Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Rizki Pratama Johanis Paransa S.M., M.A.B
sebagai dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah membantu
memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada pihak-pihak yang turut membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan segala bentuk kritik dan
saran yang dapat membangun dari berbagai pihak. Semoga apa yang kami tuliskan
pada makalah ini dapat berguna bagi kami dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Etika merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat bekerja di suatu
perusahaan. Etika dalam nilai dan norma moral ini menjadi sulit dibedakan dengan etiket yang
merupakan norma sopan santun. Etiket menekankan pada situasi dan kondisi, baik daerah, budaya
dan pengaruh perkembangan teknologi. Etika komunikasi sendiri dapat diartikan sebagai prinsip -
prinsip kode etik perusahaan. Komunikasi dalam dunia bisnis berfokus kepada kegiatan yang
hanya terjadi dalam suatu jaringan yang memiliki kepentingan yang sama. Dalam menjalankan
bisnis, semua pihak yang memiliki kepentingan selalu berprinsip bahwa " ketika saya memberikan
hal ini ini agar kamu nanti memberikan juga kepadaku sesuatu ".
Etika menjadi kesatuan dan pemahaman bersama, tidak terbatas oleh waktu , misal
mencuri, di belahan dunia manapun mencuri tentu saja dilarang dan merupakan perbuatan
kriminal. Dalam konteks bisnis pun demikian, apabila dalam memproduksi dan menyebarluaskan
informasi mengenai produk atau jasa namun dengan cara menipu atau menampilan fakta yang
bukan sebenarnya, jelas saja itu melanggar etika bisnis.
1
Apa saja yang harus dilakukan seseorang dalam etika komunikasi bisnis?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, etika sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu 'ethos'. Etos bermakna
adat atau kebiasaan (costum). Sementara dalam bahasa Arab, etika dipadankan dengan kata
'akhlak' atau 'Khuluq' yang artinya budi pekerti yang agung sehingga dapat diteladani. Etika sering
juga dikatakan sebagai studi mengenai benar atau salah dalam tingkah laku manusia. . Sedangkan
komunikasi dalam etimologis yaitu "cum" yang berarti "dengan" atau "bersama dengan". Lalu ada
kata "units" yang memiliki arti " sebuah " , dengan demikian jika digabung maka menjadi
communio dalam bahasa inggris "common" artinya "kesamaan ". Sehingga dapat diartikan bahwa
orang yang melakukan komunikasi dengan orang lain maka orang tersebut memiliki kesamaan.
Kesamaan ini membuat komunikasi dapat dengan mudah dimaknai dan dimengerti baik bagi
pengirim pesan maupun bagi penerima pesan. Sedangkan bisnis merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan produksi barang atau jasa yang dilakukan oleh organisasi niaga atau organisasi
yang berorientasi pada profit making yang didapatkan dari pengguna atau konsumen.
Etika komunikasi bisnis sendiri dianggap sebagai prinsip-prinsip kode tertulis maupun
tidak tertulis dan nilai-nilai yang membuat keputusan serta tindakan dalam sebuah perusahaan.
Etika komunikasi bisnis yang efektif tentu memiliki peran penting dalam menguatkan posisi
organisasi bisnis dan memperkuat budaya organisasi bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan atau organisasi bisnis diminta untuk merancang berbagai pesan pada komunikasi bisnis
yang beretika dengan mempertimbangkan norma dan nilai yang berlaku dan sesuai dengan target
pasarnya.
