PERDUKUNAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Agama Islam Semester Satu
yang Diampu oleh Rohmat Suprapto. S.Ag. Mg.
OLEH :
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Pandangan Islam Mengenai Perdukunan Penyusunan makalah ini merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dalam penulisan makalah ini menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah.. 2
C. Tujuan. 2
BAB II PEMBAHASAN.. 3
A. Pengertian Perdukunan.. 3
B. Pandangan islam mengenai Perdukunan 4
C. Cara Dukun Mendapatkan Informasi. 6
D. Hukum Perdukunan 9
E. Cara Memberantas Perdukunan.... 12
BAB III PENUTUP. 14
A. Kesimpulan... 14
B. Saran. 14
DAFTAR PUSTAKA.. 15
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan peradaban manusia, seringkali diukur dengan kemajuan
teknologi dan semakin lepasnya masyarakat dari praktik-praktik berbau
tahayul. Namun begitu, di zaman sekarang ini praktik perdukunan justru
marak bak cendawan di musim penghujan.
Penting diketahui, sebenarnya praktik perdukunan bukanlah khas
masyarakat tribal (kesukuan) dan tradisional yang melambangkan
keterbelakangan. Bangsa maju dan modern di Eropa dan Amerika yang
mengagungkan rasionalitas juga punya sejarah perdukunan, berwujud santet
(witchcraft).
Di Indonesia, praktik perdukunan memiliki akar kuat dalam sejarah
bangsa, bahkan dukun dan politik merupakan gejala sosial yang lazim.
Kontestasi politik untuk merebut kekuasaan pada zaman kerajaan di
Indonesia pramodern selalu ditopang kekuatan magis.
Semuanya ini memberikan gambaran yang nyata, bahwa perdukunan
memang sudah dikenal lama oleh masyarakat kita. Dan ilmu ini pun turun-
menurun saling diwarisi oleh anak-anak bangsa, hingga saat ini para dukun
masih mendapatkan tempat bukan saja di sisi masyarakat tradisional, tetapi
juga di tengah lingkungan modern.
Walhasil kini mereka yang pergi ke dukun kemudian percaya pada
kekuatan magis dan menjalankan praktik perdukunan tak mengenal status
sosial: kelas bawah, menengah bahkan atas. Sensasi para dukun itu mampu
melampaui semua tingkat pendidikan. Banyak di antara mereka yang datang
ke dukun merupakan representasi orang-orang terpelajar yang berpikiran
rasional.
Belakangan, di tanah air kita, fenomena perdukunan dan ramalan semakin
menggeliat seiring dengan suasana yang kondusif bagi para pelakunya untuk
tampil berani tanpa ada beban. Berapa banyak iklan-iklan yang menawarkan
jasa meramal cukup via SMS, yang dalam istilah mereka bermakna
Supranatural Messages Service. Atau juga, praktik pengobatan alternatif yang
sudah menjadi suguhan iklan harian di korankoran dan tabloid.
Berapa banyak sekarang ini penderita penyakit yang tidak terdeteksi
penyakitnya sekalipun telah memanfaatkan kemajuan teknologi kedokteran.
Usut punya usut, salah satu penyebabnya adalah karena penyakit tersebut
merupakan penyakit pesanan yang dikirim oleh para dukun dengan
menggunakan kekuatan ghaib bernama setan.Oleh karena itu dengan
diadakannya makalah ini, bertujuan untuk menambah wawasan dan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perdukunan?
2. Bagaimana pandangan islam tentang Perdukunan?
3. Bagaimana cara dukun mendapatkan informasi ?
4. Apakah hukuman yang didapat oleh orang yang menjadi dukun, penyihir
ataupun orang yang melakukan perdukunan dan sihir?
5. Bagaimana solusi memberantas Perdukunan?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian Perdukunan
2. Menjelaskan pandangan Islam tentang Perdukunan
3. Menjelaskan cara dukun dalam mendapatkan informasi
4. Menjelaskan hukuman yang didapat oleh orang yang menjadi dukun,
penyihir ataupun orang yang melakukan perdukunan dan sihir.
