursi kerja dalam KIB dengan harga perolehan
Rp.200.000 dan nilai akumulasi penyusutan sebesar Rp.50.000, karena
memiliki nilai dibawah kapitalisasi, maka dimasukkan pada aset
extrakomptable
3) 2 unit meja hias dengan harga perolehan sebesar Rp.350.000 yang
dimasukkan pada belanja modal tahun berjalan.
Dari contoh kasus di atas, Dinas Pertanian harus membuat jurnal sebagai
berikut:
o 5 unit komputer yang rusak berat harus dilakukan reklasifikasi ke aset
lainnya pada kelompok aset rusak berat,
Harga perolehan komputer : 5 unit @Rp.5.000.000,- = Rp.25.000.000,-
Akumulasi penyusutan sama dengan harga perolehan sebesar
Rp.25.000.000,- maka jurnalnya yaitu:
o Jurnal yang dibuat oleh pihak yang menyerahkan hibah gedung dan
bangunan, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
17 Juni 20xx Beban Hibah 410.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 90.000.000
Gedung Kantor 500.000.000
(Jurnal mengakui penyerahan hibah atas
aset gedung dan bangunan)
3. Penambahan atau pengurangan dari adanya mutasi aset tetap gedung dan
bangunan antar entitas
Contoh Kasus:
Pada tanggal 6 Agustus 20xx Dinas Koperasi melakukan mutasi aset tetap
gedung dan bangunan untuk digunakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
dengan harga perolehan sebesar Rp. 750.000.000,- dan nilai akumulasi
penyusutannya sebesar Rp.230.000.000,- maka jurnal yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
30 | Pengantar Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual
o Jurnal yang dibuat untuk entitas yang menerima mutasi aset gedung dan
bangunan, dalam hal ini adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
6 Agust 20xx Gedung Kantor 750.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 230.000.000
RK PPKD 520.000.000
(Jurnal mengakui penerimaan mutasi atas
aset gedung dan bangunan)
o Jurnal yang dibuat untuk entitas yang menyerahkan mutasi aset gedung
dan bangunan, dalam hal ini adalah Dinas Koperasi yaitu :
Tanggal Uraian Debet Kredit
6 Agust 20xx Akumulasi Penyusutan Kendaraan Dinas R2 230.000.000
RK PPKD 520.000.000
Kendaraan Dinas Roda 2 750.000.000
(Jurnal mengakui penyerahan mutasi atas
aset gedung dan bangunan)
4. Adanya reklasifikasi atas satu jenis aset tetap ke jenis aset yang lainnya
Contoh Kasus:
Pada tanggal 30 Juni 20xx dilakukan inventarisasi ulang atas aset tetap yang
dikuasai oleh setiap SKPD, dari kegiatan inventarisasi tersebut terdapat
kesalahan dalam mengklasifikasikan bangunan irigasi dengan nilai perolehan
sebesar Rp.130.000.000,- dan memiliki nilai akumulasi penyusutan sebesar
Rp.50.000.000,- sehingga harus dilakukan reklasifikasi aset.
Dari peristiwa tersebut maka SKPD harus melakukan jurnal untuk mengalihkan
kelompok aset tersebut yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
30 Juni 20xx Irigasi 130.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 50.000.000
Gedung Kantor 130.000.000
Akumulasi Penyusutan Irigasi 50.000.000
(Jurnal yang mengakui reklasifikasi aset
gedung dan bangunan ke aset jalan,irigasi
dan jaringan)
2. Perolehan aset jalan, irigasi dan jaringan berasal dari hibah/ donasi
Contoh Kasus:
Pada Tanggal 25 Agustus 20xx, Dinas Perhubungan mendapatkan hibah dari
pemerintah pusat berupa jaringan listrik ke desa sebanyak 10 titik dengan
nilai kontrak sebesar Rp.500.000.000,- dan sudah diserahterimakan oleh
pihak yang terkait.
