Anda di halaman 1dari 2

Pada tahun 2014 tercatat jumlah lansia di Indonesia adalah 18.

781 juta jiwa dan tahun 2025


diperkirakan jumlah lansia meningkat menjadi 36 juta jiwa (Kemenkes,2014). Osteoartritis
merupakan penyakit yang umum diderita oleh lansia akibat gangguan pada metabolisme yang
akan berimbas pada beberapa perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia. Dampak dari
osteoartritis dapat mengubah pola aktifitas yang sehari-hari dilakukan pada lansia . aktifitas
tersebut misalnya seperti makan, minum ,berjalan, tidur mandi berpakaian, BAB dan BAK

Tahun 2014 mencatat jumlah lansia di Indonesia berjumlah 18.781 juta


jiwa dan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014).Osteoartritis (OA) adalah penyakit
rematik yang paling sering mengenai lansia akibat gangguan metabolisme
yang diikuti oleh beberapa perubahan pada sistem muskuloskeletal pada
lansia. Akibat dari osteoarthritis dapat mempengaruhi lansia dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Aktivitas sehari – hari yang dimaksud adalah
seperti makan, minum, berjalan, tidur, mandi, berpakaian, BAK, dan BAB.

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang progesif dimana rawan kartilago
yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang
subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak (Depkes RI,2006).
Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering terkena OA, dari 500 pasien penderita AO pada
anggota badan, 41,9% adalah OA sendi lutut, dengan jumlah wanita lebih besar daripada laki-
laki, perbandingannya 1,3 : 1. Rata-rata laki-laki terkena pada usia 60 tahun dengan puncaknya
pada usia 64-65 tahun, untuk wanita terkena OA sendi lutut rata-rata pada usia 65 tahun
dengan puncaknya pada usia 65-67 tahun (Isbagio, 2006).

Osteoartritis adalah penyakit degeneratif , dimana tulang rawan kartilago yang berfungsi
melindungi bagian ujung tulang sudah mulai rusak, dan disertai perubahan pada tepian sendi
dan tulang subkhondral yang akan berdampak pada rasa sakit dan hilangnya fungsi gerak
pada penderitanya (Depkes RI,2006). Sendi lutut adalah sendi yang rawan diserang oleh
penyakit osteoartritis, dari 500 penderita penyakit ini pada anggota badan didapatkan
persentase osteoartritis lutut sebesar 41,9% dengan perbandingan gender wanita lebih
dominan dibanding gender laki-laki . komparasinya yaitu 1,3 :1 . rata-rata gender laki-laki
rentan terserang penyakit osteoartritis pada usia 60 tahun dengan usia puncaknya yaitu 64-65
tahun, untuk gender wanita rata-rata terserang penyakit osteoartritis pada usia 65 tahun
dengan usia puncaknya yaitu 65-67 tahun

Angka kejadian osteoartritis di Indonesia sejak tahun 1990 hingga 2010 telah mengalami
peningkatan yang menyebabkan peningkatan beban kesehatan yang di ukur dengan DALY (Disability
Adjust Lost Years) sebanyak 44,2%. Tahun-tahun kehilangan kualitas hidup pada OA yang diukur
berdasarkan DALY per 100.000 laki-laki dan perempuan mencapai puncak pada usia 80 tahun. Pada
tahun 2013, OA berdasarkan DALY per 100.000 perempuan mencapai puncak pada 1.327,4 tahun
dibandingkan pada laki-laki yang hanya 907,7 tahun

Persentase tingkat kejadian pada penyakit osteoartritis di negara indonesia sejak tahun 1990
hingga tahun 2010 telah mengalami peningkatan yang berdampak pada beban kesehatan yang
diukur dengan menggunakan DALY ( Disabillity Adjust Lost Years) sebesar 44,2 %. Tahun
kehilangan atas kualitas hidup pada penderita osteoartritis yang diukur berdasarkan DALY
per 100.000 gender laki-laki dan gender perempuan telah mencapai puncak pada usia 80
tahun. Pada tahun 2013 , Osteoartritis berdasarkan pengukuran DALY per 100.000 gender
perempuan mencapai titik tertinggi pada 1.327,4 tahun dibandingkan dengan gender laki-laki
yang hanya 907,7 tahun

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2007, diketahui bahwa osteoarthritis diderita oleh
151 juta jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara. Osteoarthritis
adalah penyakit kronis yang belum diketahui secara pasti penyebabnya, akan tetapi ditandai
dengankehilangan tulang rawan sendi secara bertingkat. Berdasarkan National Centers for Health
Statistics, diperkirakan 15,8 juta (12%) orang dewasa antara usia 25-74 tahun mempunyai keluhan
osteoarthritis1 .

Menurut WHO ( World Health Organization ) tahun 2007, di dapat data bahwa penyakit osteoartritis
diderita oleh 151 juta orang di seluruh dunia dan mencapai 24 juta orang dikawasan asia tenggara.

Upaya untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia, dapat dilakukan dengan farmakologi
maupun nonfarmakologi. Salah satu terapi non-farmakologi dapat dilakukan latihan
stretching.

Stretchingmerupakan suatu aktivitas meregangkan otot untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan
jangkauan gerakan persendian. The Crossfit Journal Article(2006) mengemukakan bahwa
stretchingsangat efektif dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat
memberikan efek penurunan atau hilangnya rasa nyeri sendi pada lansia. Latihan ini juga
dapatmeningkatkan aliran darah, juga memperkuat tulang.

Ada be

Anda mungkin juga menyukai