Anda di halaman 1dari 11

KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Teori Ekonomi

Dosen Pengampu: Hj. Nurul Hidayati, LC., M.S.I.

Disusun Oleh Kelompok 7:

1. Zuvan Dwi Budiharso (2040310002)


2. Reni Reviyanti (2040310014)
3. Siti Ulya Mukharromah (2040310024)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi
Islam” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu yaitu
Nurul Hidayati, LC., M.S.I. pada mata kuliah Teori Ekonomi. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Islam bagi penulis dan
pembaca.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Hidayati, LC., M.S.I. selaku
dosen pengampu mata kuliah Teori Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas ketidaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik dan saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Kudus, 19 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
C. Manfaat ............................................................................................................................................ 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Kebijakan Fiskal.......................................................................................................... 5
B. Kebijakan Fiskal dalam Perspektif Islam..................................................................................... 7
C. Perbedaan Kebijakan Fiskal Islam dan Konvensional................................................................ 8
BAB III....................................................................................................................................................... 10
PENUTUP.................................................................................................................................................. 10
A. Simpulan ........................................................................................................................................ 10
B. Saran .............................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan fiskal diartikan sebagai langkah pemerintah untuk membuat perubahan-
perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya yang bertujuan mengatasi masalah-
masalah ekonomi yang dihadapi. Kebijakan fiskal mendapat perhatian yang serius di dalam
tatanan perekonomian Islam sejak awal. Di dalam negara Islam, kebijakan fiskal merupakan
salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah. Tujuan tersebut adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas,
kekayaan, dan kepemilikan.

Kebijakan fiscal lahir karena adanya kesadaran terhadap pengaruh penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Pada ekonomi Islam, kebijakan fiscal telah dikenal sejak masa
Rasulullah SAW dan para sahabat. Prinsip Islam tentang kebijakan fiscal dan anggaran
berlanja bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi
kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang
sama. Kebijakan fiscal dianggap sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi pemerintah
(melalui perpajakan, pinjaman atau jaminan terhadap pengeluaran pemerintah).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiscal?
2. Bagaimanakah kebijakan fiscal dalam perspektif Islam?
3. Apa perbedaan antara kerbijakan fiscal Islam dan konvensional?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari kebijakan fiscal
2. Untuk mengetahui kebijakan fiscal dalam perspektif Islam
3. Untuk mengetahui perbedaan antara kebijakan fiscal Islam dan konvensional

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiscal adalah kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan
penerimaan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi.1 Atau dapat juga dikatakan
bahwa kebijakan fiscal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.
Menurut Zaini Ibrahim, kebijakan fiscal adalah kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.
Kebijakan fiscal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan
demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan
total. Kebijakan fiscal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan
pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.2
Kebijakan fiscal adalah kebijakan pemerintah dalam memungut pajak dan
membelanjakan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan ekonomi. Kebijakan fiscal
merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran
negara yang digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi.3
Kebijakan fiscal mempunyai dua instrument, yaitu kebijakan pendapatan dan
kebijakan belanja. Kedua instrument tersebut akan tercermin dalam anggaran belanja
negara. Kebijakan fiscal akan sangat tergantung pada dua instrument tersebut, yaitu
pendapatan dan pengeluaran.
Dalam perspektif ekonomi konvensional, Adiwarman A. Karim menuturkan bahwa
di dalam struktur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terdapat beberapa

1
Ani Sri Rahayu, Pengantar Kebijakan Fiskal, (Jakarta:Bumi Aksara, 2014), Ed, 1, Cet. 2, hal. 1

2
Noripin, Ekonomi Moneter, Buku II (BPEE-Yogyakarta: Yogyakarta, 1987), Ed. 1, Cet. 1
3
Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2014), 205.

