0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan2 halaman
Filsafat Pancasila adalah pemikiran sistematis untuk memahami lima prinsip dasar Indonesia yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Prinsip-prinsip ini membentuk pandangan hidup bangsa Indonesia secara material dan formal sebagai ideologi negara. Tujuannya adalah memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip ini secara manusiawi serta mengatur hubungan antar prinsip tersebut secara sist
Filsafat Pancasila adalah pemikiran sistematis untuk memahami lima prinsip dasar Indonesia yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Prinsip-prinsip ini membentuk pandangan hidup bangsa Indonesia secara material dan formal sebagai ideologi negara. Tujuannya adalah memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip ini secara manusiawi serta mengatur hubungan antar prinsip tersebut secara sist
Filsafat Pancasila adalah pemikiran sistematis untuk memahami lima prinsip dasar Indonesia yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Prinsip-prinsip ini membentuk pandangan hidup bangsa Indonesia secara material dan formal sebagai ideologi negara. Tujuannya adalah memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip ini secara manusiawi serta mengatur hubungan antar prinsip tersebut secara sist
1. Secara etimologis (pembahasan mengenai asal usul kata beserta pembahasannya): filsafat berasal dari kaya Yunani Philosophia, yang teridir dari kata Philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan, cinta kedamaian. Jadi filsafat adalah mencintai perbuatan baik berdasarkan putusan akal yang sesuai dengan rasa kemanusian. Istilah Pancasila berasal dari bahasa sanskerta “Pancasyila” (Panca: Lima dan Syila: azas) yang diartikan lima dasar. Secara etimologis Filsafat Pancasila berarti: Cinta kebijaksanaan berdasarkan lima azas 2. Secara terminologis (suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, ataupun hal-hal tertentu yang dapat memberikan pemahaman kepada manusia): filsafat secara terminologis adalah pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakikat atau kebenaran sesuatu. Pancasila secara terminlogis adalah lima prinsip dasar pandangan hidup bangsa Indonesia Sehingga filsafat pancasila secara terminologis adalah pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakikat atau kebenaran lima prinsip kehidupan manusia. 3. Pancasila sebagai filsafat hidup secara sederhana dapat dibedakan atas dasar penghayatan material dan penghayatan formal. Penghayatan material, yaitu suatu pandangan hidup bangsa yang berketuhanan berkemanusiaan berpersatuan berkerakyatan dan berkeadilan. Penghayatan formal, yaitu suatu ideologi negara yang berketuhanan berkemanusiaan berpersatuan berkerakyatan, dan berkeadilan. B. Tujuan Filsafat Pancasila 1. Tujuan filsafat pancasila secara umum adalah untuk menandingi filsafat komunis dan filsafat liberalis. 2. Tujuan khususnya adalah a. Memahami dan menjelaskan lima prinsip kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara b. Mengajukan kritik dan menilai prinsip tersebut c. Menemukan hakikatnya secara manusiawi, d. Mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik sebagai pandangan hidup. C. Kesatuan Pancasila 1. Kesatuan majemuk bersifat organik: Pancasila terdiri dari sila-sila yang tidak terpisahkan yang setiap sila mempunyai kedudukan dan fungsi tersendiri dan tidak saling bertentangan, akan tetapi saling melengkapi, bersatu untuk terwujudnya keseluruhan, dan keseluruhan membina bagian-bagian. Fungsi masing-masing sila: sila dan kedua sebagai moral negara, sila ketiga sebagai dasar negara, sila keempat sebagai sistem negara, dan sila kelima sebagai tujuan negara. 2. Bentuk susunan hierarkis pyramidal: Tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau pokok pangkalnya dan tiap sila merupakan pengkhususan dari sila dimukanya. 3. Kesatuan sila saling mengualifikasi Maksudnya, kesatuan saling menyifati yang tiap sila mengandung keempat sila lainnya sehingga sila-sila pancasila itu merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan. D. Keseimbangan Pancasila 1. Keseimbangan consensus (kesepakatan umum atau persetujuan) nasional Penyeimbang antara golongan agama yang mengingingkan pembentukan negara Islam dengan golongan nasionalis yang menginginkan pembentukan negara sekuler (negara yang tidak berurusan dengan agama) 2. Keseimbangan sistem kemasyarakatan Penyeimbang antara kepentingan individu dan kepentingan sosial, yang keduanya merupakan sifat kodrati manusia. 3. Keseimbangan sistem kenegaraan Pancasila merupakan sintesis antara dasar-dasar kenegaraan modern tentang sistem demokrasi dengan tradisi lama kehidupan bangsa Indonesia yaitu sistem musyawarah mufakat, untuk menegakkan negara modern. E. Ciri-Ciri Filsafat Pancasila 1. Koheren: sila dalam Pancasila saling berhubungan satu dengan lainnya secara runtut, tidak mengandung penyataan-pernyataan dan hal-hal yang saling bertentangan. 2. Menyeluruh: memadai semua hal dan gejala yang tercakup dalam permasalahannya, sehingga tidak ada sesuatu yang diluar jangkauannya. 3. Mendasar: kandungan Pancasila mendalam sampai ke inti mutlak dari permasalahannya, sehingga merupakan hal yang sangat fundamental. 4. Spekulatif: merupakan buah pikir praanggapan yang menjadi titik awal serta pangkal tolak pemikiran terhadap sesuatu hal.