Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR AKUNTANSI 2

ASET TETAP (PLANT ASSETS)


A. Definisi dan Klasifikasi Aset Tetap
1. Pengertian Aset Tetap (Plant Assets)
Aset Tetap (Plant Assets) adalah aset berwujud yang memiliki bentuk fisik,
digunakan untuk kegiatan operasional, dan tidak untuk diperjualbelikan
kepada konsumen.
Nama lain Aset Tetap (Plant Assets) adalah Fixed Assets; Plant and
Equipment; dan Property, Plant, and Equipment.
Karakteristik Aset Tetap (Plant Assets) adalah :
a. Memiliki bentuk fisik, artinya Aset Tetap merupakan barang nyata
yang dapat dilihat dan diraba.
b. Digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, artinya Aset Tetap
adalah barang untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Misalnya, mesin fotocopy di perusahaan fotocopy.
c. Tidak untuk diperjualbelikan, artinya Aset Tetap bukanlah barang
yang dapat ditawarkan kepada pembeli.
d. Memiliki masa ekonomis yang lama, artinya Aset Tetap memberikan
kemanfaatannya pada perusahaan untuk waktu yang lama.
e. Modal untuk memperolehnya relatif mahal, artinya harga Aset Tetap
relatif mahal
2. Klasifikasi Aset Tetap
Jenis Aset Tetap
adalah Tanah (Land), Land Improvements,
Gedung/Bangunan (Buildings), Peralatan (Equipment).
Jenis Aset Tetap Nilai Aset Tetap

Tanah (Land) Harga beli, pajak atas pembelian, biaya perantara


(broker’s comission), bea balik nama, biaya
penutupan (biaya perobohan bangunan, perataan
tanah), pemadatan tanah (clearing, darining, & filling
land), pajak tanah terutang

Land Biaya pembuatan pagar/dinding, biaya pembuatan


Improvements taman, tempat parkir, pembuatan jalan setapak,
landscaping, dll.
Bangunan Harga beli, biaya perantara, biaya arsitek, biaya
(Building) kontraktor, pajak bumi terutang, dll

Peralatan Harga beli, biaya angkut, biaya teknisi, instalasi, biaya


(Equipment) asuransi dalam perjalanan, dll.

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

B. Identifikasi Komponen-Komponen Harga Perolehan


Penilaian Biaya diperoleh dari semua pengeluaran yang diperlukan untuk
memperoleh aset tersebut dan membuatnya siap untuk digunakan sesuai tujuannya.
Ayat Jurnal Penilaian Aset Tetap adalah : Aset Tetap pada Cash
Contoh:
PKN STAN membeli tanah untuk mendirikan gedung perkuliahan baru seharga
$50,000 dengan biaya notaris saat transaksi jual beli tersebut senilai $500. Buatlah
jurnal transaksi tersebut!
Jurnalnya :
Tanah (Land) $50,500
Cash $50,500

C. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) dan Pengeluaran Pendapatan


(Revenue Expenditure)
A. Pengeluaran Modal Penambahan dan peningkatan (addition and
(Capital Expenditure) improvement) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
meningkatkan efisiensi operasi, kapasitas produksi
dan masa manfaat aset tetap. Jumlah yang
dikeluarkan adalah material, dan tidak dilakukan
secara teratur mendebit aset tetap yang dipengaruhi
(Equipment).
B. Pengeluaran Perbaikan biasa (Ordinary repairs) adalah biaya yang
Pendapatan (Revenue dikeluarkan untuk menjaga efisiensi operasi dan
Expenditure) operasi unit yang produktif. Pengeluaran untuk
menjaga agar aset tetap dapat berfungsi normal
(tidak menambah masa pakai dan manfaat).
Mendebit beban perbaikan.

Contoh :
 Membayar $3,000 untuk memasang peralatan baru pada kendaraan
Jurnalnya: Vehicle $3,000
Cash $3,000
 Membayar $3,000 untuk perbaikan ban
Jurnalnya: Maintenance and Repair Expense $3,000
Cash $3,000

D. Akuntansi Penyusutan Aset Tetap, Konsep Depreciable Base, Metode


Depresiasi (Garis Lurus, Saldo Menurun, Aktivitas)
1. Penyusutan (Depreciation)
Penyusutan (Depreciation) adalah proses mengalokasikan harga perolehan
Aset Tetap berwujud ke beban karena adanya penurunan nilai Aset Tetap

