Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU TAUHID

AS-SAMI’IYYAT (MALAIKAT, KITAB SUCI, QADA& QADAR)

Dosen Pengampu : : Mamduh ardiansyah S. S

KAMPUS ASWAJA

Disusun oleh :

Krisdi supriadi : F202206179


Fifi sulistiawati dewi : F0226238
Harul aeni mutmainah : f202206262

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT UMMUL QURO AL ISLAMI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul as-syam’iyyat ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah tauhid aswaja. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ilmu tauhid as-syam’iyyat bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami ucapkan
terimakasih kepada bapak mamduh ardiyansyah S.s selaku dosen mata kuliah tauhid aswaja
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 2 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................................................iv
A. Latar belakang masalah.........................................................................................................iv
B. Rumusan masalah.................................................................................................................iv
C. Tujuan...................................................................................................................................iv
BAB II.............................................................................................................................................v
A. Pengertian as-sami’yyat.........................................................................................................v
B. Malaikat..................................................................................................................................v
C. Kitab suci..............................................................................................................................vi
D. Qada dan Qadar......................................................................................................................x
BAB III...........................................................................................................................................xi
Kesimpulan....................................................................................................................................xi
Saran..............................................................................................................................................xi
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................xii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari
kalangan umat islam sendiri, khususnya kaum muda. Mereka yang mengaku islam ,
justru kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) islam, pedoman islam dan lain
sebagai nya yang berkaitan dengan islam. Adapun juga yang mengetahui tentang
pedoman islam tetapi tidak mengamalkannya. Terlebih lagi menyangkut hal hal yang
ghaib, ada yang percaya ada juga yang tidak. Ada yang mengetahuinya tapi tidak
memahami nya, sehingga banyak yang salah mengartikan dan menjadi salah paham di
karenakan kurang nya pengetahun ataupun tidak mau bertanya dengan orang yang
benar benar tepat.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian as sami’yyat ?
2. Apakah pengertian malaikat ?
3. Apakah pengertian kitab suci ?
4. Apakah pengertian qada dan qadar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian as sami’yyat
2. Mengetahui pengertian malaikat
3. Mengetahui pengertian kitab suci
4. Mengetahi pengertian qada dan qadar

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian as-sami’yyat

Assam’iyyat menurut bahasa berarti sesuatu yang ghaib yang hanya bisa diketahui
secara benar dengan cara ikhbari (berita yang didengar), yakni apa yang didengar dan
diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Atau dalam arti lain
suatau perkara yang tertera dalam al-Qur’an dan disebut dalam hadits Nabi saw sedangkan
perkara itu tidak bisa diterima oleh akal manusia biasa atau sesuatu yang ghaib yang tidak
bisa ditangkap oleh panca indra manusia biasa tapi harus dipercayai oleh setiap muslim akil
dan baligh.
Hal yang menyangkut sam’iyyat ini banyak sekali diantaranya adanya para Malaikat,
kitab kitab yang diturunkan kepada para nabi, adanya qadha dan qadar, adanya mukjizat
mukjizat yang diberikan kepada para nabi, menyakini bahwa nabi Muhammad saw itu adalah
nabi terakhir dan nabi yang paling sempurna, adanya hari kiamat, siksa kubur, pahala dan
dosa, hari kebangkitan, hari dikumpulkan manusia di padang mahsyar, syafaat Nabi saw, hari
perhitungan, hari pertimbangan, telaga, jembatan (shirat), surga dan neraka, Arsy, Kursi,
Lauhul Mahfudh, penarikan Al-Qur’an, Isra’ Mi’raj, kehidupan para syuhada’ dalam kubur,
dan lain lainnya.
Semua ini adalah sam’iyyat atau perkara yang berhubungan dengan alam ghaib yang
tidak bisa ditangkap oleh panca indara manusia biasa, tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba dan
kita hanya mendengar dari kitab suci yang diturunkan kepada Nabi saw dan hadisth beliau
atau semua yang telah diterangkan oleh para nabi sehubungan dengan perkara tadi.