Dari transaksi tersebut jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
o Jurnal yang dibuat oleh pihak yang menerima hibah, dalam hal ini adalah
Dinas Perhubungan yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
25 Agt 20xx Jaringan Listrik 500.000.000
Pendapatan Hibah – LO 500.000.000
(Jurnal mengakui penerimaan hibah atas
aset jaringan listrik desa)
o Jurnal yang dibuat oleh pihak yang menyerahkan hibah, dalam hal ini
adalah pemerintah pusat, yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
25 Agt 20xx Beban Hibah 500.000.000
Jaringan Listrik 500.000.000
(Jurnal mengakui penyerahan hibah atas
aset jaringan listrik)
o Jurnal yang dibuat oleh pihak yang menyerahkan mutasi aset, dalam hal
ini adalah Dinas Pekerjaan Umum yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
16 Juni 20xx RK PPKD 45.000.000
Akumulasi Penyusutan Jalan Kantor 5.000.000
Jalan Kantor 50.000.000
(Jurnal mengakui pengeluaran mutasi atas
aset jalan)
5. Adanya koreksi nilai atas aset jalan, irigasi dan jaringan pada tahun
sebelumnya
Contoh Kasus:
Pada akhir tahun dilakukan pemeriksaan terhadap aset jalan, irigasi dan
jaringan. Dari pemeriksaan tersebut terdapat kesalahan input data atas aset
jalan pada tahun sebelumnya dengan nilai koreksi sebesar Rp.35.000.000,-
dengan nilai akumulasi penyusutan jalan sebesar Rp.7.000.000,- dan jalan
yang dibangun pada tahun berjalan untuk desa masih dicatat sebagai aset
daerah sebesar Rp. 375.000.000,-
Jurnal yang dibuat untuk peristiwa tersebut adalah sebagai berikut:
o Jurnal atas koreksi tahun sebelumnya yang kurang catat atas aset jalan
yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
31 Des 20xx Jalan 35.000.000
Akumulasi Penyusutan Jalan 7.000.000
Ekuitas – Koreksi Aset Jalan 28.000.000
(Jurnal untuk mengoreksi nilai aset jalan
yang kurang catat)
o Jurnal yang dibuat oleh pihak yang menyerahkan hibah, dalam hal ini
adalah Kemetrian Pendidikan :
Tanggal Uraian Debet Kredit
05 Okt 20xx Beban Hibah 2.000.000.000
Buku Pelajaran 2.000.000.000
(Jurnal mengakui beban hibah atas aset
tetap lainnya berupa buku pelajaran )
o Jurnal untuk pihak yang menyerahkan mutasi buku pelajaran, dalam hal
ini adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
14 Nop 20xx RK PPKD 100.000.000
Buku Pelajaran 100.000.000
(Jurnal Mengakui pengeluaran mutasi aset
buku pelajaran)
o Jurnal yang dibuat untuk koreksi hewan yang mati di Dinas Peternakan
yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
31 Des 20xx Ekuitas – Koreksi Aset Tetap Lainnya 100.000.000
Hewan Sapi 100.000.000
(Jurnal untuk membuat koreksi atas aset
tetap lainnya yang masih tercatat)
o Pada tanggal 25 Maret 20x1 (Termin II) dengan penyelesaian fisik 100%
dan telah dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama dengan
menahan retensi 5%
Tanggal Uraian Debet Kredit
25 Maret
Belanja Modal Pembangunan Taman Kota 675.000.000
20x1
Estimasi Perubahan SAL 675.000.000
(Jurnal untuk mengakui belanja pada LRA)
Utang 75.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 75.000.000
(Untuk pembayaran retensi 5%)
Contoh Kasus:
Dinas Perumaha merupakan leading sektor pembangunan dan rehabilitasi
gedung dan bangunan di Pemerintah Daerah, sehingga setiap pembangunan
atau rehabilitasi gedung kantor dilakukan oleh SKPD tersebut. Tercatat untuk
tahun anggaran 20xx, Dinas Perumahan melakukan rehabilitasi terhadap 10
gedung kantor se wilayah Kabupaten, salah satunya adalah gedung kantor
Inspektorat dengan nilai kontrak sebesar Rp.350.000.000,0. Rehabilitasi
tersebut menambah masa manfaat dari gedung dan bangunan karena
merevitalisasi beberapa ruangan agar lebih tepat guna. Pada tanggal 4
Desember 20xx telah dilakukan serah terima pekerjaan dari pihak ketiga dan
pada tanggal 20 Desember 20xx diserahterimakan aset gedung yang sudah
direnovasi kepada Inspektorat.