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

tersebut dengan cara yang rasional dan sistematis. Dilakukan kepada seluruh
Aset Tetap, kecuali Tanah (Land).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan:
a. Harga Perolehan (Acquisition Cost)
Harga perolehan menjadi dasar penghitungan seberapa besar depresiasi
yang harus dialokasikan per periode akuntansi. Harga ini diperoleh dari
sejumlah uang yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tetap hingga
siap digunakan.
b. Nilai Residu (Salvage Value)
Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva
tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian (retirement) aktiva.
Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai
residu karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di
jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan,
alangkah baiknya jika aktiva dapat di daur ulang.
c. Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)
Umur ekonomis / usia manfaat adalah perkiraan berapa lama aset
tersebut dapat berfungsi secara produktif, secara singkatnya adalah usia
aset/batas waktu penggunaan aset.
2. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
a. Perhitungan Garis Lurus (Straight-Line Method)
Suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan aset
tetap setiap tahunnya sama hingga umur ekonomis aktiva tetap tersebut.

b. Metode Aktivitas Unit Produksi (Units-of-activity Method)


Besarnya penyusutan aset tetap setiap periode ditentukan berdasarkan
total produksi yang dihasilkan ataupun jam kerja aset tetap pada periode
yang bersangkutan.

Units-of-Activity

c. Metode Saldo Menurun (Declining balance)


Adhirayakta x Panda Himas 2020
PENGANTAR AKUNTANSI 2

Besarnya penyusutan aset tetap yang ditentukan berdasarkan persentase


tertentu dihitung dari nilai buku (harga perolehan – akumulasi
penyusutan) pada tahun yang bersangkutan. Nilai residu pada metode ini
tidak diperhitungkan/ diabaikan saja. Besarnya persentase penyusutan
setiap periode merupakan dua kali dari persentase pada metode garis
lurus.
FORMULA :

Perhitungan Penyusutan Aset Tetap


Contoh Soal :
PT. Jaya Abadi membeli satu unit mesin pada awal tahun 2018 dengan harga
$40,000 dengan nilai residu sebesar $4,000 dan umur ekonomis diperkirakan
selama 4 tahun. Dalam masa manfaatnya, mesin ini diperkirakan dapat
memproduksi sebanyak 50,000 unit. Pada tahun 2018, 2019, 2020, 2021 masing-
masing jumlah produksi sebenarnya adalah 13.000 unit;16.500 unit; 10.500 unit;
10.000 unit.
Penyelesaian :
1) Metode Perhitungan Garis Lurus (Straight-Line Method)
Annual Depreciation Expense = Cost – Residual Value
Useful Life
Annual Depreciation Expense = $40,000 - $4,000
4
Annual Depreciation Expense = $9,000
Year Depreciable Depreciation Annual Accumulated Book
Cost ($) Rate (%) Depreciation Depreciation Value
Expense ($) ($) ($)
2018 $36,000 25% $9,000 $9,000 $31,000
2019 $36,000 25% $9,000 $18,000 $22,000
2020 $36,000 25% $9,000 $27,000 $13,000
2021 $36,000 25% $9,000 $36,000 $4,000

Keterangan :
 Depreciable Cost : total beban penyusutan aset tetap selama masa umur
ekonomis

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Depreciation Rate : besarnya persentase beban penyusutan aset tetap


terhadap (cost-residual value)
 Annual Depreciation Expense : besarnya beban penyusutan aset tetap
setiap tahunnya
 Accumulated Depreciation : akumulasi dari besarnya beban penyusutan
aset tetap setiap tahunnya
 Book Value : Nilai buku, merupakan hasil dari pengurangan harga
perolehan aset tetap dengan Annual Depreciation Expense disetiap
tahunnya
2) Metode Perhitungan Aktivitas Unit Produksi (Units-of-Activity Method)
Depreciable Cost Per Unit = $36,000
50,000
Depreciable Cost Per Unit = $0.72
Year Units-of- Depreciable Annual Accumulated Book
Activity Cost Per Unit Depreciation Depreciation Value
($) Expense ($) ($) ($)
2018 13.000 $0.72 $9,360 $9,360 $30,640
2019 16.500 $0.72 $11,880 $21,240 $18,760
2020 10.500 $0.72 $7,560 $28,800 $11,200
2021 10.000 $0.72 $7,200 $36,000 $4,000
Keterangan :
Units-of Activity : total unit yang diproduksi ditahun terkait
Depreciable Cost Per Unit : beban penyusutan yang dikenakan pada
setiap unit produksi (total beban penyusutan aset tetap selama masa umur
ekonomis dibagi dengan total unit produksi selama masa umur
ekkonomis)
 Annual Depreciation Expense : beban penyusutan aset tetap untuk setiap
satuan produksi (total produksi tahun terkait dikali dengan beban
penyusutan setiap satuan unit produksi)
 Accumulated Depreciation : akumulasi dari besarnya beban penyusutan
aset tetap setiap tahunnya
 Book Value : Nilai buku, merupakan hasil dari pengurangan harga
perolehan aset tetap dengan Annual Depreciation Expense disetiap
tahunnya
3) Metode Perhitungan Saldo Menurun (Declining-Balance Method)
Annual Rate (Double Declining-Balance Rate) = 2 x Straight-Line Rate
= 2 x 25%
= 50%