Sementara itu, etika dalam bisnis menurut Carrol dan Buchollz (2005) dapat
dikelompokkkan ke dalam tiga hal berikut:
1. Immoral management. Dalam hal ini merupakan tingkatan terendah dari manajemen
dalam menerapkan prinsip- prinsip etika bisnis. Seharusnya manajer dalam kategori ini
3
tidak mementingkan apa yang dimaksud dengan moralitas baik dalam organisasi
bisnisnya maupun dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
2. Amoral management. Sedangkan yang kedua ini berbeda dengan immoral management
dimana manajer dalam tipe ini bukan tidak tahu sama sekali dengan etika dan moralitas
akan tetapi manajer yang tidak sengaja berbuat amoral dan ada juga yang dengan sengaja
berbuat amoral
3. Moral management. Yang terakhir merupakan tingkatan tertinggi dalam penerapan nilai-
nilai dan etika pada suatu organisasi bisnis. Nilai-nilai dan moralitas diletakkan dalam
level tertinggi dari segala bentuk perilaku dan aktivitas bisnis. Manajer yang
mengedepankan moral management ini tidak hanya menerima dan mematuhi nilai-nilai
dan aturan yang berlaku melainkan juga karena dampak yang luas di masyarakat
ditambah lagi dengan masyarakat industri yang kritis. Kedua, keakuratan informasi
(accuracy). Ini karena pelaku bisnis merupakan komunikator dalam pesan komunikasi
bisnis sehingga pelaku bisnis harus benar-benar yakin dengan ketepatan informasi yang
disampaikannya. Ketiga, bebas dan bertanggungjawab. Hal ini berkaitan dengan
informasi yang disampaikan oleh pelaku bisnis. Ini boleh berupa apa saja asalkan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Keempat, kritik konstruktif, yaitu pelaku bisnis
harus siap menerima kritik yang membangun dari konsumennya.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan untuk membangun hubungan antar
perusahaan dalam dunia bisnis. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk bersama-sama
mempromosikan atau menyajikan nilai produk atau jasa milik perusahaan kepada pembeli dan
pelaku usaha lain yang ingin berbisnis dengan pelaku usaha terkait.
Pada dasarnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi, diantaranya menurut Amirah
(2013), adalah persepsi, nilai, emosi, latar belakang, peran, pengetahuan dan hubungan.
4
1. Persepsi
Dalam hal ini, komunikator harus dapat memprediksi melalui persepsi yang
berbeda terkait apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh
komunikan atau penerima.
2. Keberhasilan teknologi informasi dan komunikasi
Di era teknologi saat ini, efektivitas komunikasi bisnis juga mempengaruhi
komunikasi dalam teknologi informasi. Ini termasuk nilai produk dan ukuran jenis
produksi yang karakteristiknya berbeda dengan sistem informasi yang dibutuhkan.
Selain itu, jaringan teknologi informasi dan komunikasi juga dibutuhkan untuk
menyediakan jaringan yang luas bahkan sampai ke pelosok daerah. Dan akhirnya, kinerja
tinggi perusahaan juga merupakan faktor penentu dan biaya dapat dianggap efektif.
Memang, internet merupakan media yang memegang peranan penting dalam
perkembangan bisnis. Pengembangan bisnis mencakup nilai produk, operasi, dan
layanan. Kegiatan yang dapat dilakukan di internet antara lain :
a. Berbagi data internal.
b. Rekrut.
c. Mencari mitra atau pelanggan. Pencarian informasi eksternal.
d. Beli bahan.
e. Produk promosi.
f. Basis pelanggan.
g. Kerjasama komunikasi dengan mitra. Publikasi pengembangan bisnis.
3. Akurasi
Dalam hal ini karena komunikator pasti memiliki mood yang berbeda. Agar
informasi sampai dengan benar, komunikator harus mengungkapkan atau melatih pikiran
komunikator.
4. Kredibilitas
Komunikator juga harus memastikan bahwa komunikator dapat dipercaya,
sehingga ia juga mendapat kepercayaan dari komunikator.
5. Kontrol
Penulis komunikasi pasti akan memberikan umpan balik dalam bentuk komentar.
Disinilah tugas komunikator untuk dapat mengontrol respon komunikator.
5
6. Kesesuaian
Seorang komunikator yang baik menjaga kepercayaan dan hubungan yang baik
dengan komunikator. Sehingga terjalin silaturahmi antara perusahaan dengan
komunikator.
6
e. Tidak ragu untuk menegur bawahan atau orang lain apabila mereka
berbuat sebuah kesalahan
2. Membina hubungan dengan rekan kerja
a. Saling menghormati meskipun memegang kedudukan yang lebih tinggi
b. Bersikap objektif, ramah, serta tidak membeda-bedakan sesama rekan
kerja
c. Membangun relasi seluas-luasnya dan tidak berpihak kepada sebuah
kelompok tertentu.