Dari peristiwa tersebut, dibuat jurnal sebagai berikut:
a. Untuk Dinas Perumahan yang melakukan renovasi
o Jurnal yang dibuat pada saat serah terima pekerjaan dari pihak ketiga
kepada Dinas Perumahan yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal Rehabilitasi Bangunan
04 Des 20xx 350.000.000
Kantor
Estimasi Perubahan SAL 350.000.000
(Jurnal untuk mengakui belanja pada LRA)
2) Pada akhir masa pinjam pakai, aset renovasi tersebut diserahkan kepada
pemerintah provinsi dengan mekanisme hibah dan telah diterbitkan berita
acara serah terima hibah antara balai diklat dengan pemerintah provinsi
pada tanggal 5 Desember 20x1.
Dari peristiwa tersebut dapat dibuat jurnal sebagai berikut:
o Jurnal untuk pihak yang menerima hibah aset renovasi, dalam hal ini
adalah Pemerintah Provinsi yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
05 Des 20x1 Bangunan Gedung Kantor 300.000.000
Pendapatan Hibah – LO 300.000.000
(Jurnal untuk mengakui hibah aset renovasi
dari balai diklat)
Apabila aset tetap tersebut dilakukan reklasifikasi menjadi aset lainnya, maka
jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal Uraian Debet Kredit
30 Sept 20xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 315.000.000
Aset Lainnya 320.000.000
Aset Tetap – Peralatan dan Mesin 320.000.000
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 315.000.000
(Jurnal untuk mereklasifikasi aset tetap
menjadi aset lainnya)
Menurut PSAP Nomor 07, penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam
laporan operasional. Keberadaan penyusutan inilah yang menjadi ciri penerapan
akuntansi berbasis akrual dimana diperhitungkan dalam pencatatan aset tetap.
Tujuan utama dari penyusutan adalah menyesuaikan nilai aset tetap untuk
mencerminkan nilai wajarnya dan mengalokasikan beban penyusutan yang
diakibatkan pemakaian aset tetap dalam operasional pemerintahan. Untuk
menerapkan penyusutan, terdapat prasyarat yang harus dipenuhi antara lain:
1) Identitas aset yang kapasitasnya menurun
Aset tetap harus diidentifikasi apakah nilainya akan menurun pada saat digunakan
atau tidak. Aset yang menurun nilainya antara lain peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan serta aset tetap lainnya. Untuk aset
tanah dan KDP semakin hari akan bertambah nilainya sehingga tidak perlu
dilakukan penyusutan atas aset tetap. Aset tetap lainnya berupa hewan, tanaman
dan buku tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan dilakukan
penghapusan pada saat aset tetap lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan
atau mati.
2) Nilai yang dapat disusutkan
Penyusutan dinilai dari harga perolehan sehingga apabila harga perolehannya
tidak diketahui maka akan sulit untuk menentukan besaran penyusutannya.
3) Masa manfaat dan kapasitas aset tetap
Aset tetap digolongkan untuk aset yang memiliki masa manfaat selama lebih dari
12 (dua belas) bulan atau lebih dari satu periode akuntansi. Ukuran manfaat itu
sendiri berbeda-beda, ada yang diukur dengan indikator yang terkuantifikasi dan
ada yang tidak.
Harga perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan
atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap
untuk dipergunakan.
Nilai sisa adalah jumlah neto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir
masa manfaat suatu aset setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.
Masa manfaat adalah periode suatu aset diharapkan digunakan untuk
aktivitas pemerintahan atau pelayanan publik.