B. Malaikat

Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak dapat ditangkap oleh pancaindera manusia. Akan
tetapi,dengan izin Allah, malaikat dapat menjelmakan dirinya seperti manusia, seperti
malaikat jibril menjadi manusia di hadapan maryam.
Allah swt berfirman dalam QS. Maryam (19):17

‫َفٱَّتَخ َذ ْت ِم ن ُدوِنِهْم ِح َج اًبا َفَأْر َس ْلَنٓا ِإَلْيَها ُر وَح َنا َفَتَم َّثَل َلَها َبَش ًر ا َس ِو ًّيا‬
Artinya :
“maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami
(jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna.”
Malaikat di ciptakan dari cahaya dan tidak memerlukan apapun yang bersifat fisik
maupun jasmani, mereka menghabiskan waktunya siang malam hanya untuk beribadah
kepada Allah swt.
1. Sifat sifat malaikat
a) Selalu taat dan patuh kepada Allah
b) Senatiasa membenarkan dan melaksanakan perintah Allah
c) Memberi pertolongan kepada manusia
d) Membantu perkembangan rohani manusia
e) Mendorong manusia untuk berbuat baik
f) Mencatat perbuatan manusia
g) Melaksanakan hukuman Allah

v
Beriman kepada malaikat mempunyai konsekuensi terhadap seorang muslim.
Konsekuensinya, seorang muslim harus meyakini adanya kehidupan rohani yang harus di
kembangkan sesuai dengan dorongan para malaikat itu.
Selain para malaikat ada makhluk ghaib lain yang di ciptakan Allah yaitu setan. Setan di
ciptakan dari api. Berbeda dengan malaikat yang mendorong manusia untuk berbuat baik,
kerja setan adalah menyesatkan manusia. Kalau ada gerak di hati seseorang untuk berbuat
jahat, itu tandanya manusia tersebut mendapat bisikan dari setan. Jika ia ingin berbuat
baik , itu indikasi bahwa malaikat berhasil menyampaikan bisikannya pada manusia yang
bersangkutan.
Gerak hati untuk melakukan perbuatan baik atau jahat di dalam diri seseorang ditimbang
dengan akalnya. Akal lah yang akan memberi keputusan. Keputusan akal menimbulkan
kehendak (will) pada diri manusia yang bersangkutan. Kehendak itu bebas (will free)
memilih mana yang akan di lakukan. Itulah sebabnya akal manusia perlu diisi dengan
iman kepada wahyu yang sengaja diturunkan Allah swt menjadi pedoman hidup manusia.
Nama nama malaikat dan tugasnya yang harus kita imani :
1. Malaikat jibril ( menyampaikan wahyu)
2. Mikail ( membagi rezeki)
3. Israfil ( meniup sangkakala)
4. Izrail (mencabut nyawa)
5. Raqib (mencatat amal perbuatan manusia)
6. Atid ( mencatat amal perbuatan manusia)
7. Munkar (menanyai manusia di dalam kubur)
8. Nakir ( menanyai manusia di dalam kubur)
9. Malik (menjaga neraka)
10. Ridwan (menjaga surga)