5
instrument (alat) serta cara yang digunakan untuk menghimpun dana guna menjalankan
pemerintahan, antara lain sebagai berikut4:
1. Melaksanakan Bisnis
Pemerintah dapat melakukan bisnis seperti perusahaan lainnya, misalnya
dengan mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seperti halnya
perusahaan lain, dari perusahaan negara ini diharapkan memberikan
keuntungan yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan
negara.
2. Pajak
Penghimpunan dana yang umum dilakukan adalah dengan cara menarik
pajak dari masyarakat. Pajak dikenakan dalam berbagai bentuk seperti pajak
pendapatan, pajak bumi dan bangunan, dan sebagainya. Pajak yang dikenakan
kepada masyarakat tidak dibedakan terhadap bentuk usahanya sehingga dapat
menimbulkan ketidakstabilan. Pajak juga dibebankan oleh produsen kepada
konsumen dengan menaikkan harga barang atau jasa.
3. Meminjam Uang
Pemerintah dapat meminjam uang dari masyarakat atau sumber-sumber
yang lainnya dengan syarat harus dikembalikan di kemudian hari. Masyarakat
harus mengetahui dan mendapat informasi yang jelas bahwa di kemudian hari
mereka harus membayar pajak yang lebih besar untuk membayar utang yang
dipinjam hari ini. Meminjam uang hanya bersifat sementara dan tidak boleh
dilakukan secara terus-menerus.
Kebijakan fiscal juga bisa dikatakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang
sangat penting dalam rangka:
1. Membantu memperkecil fluktasi dari siklus usaha
2. Mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sustainable, kesempatan kerja
yang tinggi
3. Membebaskan dari inflasi yang tinggi atau bergejolak

4
Karim, Adiwarman A. (2007). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

6
B. Kebijakan Fiskal dalam Perspektif Islam
Prinsip Islam tentang kebijakan fiscal dan anggaran belanja bertujuan untuk
mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang
dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. Kebijakan
fiscal dianggap sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi perilaku manusia yang
dipengaruhi melalui insentif yang disediakan dengan meningkatkan pemasukan
pemerintah (melalui perpajakan pinjaman atau jaminan terhadap pengeluaran pemerintah).
Kebijakan fiscal dalam suatu daerah tentu diharapkan sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai
Islam karena tujuan pokok agama Islam adalah mencapai kesejahteraan umat manusia
secara keseluruhan.
Al-Qur’an tidak memberikan perincian kebijakan fiscal. Akan tetapi, ada beberapa
ajaran ekonomi dan prinsip-prinsip pengarah yang terekam dalam sunnah sebagai pengarah
dan penjelasnya. Dengan demikian, sunnah Nabi menjadi sumber penting kedua keuangan
public dalam Islam setelah Al-Qur’an.5
Dalam Islam, kebijakan fiscal merupakan suatu kewajiban negara dan menjadi hak
rakyat, sehingga kebijakan fiscal bukanlah semata-mata sebagai suatu kebutuhan untuk
perbaikan ekonomi maupun untuk peningkatan kesejahteraan rakyat saja, akan tetapi lebih
pada penciptaan mekanisme distribusi ekonomi yang adil. Karena hakikat permasalahan
ekonomi yang melanda umat manusia adalah bagaimana distribusi harta di tengah-tengah
masyarakat terjadi. Jadi uang public dipandang sebagai amanah di tangan penguasa dan
harus diarahkan pertama-tama pada lapisan masyarakat yang lemah dan orang-orang
miskin, sehingga tercipta keamanan masyarakat dan kesejahteraan umum.6
Kebijakan fiscal dan keuangan mendapat perhatian serius dalam tata perekonomian
Islam sejak awal. Dalam negara Islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat
untuk mencapai tujuan syariah termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap
menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan, dan kepemelikan. Kebijakan
fiscal memegang peran penting dalam sistem ekonomi Islam bila dibandingkan dengan
kebijakan moneter. Adanya larangan tentang riba serta kewajiban tentang pengeluaran

5
Rahmawati, L. (2016). Sistem Kebijakan Fiskal Modern dan Islam. OECONOMICUS Journal of Economics, 1(1),
21-48.
6
Rahmawati, L. (2008). Kebijakan Fiskal dalam Islam. Al-Qānūn, 11(2), 436-461.

7
zakat menyiratkan tentang pentingnya kebijakan fiscal dibandingkan dengan kebijakan
moneter. Larangan riba yang diberlakukan pada tahun Hijriyah keempat telah
mengakibatkan sistem ekonomi Islam yang dilakukan oleh Nabi terutama bersandar pada
kebijakan fiskalnya. Sementara itu, negara Islam yang dibangun Nabi tidak mewarisi harta
sebagaimana layaknya dalam pendirian suatu negara. Oleh karena itu, kita akan mampu
melihat bagaimana kebijakan fiscal sangat memegang peran penting dalam membangun
negara Islam tersebut.
Dalam kebijakan fiscal menurut Islam, selain pajak dikenal pula zakat yang
merupakan salah satu inti ajaran Islam. Islam menentukan infak dan mewajibkan zakat
kepada orang kaya. Zakat merupakan sarana penyucian diri dan harta karena pada dasarnya
dalam harta manusia terdapat harta orang lain yang harus diberikan. Negara berhak
mengumpulkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya serta
memeriksa siapa saja yang tidak mau mengeluarkan zakat dan mengingatkan para wajib
zakat.