Masa manfaat yang berlaku sesuai dengan Peraturan Bupati Kuningan Nomor
50 Tahun 2018 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan
adalah sebagai berikut:
Masa Manfaat Aset Tetap
MASA MANFAAT
URAIAN
(TAHUN)
ASET TETAP
Peralatan dan Mesin
Alat Besar Darat 10
Alat Besar Apung 8
Alat Bantu 7
Alat Angkutan Darat Bermotor 7
Alat Angkutan Apung Bermotor 10
Alat Apung Tak Bermotor 3
Alat Angkutan Bermotor Udara 20
Alat Bengkel Bermesin 10
Alat Bengkel Tak Bermesin 5
Alat Ukur 5
Alat Pengolahan Pertanian 4
Jurnal yang dibuat untuk mengakui beban penyusutan tiap tahun adalah
sebagai berikut:
Tanggal Uraian Debet Kredit
31 Des 20xx Beban Penyusutan Komputer 4.000.000
Akumulasi Penyusutan Komputer 4.000.000
(Jurnal untuk mengakui Penyusutan tahun
20xx)
o Untuk 1 unit gedung kantor diketahui:
- Harga Perolehan Rp.900.000.000
- Nilai Sisa Rp.0
- Masa Manfaat 50 Tahun
Maka penyusutan untuk setiap periodenya adalah:
900.000.000 - 0
Penyusutan/ Tahun =
50
Jurnal yang dibuat untuk mengakui beban penyusutan tiap tahun adalah
sebagai berikut:
Tanggal Uraian Debet Kredit
31 Des 20xx Beban Penyusutan Gedung Kantor 18.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 18.000.000
(Jurnal untuk mengakui Penyusutan tahun
20xx)
ALAT ANGKUTAN
Alat Angkutan Darat Overhaul >0% s.d 25% 1
Bermotor
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d 100% 4
ALAT PERTANIAN
Alat Pengolahan Overhaul >0% s.d 20% 1
21% s.d 40% 2
51% s.d 75% 5
ALAT LABORATORIUM
Unit Alat Laboratorium Overhaul >0% s.d 25% 2
>25% s.d 50% 3
>50% s.d 75% 4
>75% s.d 100% 4
ALAT PERSENJATAAN
Senjata Api Overhaul >0% s.d 25% 1
>25% s.d 50% 2
KOMPUTER
Komputer Unit Overhaul >0% s.d 25% 1
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d 100% 2
ALAT EKSPLORASI
Alat Eksplorasi Topografi Overhaul >0% s.d 25% 1
>25% s.d 50% 2
ALAT PENGEBORAN
Alat Pengeboran Mesin Overhaul >0% s.d 25% 2
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 6
>75% s.d 100% 7
ALAT PRODUKSI
PENGOLAHAN DAN
PEMURNIAN
Sumur Renovasi >0% s.d 25% 0
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 1
>75% s.d 100% 2
ALAT PERAGA
Alat Peraga Pelatihan dan Overhaul >0% s.d 25% 2
Percontohan
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d 100% 5
PERALATAN PROSES/
PRODUKSI
Unit Peralatan Proses/ Overhaul >0% s.d 25% 2
Produksi
>25% s.d 50% 3
>50% s.d 75% 4
>75% s.d 100% 4
RAMBU-RAMBU
Rambu-rambu Lalu Lintas Overhaul >0% s.d 25% 1
Darat
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d 100% 4
PERALATAN OLAHRAGA
Peralatan Olahraga Renovasi >0% s.d 25% 1
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d 100% 2
BANGUNAN GEDUNG
Bangunan Gedung Tempat Renovasi >0% s.d 25% 5
Kerja
>25% s.d 50% 10
>50% s.d 75% 15
>75% s.d 100% 50
MONUMEN
Candi/ Tugu Peringatan/ Renovasi >0% s.d 30% 5
Prasasti
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15
BANGUNAN AIR
Bangunan Air Irigasi Renovasi >0% s.d 5% 2
>5% s.d 10% 5
>10% s.d 20% 10
INSTALASI
Instalasi Air Bersih/Air Baku Renovasi >0% s.d 30% 2
>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10
JARINGAN
Jaringan Air Minum Overhaul >0% s.d 30% 2
>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10
Contoh Kasus:
Pada contoh kasus sebelumnya, pada tahun ke 7 ada salah satu ruangan yang
ditingkatkan fungsinya sehingga direnovasi sebagian dengan menambah masa
manfaat. Besar renovasi bangunan tersebut sebesar 5% dari keseluruhan gedung
dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.114.000.000.
Dari renovasi tersebut dapat diketahui:
Harga Perolehan Rp.900.000.000
Penyusutan s.d tahun ke 7 Rp.126.000.000 -
Nilai Buku pada tahun ke 7 Rp.774.000.000
Maka dalam Laporan Keuangan tahun 2015 perlu adanya koreksi untuk
menyesuaikan nilai akumulasi penyusutan sampai dengan tahun 2015 sehingga
dibuat jurnal sebagai berikut:
Tanggal Uraian Debet Kredit
31 Des 2015 Ekuitas – Koreksi Akm. Penyusutan 971.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 775.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 196.000.000
(Jurnal untuk mengoreksi nilai akm . penyusutan
tahun sebelumnya)