Anda di halaman 1dari 12

Konsep dan Inisiasi Pengembangan

Kota Kreatif Baik di Indonesia dan Dunia.

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kreatif


Dosen Pengampu Susanti Kurniawati, M.Si.

Disusun oleh:

1. Salsabilla R S (1802044)
2. Viya Fatwa (1808219)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “konsep dan inisiasi pengembangan kota kreatif baik di Indonesia dan
Dunia.” ini. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Prof. Dr. H. Eeng Ahman,
MS. dan ibu Susanti Kurniawati, M.Si. selaku dosen mata kuliah Ekonomi Kreatif
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami selaku penyusun serta pembaca mengenai Kota
Kreatif. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bandung, 23 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................6
1.3 Tujuan...........................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
2.1 Pengembangan kota kreatif di Indonesia dan dunia................................7
2.2 Keterkaitan Kota dan Kreativitas.............................................................9
2.3 Inisiatif British Council Creative Cities.....................................................10
BAB III..................................................................................................................12
KESIMPULAN & SARAN.................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota merupakan pusat pemukiman dan kegiatan penduduk, kota adalah
salah satu bagian dari tempat hidup manusia. Mengenai sistem kota adalah
sekelompok kota-kota yang saling tergantung satu sama lain secara fungsional
dalam suatu wilayah dan berpengaruh terhadap wilayah sekitarnya. Dalam hal
ini daerah pemukiman di kota tidak memiliki suatu patokan yang berasal dari
kota itu sendiri, akan tetapi dari kehidupan samping didalamnya menjadi suatu
yang nyata dan bahwa kota juga terdapat sifat yang dapat juga mempengaruhi
kehidupan sekitar tempatnya yang lain. Dapat di lihat dari tempat dimana
suatu kota yang kurang baik maka kehidupan masyarakatnya akan kurang
sejahtera.
Sebuah kota memiliki keunikannya masing-masing. Mulai dari keunikan
masyarakat atau penduduknya, keunikan budayanya, keunikan wilayahnya
hingga keunikan cara-cara mereka melakukan perekonomian. Dalam hal ini
kota-kota memiliki sector ekonomi yang unik dan berbeda dengan kota
lainnya dan memproduksi sesuatu yang berasal dari keunikan wilayahnya
yang tidak dimiliki oleh wilayah yang lainnya dengan adanya keunikan itu dan
hasil produksi barang yang tidak dimiliki oleh kota yang lain maka kota-kota
saling bekerja sama dengan kota yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka yang kompleks dan saling menguntungkan. Namun ada kota-
kota yang dimana memiliki potensi baik dari sumber alamnya maupun sumber
daya manusianya yang kurang di kembangkan, yang juga menjadi masalah
khususnya bagi kota itu sendiri dan juga baik secara kehidupan dan
ekonominya maka dari itu seorang ahli tata kota di inggris mencetuskan
konsep untuk mengembangkan sumber daya – sumber daya dari sebuah kota
yaitu konsep kota kreatif oleh Charles Landry (1995) dalam Manisyah (2009)
dalam bukunya yang berjudul The Creative: A Toolkit for Urban Innovators.
Yang berisi tentang kota kreatif adalah kota yang membuat lingkungan yang

4
memberikan seseorang untuk berpikir, berencana, dan melakukan dengan
imajinasi untuk memberikan peluang yang menjadi solusi sebuah masalah.
Konsep ini merupakan sebuah terobosan baru untuk meningkatkan dan
juga menggali potensi kota-kota untuk mengolah sumber dayanya dan
meningkatkan taraf kesejahteraan kota dan penduduknya. Dengan
menampilkan kreativitas yang terbentuk dalam sebuah aktivitas industri yang
disebut industri kreatif dan memiliki sebagai sekelompok aktivitas ekonomi
yang berhubungan dengan ciptaan dan informasi. Kota kreatif juga
merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia),
dengan begitu konsep kreatif ini bisa menjadi sebuah keberlanjutan sebuah
kota untuk di masa mendatang. Dikarenakan kota kreatif telah menjadi
konsensus global untuk memastikan keberlanjutan sebuah kota di masa depan.
Dimana hasil survei Mega trend soal kependudukan Indonesia jika merujuk
pada hasil statistik Migran Survei Sosial Ekonomi Nasional 2019 (Badan
Pusat Statistik) pada tahun 2050, diperkirakan sekitar 70% penduduk dunia
akan hidup di dearah perkotaan.
Dengan pesatnya perkembangan kota kreatif tentunya akan menjadi
stimulus untuk kota-kota lainnya baik dari wilayah regional maupun global
untuk dapat menggali potensi-potensi dalam dirinya sehingga kota tersebut
menjadi sejahtera, berkualitas dan nyaman bagi masyarakatnya untuk hidup di
dalam kotanya.
Membangun Kota Kreatif harus ada aspek-aspek yang harus dilakukan.
Setidaknya ada tiga aspek penting yang perlu dilakukan untuk menanamkan
konsep Kota Kreatif, yaitu pemeliharaan dan pengembangan potensi Ekonomi
Kreatif, pemeliharaan Creative Class (golongan atau individu kreatif), serta
perencanaan dan pengembangan Lingkungan Kreatif. Tiga hal ini menjadi
syarat yang sangat fundamental dan vital bagi kota yang ingin menjadi
Creative City.