5. Menjelaskan solusi memberantas perdukunan
A. Pengertian perdukunan
Al-Kahanah (perdukunan) adalah dari bentuk kata fa'alah yang diambil
dari kata takahhun, yaitu meraba-raba dan mencari kebenaran dengan
perkara-perkara yang tidak ada dasarnya. Di masa jahiliyah, perdukunan
adalah perbuatan segelintir orang yang berhubungan langsung dengan syetan
yang mencuri berita dari langit dan menceritakannya kepada mereka,
kemudian para dukun itu mengambil kata-kata yang dicuri dari langit lewat
perantara para syetan dan menambah perkataan kepadanya, kemudian mereka
menceritakannya kepada manusia. Maka apabila cerita mereka itu sesuai
realita, manusia terperdaya dan menjadikan mereka sebagai referensi
(rujukan) dalam memutuskan perkara di antara mereka dan dalam
menghadapi persoalan di masa akan datang.
Pada berikut ini kita kemukakan beberapa penjelasan ulama tentang dukun
terdapat dua makna :
Makna Kaahin
Syeikh Sholeh Fauzan menjelaskan[1]: Kaahin (dukun) adalah Orang
yang mengaku mengetahui tentang hal-hal haib pada masa yang akan datang
dengan cara melalui setan (Jin). Dimana setan (Jin) tersebut memberitakan
sesuatu yang tidak diketahui oleh manusia. Karena setan bisa dapat
mengetahui sesuatu yang susah untuk diketahui manusia. Maka ia
memberitahu manusia dengan imbalan bahwa manusia itu mau tunduk
kepadanya. Sehingga mereka melakukan hal-hal kesyirikan dan kekufuran
kepada Allah. Maka mereka berusaha mendekatkan dirinya kepada setan (Jin)
tersebut. Apabila manusia sudah mau tunduk kepada setan (Jin) tersebut
sesuai permintaan mereka, maka setan akan membantu mereka untuk
mengetahui hal-hal yang ghaib.
Kemudian Syeikh Sholeh Fauzan menyebutkan pendapat lain tentang arti
dari Kaahin (dukun) adalah Orang yang mengaku mengetahui apa yang
tersembunyi dalam hati. Pada hal tidak ada yang mengetahui apa yang ada
dalam hati seseorang kecuali Allah, akan tetapi setan bisa mengetahui
perkataan hati seseorang melalui bisikan-bisikan yan dilakukan setan
kepadanya. Karena setan berjalan dalam diri manusia seperti mengalirnya
darah dalam tubuh manusia. Maka setan dapat mengetahui tentang seseorang
hal yang tidak bisa diketahui oleh orang lain[2].
Makna Arraf
Adapun arti Arraaf (peramal) menurut imam Baghawy adalah: orang
yang mengaku mengetahui peristiwa dengan cara-cara tertentu untuk
} {
Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu
turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat
jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut
menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit,
kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para
pendusta (QS asy-Syuaraa:221-223).
Imam Qatadah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan para pendusta
lagi banyak berbuat jahat/buruk adalah para dukun dan tukang sihir , mereka
itulah teman-teman dekat para syaitan yang mendapat berita yang dicuri para
syaitan tersebut dari langit.
Bahkan sahabat yang mulia Abdullah bin Masud ketika menafsirkan
firman Allah,
}
{
Beliau radhiyallahu anhu berkata, Para dukun (dan tukang sihir) adalah
syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia
Dalam atsar/riwayat yang lain sahabat yang mulia Jabir bin Abdillah
radhiyallahu anhu ketika ditanya tentang arti Thagut, beliau t berkata:
mereka adalah para dukun yang syaitan-syaitan turun kepada mereka
Hadits dukun,
Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf , ,( siin, kha, dan ra),
yang secara bahasa bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar.
Oleh karenanya kita mengenal istilah waktu sahur yang memiliki akar kata
yang sama, yaitu siin, kha dan ra, yang artinya waktu ketika segala sesuatu
nampak samar dan remang-remang.ibnul Qudamah rahimahullah
mengatakan, Sihir adalah jampi atau mantra yang memberikan pengaruh
baik secara zhohir maupun batin, semisal membuat orang lain menjadi sakit,
atau bahkan membunuhnya, memisahkan pasangan suami istri, atau
membuat istri orang lain mencintai dirinya (pelet).Orang yang mengajarkan
sihir adalah kafir.