C. Kitab suci

Kitab kitab suci itu memuat wahyu Allah. Perkataan kitab yang berasal dari kata kerja
kataba (artinya ia telah menulis) memuat wahyu Allah. Perkataan wahyu berasal dari
bahasa arab: al-wahy. Kata ini mengandung makna suara,bisikan,isyarat,tulisan dan kitab.
Dalam pengertian yang umum wahyu adalah firman Allah swt yang disampaikan
malaikat jibril kepada rasul-Nya. Dengan demikian dalam perkataan wahyu yang
terkandung pengertian penyampaian firman Allah kepada orang yang dipilihNya untuk
diteruska kepada umat manusia guna dijadikan pegangan hidup. Firman Allah itu
mengandung ajaran, petunjuk,pedoman yang diperlukan oleh manusia dalam perjalana
hidupnya di dunia ini menuju akhirat. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
sebagai rasulNya untuk disampaikan kepada umat manusia,semua terekam dengan baik di
dalam Al-Qur’an,kitab suci umat islam.
Al-Qur’an menyebut beberapa kitab suci misalnya Zabur yang diturunkan melalui
Nabi Daud, Taurat melalui Nabi Musa, Injil melalui Nabi Isa dan Al-Qur’an melalui Nabi
Muhammad. Namun dalam perjalanan sejarah, kecuali al-qur’an,isi kitab kitab suci itu
telah berubah, tidak lagi memuat firman firman Allah yang asli sebagaimana disampaikan
malaikat jibril kepada para rasul terdahulu. Taurat dan injil, misalnya, dapat dibuktikan
telah diubah,ditambah dan dikurangi isinya oleh tangan tangan manusia yang menjadi
pemimpin atau pemuka agama bersangkutan. Sebagai umat islam kita wajib meyakini
adanya kitab kitab suci yang memuat ajaran tauhid, ajaran keesaan Allah yang menjai
esensi semua kitab kitab suci itu, tidak lagi memuat firman firman Allah yang asli
sebagaimana disampaikan malaikat jibril kepada para rasul terdahulu. Taurat dan injil,

vi
misalnya, dapat dibuktikan telah diubah,ditambah dan dikurangi isinya oleh tangan
tangan manusia yang menjadi pemimpin atau pemuka agama bersangkutan. Sebagai umat
islam kita wajib meyakini adanya kitab kitab suci yang memuat ajaran tauhid, ajaran
keesaan Allah yang menjai esensi semua kitab kitab suci itu.
1. Kitab zabur
Zabur adalah nama kitab suci yang diberikan kepada Nabi Daud a.s. zabur berasal dari
kata zabora yazburu zabur, yang berarti menulis. Zabur juga disebut mazmur.
Allah swt berfirman:
١٠ ۙ‫وَلَقْد ٰا َتْيَنا َداٗو َد ِم َّنا َفْض اًل ۗ ٰي ِج َباُل َأِّو ِبْي َم َع ٗه َو الَّطْيَر ۚ َو َأَلَّنا َلُه اْلَحِد ْيَد‬
Artinya :
Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman),
"Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama
Dawud," dan Kami telah melunakkan besi untuknya,( Q.s Saba 34:10)

Kitab zabur berisi nyanyian, yaitu:


1. Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan
3. Ratapan ratapan jamaah
4. Ratapan dan doa individu atau perorangan
5. Nyanyian untuk raja
Isi pokok kitab zabur berisi tentang nyanyian yang berkisah tentang peristiwa dan
pengalaman hidup nabi daud a.s. pengalaman itu antara lain
dosa,kejatuhan,pengampunan dosa,suka cita akan kemenangan nabi daud terhadap musuh
musuh nya dan kemuliaan Allah swt.
2. Kitab taurat
Taurat berasal dari bahasa ibrani, thora, artinya hukum. Kitab suci ini diturunkan Allah
swt kepada nabi musa a.s untuk umatnya bani israil.
Allah swt berfirman :
‫وََء اَتْيَنا ُم وَس ى ٱْلِكَٰت َب َو َجَع ْلَٰن ُه ُهًدى ِّلَبِنٓى ِإْس َٰٓر ِء يَل َأاَّل َتَّتِخ ُذ و۟ا ِم ن ُدوِنى َو ِكيًلا‬

Artinya :
(“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain
Aku,” Q.S Al-Isra:2)
Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen yaitu thora,nabi’in,dan khaetubi’in. Tiga
komponen itu terdapat dalam kitab suci agama yahudi yang disebut biblia (al kitab)
sedangkan orang kristen menyebutnya Testment (perjanjian lama). Taurat yang terdapat
di dalam perjanjian lama ini terdiri dari 5 kitab yaitu:
1) Kitab kejadian
Kitab ini berisi kisah kejadan alam semesta, penciptaan nabi Adam a.s dan Hawa ke
bumi, serta kisah nabi Yusuf a.s.
2) Kitab keluaran
Kitab ini berisi kisah keluarnya bani israil dari penindasan fir’aun di mesir dibawah
pimpinan nabi Musa a.s. kitab ini juga menceritakan keberadaan nabi Musa a.s di padang
tiah (semenajung sinai) selama 40 tahun. Ketika itu nabi musa berdoa kepada Yahwe
(Allah swt). Dalam doa nabi Musa a.s Allah swt menurunkan 10 perintah :
1. Hormati dan cintai satu Allah
2. Sebutlah nama Allah dengan hormat