5
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang didapat
adalah
1. Bagaimana Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia dan dunia?
2. Bagaimana Keterkaitan Kota dan Kreativitas ?
3. Bagaimana Inisiatif Creative Cities (The British Council) dalam
Pemikiran Kota Kreatif ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Kota kreatif di Indonesia dan dunia
2. Mengetahui Keterkaitan Kota dan Kreativitas
3. Mengetahui Inisiatif Creative Cities (The british council) dalam
Pemikiran Kota Kreatif

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan kota kreatif di Indonesia dan dunia

Lahirnya konsep Kota Kreatif berawal dari buah pikiran Charles Landry
dan Franci Bianchini yang tertulis dalam buku “The Creative City”. Menurut
Landry dan Bianchini, bagi kota yang ingin menjadi sebuah Kota Kreatif harus
melaksanakan 7 langkah dalam usahanya untuk menciptakan lingkungan dan
atmosfir kota yang kreatif. Pertama, mengubah rintangan menjadi kreativitas.
Bagi sebuah kota kreatif, rintangan adalah kesempatan, dimana rintangan menjadi
pendorong dan bahan untuk berfikir kreatif melalui analisis yang kritis dan
imajinatif sehingga dapat memunculkan solusi yang tepat. Kedua, menciptakan
lebih banyak lagi individu-individu kreatif. Ketiga, menggunakan katalisator
berupa ruang kreatif baik fisik maupun non-fisik. Keempat, menyeimbangkan
kosmopolitanisme dan lokalisme kota. Untuk menghindari nilai-nilai lokal kota
hilang karena adanya pembangunan yang terus berkembang, perlu bagi sebuah
kota untuk menyeimbangkan kosmopolitanisme dan nilai-nilai lokal yang ada.
Kelima, partisipasi masyarakat yang tidak hanya selogan. Dalam hal ini, warga
kota harus menumbuhkan rasa kepemilikannya terhadap lingkungan kota sebagai
tempat tinggal dan tempat beraktivitas. Keenam, penyediaan layanan dan
infrastruktur yang baik. Ketujuh, menajemen birokrasi yang praktis dan efektif.
Pengembangan kota kreatif sudah sangat berkembang saat ini baik kota-
kota di di dunia bahkan di Indonesia sendiri, di sejumlah kota di berbagai negara
memiliki pilar utama ekonominya, Kreativitas ini sangat bermanfaat bagi
pengembangan masyarakatnya sehingga kota tersebut menjadi aman, kuat,
inklusif, sejahtera dan berkelanjutan. Berdasarkan artikel oleh sebab itu UNESCO
sendiri membentuk Jaringan Kota Kreatif Dunia (UCCN) agar kota-kota kreatif
ini saling terhubung dan bisa bekerja sama satu sama lain. Hingga tahun 2019,
terhitung ada 246 kota yang sudah ditetapkan sebagai kota kreatif dunia di bidang
sastra, desain, kerajinan dan seni budaya, film, musik, seni instalasi, dan
gastronomi.