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Year Book Value Depreciation Annual Accumulated Book


Beginning of Rate (%) Depreciation Depreciation Value ($)
The Year ($) Expense ($) ($)
2018 $40,000 50% $20,000 $20,000 $20,000
2019 $20,000 50% $10,000 $30,000 $10,000
2020 $10,000 50% $5,000 $35,000 $5,000
2021 $5,000 50% $1,000 $36,000 $4,000
Keterangan :
 Book Value Beginning of The Year : adalah nilai buku pada awal tahun
yang bersangkutan setelah dikurangi dengan Book Value
 Depreiation Rate : persentase penyusutan, diperoleh dari persentase
penyusutan garis lurus dikali 2
 Annual Depreiation Expense : besarnya beban penyusutan aset tetap
setiap tahunnya yang didapat dari perkalian antara Book Value Beginning
of The Year dengan Depreciation Rate. Terkecuali untuk tahun terakhir
(2021) besarnya tidak tergantung berdasarkan hasil perkalian antara Book
Value Beginning of The Year dan Depreciation Rate, namun besarnya
Annual Depreciation Expense ditahun terakhir adalah untuk menyesuaikan
agar nilai sisa (Book Value) di tahun terakhir senilai $4,000
 Accumulated Depreciation : akumulasi dari besarnya beban penyusutan
aset tetap setiap tahunnya
 Book Value : Nilai buku, merupakan hasil dari pengurangan Book Value
Beginning of The Year dengan Annual Depreciation Expense disetiap
tahunnya
Perbandingan Hasil Perhitungan Metode Penyusutan
Year Straight-Line Units of Activity Declining Balance
2018 $9,000 $9,360 $20,000
2019 $9,000 $11,880 $10,000
2020 $9,000 $7,560 $5,000
2021 $9,000 $7,200 $1,000
Total $36,000 $36,000 $36,000
Keterangan : perhitungan penyusutan dengan menggunakan 3 metode perhitungan
diatas akan tetap menunjukkan nilai Accumulated Depreciation dan Book Value yang
sama disetiap tahun terakhir umur ekonomis suatu aset tetap.
E. Revaluasi Aset Tetap (Revaluation Plant Assets)
Revaluasi Aset Tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang
diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau karena
rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan yang disebabkan
oleh devaluasi atau sebab lain, sehingga nilai aset tetap dalam laporan keuangan
tidak lagi mencerminkan nilai wajar.
1. Situasi Untung (Gain Situation)
Contoh ; Pada tanggal 1 Januari 2017 PT. Jaya Abadi membeli peralatan
seharga $22,000 dengan perkiraan usia manfaat 5 tahun tanpa nilai residu.
Adhirayakta x Panda Himas 2020
PENGANTAR AKUNTANSI 2

Jurnal untuk mencatat penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2017, sebagai


berikut :
Depreciation Expense $4,400
Accumulated Depreciation of Equipment $4,400
Setelah penyesuaian tersebut, peralatan PT. Jaya Abadi mempunyai nilai
buku sebesar $17,600 ($22,000 - $4,400). Pada akhir tahun 2018, appraisal
melakukan penilaian kembali aset PT. Jaya Abadi, dimana nilai peralatan
tersebut menjadi $20,000.

Untuk melaporkan peralatan sebesar nilai wajarnya sebesar $20,000 PT.


Jaya Abadi mengeliminasi/menghilangkan akumulasi penyusutan sebesar
$ 4,400; mengurangi nilai peralatan menjadi nilai wajarnya sebesar
$2,000 ($22,000-$20,000); dan mencatat Revaluation Surplus sebesar $
2,400 ($4,400-$2,000).
Ayat Jurnalnya :
Accumulated Depreciation of Equipment $4,400
Equipment $2,000
Revaluation Surplus $2,400
2. Situasi Rugi (Looss Situation)
Contoh : Pada tanggal 1 Januari 2017 PT ABC membeli peralatan seharga
$22,000 dengan perkiraan usia manfaat 5 tahun tanpa nilai residu. Jurnal
untuk mencatat penyesuaian tanggal 31 Desember 2017, sebagai berikut :
Depreciation Expense $4,400
Accumulated Depreciation Expense $4,400
Setelah penyesuaian tersebut, peralatan PT ABC mempunyai nilai buku sebesar
$17,600 ($22,000 - $4,400). Pada akhir tahun 2016, appraisal melakukan
penilaian kembali aset PT ABC, dimana nilai peralatan tersebut menjadi
$15,000.

Untuk melaporkan peralatan sebesar nilai wajarnya sebesar $15,000 PT.