vii
3. Kuduskanlah hari tuhan (hari sabat yaitu hari ke7 setelah bekerja selama enam hari
dalam seminggu
4. Hormatilah ibu dan bapakmu
5. Jangan membunuh
6. Jangan bercabul
7. Jangan mencuri
8. Jangan berdusta
9. Jangan ingin berbuat cabul
10. Jangan ingi memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal

3) Kitab imamat
Kitab ini berisi himpunan syariat dalam agama yahudi
4) Kitab bilangan
Kitab ini berisi jiwa turunan 12 suku bangsa bani israil pada masa nabi musa a.s
5) Kitab ulangan
Kitab ini berisi ulangan kisah dikeluarkannya bani israil dari tanah mesir dan himpunan
syariat.

3. Kitab injil
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada nabi isa a.s. kitab ini pada intinya berisi
ajakan kepada umat nabi isa untuk hidup menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi.
Hal ini dimaksudkan untuk meluruskan pandangan orang orang yahudi yang bersifat
materialistis ( mementingkan kehidupan dunia )
Kitab injil yang ada sekarang sudah sangat berbeda dengan injil asli yang diturunkan
Allah. Dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut nabi isa yang
memasukkan karangannya kedalam kitab injil. Mereka adalah matius,markus,lukas,dan
yahya.oleh karena itu injil tersebut diberi nama menurut nama pengarangnya yaitu injil
matius,injil markus,injil lukas,injil yahya.
Pada mulanya terdapat kurang lebih 70 kitab injil. Injil sebanyak itu pada umumnya
membawakan isi yang simpang siur satu sama lain. Ketika diadakan pertemua gereja
pada tahun 325 m, diputuskan hanya 4 injil diatas yang diakui gereja. Injil yang tidak
diakui gereja disebut Apocrypha (injil injil yang tertolak).
Adapun injil injil tersebut ialah injil petrus, injil orang orang mesir, injil ibrani,
injil thomas, injil barnabas,injil dua belas,injil yakobus,injil yudas iskarot,injil andreas
dan sebagainya.
Diantara kitab injil diatas, yang isinya mirip dengan kitab suci Al Qur’an adalah injil
barnabas yang berisi:
a. Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya yudas iskarot yang diserupakan dengan
yesus oleh tuhan
b. Yesus bukan anak Allah, bukan pula tuhan tetapi dia seorang rasul Allah swt
c. Putra ibrahim yang disembelih karena perintah Allah adalah ismail bukan ishaq
d. Juru selamat atau ratu adil atau al masih yang dinantikan bukanlah yesus tetapi
muhammad saw

4. Kitab Al-Qur’an
Al-qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Menurut istilah, al-qur’an adalah firman Allah
swt yang di wahyukan kepada nabi muhammad saw sebagai pedoman atau petunjuk hidup
bagi umatnya. Diturunkannya al-qur’an selain sebagai pedoman hidup juga sebagai
penyempurna dari kitab kitab sebelumnya.

viii
Al-qur’an mempunyai nama yang cukup banyak, yaitu :
a) Al-kitab
Allah swt berfirman
‫ذَِٰلَك ٱْلِكَٰت ُب اَل َر ْيَب ۛ ِفيِهۛ ُهًدى ِّلْلُم ّت‬
Artiya : (Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,) (Q.S Al-baqarah 2:2)

b) Al-furqan (pembeda)
Allah swt berfirman
‫َتٰب َر َك اَّلِذ ْي َنَّز َل اْلُفْر َقاَن َع ٰل ى َع ْبِدٖه ِلَيُك ْو َن ِلْلٰع َلِم ْيَن َنِذ ْيًرا‬
Artinya : Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,( QS Al-Furqan:1)