C. Perbedaan Kebijakan Fiskal Islam dan Konvensional


1. Kebijakan Fiskal Islam
Zaman Rasulullah, sisi penerimaan APBN Islam terdiri dari: kharraj, zakat, khums,
jizyah, dan penerimaan lain yaitu dari kaffarah (denda).7
Tujuan dari kebijakan fiscal dalam Islam adalah untuk menciptakan stabilitas
ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menciptakan stabilitas ekonomi,
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan pendapatan, ditambah
dengan tujuan lain yang terkandung dalam aturan Islam yaitu Islam menetapkan pada
tempat yang tinggi akan terwujudnya persamaan dan demokrasi. Dalam Islam konsep
kesejahteraannya sangat luas meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat serta
peningkatan spiritual lebih ditekankan daripada pemilikan material.8
2. Kebijakan Fiskal Konvensional
Di dalam struktur APBN terdapat beberapa cara yang digunakan untuk
menghimpun dana guna menjalankan pemerintahan, antara lain dengan melakukan
bisnis yaitu mendirikan BUMN, pajak dalam berbagai bentuk seperti pajak pendapatan,

7
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), 257.
8
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 171.

8
pajak pennualan, pajak bumi dan bangunan tanpa membedakan bentuk usahanya, juga
dengan meminjam uang.
Tujuan kebijakan fiscal konvensional yaitu konsep kesejahteraan hidup yaitu
mendapatkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia. Tidak ada sesuatu yang
diberikan kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan spiritual manusia.

9
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Kebijakan fiscal adalah kebijakan pemerintah dalam memungut pajak dan
membelanjakan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan ekonomi. Kebijakan fiscal
mempunyai dua instrument, yaitu kebijakan pendapatan dan kebijakan belanja. Kedua
instrument tersebut akan tercermin dalam anggaran belanja negara. Sementara dalam
perspektif ekonomi konvensional, kebijakan fiscal mempunyai tiga instrument, yaitu
melakukan bisnis, pajak, dan meminjam uang. Dalam Islam, kebijakan fiscal merupakan
suatu kewajiban negara dan menjadi hak rakyat, sehingga kebijakan fiscal bukanlah
semata-mata sebagai suatu kebutuhan untuk perbaikan ekonomi maupun untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat saja, akan tetapi lebih pada penciptaan mekanisme
distribusi ekonomi yang adil. Dalam kebijakan fiscal menurut Islam, selain pajak dikenal
pula zakat yang merupakan salah satu inti ajaran Islam. Islam menentukan infak dan
mewajibkan zakat kepada orang kaya.
Kebijakan fiscal dalam Islam dalam sisi penerimaan APBN terdiri dari kharraj,
zakat, khums, jizyah, dan penerimaan lain yaitu dari kaffarah (denda). Sedangkan
kebijakan fiscal konvensional, dalam sisi penerimaan APBN terdapat beberapa macam
yaitu dengan melakukan bisnis yaitu mendirikan BUMN, pajak dalam berbagai bentuk
seperti pajak pendapatan, pajak pennualan, pajak bumi dan bangunan tanpa membedakan
bentuk usahanya, juga dengan meminjam uang.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami paparkan mengenai Kebijakan Fiskal dalam
Ekonomi Islam. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami harapkan
supaya makalah ini dapat disusun lebih baik lagi di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), 257.

Ani Sri Rahayu, Pengantar Kebijakan Fiskal, (Jakarta:Bumi Aksara, 2014), Ed, 1, Cet. 2, hal. 1

Eko Suprayitno, Ekonomi Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 171.

Karim, Adiwarman A. (2007). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Noripin, Ekonomi Moneter, Buku II (BPEE-Yogyakarta: Yogyakarta, 1987), Ed. 1, Cet. 1

Rahmawati, L. (2008). Kebijakan Fiskal dalam Islam. Al-Qānūn, 11(2), 436-461.

Rahmawati, L. (2016). Sistem Kebijakan Fiskal Modern dan Islam. OECONOMICUS Journal of
Economics, 1(1), 21-48.

Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014), 205.

Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro, (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten: Banten, 2013), Cet. 1, edisi Revisi,
hal. 193.

11

Anda mungkin juga menyukai