7
Dilansir dari laman resmi UNESCO beberapa kota kreatif di dunia adalah
sebagai berikut :
1. Jeonju, Korea Selatan
Kota ini merupakan kota kreatif yang menonjolkan tentang keunikan
masakan tradionalnya, bukan hanya saja merebut hati warga dunia dengan
hidangan masakannya kota ini pun menarik juga yang merupakan salah
satu pusat kuliner di negaranya. Jeonju juga menawarkan berbagai
program kuliner dan memasak tradisional di universitas, sekolah
menengah, dan institusi swasta. berbagai festival kuliner juga diadakan di
sini, termasuk Jeonju Bibimbap Festival dan International Fermented Food
Expo yang membuat makanan tradisional Korea dikenal dunia. Tak heran
pada 2012, UNESCO menobatkannya sebagai kota kreatif dunia bidang
gastronomi atau seni tata boga.
2. Aswan, Mesir
Kota ini berdekatan dengan sungai nil dan merupakan kota yang paling
awal ditetapkan oleh unesco sebagai salah satu kota kreatif dunia. Kota ini
menonjolkan sisi kreativitasnya dengan kerajinan Aswan yang juga
dijuluki Kota Emas ini punya warisan seni budaya, jerativitas, dan
pendidikan seni, Aswan juga memiliki sebuah lembaga yang khusus untuk
melestarikan seni budayanya. Mereka pun selalu mengadakan berbagai
acara bertaraf internasional yang melibatkan seniman dari seluruh dunia.
Maka dari itu tak heran kota ini ditetapkan sebagai kota kreatif dunia
bidang kerajinan dan seni budaya pada tahun 2005.
3. Bandung
Populasi kota bandung yang kurang lebih Dihuni 2,5 juta penduduk, 56
persen aktivitas ekonomi di Bandung rupanya bergantung pada sektor
desain, termasuk fashion, desain grafis, dan media digital. Dan didukung
oleh pemerintah setempat yang memberikan rangsangan kepada
masyarakat bandung untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan
ekonomi kreatif .
4. Pekalongan

8
Kota ini menonjolkan kerajinan khasnya yaitu seni batik dan kerajinan
tangan yang lain yang menjadi pilar utama industry perekonomian
masyarakatnya dan juga batik merupakan identitas penting bagi
masyarakat pekalongan. Laman UNESCO pun menyebut Pekalongan
merupakan contoh yang sangat bagus tentang pembangunan berbasis
budaya yang mampu mendukung warganya, terutama perempuan.
Pasalnya, lewat batik, perempuan mampu mendapat penghasilan yang
layak dan membantu meningkatkan kualitas hidup. Pekalongan ditetapkan
UNESCO sebagai kota kreatif dunia bidang kerajinan dan seni budaya di
tahun 2014.

2.2 Keterkaitan Kota dan Kreativitas


Keterkaitan kota dengan kreativitas warganya tergantung dengan SDM-
nya (sumber daya manusia) yang mana dengan kemampuan mereka dan sumber
daya yang mereka miliki ditambah dengan tingkat pengetahuan dan juga budaya
mendorong mereka untuk mengembangkan industri-indurstri kreatif sesuai
dengan kondisi dan situasi kotanya. Kota kreatif adalah kota yang di dalamnya
terdapat individu-individu kreatif yang melakukan segala sesuatu dengan cara
yang kreatif (Landry, 1998).

Dalam bukunya Landry mengatakan bahwa ada indikator yang berpeluang


menjadi sebuah kota kreatif. Terdapat tiga aspek penting yang dapat
memformulasikan kota kreatif, yaitu:
1. Pemeliharaan dan pengembangan potensi Ekonomi Kreatif
2. Pemeliharaan Creative Class (golongan atau individu kreatif)
3. Perencanaaan dan pengembangan Lingkungan Kreatif

Aspek pokok ini menjadi alat ukur penting dikarenakan aspek tersebut
mencakupi semua yang ada pada kota yaitu terkait dengan aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Yang menjadi terbentuknya kota dengan berbagai kreativitas
yang di hasilkan masyarakatnya.

9
2.3 Inisiatif British council creative cities
British council merupakan salah satu lembaga yang ikut serta dalam
mengembangkan kota kreatif. Dengan adanya sebuah riset pengembangan untuk
mencari kota-kota yang memiliki potensi-potensi besar yang dapat di gali dengan
tujuan mengembangkan sumber daya yang ada baik SDA maupun SDM dalam
kota untuk membentuk industry kreatif. Riset Kota Kreatif adalah program yang
digagas oleh British Council, dalam kemitraannya dengan organisasi masyarakat
setempat. Baik di belahan dunia dan juga Khususnya di Indonesia sendiri dimana
berdasarkan laman jaringan british council sendiri bahwa pemerintah Indonesia
melalui Kementerian Perdagangan kemudian menciptakan perencanaan Ekonomi
Kreatif, dengan fokus pada pengembangan industri kreatif dan kota-kota kreatif.
Setelah delapan tahun, industri kreatif Indonesia berkembang pesat, dengan
banyak komunitas kreatif yang berkembang berdasarkan keterampilan
kewirausahaan dan upaya sendiri. Oleh sebab itu inisiatif yang di gagas oleh
british council dengan tujuan mencari creative cities atau kota kreatif.
Terinspirasi oleh keberhasilan sektor kreatif di Bandung, program ini
merupakan penelitian bersama dengan fokus pada cara mengembangkan potensi
kreatif di kota/ komunitas urban. Penelitian ini akan dimulai di Surabaya dan
Makassar, dengan rencana jangka panjang untuk penelitian di kota-kota lain
seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Solo. Temuan dari
penelitian ini akan dibagikan secara publik dan dapat digunakan sebagai
rekomendasi kebijakan dan program aksi pemerintah. Pada saat yang sama, proses
berjejaring dan berbagi antara kota-kota telah memungkinkan mereka untuk
membentuk Jaringan Kota Kreatif di Indonesia.