c) Az zikr (peringatan)
Allah swt berfirman :
‫ِإَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا ٱلِّذْك َر َو ِإَّنا َل ۥُه َلَٰح ِفُظوَن‬
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya. (Q.s al hijr 15:9)

d) Al Huda (petunjuk)
Allah swt berfirman
‫َش ْهُر َر َم َض اَن ٱَّلِذٓى ُأنِز َل ِفيِه ٱْلُقْر َء اُن ُهًدى ِّللَّناِس َو َبِّيَٰن ٍت ِّم َن ٱْلُهَد ٰى َو ٱْلُفْر َقاِن‬... ۚ
Artinya : Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS. Al Baqarah: 185)
e) An- Nur (cahaya)
Allah swt berfirman
‫َو َم ۡن َّلۡم َیۡج َع ِل ُہّٰللا َلٗہ ُنۡو ًرا َفَم ا َلٗہ ِم ۡن ُّنۡو ٍر‬...
Artinya : (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikitpun. (QS. An-Nur 24:40)

f) Al-Bayyinah ( bukti yang nyata)


Allah swt befirman
‫لَ ُك اَّل ْي َكَف ا ْن َاْه اْل ٰت اْل ْش ْي ْنَفِّك ْي ّٰت ى َتْأ اْل َنُۙة‬
‫ِتَيُهُم َبِّي‬ ‫ِل ِك ِب َو ُم ِر ِك َن ُم َن َح‬ ‫ْم َي ِن ِذ َن ُرْو ِم‬
Artinya : Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak
akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang
nyata. ( Q.s Al-Bayyinah 98:1)

Al-Qur’an memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan kitab-kitab sebelumnya


yaitu:
1) Segi keaslian Al-qur’an
Selama 14 abad lebih kitab suci Al-qur’an tidak mengalami perubahan sedikitpun
baik segi tulisan maupun isi kandungannya.
2) Segi isi Al-qur’an
Dari segi isi ini Al-qur’an mencakup hal yang lebih luas dari kitab
sebelumnya,karena Al-qur’an membahas tentang akidah,ibadah,muamalah,akhlak
karimah,hukum dan lain sebagainya.
3) Segi susunan bahasanya

ix
Al-qur’an diturunkan dalam bahasa arab,keindahan gaya bahasa ini hanya dapat
dirasakan oleh orang yang paham terhadap sastra arab.
4) Segi misi yang di emban
Kitab-kitab suci sebelum Al-qur’an berlaku sementara dan hanya berlaku untuk umat
tertentu. Sedangkan Al-qur’an berlaku untuk selama-lamanya dan untuk semua manusia.
Oleh sebab itu kitab zabur,taurat,dan injil dikatakakan temporer dan lokal, sedangkan Al-
qur’an dikatakan abadi dan universal.