Terjalinan kerja sama antara jin dan dukun tentu memiliki kensekwensi
dan komitmen yang mesti dipenuhi oleh kedua belah pihak. Diantar bentuk
komitmen dan kensekwensi tersebut, dimana sang dukun harus menuruti
persyaratan yang diminta oleh jin. Kemudian setelah hal itu dilakukan sang
dukun barulah jin membantu sang dukum dalam pratek profesinya sebagai
dukun. Biasanya persyaratan itu tidak rumit cukup melakukan salah satu
bentuk kesyirikan atau kekufuran. Meskipun sang dukun tetap melakukan
amalan ibadah yang zohir seperti sholat, puasa dan lain sebagainya. Dan
kadang kala yang jadi persyaratan itu melakukan ibadah yang menyelisihi
sunnah Rasululah Sallallahu Alaihi Wa Sallam . Sehingga dengan demikian
sang dukun tanpa ia sadari terjebak kedalam sebuah dosa yang selalu
dilakukannya dalam hidupnya, dimana ia tidak menyadari itu sebagai sebuah
dosa dan kesalahan. Yang lebih populer dalam istilah ulama amalan-amalan
bidah.
Ketika telah terjalin kerjasama yang erat setelah itu jin akan berupaya
membantu sang dukun dalam mengetahui berita-berita ghaib. Lalu bagaimana
cara jin mendapatkan berita-berita ghaib tersebut? Jawabannya ada pada
hadits berikut ini:
(( :
.))
Dalam hadits di atas ada berapa poin yang dapat kita jelaskan:
Kedua: berita ghaib yang mereka dapatkan itu berasal dari perkataan Allah
kepada para malaikat untuk melakukan tugas tertentu, lalu para malaikat
saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Maka melalui
percakapan malaikat tersebut mereka mencuri dengar dan menyampaikannya
kepada mitranya dari kalangan dukun.
Ketiga: bahwa tidak senantiasa mereka dapat mencuri berita langit tersebut
karena Allah menjadikan sebahagian bintang untuk melempar mereka yang
berusaha mencuri dengar berita langit tersebut.
Keempat: jika mereka selamat dari lemparan bintang yang berapi, baru
mereka berhasil mencuri satu kalimat dari berita langit, artinya mereka tidak
mengetahui secara detail atau seutuhnya tentang berita langit tersebut. Lalu
berita tersebut mereka campur dengan seratus kedustaan.
. )) (( :
((
.))
:
((
.))
Dalam hadits ini juga terdapat penjelasan bahwa apa yang dikatakan sang
dukun bisa saja terbukti, namun bila dibanding dengan kebohongannya
sugguh lebih banyak, yaitu satu berbanding seratus.
]29/ [
Dari ayat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa orang yang
memberitakan kabar yang akan datang itu ada tiga jenis:
]44/ [
.
.
:(( ))
.)2195(
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum perdukunan itu adalah haram.Perdukunan adalah sebuah
kesyirikan kepada Allah subhanahu wataala dan pelakunya adalah kafir,
keluar dari agama, karena mereka meyakini tahu perkara-perkara ghaib,
sedangkan permasalahan ghaib merupakan kekhususan ilmu Allah subhanahu
wataala. Tindakan menyekutukan Allah ke dalam salah satu sifat-Nya
termasuk dari kesyirikan.
Terjadi proses perdukunan karena sudah Terjalinan kerja sama antara jin
dan dukun tentu memiliki kensekwensi dan komitmen yang mesti dipenuhi
oleh kedua belah pihak. Diantar bentuk komitmen dan kensekwensi tersebut,
dimana sang dukun harus menuruti persyaratan yang diminta oleh jin.
Faktor faktor yang menyebabkan maraknya perdukunan adalah :
1. Awamnya pengetahuan masyarakat tentang pengertian dukun sihir dan
ruqyah syariyah
2. Adanya sosok sosok yang menamakan diri mereka kyai,padahal mereka
mempraktekkan perdukunan.
3. Lemahnya iman
4. Tuntutan kehidupan matrealisme modern
B. Saran
Perdukunan termasuk perbuatan syirik.Sikap syirik dapat merusak,
bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus
berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa
kedalam kemusyrikan.