Anda di halaman 1dari 2

BAB V

FILSAFAT PANCASILA

A. Pengertian Filsafat Pancasila


1. Secara etimologis (pembahasan mengenai asal usul kata beserta pembahasannya):
filsafat berasal dari kaya Yunani Philosophia, yang teridir dari kata Philo yang berarti
cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan, cinta kedamaian. Jadi filsafat adalah
mencintai perbuatan baik berdasarkan putusan akal yang sesuai dengan rasa kemanusian.
Istilah Pancasila berasal dari bahasa sanskerta “Pancasyila” (Panca: Lima dan Syila:
azas) yang diartikan lima dasar.
Secara etimologis Filsafat Pancasila berarti: Cinta kebijaksanaan berdasarkan lima azas
2. Secara terminologis (suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, ataupun hal-hal tertentu
yang dapat memberikan pemahaman kepada manusia):
filsafat secara terminologis adalah pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari
hakikat atau kebenaran sesuatu.
Pancasila secara terminlogis adalah lima prinsip dasar pandangan hidup bangsa
Indonesia
Sehingga filsafat pancasila secara terminologis adalah pemikiran secara kritik dan
sistematik untuk mencari hakikat atau kebenaran lima prinsip kehidupan manusia.
3. Pancasila sebagai filsafat hidup secara sederhana dapat dibedakan atas dasar penghayatan
material dan penghayatan formal. Penghayatan material, yaitu suatu pandangan hidup
bangsa yang berketuhanan berkemanusiaan berpersatuan berkerakyatan dan
berkeadilan. Penghayatan formal, yaitu suatu ideologi negara yang berketuhanan
berkemanusiaan berpersatuan berkerakyatan, dan berkeadilan.
B. Tujuan Filsafat Pancasila
1. Tujuan filsafat pancasila secara umum adalah untuk menandingi filsafat komunis dan
filsafat liberalis.
2. Tujuan khususnya adalah
a. Memahami dan menjelaskan lima prinsip kehidupan manusia dalam bermasyarakat
dan bernegara
b. Mengajukan kritik dan menilai prinsip tersebut
c. Menemukan hakikatnya secara manusiawi,
d. Mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik sebagai pandangan hidup.
C. Kesatuan Pancasila
1. Kesatuan majemuk bersifat organik: Pancasila terdiri dari sila-sila yang tidak terpisahkan
yang setiap sila mempunyai kedudukan dan fungsi tersendiri dan tidak saling
bertentangan, akan tetapi saling melengkapi, bersatu untuk terwujudnya keseluruhan, dan
keseluruhan membina bagian-bagian.
Fungsi masing-masing sila: sila dan kedua sebagai moral negara, sila ketiga sebagai dasar
negara, sila keempat sebagai sistem negara, dan sila kelima sebagai tujuan negara.
2. Bentuk susunan hierarkis pyramidal: Tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau
pokok pangkalnya dan tiap sila merupakan pengkhususan dari sila dimukanya.
3. Kesatuan sila saling mengualifikasi
Maksudnya, kesatuan saling menyifati yang tiap sila mengandung keempat sila lainnya
sehingga sila-sila pancasila itu merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan.
D. Keseimbangan Pancasila
1. Keseimbangan consensus (kesepakatan umum atau persetujuan) nasional
Penyeimbang antara golongan agama yang mengingingkan pembentukan negara Islam
dengan golongan nasionalis yang menginginkan pembentukan negara sekuler (negara
yang tidak berurusan dengan agama)
2. Keseimbangan sistem kemasyarakatan
Penyeimbang antara kepentingan individu dan kepentingan sosial, yang keduanya
merupakan sifat kodrati manusia.
3. Keseimbangan sistem kenegaraan
Pancasila merupakan sintesis antara dasar-dasar kenegaraan modern tentang sistem
demokrasi dengan tradisi lama kehidupan bangsa Indonesia yaitu sistem musyawarah
mufakat, untuk menegakkan negara modern.
E. Ciri-Ciri Filsafat Pancasila
1. Koheren: sila dalam Pancasila saling berhubungan satu dengan lainnya secara runtut,
tidak mengandung penyataan-pernyataan dan hal-hal yang saling bertentangan.
2. Menyeluruh: memadai semua hal dan gejala yang tercakup dalam permasalahannya,
sehingga tidak ada sesuatu yang diluar jangkauannya.
3. Mendasar: kandungan Pancasila mendalam sampai ke inti mutlak dari permasalahannya,
sehingga merupakan hal yang sangat fundamental.
4. Spekulatif: merupakan buah pikir praanggapan yang menjadi titik awal serta pangkal
tolak pemikiran terhadap sesuatu hal.

Anda mungkin juga menyukai