Jaya Abadi memiliki nilai Impairment Loss sebanyak $2,600 ($17,600-
$15,000). Untuk mencatat nilai wajar sebesar peralatan dan
kerugiannya, PT. Jaya Abadi harus mengeleminasi nilai akumulasi
penyusutan perlatannya yang sebesar $4,400. Kemudian, mengurangi
jumlah nilai peralatannya sebesar $7,000.
Ayat Jurnalnya :
Accumulated Depreciation of Equipment $4,400
Impairment Loss $2,600
Equipment $7,000

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

F. Pelepasan Aset Tetap : Dibuang, dijual, ditukar (similar/ comercial/


substance)
Dalam Disposal (pelepasan) Aset tetap perusahaan bisa melakukan dengan 3 cara
yaitu dengan cara Retairment Plant Assets (Penghentian), Selling Fixed Assets
(Penjualan), Exchanging Similar Fixed Assets (Pertukaran).
1. Penghentian (Retairment Plant Asset)
Pelepasan aset tetap dengan cara ini yaitu dengan cara menghapus aset tetap
yang masa manfaatnya sudah habis dan atau penghentian karena aset tetap
tersebut rusak dalam masa penggunaannya.
a. Pelepasan ketika diakhir masa manfaat
Contoh : Sebuah Equipment dengan harga perolehan $15,000 telah habis
masa manfaatnya dan memutuskan ingin dihentikan penggunaannya dan
tidak akan digunakan lagi. Akumulasi depresiasinya adalah $15,000.
Buatlah jurnal penyesuaiannya :
Accumulated Depreciation of Equipment $15,000
Equipment $15,000
b. Pelepasan ketika dipertengahan masa manfaat
Contoh : Sebuah Equipment di pertengahan masa manfaat terjadi
kerusakan parah yang mengakibatkan equipment itu tidak bisa digunakan
lagi dan diputuskan untuk di lepas dari penggunaannya. Diketahui Harga
perolehan Equipment tersebut $30,000 dan memiliki Akumulasi Depresiasi
pada saat itu senilai $22,500. Buatlah jurnal penyesuaiannya:
Accumulated Depreciation of Equipment $22,500
Loss on Disposal of Plant Assets $7,500
Equipment $30,000
2. Penjualan (Selling Plant Asset)
Pelepasan aset tetap dengan cara ini adalah dengan cara menjual Aset Tetap.
Pelepasan aset tetap dengan cara menjual bisa mendapatkan keuntungan (Gain)
atau mendapatkan kerugian (Loss).
a. Situasi Untung (Gain Situation)
Untung terjadi jika Harga jual lebih besar nilainya dari pada Nilai Buku (Book
Value) saat dijual.
Contoh :
Sebuah kendaraan diperoleh dengan harga perolehan $10,000 yang dibeli
pada 1 Januari 2011 dengan masa manfaat 5 tahun tanpa nilai sisa. Diketahui
pada 31 Desember 2013 Akumulasi depresiasi kendaraannya senilai $6,000.
Pada 31 Desember 2014 Kendaraan tersebut akan dijual dengan harga $5,000.
Buatlah jurnalnya :

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

1) Jurnal depresiasi 31 Desember 2014


Depresiasi per tahun = $10,000 / 5 =$2,000/tahun
Depreciation Expense $2,000
Accumulated Depreciation of Vehicle $2,000
2) Jurnal waktu penjualan 31 Desember 2014
Cash $5,000
Accumulated Depreciation of Vehicle $8,000
Vehicle $10,000
Gain on Disposal of Plant Asset $3,000
b. Situasi Rugi (Loss Situation)
Rugi terjadi ketika Nilai Jual lebih rendah dari pada nilai buku / book
value ketika di jual.
Contoh :
Sebuah kendaraan diperoleh dengan harga perolehan $10,000 yang dibeli
pada 1 Januari 2011 dengan masa manfaat 5 tahun tanpa nilai sisa. Diketahui
pada 31 Desember 2013 Akumulasi depresiasi kendaraannya senilai $6,000.
Pada 31 Desember 2014 Kendaraan tersebut akan dijual dengan harga $1,000.
Buatlah jurnalnya :
1) Jurnal depresiasi 31 Desember 2014
Depresiasi per tahun = $10,000 / 5 =$2,000/tahun
Depreciation Expense $2,000
Accumulated Depreciation of Vehicle $2,000
2) Jurnal waktu penjualan 31 Desember 2014
Cash $1,000
Accumulated Depreciation of Vehicle $8,000
Loss on Disposal of Plant Asset $1,000
Vehicle $10,000
3. Pertukaran Aset Tetap (Exchaging Similar Fixed Assets)
Terdapat 2 situasi yaitu jika dalam tukar tambah mengandung Commercial
Substances dan tidak mengandung Commercial Substances. Jika dalam tukar
tambah terdapat commercial substances maka tukar tambah mengakibatkan
perubahan arus kas dan baik kerugian maupun keuntungan segera diakui oleh
perusahaan. Sedangkan jika tidak terdapat commercial substances hanya kerugian
yang segera diakui, tetapi keuntungan tidak. Keuntungan baru diakui apabila
barang sudah benar-benar terjual.
a. Tukar Tambah – Situasi Rugi
Kerugian harus segera diakui apapun situasinya.
Contoh : Marco .Co memiliki Equipment dengan nilai buku $10,000 (Harga
perolehan $20,000 dikurangi Akumulasi depresiasi $10,000). Ternyata nilai
wajar (fair value) Equipment tersebut $6,000. Marco.Co menambah uang
tunai sebesar $8,000 dan menukarnya dengan Equipment Baru. Buatlah