10
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Kota kreatif secara langsung telah menyadarkan bahwa kegiatan pada
proses penciptaan dan transaksi nilai. Ekonomi kreatif menandakan perpindahan
ide dan ekspresi kreativitas menjadi suatu produk nilai komersial. Hal ini maka
berkaitan kota yang sekaligus menjadi wadah untuk mendorong warganya dalam
mengembangkan kegiatan kreatif yang pada akhirnya dapat menumbuhkan
industry ekonomi di kotanya. Dalam menciptakan konsep kota kreatif perlu
dipahami tiga aspek yang sangat penting, yaitu Pemeliharaan dan pengembangan
potensi Ekonomi Kreatif, Pemeliharaan Creative Class (golongan atau individu
kreatif), Perencanaaan dan pengembangan Lingkungan Kreatif. Ketiga aspek
pokok ini menjadi alat ukur penting dikarenakan aspek tersebut mencakupi semua
yang ada pada kota yaitu terkait dengan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Selain di berbagai belahan dunia seperti kota Aswan di mesir, kota Jeonju
di Korea selatan bahkan Di Indonesia sendiri, konsep kota kreatif telah diterapkan
di beberapa kota, seperti Bandung dan Pekalongan Adanya konsep kota kreatif
dapat memberikan tentu akan memberikan stimulus bagi kota-kota di dunia untuk
dapat menggali potensi-potensi yang dimikinya. Sehingga, Kota bisa menjadi
tempat yang aman dan nyaman juga berkualitas sehingga menjadi tempat yang
ramah untuk ditinggali. Kota menjadi wadah yang tepat untuk menuangkan
kreatifitas manusia, baik individual maupun komunal, maka dibutuhkannya wadah
yang tepat untuk menuangkan kreatifitas manusia melalui konsep kota kreatif.
3.2 Saran
  penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan terutama dalam
keterbatasan kata-kata dan penyusunan nya, penulis berharap industry kota kreatif
di Indonesia dapat berkembang dengan di dorong oleh bantuan dari pemerintah
yang sangat mendukung untuk kemajuan kota kreatif di Indonesia dan tetap terus
mencari dan menggali potensi yang ada di setiap kota di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Edi, M. (2020, Februari 21). Menjadi Kota Kreatif Adalah Pilihan. Retrieved
from Madani News: https://madani-news.com/menjadi-kota-kreatif-
adalah-pilihan/
Eneng, R (2017). Bandung, British Council dan Tiga Kota di Skotlandia Jalin Kerja
Sama Industri Kreatif.
https://ayobandung.com/read/2017/08/01/22281/bandung-british-council-dan-
tiga-kota-di-skotlandia-jalin-kerja-sama-industri-kreatif.

Kemdikbud. (n.d.). UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Retrieved from


Kemdikbud.
Landry, C. d. (1995). The Creative City. Bournes Green: Comedia.
Noema. (2016). Riset Kota Kreatif. https://www.britishcouncil.id/program/seni/ekonomi-
kreatif/riset-kota-kreatif

Neariah, A. (2021) Langkah Strategis Pasca-bonus Demografi.


https://kumparan.com/aqil-neariah/langkah-strategis-pasca-bonus-demografi-
1v9JuApzhaC/full.

Puspitaningrum, C. (2019, November 5). 5 Kota Kreatif Dunia Versi UNESCO,


Ada 3 dari Indonesia. Retrieved from Akurat: https://akurat.co/id-843005-
read-5-kota-kreatif-dunia-versi-unesco-ada-3-dari-indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai