Anda di halaman 1dari 13

RMK Pokok Bahasan 2 :

“Teori Permintaan dan Penawaran”


(Demand and Supply Theory)
2.1 Permintaan dan Penawaran Pasar
Permintaan dan penawaran merupakan komponen utama yang membentuk
pasar. Sebagai ilustrasi ketika seseorang membeli handphone, perusahaan meminjam
dana dari bank, masyarakat menikmati rekreasi di taman wisata kota, dll. Ilustrasi ini
menunjukkan permintaan. Ilustrasi selanjutnya ketika seseorang melamar pekerjaan di
suatu perusahaan, perusahaan menjual barang kepada seseorang, pemerintah
menyediakan pelayanan pajak kepada masyarakat.

2.1.1 Permintaan Pasar


Permintaan (demand) diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta
atau dibeli oleh seseorang atau konsumen atau pembeli pada berbagai tingkat harga
pada periode tertentu. Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan
setiap individu. Misalnya terdapat 1000 konsumen yang permintaannya masing-masing
sebesar 1000 unit per tahun maka jumlah permintaan pasar adalah 1.000.000 unit per
tahun.

Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand)


mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara
jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan
adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai
kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap
sama (=ceteris paribus).

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan


a. Harga
Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif.
Artinya bila yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga
sebaliknya. Semua ini berlaku dengan catatan faktor lain yang mempengaruhi
jumlah permintaan dianggap tetap.
b. Harga Barang Lain
Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada
permintaan barang lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang
substitusi, komplemen, dan independen. Salah satu contoh barang substitusi,
bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik. Barang komplementer
contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara bersamaan
sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada
ummumnya akan mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya.
Barang independen adalah barang yang tidak dipengaruhi oleh harga barang
yang lain.
c. Selera
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya
permintaan. Selera dan pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja
dipengaruhi oleh struktur umum konsumen, tetapi juga karena faktor adat dan
kebiasaan setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.
d. Jumlah Penduduk
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang
dikonsumsi dan makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk
mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian, bertambahnya
jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan pertambahan jumlah barang
yang dikonsumsi.
e. Pendapatan
Perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang
yang dikonsumsi. Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan
konsumsi. Bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak
hanya bertambah kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat.
f. Perkiraan Harga pada Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka
konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada
kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen
memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung
mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga
bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih
banyak.
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila
harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang
yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum
permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap). Dalam mengkaji Hukum Permintaan perlu dibedakan atas dua
kondisi, yaitu:
1) Kondisi 1
Pada kondisi 1 menunjukkan bahwa tingkat harga memengaruhi jumlah
permintaan, sehingga hukum permintaannya menyatakan bahwa apabila harga
suatu barang atau jasa meningkat maka jumlah permintaan barang atau jasa
tersebut akan menurun. Begitupun sebaliknya. Ini didasarkan pada asumsi
ceteris paribus artinya faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap
tidak berubah. Hukum ini dilatarbelakangi oleh dua faktor, yaitu:
a. Efek Subtitusi
Suatu barang atau jasa yang mengalami kenaikan harga maka kosumen
cenderung beralih ke barang subtitusi lainnya sehingga jumlah permintaan
barang yang mengalami kenaikan harga akan mengalami penurunan.
Sebagai ilustrasi: Apabila harga notebook ACER mengalami kenaikan
harga maka kosumen akan cenderung membeli notebook merek yang lain
seperti AXIO. Dengan demikian kenaikan harga notebook merek ACER akan
mengakibatkan penurunan jumlah permintaan merek ACER.
b. Efek Pendapatan
Suatu barang atau jasa yang mengalami kenaikan harga akan
menyebabkan penurunan pendapatan riil bagi konsumen atau dengan kata lain
konsumen mengalami penurunan daya beli sehingga konsumen akan
mengurangi jumlah permintaannya.
Sebagai ilustrasi: Apabila harga notebook ACER adalah Rp5.000.000,00
dan pendapatan konsumen sebesar Rp10.000.000,00 maka konsumen dapat
membeli sebanya dua unit notebook ACER. Tetapi apabila harga notebook
ACER naik menjadi Rp6.000.000,00 maka pada pendapatan RP10.000.000,00
konsumen hanya dapat membeli satu unit notebook merk ACER.
2) Kondisi 2
Pada kondisi 2 menunjukkan bahwa jumlah permintaan memengaruhi
tingkat harga sehingga hukum pemintaan menyatakan bahwa apabila jumlah
permintaan suatu barang atau jasa meningkat maka tingkat harga barang atau
jasa tersebut akan meningkat, demikian pula sebaliknya apabila jumlaj
permintaan suatu barang atau jasa menurun maka tingkat harga barang atau
jasa tersebut akan menurun. Ini didasarkan pada asumsi ceteris paribus artinya
faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tidak berubah.