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Jurnalnya :
Equipment (new) $14,000
Accumulated Depreciation of Equipment $10,000
Loss on Disposal of Plant Assets $4,000
Equipment (old) $20,000
Cash $8,000
Catatan :
Equipment (new) = Fair Value + Cash Paid
= $6,000 + $8,000
= $14,000
Loss = Book Value – Fair Value
= $10,000 - $6,000
= $4,000
b. Tukar Tambah-situasi untung
1) Mempunyai Commercial Substance [Keuntungan segera diakui]
Contoh : Marco .Co memiliki Equipment dengan nilai buku (book value)
$10,000 (Harga perolehan $20,000 dikurangi Akumulasi depresiasi
$10,000). Ternyata nilai wajar (fair value) Equipment tersebut $15.000.
Marco.Co menambah uang tunai sebesar $ 8.000 dan menukarnya
dengan Equipment Baru. Buatlah Jurnalnya :
Equipment (new) $23,000
Accumulated Depreciation of Equipment $10,000
Equipment (old) $20,000
Cash $8,000
Gain on Disposal of Plant Assets $5,000
Catatan :
Equipment (new) = Fair Value + Cash Paid
= $15,000 + $8,000
= $23,000
Gain = Fair Value – Book Value
=$15,000 - $10,000
=$5,000
2) Tidak mempunyai commercial Substance [Keuntungan tidak segera diakui]
Contoh : Marco .Co memiliki Equipment dengan nilai buku (book value)
$10,000 (Harga perolehan $20,000 dikurangi Akumulasi depresiasi
$10,000). Ternyata Fair Value (nilai wajar) Equipment tersebut $15,000.
Marco.Co menambah uang tunai sebesar $8,000 dan menukarnya dengan
Equipment Baru. Buatlah Jurnalnya :
Equipment (new) $18,000
Accumulated Depreciation of Equipment $10,000
Equipment (old) $20,000
Cash $8,000

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Catatan :
Equipment (new) = Book Value + Cash Paid
= $10,000 + $8,000
= $18,000
Atau
Equipment (new) = (Fair value + Cash paid) – Gain Deffered
= ($15,000 + $8,000) - $5,000
= $18,000
Gain Deffered : Kauntungan yang ditangguhkan

SUMBER DAYA ALAM (NATURAL RESOURCES)


A. Pengertian
Sumber daya alam ( Natural resources ) merupakan aktiva yang secara fisik habis
ketika digunakan. Menurut IFRS sumber daya alam meliputi hasil tambang (minyak,
gas , batu bara , timah )atau disebut juga SDA Ekstraktif dan hasil hutan (kayu).
Disebut juga akitiva yang menyusut (wasting assets). Karakteristik : Secara fisik
berkurang karena operasi dan tidak dapat diganti.

B. Penentuan Harga Perolehan


Harga perolehan meliputi semua pengeluaran untuk mendapatkan sumber alam dan
pengeluaran lainnya sehingga sumber alam siap untuk digunakan.

C. Deplesi (Depletion)
Deplesi (Depletion) merupakan proses pengalokasian harga perolehan sumber alam
ke setiap periode akuntansi ketika digunakan. Metode yang digunakan biasanya
menggunakan Unit of Activity Method (metode unit aktifitas).

Depletion cost per unit = (Total Cost – Residual Value)


Total Estimated Units Available

Contoh :
PT. PERKASA memiliki sebuah tambang batu bara yg diperkirakan berkapasitas
500.000 ton tanpa nilai sisa diperoleh dengan harga $1,000,000. jika pada tahun 1
berhasil mengeruk batu bara sebanyak 100.000 ton. Hitung deplesi dan jurnalnya.
Jawab :
 Depletion Cost per Units = $1,000,000 = $2/ton
500.000 ton
 Depletion Cost (tahun pertama) = 100.000 ton x $2 = $200,000

Jurnalnya :
Inventory (coal) $200,000
Accumulated Depletion $200,000

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Catatan :
Batu bara yang dikeruk secara otomatis menambah inventory. Jika Sumber daya
alamnya dijual maka jurnalnya Cost of Goods Sold ( COGS ) di debit dan Inventory
di Kredit. Beberapa perusahaan tidak memakai akun Accumulated Depletion
melainkan langsung memasukkan deplesi pada Kredit akun Sumber Daya Alam.

AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD (INTANGIBLE FIXED ASSETS)


Intangible Fixed Assets (Aktiva Tetap Tak Berwujud) adalah activa yang umurnya panjang
dengan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik.
Ciri-ciri dari aset tetap tidak berwujud yaitu :
 Diperoleh dari kepemilikan asset jangka panjang
 Tidak memiliki wujud fisik
 Umur ada yang terbatas (limited) dan tidak terbatas (unlimited)
Limited Life : Mengalami amortisasi dengan menkredit asset
Unlimited Life : Tidak mengalami amortisasi

A. Sumber Munculnya Aset Tak Berwujud


 Hibah pemerintah seperti hak paten, hak cipta, lisensi, trade mark, dan trade
names.
 Perolehan dari bisnis lainnnya yang harga atau nilai pembeliannya sudah
termasuk goodwillnya.
 Penyusunan monopolistik pribadi yang muncul dari perpanjian kontraktual,
seperti franchises dan leases.

B. Klasifikasi Aktiva Tetap Tak Berwujud


Berdasarkan eksistensinya, aktiva tak berwujud dapat dikelompokkan dalam 2 (dua)
kategori:
1. Aktiva tak berwujud yang eksistensinya dibatasi oleh ketentuan perundang
undangan, peraturan pemerintah, perjanjian yang dibuat antara para pihak
atau sifat dari aktiva tersebut, misalnya hak paten, hak sewa, hak cipta,
franchise yang terbatas, lisensi.
2. Aktiva tak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas dan tidak dapat
dipastikan masa berakhirnya, misalnya merk dagang, proses dan formula
rahasia, perpetual franchise, goodwill.

C. Jenis-Jenis Aktiva Tetap Tak Berwujud


1. Paten
Hak eksklusif untuk memproduksi, menjual, atau mengontrol sebuah
penemuan untuk sejumlah tahun tertentu dari tanggal hibah.
 Masa legalitas dibanyak negara adalah 20 tahun
 Mengkapitalisasi biaya pembelian paten dan mengamortisasi masa
legalitasnya atau masa manfaatnya, mana yang lebih pendek

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

 Fee hukum yang dikeluarkan untuk keberhasilan mempertahankan


paten dikapitalisasi ke akun paten.
Aset tak berwujud biasanya diamortisasi berdasarkan metode garis lurus.
Contoh soal kieso hal. 446 :
To illustrate the computation of patent amortization, assume that National
Labs purchases a patent at a cost of NT$720,000. If National estimates the
useful life of the patent to be eight years, the annual amortization expense is
NT$90,000 (NT$720,000 ÷ 8). National records the annual amortization as
follows:
Des, 31 Amortization Expense $90,000
Patents $90,000
2. Hak Cipta (Copy Rights)
 Memberikan kepemilik hak ekslusif untuk memproduksi kembali dan
menjual karya seni atau publikasidrama, karyasastra, karyamusik,
gambar, foto, dan video dan materi audio visual.
 Diberikan oleh pemerintah
 Menganugerakan selama hidup pencipta ditambah sejumlah khusus
tahun. Dimana dapat bervariasi antar negara tetapi umumnya 70
tahun.
 Mengkapitalisasi biaya perolehan dan mempertahankannya
 Mengamortisasi beban selama masa manfaat
3. Merk Dagang (Trademarks and Trade Name)
 Kata, frase, jingle, atau simbol yang mengidentifikasi sebuah perusahaan
atau produk tertentu
Contoh : Wheaties, Game Boy, Frappucino, Tisu, Windows, Coca-Cola
dan Jetta
 Registrasi menyediakan sejumlah tertentu tahun perlindungan yang
dapat berbeda disetiap negara, tetapi umumnya 20 tahun.
 Mengkapitalisasi biaya akuisisi
 Diperpanjang tanpa batas waktu, tidak diamortisasi
4. Franchises and Licenses
 Kontak perjanjian antara franchisor dan franchise.
Contoh : BP (GBR), Taco Bell (USA), or RentA-Wreck (USA) adalah
franchise.
 Franchise (Lisensi) dengan umur yanng terbatas harus diamortisasi
kebeban selama umur/masa manfaat franchise
 Franchise dengan umur tidak terbatas harus diakui pada harga
perolehan dan tidak diamortisasi.

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

5. Goodwill
 Termasuk manajemen yang luar biasa, lokasi yang diinginkan,
hubungan pelanggan yang baik, karyawan yang terampil, produk
berkualitas tinggi, dll.
 Hanya dicatat pada saat seluruh bisnis dibeli.
 Goodewill dicatat sebagai kelebihan dari harga pembelian atas nilai
wajar assets bersih yang diakuisisi yang dapat diindentifikasi.
 Goodwill yang dibuat secara internal tidak harus dikapitalisasi.
6. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Sering menghasilkan sesuatu yang paten atau hak cipta perusahaan seperti :
a. Produk Baru
b. Proses
c. Ide
d. Formula
e. Komposisi
f. Kerja yang berubah
 Biaya dalam fase penelitian selalu dibebankan padasaat terjadinya
 Biaya dalam fase pengembangan dibebankan sampai kriteria tertentu
dipenuhi, terutama bahwa kelayakan teknologis tercapai.
Contoh soal kieso hal. 449 :
To illustrate, assume that Laser Scanner Ltd. Spent NT$1 million on research
and NT$2 million on development of new products. Of the NT$2 million in
development costs, NT$400,000 was incurred prior to technological
feasibility and strated. The company would record these costs as follows:
Research and Development Expense $1,400,000
Development Cost $1,600,000
Cash $3,000,000

D. Penyajian dan Analisis Laporan

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Analisis
Assets Turnover

Setiap dollar yang diinvestasikan ke asset menghasilkan sebesar W 1.52 dalam


penjualan. Jika perusahaan menggunakan asetnya secara efisien, setiap investasi di
asset akan menciptakan sejumlah besar penjualan.

UTANG LANCAR (CURRENT LIABILITIES)


Sebelum masuk kepada pengertian Apa itu Utang Lancar (Current Liabilities)? Kita akan
ketahui terlebih dulu Apa yang dimaksud Utang (Liabilities)?
Liabilities (Utang) adalah pengakuan kreditur atas aset suatu perusahaan yang
harus dibayar oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu. Utang dibagi menjadi dua,
yaitu Current Liabilities (Utang Jangka Pendek) dan Non-current Liabilities (Utang Jangka
Panjang).
 Utang Lancar (Current Liabilities) disebut juga dengan kewajiban lancar yang berarti
kewajiban/utang yang harus di bayar dalam 1 periode ke depan.
 Utang Tidak Lancar (Non Current Liabilities) disebut juga dengan kewajiban tidak
lancar/jangka panjang yang berarti kewajiban/utang yang periode pembayaranya
lebih dari 1 periode.
Sesuai Rencana Pembelajaran Studi (RPS) maka kita hanya akan membahas mengenai Utang
Lancar (Current Liabilities).
A. Definisi dan Klasifikasi Curent Liabilities
1. Pengertian Utang Lancar (Current Liabilities)
Current Liabilities adalah kewajiban/utang yang harus dibayarkan dalam 1
periode ke depan, utang lancar memiliki 2 (dua) karakteristik sebagai berikut :
 Perusahaan memperkirakan untuk membayar utang dari aset lancar
yang dimiliki atas dari kewajiban lancar lainnya.
 Perusahaan akan membayar utang dalam jangka waktu satu tahun atau
satu siklus akuntansi, tergantung mana yang lebih panjang.
2. Klasifikasi Utang Lancar (Current Liabilities)
a. Utang Dagang/Utang Usaha (Account Payable)
Account Payable adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang
harusnya dipenuhi dalam jangka waktu yang singkat, yang biasanya timbul

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

karena pembelian secara kredit barang dagangan ataukeperluan


operasional perusahaan.
Contoh soal :
Pada tanggal 1 Januari PT. Maju Jaya membeli barang dagang kepada PT.
Maju Lancar secara kredit senilai $5,000. Buatlah jurnalnya!
Jan, 1 Merchandise Inventory $5,000
Account Payable $5,000
Pada tanggal 10 Januari PT. Maju Jaya melunasi utangnya kepada PT.
Maju Lancar. Buatlah jurnalnya!
Jan, 10 Account Payable $5,000
Cash $5,000
b. Utang Wesel/Wesel Bayar (Notes Payable)
 Notes Payable lebih sering digunakan dari pada Accounts Payable
karena Notes Payable memberikan peminjam bukti resmi berupa
surat janji tertulis untuk melunasi pada jangka waktu tertentu.
Apabila waktu jatuh temponya kurang dari satu tahun, maka Notes
Payable akan masuk ke Current Liabilities dalam Statement of
Financial Position (Laporan Posisi Keuangan).
 Notes Payable (Wesel Bayar) memiliki karakteristik yang sama
dengan Notes Receivable (Wesel Tagih), berupa perhitungan bunga,
memiliki nilai nominal (face value) dan jangka waktu yang sudah
ditetapkan.
Contoh soal :
Pada tanggal 1 Maret 2018 PKN STAN menerbitkan wesel bayar untuk
merekonstruksi gedung perkuliahan senilai $6,000,000 dengan bukan
sebesar 5% dalam jangka waktu 1 tahun, Buatlah jurnal yang dicatat oleh
PKN STAN!
 Jurnal waktu penerbitan Wesel Bayar
Mar, 1 Cash $6,000,000
Notes Payable $6,000,000
 Jurnal pencatatan bunga secara akrual diakhir tahun
Des, 31 Interest Expense $250,000
Interest Payable $250,000
 Jurnal waktu pelunasan wesel bayar jatuh tempo
Mar, 1 Notes Payable $6,000,000
Interest Payable $250,000
Interest Expense* $50,000
Cash $6,300,000
(2/12 x 5% x $6,000,000)*

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

c. Jatuh Tempo Jangka Pendek untuk Utang Jangka Panjang (Current


Portions of Long-Term Debt)
Perusahaan sering memiliki bagian utang jangka panjang yang wajib
dilunasi dalam waktu satu tahun atau kurang. Bagian utang tersebut masuk
dalam utang jangka pendek, jenis utang lancar (current liabilities) seperti
ini tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan.
Contoh soal :
Pada 1 Januari 2018, PT. Mina menerbitkan Notes Payable sebesar
$30,000,000 dengan waktu jatuh tempo 4 tahun dan bunga 2%. Notes
Payable ini harus dicicil setiap tahun sebesar $5,000,000 mulai tanggal 1
Januari 2019. Maka PT. Mina membuat Statement of Financial Position
untuk periode 2018, $5,000,000 tersebut dilaporkan dalam posisi utang
jangka pendek (current liability) dan $25,000,000 dilaporkan dalam posisi
utang jangka panjang (non-current liability)
d. Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenue)
Adalah pendapatan yang diterima sebelum barang dikirim/jasa di berikan.
Artinya perusahaan-perusahaan tersebut mencatat pendapatan diterima di
muka, dimana pendapatan tersebut telah diterima sebelum perusahaan
melaksanakan kewajibannya (menyerahkan barang atau jasa). Dalam
Unearned Revenue akan ada 2 (dua) metode pencatatan yakni
pendekatan utang (neraca) dan pendekatan pendapatan (laba rugi).
Contoh soal :
Pada tanggal 31 Agustus 2019, Pak Hamdan menerima pembayaran uang
kost dari salah satu mahasiswa PKN STAN sebesar $2,400,000 untuk satu
tahun terhitung dari tanggal 1 September 2019. Maka jurnal yang dibuat
oleh Pak Hamdan adalah?
Pendekatan Utang (Neraca)
 Jurnal Umum
Aug, 31 Cash $2,400,000
Unearned Rent Revenue $2,400,000
 Jurnal Penyesuaian
Dec, 31 Unearned Rent Revenue $800,000
Rent Revenue $800,000
(Agust s/d Des = 4/12 x $2,400,000)
Pendekatan Pendapatan (Laba Rugi)
 Jurnal Umum
Aug, 31 Cash $2,400,000
Rent Revenue $2,400,000

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

 Jurnal Penyesuaian
Dec, 31 Rent Revenue $1,600,000
Unearned Rent Revenue $1,600,000
Catatan :
Untuk pencatatan menggunakan pendekatan laba rugi, maka di awal
periode berikutnya, akan digunakan jurnal pembalik (reversing entry)
untuk tetap menjaga konsistensi dalam pencatatan.
Jurnal Pembalik :
Jan, 1 Unearned Rent Revenue $1,600,000
Rent Revenue $1,600,000

B. Penyajian dan Pengungkapan Current Liabilities Dalam Laporan


Keuangan
1. Penyajian
Utang jangka pendek (current liabilities) disajikan setelah utang jangka
panjang (non-current liabilities) dalam Statement of Financial Position.

2. Pengungkapan/Analisis
Pengklasifikasian utang memungkinkan perusahaan untuk menganalisis
likuiditasnya. Hubungan antara aset lancar (current asset) dan utang jangka
pendek (current liabilities) dapat dianalisis dengan menggunakan dua metode,
yaitu:
 Working Capital
Working Capital = Current Assets – Current Liabilities
 Current Ratio
Rasio Lancar (Current Ratio) digunakan untuk membandingkan
likuiditas suatu perusahaan dalam ukuran yang berbeda pada satu
perusahaan dengan waktu yang berbeda.
Current Ratio = Current Assets : Current Liabilities
Adhirayakta x Panda Himas 2020
PENGANTAR AKUNTANSI 2

Adhirayakta x Panda Himas 2020


PENGANTAR AKUNTANSI 2

Tim Suplemen Panda Himas 2020

Anda mungkin juga menyukai