3. Memanfaatkan fasilitas perusahaan
a. Menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan keperluan perusahaan
b. Mengetahui hak dan kewajiban pegawai/karyawan agar tidak terjadi
penyalahgunaan fasilitas dikarenakan ketidaktahuan Anda
c. Menjaga serta merawat fasilitas perusahaan yang ada
Komunikasi bisnis menjadi faktor penting dalam kegiatan bisnis untuk mencapai
keuntungan. Keuntungan ini tidak hanya dirasakan oleh pemegang modal namun juga harus
dirasakan oleh seluruh stakeholder. Dalam mencapai keuntungan yang diharapkan, perusahaan
harus tetap menerapkan etika atau kode etik dalam komunikasi bisnis.
Manfaat kode etik perusahaan dalam komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa pesan-pesan bisnis yang dikirimkan dan diterima adalah pesan-
pesan yang bersifat netral dan tidak menyerang berbagai pihak.
b. Menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk
meningkatkan kredibilitas perusahaan.
c. Menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan dapat mengatur dirinya sendiri (self-
regulation) tanpa perlu campur tangan dari pihak lain termasuk pemerintah.
7
d. Menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan sangat tegas di dalam pengambilan
sikap terutama berhadapan dengan kepentingan pihak ketiga seperti elit partai politik
atau aparatur pemerintah.
e. Menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk mengelola
perusahaan sesuai dengan tuntutan etika yang berlaku (Bertens, 2000: 381-382).
Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari etika komunikasi bisnis yang umum
digunakan dalam dunia bisnis (Kumar, 2014):
Akhir-akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis
terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan luas
kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam pembangunan
ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme
pasar. Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh
keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang
berlaku. Apalagi persaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari Indonesia
8
yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak kalah dari produk-
produk lainnya. Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut
mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang
terkandung dalam Indomie adalah methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat).
Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat
(08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie dari
peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan
produk dari Indomie.
Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera
memanggil Kepala BPOM Kustantinah. “Kita akan mengundang BPOM untuk menjelaskan
masalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini,” kata Ketua Komisi IX
DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). Komisi IX DPR
akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadi, apalagi pihak negara luar yang
mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie.
A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung di dalam
Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan
pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini
umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri
pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan
tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan
bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasan mie
instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman
untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah. Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketentuan aman
untuk dikonsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram
dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa
mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.
9
Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan
karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika dalam komunikasi memiliki peran penting dalam melaksanakan suatu kerja sama
atau bisnis, yaitu untuk membangun relasi antar perusahaan dengan tujuan mempromosikan atau
menyajikan nilai produk atau jasa milik perusahaan kepada pembeli dan pelaku usaha lain yang
ingin berbisnis dengan pelaku usaha terkait. Selain itu , perlu diperhatikan hal- hal yang harus
diterapkan dalam etika komunikasi bisnis guna menjaga dan menumbuhkan suasana yang sehat
dan kondusif bagi setiap pekerja.
Dengan etika bisnis, dimungkinkan untuk menghindari tindakan yang tidak memihak dan
merugikan orang lain. Etika komunikasi bisnis juga memiliki beberapa karakteristik serta fungsi-
fungsi yang mana menjadi faktor penting dalam kegiatan bisnis untuk mencapai keuntungan ,
namun keuntungan yang dimaksud tidak hanya dirasakan oleh pemegang modal namun juga harus
dirasakan oleh seluruh stakeholder.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, D. P. (2022). Etika Komunikasi Bisnis. Dalam H. F. Ningrum, Komunikasi Bisnis (hal.
195-199). Yogyakarta: Media Sains Indonesia. Diambil kembali dari
info:gWCqUVIcsiEJ:scholar.google.com/
Etika Bisnis Pemahaman Teori Secara Komprehensif Dan Implementasinya, Dr. Ir. Arissetyanto
Nugroho, MM & Agus Arijanto, SE, MM ; IPB Press 2015
12