3. Daftar dan Kurva Permintaan


Daftar permintaan dapat diartikan sebagai suatu daftar jumlah permintaan pada
setiap tingkat harga yang berbeda. Sedangkan kurva permintaan merupakan gambar
yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang atau jasa dengan
harganya uang menurun dari kiri ke kanan bawah. Sebagai ilustrasi ditunjukkan pada
tabel berikut.
Tabel Daftar Permintaan Barang
Jumlah Permintaan
Jenis Barang Harga Notebook (Rp/Unit)
Notebook (unit/bulan)
A 10.000.000 50
B 12.000.000 48
C 14.000.000 46
D 16.000.000 44
E 18.000.000 42

Berdasarkan daftar permintaan notebook di atas dapat ditunjukkan kurva nya


pada Gambar di bawah.

4. Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan terjadi apabila faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan mengalami perubahan. Dalam hal ini terdapat dua kategori, yaitu:
1) Perubahan dalam Jumlah yang Diminta
Perubahan dalam jumlah yang diminta terjadi karena adanya perubahan
harga barang itu sendiri. Hal ini mengakibatkan perubahan kurva permintaan
dalam bentuk pergerakan sepanjang kurva permintaan. Apabila harga barang itu
sendiri mengalami peningkatan mengakibatkan pergerakan sepanjang kurva
yang mengarah ke atas (jumlah permintaan menurun) begitupun sebaliknya,
dalam kondisi citeris paribus. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
berikut berdasarkan tabel di atas sebelumnya.
2) Perubahan dalam Permintaan
Perubahan dalam permintaan terjadi karena adanya perubahan faktor-
faktor yang memengaruhi permintaan, kecuali harga barang itu sendiri. Faktor-
faktor yang dimaksud adalah harga barang lain yang berkaitan sebagai berikut :
a. Harga Barang Lain sebagai Komplementer
Dalam kondisi citeris paribus, apabila harga barang komplementer mengalami
peningkatan maka jumlah permintaan barang komplementer lainnya akan
menurun. Demikian pula sebaliknya. Contoh apabila harga notebook meningkat
sementara faktor-faktor lain dianggap konstan maka jumlah permintaan flash disk
akan menurun. Demikian pula sebaliknya. Sebagaimana ditunjukkan pada
gambar.
b. Harga Barang Lain sebagai Subtitusi
Dalam kondisi citeris paribus, apabila harga barang subtitusi mengalami
peningkatan maka jumlah permintaan barang subtitusi lainnya akan
meningkat. Demikian pula sebaliknya. Contoh apabila harga computer PC
mengalami peningkatan sementara faktor-faktor lain dianggap konstan maka
jumlah permintaan computer notebook akan meningkat. Demikian pula
sebaliknya. Hal ini ditunjukkan pada gambar.

c. Pendapatan
Dalam kondisi citeris paribus, apabila pendapatan masyarakat meningkat
maka jumlah permintaan suatu barang mewah dan normal akan meningkat
sedangkan jumlah permintaan barang esensil dan inferior akan menurun.
Demikian pula sebaliknya. Contoh apabila pendapatan masyarakat meningkat
sementara faktor-faktor lain dianggap konstan maka jumlah permintaan
transportasi udara (barang normal/mewah) meningkat sedangkan jumlah
transportasi laut (inferior) akan menurun. Demikian pula sebaliknya. Hal ini
ditunjukkan pada kedua gambar di bawah.
d. Ekspektasi Harga di Masa yang Akan Datang
Dalam kondisi citeris paribus, apabila diperkirakan harga suatu barang
atau jasa mengalami perubahan maka akan memengaruhi jumlah permintaan
barang tersebut pada saat ini. Sebagai contoh penggambaran berikut ini:
a) Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga BBM akan
mengalami peningkatan maka jumlah permintaan BBM saat ini
akan meningkat.
b) Apabila perusahaan memperikirakan bahwa harga bahan baku
akan mengalami penurunan maka jumlah permintaan bahan baku
saat ini akan menurun.
c) Apabila investor memperkirakan bahwa nilai tukar (kurs) valuta
asing akan meningkat maka jumlah permintaan valuta asing
tersebut saat ini akan meningkat.
e. Populasi
Dalam kondisi citeris paribus, apabila populasi mengalami peningkatan
maka jumlah permintaan suatu barang juka akan meningkat. Demikian pula
sebaliknya.
f. Preferensi (Selera)
Dalam kondisi citeris paribus, apabila selera konsumen meningkat maka
jumlah permintaan suatu barang atau jasa akan meningkat. Demikian pula
sebaliknya.
5. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan keterkaitan antara jumlah permintaan
dengan faktor-faktor yang memengaruhi permintaan tersebut sebagaimana telah
diuraikan di atas. Secara matematis ditunjukkan pada persamaan di bawah.
𝑄𝑑 𝑋 = 𝑎 − 𝑏𝑃𝑥 + 𝑐𝑃𝑦 − 𝑑𝑃𝑧 + 𝑒𝐼 + 𝑓𝐸 + 𝑔𝑁 + ℎ𝑇
Keterangan :

QdX = Jumlah permintaan barang X

Px = Harga barang X

Py = Harga barang Y sebagai komplementer

Pz = Harga barang Z sebagai komplementer

I = Tingkat pendapat

E = Ekspetasi harga dimasa akan datang

N = Populasi

T = Preferensi (Selera)

a, b,c,d,e,f,g,h = Konstanta

Namun dengan menggunakan asumsi citeris paribus sehingga fungsi


permintaan disederhanakan sebagai berikut.

𝑄𝐷 𝑋 = 𝑎 − 𝑏𝑃𝑥

Pendekatan Matematika dengan Metode Dua Titik

Pendekatan ini digunakan apabila hanya ada dua tingkat harga yang
diperbandingkan sehingga juga ada dua tingkat permintaan yang dianalisis.
Formulasi matematis yang digunakan sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut.

𝑄𝑑 − 𝑄1 𝑃 − 𝑃1
=
𝑄2 − 𝑄1 𝑃2 − 𝑃1
Keterangan :

Qd = Fungsi Permintaan

Q1 = Jumlah barang yang diminta I

Q2 = Jumlah barang yang diminta II

P1 = Tingkat harga barang I

P2 = Tingkat harga barang II

6. Studi Kasus
PT Manohara Avertising merupakan salah satu perusahaan yang beroperasi di
sektor periklanan. Salah jenis media periklanan yang diproduksi adalah billboard (papan
rekalme). Data permintaan billboard selama tahun 2009 ditunjukkan sebagai berikut.

Kuartal Harga (Rp/set) Jumlah Permintaan


(Unit)
1 5.000.000 60
2 5.500.000 55
3 6.000.000 50
4 6.500.000 40

Pertanyaan :
1) Tentukan fungsi permintaan billboard selama tahun 2009 yang diproduksi oleh
PT Manohara. Tunjukkan dalam kurva.
2) Dalam kondisi citeris paribus. Tentukan berapa tingkat permintaan billboard yang
dapat diperkirakan oleh PT Manohara pada kuartal 1 tahun 2010 apabila harga
yang ditetapkan oleh PT Manohara Rp5.200.000,00.
Jawaban :
1) Digunakan sebagai patokan pada kuartal 1 dan 2 dan dikerjakan menggunakan
pendekatan matematika dengan metode dua titik.
Dik : Q1=60 P1=5.000.000
Q2=55 P2=5.500.000
𝑄𝑑 − 𝑄1 𝑃 − 𝑃1
= =
𝑄2 − 𝑄1 𝑃2 − 𝑃1
𝑄𝑑 − 60 𝑃 − 5.000.000
= =
55 − 60 5.500.000 − 5.000.000
𝑄𝑑 − 60 𝑝 − 5.000.000
= =
−5 500.000
= (𝑄𝑑 − 60)(500.000) = (𝑃 − 5.000.000)(−5)
= 500.000𝑄𝑑 − 30.000.000 = −5𝑃 + 25.000.000
= 500.000𝑄𝑑 = −5𝑃 + 55.000.000
−5𝑃 + 55.000.000
= 𝑄𝑑 =
500.000
= 𝑄𝑑 = 110 − 0,00001𝑃
Kurva Permintaan adalah sebagai berikut.

2) Berdasarkan fungsi permintaan di atas, maka dapat diperkirakan berapa tingkat


permintaan billboard PT Manohara pada kuartal 1 tahun 2010 apabila harga
yang ditetapkan oleh PT Manohara Rp5.200.000,00 yaitu,
𝑄𝑑 = 110 − 0,00001𝑃
𝑄𝑑 = 110 − 0,00001 𝑥 5.200.000
𝑄𝑑 = 110 − 52
𝑄𝑑 = 58
Jadi, perkiraan tingkat permintaan billboard PT Manohara pada kuartal 1 tahun
2010 adalah 58 unit.

Anda mungkin juga menyukai