D. Qada dan Qadar


Menurut bahasa (etimologi) qada berarti:
- Perintah, sebagaimana tertera dalam ayat 23 surah Al-Isra
‫َو َقَض ٰى َر ُّبَك َأاَّل َتۡع ُبُد ٓو ْا ِإٓاَّل ِإَّياُه‬
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia...(QS
Al-Isra [17]:23)
- Menetapkan, seperti dalam ayat 4 surah Al-Isra
‫َو َقَض ْيَنٓا ِإَلٰى َبِنٓى ِإْس َٰٓر ِء يَل ِفى ٱْلِكَٰت ِب‬
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu...(QS Al-Isra [17]:4)
- Menghendaki, makna ini mengacu pada ayat 117 surah Al-Baqarah.
‫َو ِإَذ ا َقَض ٰٓى َأْم ًرا َفِإَّنَم ا َيُقوُل َل ۥُه ُك ن َفَيُك وُن‬
dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.(QS. Al-Baqarah [2]:117)
- Menjadikan,sebagaimana dijumpai dalam ayat 12 surah fussilat.
‫َفَقَض ٰى ُهَّن َس ْبَع َس َٰم َو اٍت ِفى َيْو َم ْيِن‬
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa...(QS fussilat [41]:12)
Qadar,disebut dalam Al-Qur’an dalam bentuk yang bermacam-macam dan
banyak pula artinya. Namun,pada umumnya qadar mengandung pengertian, kekuasaan
Allah untuk menentukan ukuran,susunan,dan aturan terhadap sesuatu,sebagaimana
disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Ra’d [13] ayat 8, surah Al-Hijr [15] ayat 21,dan
surah Al-Qamar [54] ayat 49. Ayat-ayat tersebut diterjemahkan sebagai berikut.
- “...Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (QS Ar-Ra’d [13]:8)
- “Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS Al-Hijr [15]:21)
- “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al-Qamar
[54]:49)
Dari ayat-ayat tersebut yang dimaksud dengan qadar atau takdir ialah suatu peraturan
tertentu yang telah dibuat oleh Allah swt. Untuk segala sesuatu yang terjadi di alam
semesta dengan kehendak Allah dan ketetapan hukum Allah yang telah ditentukan
sebelumnya dan berjalan sesuai dengan aturan yang dibuat Allah.
Qada menurut istilah (terminologi) mencakup pengertian antara lain:
- Qada keputusan Allah swt., tentang segala sesuatu atau rencana yang telah diputuskan
( Umar Hasyim,1985).
- Qada adalah hukum Allah yang telah dia tentukan untuk alam semesta ini, dan Dia
jalankan untuk alam ini sesuai dengan konsekuensi hukum-Nya dari sunah-sunah yang
Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Dia menghendakinya
sampai selama-lamanya. Maka setiap apa yang terjadi di alam ini adalah berdasarkan
takdir yang mendahuluinya.
Qadar dalam pengertian istilah ( terminologi) ialah perwujudan dari ketentuan-ketentuan
Allah swt., yang telah ada sejak zaman azali. Qadar dapat diartikan pula, suatu peraturan
umum yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi dasar alam ini, di mana terdapat
hubungan sebab akibat.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Assam’iyyat menurut bahasa berarti sesuatu yang ghaib yang hanya bisa diketahui
secara benar dengan cara ikhbari (berita yang didengar), yakni apa yang didengar dan
diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hal yang
menyangkut sam’iyyat ini banyak sekali diantaranya adanya para Malaikat, kitab kitab
yang diturunkan kepada para nabi, adanya qadha dan qadar, dan lain sebagainya.
Malaikat dalam Islam, merupakan makhluk mulia, halus dan mengagumkan yang
diciptakan Allah dari cahaya dan terpelihara dari maksiat. Mereka bukan laki laki atau
perempuan, tidak kawin, tidak berketurunan, tidak beribu dan berbapak, tidak tidur dan
tidak makan dan minum. ada sepuluh nama malaikat yang wajid bagi setiap muslim
mengetahuinya yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Ridhwan, Malik, Raqib, ’Atid,
Munkar, Nakir.
Kitab suci adalah kitab yang mengandung firman Allah yang suci dan bersih dari
kesalahan dan campur tangan manusia yang kotor, diturunkan kepada para nabi dan
rasul melalui Malaikat untuk disampaikan kepada manusia. Diantara sekian banyak kitab
kitab suci Allah, hanya ada 4 kitab suci yang wajib diketahui oleh setiap muslim yaitu:
Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as, Injil diturunkan kepada Nabi Isa as, Zabur
kepada Nabi Dawud as dan Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Qadha adalah penentuan Allah yang tidak bisa berubah kepada makhlukNya berupa
kebaikan atau keburukan sejak dari azali atau dari zaman yang tidak bermula
berdasarkan dari kebijaksanaa-Nya yang tanpa batas dan ilmu Nya yang Maha Tinggi
sedangkan Qadar adalah perkara yang diciptakan Allah sesuai dengan kehendak dan
pengetahuan-Nya, kemudian ditetapkan dalam azali atau zaman yang tidak bermula.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, insyaAllah kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

xi
DAFTAR PUSTAKA

1....https://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/02/samiyyat-alam-ghaib/
2....Supadie, Didiek Ahmad .2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
3....Ali, Mohammad Daud. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Raja Grafindo
4....Ibrahim T., Darsono. 2009. Membangun Akidah dan Akhlak. Solo : PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai